Anda di halaman 1dari 12

BAMBANG SUDARYANA NPM 12112191009

Tugas ke – 10
Maka Kuliah Pubikasi Ilmiah (MAKSI)
BAB III : METODE PENELITIAN ,
berikan contoh-contohnya sesuaikan dengan judul dan analisis statistik nya.

1. Y = a + B1X1 + B2X2 + Ꜫ (jelaskan apakah fungsi dari Ꜫ (EPSILON) ?)


2. Koefisien Korelasi (r), Koefisien Deteminan (R)
4. Uji t, Uji F
5. Pengaruh Langsung, pengaruh tidak langsung, variabel endogen dan eksogen
6. Kesimpulan dan saran.
7. Cari Contoh JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI sesuai kan dengan konsentrasi masing2.

1. Y = a + B1X1 + B2X2 + Ꜫ (jelaskan apakah fungsi dari Ꜫ (EPSILON)


PAKAR 1 PAKAR 2 PENDAPAT SAUDARA
R. Okky Satria1 , Husaeri Samanhudi 2016 BAMBANG SUDARYANA
Priatna 2015 NPM
1212191009
Residu atau Epsilon (ε) Y = f ( X ) + & epsilon; Adalah faktyor – factor lain
merupakan faktor lain yang persamaan terobosan adalah yang tidak dimasukkan dalam
berada diluar penelitian selain bentuk dasar dari semua alat model penelitian
variabel Gaya Kepemiminan statistik dalam Six Sigma,
(X1), Komitmen (X2) dan dari korelasi kepada
Kepuasan Kerja (X3) yang lengkung yang sesuai untuk
mempengaruhi Kinerja merancang eksperimen
Karyawan (Y). Adapun untuk untuk ujian hipotesis, dan
mengetahui berapa besar sebagainya. Tafsiran dan
epsilon digunakan cara objektif selalu sama: Apa
perhitungannya yaitu : ρYε = 1 bahagian output atau output
– r 2 . Hasil epsilon dengan keadaan produk (Y ) boleh
hasil koefisien determinasi jika anda atribut kepada
ditambahkan harus berjumlah beberapa faktor input
1 (satu) atau 100% kritikal ( X s ), dan berapa
banyak kekal dalam
ketidakpastian atau
kesilapan (& epsilon;)?
Objektifnya adalah untuk
mengetahui tahap
pengetahuan yang sesuai
mengenai X s dan kesan
penentu mereka pada Y
supaya hanya tahap toleransi
& epsilon; risiko kekal

Contoh Selain faktor pelaksanaan kebijakan dan manajemen, variabel


peningkatan kinerja pejabat struktural eselon IV juga
dipengaruhi faktor lain (epsilon). Hasil pengujian menunjukkan
bahwa pengaruh faktor lain yang tidak diteliti sebesar 30,15%.
Epsilon yang diduga turut mempengaruhi peningkatan kinerja
pejabat struktural eselon IV kerja adalah efektivitas dan
efisiensi. Prawirosentono (2012) mengatakan bahwa suatu
organisasi dikatakan mencapai efektivitas jia tujuan organisasi
dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan,
sedangkan efisiensi berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang
dikeluarkan dalam upaya mencapai tujuan. Bila pengorbanannya
dianggap terlalu besar, maka dikatakan tidak efisien. Selain itu
hal lain yang diduga merupakan faktor yang lain yang turut
mempengaruhi peningkatan kinerja adalah disiplin, seseorang
yang selalu disiplin, tidak mengulur waktu, taat pada komitmen
kerja, akan lebih mudah dalam mencapai peningkatan kinerja.
Selanjutnya keteguhan/kegigihan mencapai tujuan juga diduga
merupakan faktor yang ikut menentukan meningkatnya kinerja
seseorang. Kegigihan diperlukan agar tujuan organisai dapat
tercapai, sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Prawirosentono (2012) yang mengatakan bahwa kegigihan atau
tekad keras (persistence) diperlukan agar perilaku organisasi
tercipta sehingga mendorong tercapainya tujuan organisasi.

