Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PERKULIAHAN

Nama Mahasiswa : Alya Syafiqoh Azhari

NIM : 191081003

1. Adaptasi Peran Orang Tua Pada Masa Nifas

Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas adalah sebagai berikut:

1. Fungsi menjadi orang tua


2. Respon dan dukungan dari keluarga
3. Riwayat dan pengalaman kehamilan serta persalinan
4. Harapan, keinginan dan aspirasi saat hamil dan melahirkan

Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain:

1. Fase taking in
2. Fase taking hold
3. Fase letting go

Fase Taking In
Fase Taking In merupakan periode ketergantungan, yang berlangsung dari hari pertama sampai
hari ke dua setelah melahirkan. Ibu terfokus pada dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif
terhadap lingkungannya.

Ketidaknyamanan yang dialami antara lain rasa mules, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur,
kelelahan. Hal yang perlu diperhatikan pada fase ini adalah istirahat cukup, komunikasi yang
baik dan asupan nutrisi.

Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada fase ini adalah:

1. Kekecewaan pada bayinya


2. Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang dialami
3. Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya
4. Kritikan suami atau keluarga tentang perawatan bayinya
Fase Taking Hold
Fase Taking Hold berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa khawatir akan
ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam perawatan bayinya. Perasaan ibu lebih
sensitif sehingga mudah tersinggung. Hal yang perlu diperhatikan adalah komunikasi yang baik,
dukungan dan pemberian penyuluhan/pendidikan kesehatan tentang perawatan diri dan
bayinya. Tugas bidan antara lain: mengajarkan cara perawatan bayi, cara menyusui yang benar,
cara perawatan luka jahitan, senam nifas, pendidikan kesehatan gizi, istirahat, kebersihan
diri dan lain-lain.

Fase Letting Go
Fase Letting Go merupakan fase menerima tanggungjawab akan peran barunya. Fase ini
berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai dapat menyesuaikan diri dengan
ketergantungan bayinya. Terjadi peningkatan akan perawatan diri dan bayinya. Ibu merasa
percaya diri akan peran barunya, lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan
bayinya.

Dukungan suami dan keluarga dapat membantu merawat bayi. Kebutuhan akan istirahat masih
diperlukan ibu untuk menjaga kondisi fisiknya.

Hal-hal yang harus dipenuhi selama nifas adalah sebagai berikut:

1. Fisik: Istirahat, asupan gizi, lingkungan bersih


2. Psikologi: Dukungan dari keluarga sangat diperlukan
3. Sosial: Perhatian, rasa kasih sayang, menghibur ibu saat sedih dan menemani saat ibu
merasa kesepian
4. Psikososial.

2. Fisiologis Laktasi

Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi ASI (prolaktin)


dan pengeluaran ASI (oksitosin).

Produksi ASI (Prolaktin)


Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu, dan berakhir ketika mulai
menstruasi. Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan progesteron yang
membantu maturasi alveoli. Sedangkan hormon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI.
Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI belum keluar karena
pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen dan progesteron akan menurun
pada saat hari kedua atau ketiga pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada proses
laktasi terdapat dua reflek yang berperan, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran yang timbul
akibat perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi.

Pengeluaran ASI (Oksitosin)


Apabila bayi disusui, maka gerakan menghisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan
saraf yang terdapat pada glandula pituitaria posterior, sehingga keluar hormon oksitosin. Hal ini
menyebabkan sel-sel miopitel di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong ASI masuk
dalam pembuluh ampula. Pengeluaran oksitosin selain dipengaruhi oleh isapan bayi, juga oleh
reseptor yang terletak pada duktus. Bila duktus melebar, maka secara
reflektoris oksitosin dikeluarkan oleh hipofisis.

3. Tanda Bahaya Pada Laktasi

Infeksi payudara atau mastitis adalah infeksi yang terjadi pada jaringan payudara. Kondisi ini
umumnya menyerang ibu menyusui, terutama pada 12 minggu pertama setelah persalinan.
Infeksi payudara juga dapat dialami oleh wanita yang sedang tidak menyusui, walaupun jarang
terjadi.
Mastitis biasanya hanya menyerang salah satu payudara saja, namun tidak menutup
kemungkinan terjadi pada kedua payudara. Mastitis menyebabkan penderitanya mengalami
kesulitan saat menyusui, sehingga kegiatan menyusui menjadi terhambat atau terhenti. Akan
tetapi, kegiatan menyusui sebaiknya tetap dilakukan karena hal ini tidak berbahaya untuk bayi.
Kandungan antibakteri dalam ASI membuat bayi terlindung dari infeksi, dan malah
mempercepat penyembuhan.

