Mengenal Psikologi Market Melalui Candle Stick
Mengenal Psikologi Market Melalui Candle Stick
Market itu dinamis, kadang rame, kadang sepi, kadang optimis (uptrend), kadang
pesimis (downtrend), tidak jarang pula biasa-biasa saja (flat), yang diwarnai serakah
(bullish), takut (bearish), atau menunggu sambil lihat-lihat (sideways). Gambaran
harian dinamika market tersebut di atas dapat jelas terlihat dengan candle stick yang
terbentuk baik pada saat market sedang berjalan maupun setelah market tutup.
Bentuk candle stick (tunggal) yang umum kita temui biasanya ada sekitar 12 (dua
belas) macam bentuk yang masing-masing mempunyai arti sendiri-sendiri, sebagai
berikut :
1. WHITE MARUBOZU
Candle dengan bodi penuh tanpa sumbu maupun ekor biasanya berwarna
hijau/biru/putih. candle stick ini menggambarkan bahwa pada hari itu terjadi euforia
pasar yang membangkitkan optimisme, sehingga trader ramai-ramai membeli
saham. hal tersebut terjadi akibat dari adanya aksi korporasi emiten, kebijakan
pemerintah yang bakal menguntungkan, rilis kinerja emiten yang bagus/sangat
bagus, dan banyak sentimen posisitif lainnya.
2. BLACK MARUBOZU.
Candle dengan bodi penuh tanpa sumbu maupun ekor biasanya berwarna
merah/hitam. candle stick ini menggambarkan bahwa pada hari itu terjadi
ketakutan/panik pelaku pasar yang mengubur optimisme dan membangkitkan
pesimisme, sehingga trader ramai-ramai menjual saham. hal tersebut terjadi akibat
dari adanya aksi korporasi emiten, kebijakan pemerintah yang bakal memberatkan,
rilis kinerja emiten yang jeblok, dan banyak sentimen negatif lainnya.
3. WHITE CANDLE.
Candle dengan bodi hampir penuh dengan sumbu maupun ekor yang pendek,
berwarna hijau/biru/putih. candle stick ini menggambarkan bahwa pada hari itu
kondisi market stabil, buyer dan seller saling balas, hal ini terjadi biasanya ketika
kondisi ekonomi stabil, kinerja emiten tumbuh bagus, sehingga optimisme
terpelihara.
4. BLACK CANDLE.
Candle dengan bodi hampir penuh dengan sumbu maupun ekor yang pendek,
berwarna merah/hitam. candle stick ini menggambarkan bahwa pada hari itu
kondisi market stabil, buyer dan seller saling balas, hal ini terjadi biasanya ketika
kondisi ekonomi stabil, kinerja emiten juga bagus, optimisme terpelihara, namun
pada saat bersamaan para trader melakukan profit taking dengan alasan berbeda-
beda, yg biasanya karena kenaikan harga saham sampe titik tersebut dianggap
sudah ketinggian.
5. HAMMER.
Candle dengan bodi atas tanpa sumbu tapi berekor panjang, berwarna
biru/hijau/putih/merah/hitam. dalam fase uptrend candle ini menggambarkan
bahwa telah terjadi tekanan jual, namun perlawanan buyer masih kuat, sehingga
harga mantul lagi ke atas, namun saatnya sudah harus berhati-hati, karena bisa
saja tekanan jual yang lebih kuat akan terjadi keesokan harinya.
Dalam fase downtrend candle ini menggambarkan bahwa telah ada dorongan beli,
sehingga penurunan harga mulai terbatas, sehingga harga ditutup tidak di posisi
terbawah, saatnya siap-siap membuka posisi beli. Kontinuitas ternd atau reversal,
baik dalam fase uptrend maupun downtrend, keduanya dikonfirmasi oleh candle
stick keesokan harinya.
6. INVERTED HAMMER.
Candle dengan bodi bawah tanpa ekor tapi di atasnya bersumbu panjang,
berwarna biru/hijau/putih/merah/hitam. dalam fase uptrend candle ini
menggambarkan bahwa dorongan beli dapat didesak oleh tekanan jual sehingga
harga tidak melanjutkan kenaikannya, saatnya siap-siap membuka posisi jual,
karena bisa saja tekanan jual yang lebih kuat akan terjadi keesokan harinya.
Dalam fase downtrend candle ini menggambarkan bahwa dorongan beli yang
mulai membesar masih dihadapkan pada tekanan jual yang masih besar pula,
sehingga kenaikan harga masih tertahan, akhirnya harga ditutup tidak di posisi
teratas, saatnya siap-siap membuka posisi beli, bisa jadi dorongan beli keesokan
harinya lebih besar dan mengalahkan tekanan jual. kontinuitas trend atau reversal,
baik dalam fase uptrend maupun downtrend, keduanya dikonfirmasi oleh candle
stick keesokan harinya.
11. DOJI.
Candlestick kurus tanpa body, bisa warna hijau/biru/putih/merah/hitam, candle ini
menggambarkan dorongan beli dan tekanan jual sama kuat, imbang, sehingga
harga pembukaan sama dengan harga penutupannya, meskipun sepanjang sesi
harga mengalami kenaikan tapi juga mengalami penurunan, arah trend selanjutnya
harus dikonfirmasi oleh candle keesokan harinya.
Dalam fase uptrend, candle ini memberikan gambaran bahwa tekanan jual sedang
berusaha mengalahkan dorongan beli namun masih bisa diatasi oleh buyer,
sehingga pas penutupan harga balik lagi sama dengan harga pembukaan. Siap-siap
terjadinya reversal (bearish), dan siap-sipa membuka posisi jual karena bisa saja
keesokan harinya tekanan jual lebih besar lagi mengalahkan dorongan beli.
14. GRAVESTONE DOJI.
Candlestick menyerupai huruf “T” terbalik dengan sumbu yang panjang tanpa ekor,
bisa warna hijau/biru/putih/merah/hitam. harga pembukaan/harga terendah/harga
penutupan sama, harga tetingginya membentuk sumbu yang panjang. Dalam fase
downtrend, candle ini memberikan gambaran bahwa dorongan beli sedang
berusaha mengalahkan tekanan jual. Siap-siap terjadinya reversal (bullish), dan
siap-siap membuka posisi beli. Dalam fase uptrend, candle ini memberikan
gambaran bahwa dorongan beli dapat dihalau oleh tekanan jual, sehingga pas
penutupan harga balik lagi sama dengan harga pembukaan. Siap-siap terjadinya
reversal (bearish), dan siap-siap membuka posisi jual karena bisa saja keesokan
harinya tekanan jual lebih besar lagi mengalahkan dorongan beli.