Koefisien Korelasi (r),

PAKAR 1 PAKAR 2 PENDAPAT SAUDARA


Azzainuri  2013 Darajat 2016 BAMBANG SUDARYANA
NPM
1212191009
Koefisien korelasi adalah Selain itu, dalam Perlu diketahui bahwa hasil dari
nilai yang menunjukan menganalisa hubungan koefisien koefisien korelasi
kuat/tidaknya hubungan antara  X dan Y, tentunya hanya bisa digunakan sebagai
linier antar dua variabel. harus didasarkan adanya indikasi awal dalam analisa. Nilai
Koefisien korelasi biasa hubungan yang logis antara dari koefisien korelasi tidak dapat
dilambangkan dengan huruf kedua variabel tersebut. Kita menggambarkan hubungan
r dimana nilai r dapat tidak bisa sembarangan sebab akibat antara variabel X
bervariasi dari -1 sampai +1. mengukur koefisien korelasi dan Y. Untuk sampai pada
Nilai r yang mendekati -1 antara dua variabel. adanya hubungnan sebab dan
atau +1 menunjukan Misalnya,  variabel Y akibat diperlukan penelitian yang
hubungan yang kuat antara merupakan data mengenai lebih intensif atau dapat
dua variabel tersebut dan banyaknya angka kecelakan didasarkan pada teori yang ada
nilai r yang mendekati 0 yang terjadi di Jakarta pada dimana X mempengaruhi Y atau
mengindikasikan lemahnya tahun 2013 dan variabel X Y yang mempengaruhi X
hubungan antara dua adalah jumlah kasus
variabel tersebut. pencurian di Jakarta pada
Sedangkan tanda + (positif) tahun 2013. Kemudian
dan  – (negatif) memberikan dihitung koefisien korelasi
informasi mengenai arah antara variabel X dan Y,
hubungan antara dua diperoleh hubunganya yang
variabel tersebut. Jika kuat antara kedua variabel
bernilai + (positif) maka tersebut. Disini nilai koefisien
kedua variabel tersebut korelasi yang didapat
memiliki hubungan yang tentunya tidak akan memiliki
searah. Dalam arti lain makna meskipun didapat
peningkatan X akan nilai korelasi yang kuat
bersamaan dengan karena secara logis tingkat
peningkatan Y dan begitu kecelakaan tidak memiliki
juga sebaliknya. Jika bernilai hubungan dengan tingkat
– (negatif) artinya korelasi pencurian yang ada.
antara kedua variabel
tersebut bersifat berlawanan.
Peningkatan nilai X akan
dibarengi dengan penurunan
Y.
Contoh:

Koefisien Determinasi (R),

PAKAR 1 PAKAR 2 PENDAPAT SAUDARA


Sugiyono (2012:257) Ghozali (2012: 97) BAMBANG SUDARYANA
NPM
1212191009
Koefisien determinasi (R2 ) koefisien determinasi (R2) .Nilai koefisien determinasi adalah
bertujuan mengukur merupakan alat untuk antara nol atau satu. Nilai R2 yang
kemampuan model dalam mengukur seberapa jauh kecil berarti kemampuan variabel-
menerangkan variasi variabel kemampuan model dalam variabel independen dalam
terikat dengan nilai antara nol menerangkan variasi variabel menjelaskan variasi variabel
dan satu. Nilai R2 = 0 berarti dependen. Nilai koefisien dependen amat terbatas. Dan
variabel bebas tidak memiliki determinasi adalah antara nol sebaliknya jika nilai yang
atau satu. Nilai R2 yang kecil mendekati 1 berarti variabel-
kemampuan dalam
berarti kemampuan variabel- variabel independen memberikan
menjelaskan variasi variabel
variabel independen dalam hampir semua informasi yang
terikat dan nilai R2 = 1 berarti menjelaskan variasi variabel dibutuhkan untuk memprediksi
variabel bebas memiliki dependen amat terbatas. Dan variabel-variabel dependen.
kemampuan dalam sebaliknya jika nilai yang
menjelaskan variasi variabel mendekati 1 berarti variabel-
terikat. variabel independen
memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel-
variabel dependen.
Contoh Menurut Sugiyono (2012:257) analisis koefisien determinasi dapat
dirumuskan sebagai berikut: Keterangan : KD : Koefisien
determinasi r 2 : Koefisien korelasi yang dikuadratkan
4. Uji t, Uji F