Penyebab Infeksi Payudara

Pada ibu menyusui, infeksi payudara disebabkan oleh penumpukan ASI di kelenjar payudara.


Penumpukan ini menyebabkan penyumbatan saluran air susu, sehingga menghasilkan tekanan
yang cukup kuat dan menyebabkan ASI merembes ke jaringan di sekitar payudara. Kandungan
protein dalam ASI dianggap tubuh sebagai benda asing dan sistem kekebalan tubuh akan
bereaksi untuk melawannya. Kondisi ini akan menyebabkan peradangan payudara.
Penyumbatan saluran ASI dapat dipicu oleh beberapa hal, yaitu:

 Gangguan atau kelainan yang menyebabkan bayi tidak mampu menyedot ASI dengan
baik.
 Pengeluaran ASI tidak dilakukan secara teratur.
 Hanya menggunakan satu payudara untuk menyusui.
4. Cara Melakukan Perawatan Payudara Masa Nifas

Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini
dikarenakan payudara merupakan satu-satu pengahasil ASI yang merupakan makanan pokok
bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin.

TUJUAN PERAWATAN PAYUDARA :


- Memelihara hygene payudara
- Melenturkan dan menguatkan puting susu
- Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi\
- Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir bentuk payudaranya
akan cepat berubah sehingga kurang menarik.
- Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet sewaktu dihisap
oleh bayi.
- Melancarkan aliran ASI
- Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat dikeluarkan sehingga siap
untuk disusukan kepada bayinya

ALAT YANG DIGUNAKAN :


- Minyak kelapa atau baby oil
- Handuk kering
- Washlap
- Baskom
- Air hangat dan air dingin
- Cawan

TEKNIK PERAWATAN PAYUDARA :


- Tempelkan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil selama ± 5 menit,
kemudian puting susu dibersihkan
- Tempelkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
- Pengurutan dimulai kearah atas, kesamping, lalu kearah bawah.Dalam pengurutan
posisi tangan kiri kearah sisi kiri, telapak tangan kanan kearah sisi kanan.
- Pengurutan diteruskan kebawah,kesamping selanjutnya melintang, lalu telapak tangan
mengurut kedepan kemudian kedua tangan dilepaskan dari payudara,ulangi gerakan 20-
30 kali
- Tangan kiri menopang payudara kiri, lalu tiga jari tangan kanan membuat gerakan
memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara sampai pada puting
susu.Lakukan tahap yang sama pada payudara kanan, lakukan dua kali gerakan pada
tiap payudara.
- Satu tangan menopang payudara, sedangkan tangan yang lain mengurut payudara
dengan sisi kelingking dari arah tepi kearah putting susu. Lakukan tahap yang sama pada
kedua payudara. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali.
- Selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin bergantian selama ±
5 menit,keringkan payudara dengan handuk bersih kemudian gunakan BH yang bersih
dan menopang.

5. Cara Melakukan Pijat Oksitosin

Untuk melakukan pijat oksitosin, berikut langkah-langkah pijat oksitosin:


1. Posisikan tubuh senyaman mungkin, lebih baik jika Mama duduk bersandar ke depan
sambil memeluk bantal. Jika tidak ada, Mama juga bisa bersandar pada meja
2. Berikan pijatan pada kedua sisi tulang belakang dengan menggunakan kepalan tangan.
Tempatkan ibu jari menunjuk ke depan
3. Pijat kuat dengan gerakan melingkar
4. Pijat kembali sisi tulang belakang ke arah bawah sampai sebatas dada, mulai dari leher
sampai ke tulang belikat
5. Lakukan pijatan ini berulang-ulang selama sekitar 3 menit atau sampai Mama merasa
benar-benar nyaman

6. Teknik Menyusui Bayi Yang Benar

- Bagi ibu, posisikan diri senyaman mungkin dan rilekskan diri Anda.
- Setelah posisi ibu terasa nyaman, gendong dan pegang kepala bayi dengan satu tangan
sembari mempertahankan posisi payudara ibu dengan tangan yang lainnya.

- Kemudian dekatkan wajah bayi ke arah payudara ibu. Cara menyusui yang benar bisa
terlihat saat tubuh bayi menempel sepenuhnya dengan tubuh ibu.

- Beri rangsangan pada daerah bibir bawah bayi dengan menggunakan puting susu ibu.
Tujuannya agar mulut bayi terbuka lebar.

- Biarkan bayi memasukkan areola (seluruh bagian gelap di sekitar puting payudara ibu)
ke dalam mulut bayi.

- Bayi akan mulai menggunakan lidahnya untuk mengisap ASI. Ibu tinggal mengikuti irama
menyedot dan menelan yang dilakukan bayi.

- Ketika ibu ingin menyudahi atau berpindah ke payudara yang lain, letakkan satu jari ibu
ke sudut bibir bayi supaya bayi melepaskan isapannya.
- Hindari melepaskan mulut bayi atau menggeser payudara Anda secara tiba-tiba karena
akan membuat bayi rewel dan sulit menyusu lagi nantinya.

- Biarkan bayi mengatur sendiri kecepatannya saat menyusu. 

- Perpindahan payudara saat menyusu bisa Anda lakukan ketika payudara terasa lebih
lunak setelah bayi menyusu. Ini karena ASI di dalam payudara tersebut telah diminum
oleh bayi sehingga terasa tidak lagi penuh.

7. Tanda Bahaya Cukup ASI

 Berat badannya bertambah

Peningkatan berat badan bayi merupakan salah satu tolok ukur untuk menilai apakah ia sudah
mendapatkan cukup ASI atau belum. Namun Bunda juga perlu tahu, bayi akan mengalami
penurunan berat badan dalam waktu 1 minggu setelah mereka lahir, dan ini adalah hal yang
normal.
Penurunan berat badan normal adalah 5% dari berat lahir pada bayi yang diberi susu formula,
dan 7-10% pada bayi yang diberi ASI.

 Buang air kecil secara teratur

 Terlihat tenang dan nyaman

8. Langkah Pemeriksaan PNC

FORMAT DOKUMENTASI ANAMNESA PADA IBU NIFAS

I.    PENGKAJIAN
Data Subyektif
Tanggal Pengkajian              :..........................................
Pukul                                    :..........................................
Tempat                                  :..........................................
Nomor Rekam Medik          :......................................
 Identitas Klien
a.       Nama Klien                          :………………………….
b.      Umur                        :…………………………..
c.       Suku/Kebangsaan     :…………………………..
d.      Agama                      :…………………………..
e.       Pendidikan               :………………………….
f.       Pekerjaan                  :………………………….
g.      Alamat                      :………………………….
         Identitas Penangung Jawab
a.       Nama                        :………………………….
b.      Umur                        :…………………………..
c.       Suku/Kebangsaan     :…………………………..
d.      Agama                      :…………………………..
e.       Pendidikan               :………………………….
f.       Pekerjaan                  :………………………….
g.      Alamat                      :………………………….
·         Keluhan Utama
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
         Riwayat Kebidanan: Menstruasi
a.       Menstruasi                         :………………….....
b.      Gangguan alat reproduksi :…………………….
c.       Riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan KB yang lalu :
d.      Riwayat persalinan dahulu :...………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
         Riwayat Obstetric
a.       G….P…..A……
b.      Penolong persalinan                        :…………………….
c.       Bayi; umur, BB, jenis kelamin        :……………………..
d.      Perdarahan                                      :……………………..
         Riwayat Persalinan Sekarang
a.       Berapa lama                                    :……………………..
b.      Tindakan                                         :……………………..
c.       Komplikasi                                     :……………………..
         Riwayat KB
a.       Jenis atau cara:…………..………………………
b.      Mulai menggunakan; tanggal, bulan, tahun, oleh, di :………
c.       Mulai berhenti menggunakan; tanggal, bulan, tahun, oleh, di :……………………
………………………………………………………………………………………
         Riwayat Kesehatan
…………………………………………………………………………………………
         Riwayat Penyakit yang Lalu
…………………………………………………………………………………………
        Riwayat Penyakit Keluarga
…………………………………………………………………………………………
         Status Perkawinan
a.       Usia pernikahan                    :…………………..
b.      Status pernikahan                 :…………………..
c.       Lama pernikahan                  :…………………..
d.      Ini adalah suami yang ke      :…………………..
      Kebutuhan Nutrisi
a.       Menu                                    :…………………..
b.      Frekuensi                              :…………………..
c.       Banyaknya                           :…………………..
d.      Pantangan                             :…………………..
e.       Konsumsi zat besi                 :………………….