PAKAR 1 PAKAR 2 PENDAPAT SAUDARA


.(Sudjiono, 2010). Ghozali (2012: 97) BAMBANG SUDARYANA
NPM
1212191009
Uji T (Test T) adalah salah Uji t untuk sampel Fungsi pengujian uji t :
satu test statistik yang independen merupakan
dipergunakan untuk menguji prosedur uji t untuk  Untuk memperkirakan
kebenaran atau kepalsuan sampel bebas dengan interval rata-rata.
hipotesis nihil yang membandingkan rata-  Untuk menguji
menyatakan bahwa diantara rata dua kelompok kasus. hipotesis tentang rata-
dua buah mean sampel yang Kasus yang diuji bersifat rata suatu sampel.
diambil acak. Pengujian hipotesis  Untuk mengetahui
secara random dari populasi  dengan distribusi t adalah
yang sama, tidak terdapat batas penerimaan
pengujian hipotesis yang suatu hipotesis.
perbedaan yang signifikan.
menggunakan distribusi t  Untuk menguji layak
sebagai uji statistik. tidaknya sebuah
Tabel pengujian disebut pernyataan dapat
tabel t-student. dipercaya atau tidak
Kriteria data untuk uji t
sampel independen :

 Data untuk dua


sampel bersifat
independen
 Sampel acak dari
distribusi normal

Fungsi pengujian uji t :

 Untuk
memperkirakan
interval rata-rata.
 Untuk menguji
hipotesis tentang
rata-rata suatu
sampel.
 Untuk mengetahui
batas penerimaan
suatu hipotesis.
 Untuk menguji
layak tidaknya
sebuah
pernyataan dapat
dipercaya atau
tidak

Contoh Uji t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui tingkat


signifikan koefisien regresi. jika suatu koefesien regresi
signifikan menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen (explanatory) secara individual dalam menerangkan
variabel dependen. Untuk menguji koefisien hipotesis: Ho = 0.
untuk itu langkah yang digunakan untuk menguji hipotesa
tersebut dengan uji t adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Ho dan Ha

(tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel


independen dan variabel dependen)

(terdapat pengaruh yang signifikan antaravariabel


independen dan variabel dependen)

2. Menentukan Level of Significance
Level of Significance yang digunakan sebesar 5% atau (α)
= 0,05

3. Menentukan nilai t ( t hitung )
Melihat nilai t hitung dan membandingkannya dengan t
tabel.

4. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho


sebagai berikut :
Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak
Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

, Uji F

PAKAR 1 PAKAR 2 PENDAPAT SAUDARA


Sugiyono (2012:257) Ghozali (2012: 97) BAMBANG SUDARYANA
NPM
1212191009
Uji F adalah pengujian uji goodness of fit (uji Uji F dikenal dengan Uji
terhadap koefisien regresi kelayakan model) dilakukan serentak atau uji
secara simultan. Pengujian ini untuk mengukur ketepatan Model/Uji Anova, yaitu uji
dilakukan untuk mengetahui fungsi regresi sampel dalam untuk melihat
pengaruh semua variabel menaksir nilai aktual secara bagaimanakah pengaruh
independen yang terdapat di statistik. Model goodness of semua variabel bebasnya
dalam model secara bersama- secara bersama-sama
fit dapat diukur dari nilai
sama (simultan) terhadap
variabel dependen. Uji F statistik F yang menunjukkan terhadap variabel
dalam penelitian ini apakah semua variabel terikatnya. Atau untuk
digunakan untuk menguji independen yang dimasukkan menguji apakah model
signifikasi pengaruh Good dalam model mempunyai regresi yang kita buat
Corporate Governance dan pengaruh secara bersama- baik/signifikan atau tidak
Earning Power Terhadap sama terhadap variabel baik/non signifikan. Dalam
Manajemen Laba secara artikel ini dijelaskan
dependen. Kriteria pengujian:
simultan dan parsial tentang Uji F dan Uji T
1. Pvalue < 0,05 menunjukkan
bahwa uji model ini layak dalam penelitian.
untuk digunakan pada
penelitian. 2. Pvalue > 0,05
menunjukkan bahwa uji
model ini tidak layak untuk
digunakanpada penelitian