      Kebutuhan Cairan
a.       Jenis minuman                      :…………………..
b.      Frekuensi minum                  :…………………..
c.       Banyaknya minum                :…………………..
  Kebutuhan Tidur
a.       Istirahat/tidur siang                        :…………………...
b.      Tidur malam                       :…………………...
c.       Gangguan                           :……………………
d.      Keluhan                              :……………………
9. ·         Riwayat Ambulasi
a.       Seberapa sering                                              :………………………………………..
b.      Pusing saat ambulasi                                      :………………………………………..
c.       Mandiri atau memerlukan bantuan orang lain :……………………………………...
·         Aktivitas Sehari-hari
…………………………………………………………………………………………
         Lokhia
………………………………………………………………………………………
Riwayat Eliminasi
a.       BAB
         Frekuensi                      :………………………
         Konsistensi                   :………………………
         Warna                           :………………………
         Keluhan                        :………………………
      BAK
         Frekuensi                      :………………………
         Warna                           :………………………
         Keluhan                        :………………………
         Robekan Perineum atau Episiotomi
……………………………………...……………………………………………………
         Proses Menyusui
……………………………………...……………………………………………………
         Tanda-tanda Bahaya Postpartum
a.       Mudah lelah atau sulit tidur                             :……………………………..
b.      Demam                                                             :…………………………….
c.       Nyeri atau terasa panas waktu buang air kecil :…………………………………….
d.      Sembelit/hemoroid                                        :………………………………………
e.       Sakit kepala terus menerus, nyeri, bengkak   :………………………………………
f.       Nyeri abdomen                                               :………………………………………
g.      Cairan vagina yang berbau busuk                   :………………………………………
h.      Payudara sangat sakit saat disentuh, bengkak, putting susu pecah-pecah :…………
………………………………………………………………………………………
i.        Kesulitan saat menyusui                                 :……………………………………….
j.        Kesedihan                                                       :………………………………………
k.      Merasa kurang mampu merawat bayinya sendiri   :…………………………………
         Perawatan Kebersihan Diri
a.       Mandi                                             :…………………………………………………
b.      Keramas                                          :…………………………………………………
c.       Sikat gigi                                        :…………………………………………………
d.      Ganti baju                                       :…………………………………………………
e.       Ganti celana dalam dan pembalut  :…………………………………………………
f.       Memotong kuku                             :…………………………………………………
      Aktivitas Seksual
a.       Frekuensi                            :………………………………………….
b.      Gangguan                           :………………………………………….
Respon Keluarga terhadap Kelahiran Bayi
…………………………………………………………………………………………
Perasaan Klien terhadap Kelahiran Bayi
…………………………………………………………………………………………
Respon Ayah terhadap Kelahiran Bayi
…………………………………………………………………………………………
Pengetahuan Pasien dalam Merawat Bayi
…………………………………………………………………………………………
Perencanaan KB
…………………………………………………………………………………………
Pengetahuan Tentang Keadaan dan Perawatan yang Dilakukan terhadap Pasien
…………………………………………………………………………………………
Adanya Adat Istiadat di Lingkungan Pasien terkait dengan Bayi Baru Lahir dan Ibu Nifas
…………………………………………………………………………………………
Perasaan dan Kepuasan dengan Perawatan yang Didapatkan
…………………………………………………………………………………………

 Prosedur Pelaksanaan :
1.     Menyapa klien dengan sopan dan ramah
2.    Memperkenalkan diri kepada klien
3.    Merespon terhadap reaksi klien
4.    Percaya diri
5.    Menjaga prifasi kliendengan bersifat sopan
6.    Menjelaskan maksud dan tujuan
7.    Mengatur posisi ibu
8.    Mencucitangan dan mengeringkan dengan handuk
9.    Mengamati tingkat emosi ibu
10.      Melakukan pemeriksaan tanda vital
11.      Meletakkan tangan kiri ibu diatas kepala dan melakukan palpasi payudara (dari pangkal
menuju puting)
12.      Meletakakn tangan kanan ibu  diatas kepala dan melakukan palpasi payudara
13.      Memijat daerah areola untuk melihat mengeluaran ASI
14.      Meraba daerah ketiak untuk mengetahui pembesaran massa
Abdomen
15.  Memeriksa luka bekas operasi
16.  Memeriksa TFU dan kontraksinya
17.  Melakukan palpasi kandung kemih
18.  Melakukan palpasi abdomen untuk mendeteksi massa
Ekstremitas Bawah
19.  Memeriksa vena dan varises
20.  Memeriksa tromboflebitis (kemerahan pada betis)
21.  Memeriksa odem
Vulva dan Perenium
22.  Memasang perlak dan pengalas
23.  Memposisikan ibu, mendekatkan alat
24.  Menggunakan sarung tangan
25.  Membersihkan vulva dan perinium dengan kapas DTT
26.  Memriksa perinium (melihat tanda infeksi)
27.  Memperhatikan lochea (warna, jumlah dan bau)
28.  Mencucitangan pada larutan klorin dan melepas sarung tangan secara berbalik
29.  Mencuci tangan dengan air sabun
30.  Menginformasikan semua hasil pemerikasaan

Anda mungkin juga menyukai