Contoh Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F


hitung dengan Tabel F: F Tabel dalam Excel, jika F
hitung > dari F tabel, (Ho di tolak Ha diterima)
maka model signifikan atau bisa dilihat dalam
kolom signifikansi pada Anova (Olahan
dengan SPSS, Gunakan Uji Regresi dengan Metode
Enter/Full Model). Model signifikan selama kolom
signifikansi (%) < Alpha (kesiapan berbuat salah
tipe 1, yang menentukan peneliti sendiri, ilmu sosial
biasanya paling besar alpha 10%, atau 5% atau
1%). Dan sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka
model tidak signifikan, hal ini juga ditandai nilai
kolom signifikansi (%) akan lebih besar dari alpha.

5. Pengaruh Langsung, pengaruh tidak langsung, variabel endogen dan eksogen

PAKAR 1 PAKAR 2 PENDAPAT SAUDARA


Sugiyono (2012:257) aruyama, Riduwan & BAMBANG SUDARYANA
Engkos, 2012:1 NPM
1212191009
Besarnya pengaruh langsung Dalam analisis jalur Pengaruh yang diterima oleh
dari XI ke YI, dan dari X2 ke pengaruh variabel eksogen sebuah variabel endogenus dari
Y1, masing-masing dinyatakan terhadap variabel endogen dua atau lebih variabel eksogenus,
oleh besarnya nilai numerik dapat berupa pengaruh dapat secara sendiri-sendiri
koefisien jalur PYIxI dan Pylx2. langsung dan tidak maupun secara bersama-sama.
Bentuk persamaan untuk langsung (direct & indirect Pengaruh secara sendiri-sendiri
diagram jalur pada gambar 1 effect), atau dengan kata (partial), bisa berupa pengaruh
adalah: Yl = PYIXI XI + PYIXZ lain analisis jalur langsung, bisa juga berupa
X2+ E menyatakan bahwa YI memperhitungkan adanya pengaruh tidak langsung, yaitu
dipengaruhi secara langsung pengaruh langsung dan melalui variabel eksogen yang
oleh XI dan X2. Dan penyebab tidak langsung. Berbeda lainnya. Menghitung besarnya
lain yang tidak diukur yang dengan model regresi biasa pengaruh langsung, pengaruh
mempengaruhi model dimana pengaruh variabel tidak langsung serta pengaruh
digambarkan oleh E. independen terhadap total variabel eksogenus terhadap
Pengaruh yang diterima oleh variabel dependen hanya variabel endogenus secara parsial,
sebuah variabel endogenus berbentuk pengaruh dapat dilakukan dengan rumus:
dari dua atau lebih variabel langsung. Besarnya pengaruh langsung
eksogenus, dapat secara variabel eksogenus terhadap
sendiri-sendiri maupun secara Pengaruh tidak variabel endogenus = p x,,,, p ,,,
bersama-sama. Pengaruh langsung suatu variabel Besarnya pengaruh tidak langsung
secara sendiri-sendiri (partial), eksogen terhadap variabel variabel eksogenus terhadap
bisa berupa pengaruh endogen adalah melalui variabel endogenus = p ., ,,. , ,
langsung, bisa juga berupa variabel lain yang disebut '.Y,X? P.r,.r, Besarnya pengaruh
pengaruh tidak langsung, variabel antara (intervening total variabel eksogenus terhadap
yaitu melalui variabel eksogen variable). Sebagai contoh variabel endogenus adalah
yang lainnya. Menghitung dalam riset pemasaran, penjumlahan besarnya pengaruh
besarnya pengaruh langsung, pengaruh variabel bauran langsung dengan besarnya
pengaruh tidak langsung serta penjualan terhadap variabel pangaruh tidak langsung = (p
pengaruh total variabel loyalitas pelanggan bukan X,,X,PX,,Xi) + @s,,x,r.v,X2P.',,.
eksogenus terhadap variabel hanya secara langsung tetapi
endogenus secara parsial, secara tidak langsung
dapat dilakukan dengan melalui variabel lain seperti
rumus: Besarnya pengaruh variabel ekuitas merek.
langsung variabel eksogenus
terhadap variabel endogenus
= p x,,,, p ,,, Besarnya
pengaruh tidak langsung
variabel eksogenus terhadap
variabel endogenus = p ., ,,. , ,
'.Y,X? P.r,.r,
Model jalur ialah suatu
diagram yang
menghubungkan antara
variabel bebas, perantara dan
tergantung. Pola hubungan
ditunjukkan dengan
menggunakan anak panah.
Anak panahanak panah
tunggal menunjukkan
hubungan sebab-akibat
antara variabel-variabel
exogenous atau perantara
dengan satu variabel
tergantung atau lebih. Anak
panah juga menghubungkan
kesalahan (variabel residue)
dengan semua variabel
endogenous masing-masing.
Anak panah ganda
menunjukkan korelasi antara
pasangan variabel-variabel
exogenous. Variabel - variabel
exogenous dalarn suatu
model jalur ialah semua
variabel yang tidak ada
penyebab-penyebab
eskplisitnya atau dalam
diagram tidak ada anak-anak
panah yang menuju
kearahnya, selain pada bagian
kesalahan pengukuran. Jika
antara variabel exogenous
dikorelasikan maka korelasi
tersebut ditunjukkan dengan
anak panah dengan kepala
dua yang menghubungkan
variabel-variabel tersebut
Variabel endogenous ialah
variabel yang mempunyai
anak-anak panah menuju
kearah variabel tersebut.
Variabel yang termasuk
didalamnya ialah mencakup
semua variabel perantara dan
tergantung. Variabel
perantara endogenous
mempunyai anak panah yang
menuju kearahnya dan dari
arah variabel tersebut dalam
sutau model diagram jalur.
Sedang variabel tergantung
hanya mempunyai anak
panah yang menuju
kearahnya. Besarnya
pengaruh langsung dari suatu
variabel eksogenous ke
variabel endogenous tertentu,
dinyatakan oleh besarnya nilai
numeric koefisien jalur (Path
Coeflcient) dari exogenous
tersebut ke endogenozu-nya.
Untuk model struktural
rekursif, perhitungan
koefisien jalur bisa dilakukan
inelalui metode kuadrat
terkecil (lecrst sqltctre).
Contoh Untuk lebih memperjelas setiap koefisien jalur pada
sebuah diagram jalur yang komplit, perhatikan
koefisien- koefisien jalur sebagai berikut:

𝜌𝑦1 𝑥 1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung X1


terhadap Y1.

𝜌𝑦1 𝑥 2 adalah keofisien jalur untuk pengaruh langsung X2


terhadap Y1.

𝜌𝑦2 𝑦1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung Y1


terhadap Y2.

𝜌𝑦1 𝜀1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung 𝜀1


terhadap Y1.

𝜌𝑦2 𝜀2 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung 𝜀2


terhadap Y2.

6. Kesimpulan dan saran.

PAKAR 1 PAKAR 2 PENDAPAT SAUDARA


Sugiyono (2012:257) , Riduwan & Engkos, BAMBANG SUDARYANA
2012:1 NPM
1212191009
Kesimpulan adalah Menjawab rumusan masalah yang
pernyataan atau proposisi
Kesimpulan dalam
telah ditetapkan
(kalimat yang disampaikan) penelitian adalah
yang diambil dari beberapa
pernyataan (ide pemikiran) suatu bagian akhir Kesimpulan penelitian adalah
dengan beberapa aturan pada penlitian yang pernyataan singkat tentang hasil
inferensi (yang berlaku). analisis deskripsi dan pembahasan
Kesimpulan termasuk suatu berguna untuk tentang hasil pengetesan hipotesis
gagasan yang tercapai di menyajikan sesuatu yang telah dilakukan di BAB
bagian akhir pembicaraan.
yang singkat dan sebelumnya. Kesimpulan berisi
Atau dengan kata lain bahwa
kesimpulan adalah hasil dari jawaban atas pertanyaan yang
suatu pembicaraan.
menggambarkan diajukan pada bagian rumusan
penutupan tentang masalah.Keseluruhan jawaban
Bukan hanya gagasan yang hanya terfokus pada ruang lingkup
disampaikan pada akhir suatu penelitian tersebut.
pertanyaan dan jumlah jawaban
pembicaraan, tapi kesimpulan Pada tahapan disesuaikan dengan jumlah
juga harus dicantumkan pada
bagian akhir dari suatu karya kesimpulan, rumusan masalah yang diajukan.
tulis ilmiah. Kesimpulan dari mencakup semua Kesimpulan berasal dari fakta-
sebuah makalah penelitian fakta atau hubungan yang
perlu meringkas isi dan tujuan point utama atau logis.Pada umumnya kesimpulan
dari makalah tersebut. semua point yang terdiri atas kesimpulan utama dan
akan diringkas mudah kesimpulan tambahan.Kesimpulan
utama adalah yang berhubungan
dalam kesimpulan ini langsung dengan permasalahan.
agar mudah dibaca Dengan demikian,
dan diingat oleh kesimpulanutama harus bertalian
dengan pokok permasalahan dan
pembaca. dilengkapi oleh bukti-bukti. Pada
kesimpulan tambahan, penulis
Saran tidak mengaitkan pada kesimpulan
penelitian merupakan
bagian pentutup
utama, tetapi tetap menunjukkan
dalam karya ilmiah, fakta-fakta yang
yang isinya berupa mendasarinya.Dengan sendirinya,
komentar atau penulis tidak dibenarkan menarik
kesimpulan yang merupakan hal-
sanggahan yang hal baru, lebih-lebih jika dilakukan
beguna memberikan pada kesimpulan utama.Jika
suatu solusi atau penulis bermaksud menyertakan
data atau informasi baru maka
manfaat kepada karya hendaknya dikonsentrasikan pada
ilmiah tersebut yang bab-bab uraian dan bukannya
akan berdampak pada pada kesimpulan.Pendek kata,
kesimpulan adalah berisi
penulis karya tulis pembahasan tentang kesimpulan
tersebut ataupun semata. Pada tulisan ilmiah dari
orang lain seperti hasil penelitian yang memerlukan
hipotesis, maka pada kesimpulan
pembaca, pemerintah, utamanya harus dijelaskan apakah
instasi tergantu dari hipotesis yang diajukan
pada penelitian karya memperlihatkan kebenaran atau
tidak. Kesimpulan utama pada
ilmiah tersebut yang tulisan ilmiah dari hasil penelitian
sedang dibahas. yang memerlukan hipotesis
tidaklah sedetil kesimpulan yang
terdapat pada bab analisis.
Sebaliknya, pada tulisan ilmiah
dari hasil penelitian yang tidak
memerlukan hipotesis, maka
kesimpulan merupakan uraian
tentang jawaban penulis atas
pertanyaan yang diajukan pada
bab pendahuluan.
Contoh Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah
“Penggunaan Bahasa Baku dalam junalistik ” penulis
menyimpulkan bahwa bahasa dalam junalistik tidak di
haruskan menggunakan satu bahasa namun bisa juga
dengan mamadukan dengan bahsa lain namun dengan
penggunaan yang tepat. Bahasa Indonesia dapat di
kembangkan dengan di padukan dengan bahasa melayu
maupun bahasa asing yang lain dalam penerapannya di
duniajurnalistik

Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan
details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang
tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
7. Cari Contoh JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI sesuai kan dengan konsentrasi masing2.
Terindeks scopus

The International Journal of Accounting


Volume 42, Issue 3, 2007, Pages 272-304

Trends in research on international accounting harmonization

Author links open overlay panelC. RichardBakeraElena M.Barbub1

Abstract

International harmonization of financial accounting standards has been the goal of many
professional and academic accountants during the last 40 years. As of January 1, 2005,
international accounting harmonization entered a new and perhaps decisive phase. From that
date, all companies domiciled in the European Union with shares listed on securities
exchanges are required to prepare their consolidated accounts in accordance with
International Financial Reporting Standards (IFRS). This landmark event presents an
opportunity for accounting researchers to assess the status of research on international
accounting harmonization. In this paper, we review articles published in major English
language accounting journals during the period from 1965 through 2004 in order to trace
thematic and methodological trends in this line of research and to assess where the research
may evolve from here.

Keywords

Accounting research, International accounting harmonization, International accounting


research, Financial accounting standards

Anda mungkin juga menyukai