Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL KEGIATAN

EDUKASI BERKELANJUTAN DOKTER PROLANIS DAN DIABETESI

KOTA KENDARI

PERSADIA SULAWESI TENGGARA


2021
EDUKASI BERKELANJUTAN DOKTER PROLANIS DAN DIABETESI

KOTA KENDARI

I. Latar Belakang

Berbagai penelitian epidemiologi menujukkan adanya kecenderungan


peningkatan angka insidensi dan prevalensi diabetes melitus (DM) tipe 2 yang cukup
besar pada tahun tahun mendatang. Badan kesehatan dunia (WHO) memprediksi
kenaikan jumlah penyandang DM tipe 2 di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000
menjadi sekitar 213 juta pada tahun 2030. Prediksi dari International Diabetes
Federation (IDF) juga menjelaskan bahwa pada tahun 2013 -2017 terdapat kenaikan
jumlah penyandang DM dari 10,3 juta menjadi 16,7 juta pada tahun 2045.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2003,


diperkirakan penduduk Indonesia yang berusia di atas 20 tahun sebanyak 133 juta
jiwa, dengan prevalensi DM sebesar 14,7 % pada daerah urban dan 7,2 % pada
daerah rural, sehingga diperkirakan pada tahun 2003 terdapat sejumlah 8,2 juta
penyandang DM di daerah rural. Berdasarkan pola pertambahan penduduk,
diperkirakan bahwa pada tahun 2030 nanti akan ada 194 juta penduduk yang berusia
di atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi DM pada urban (14,7%) dan rural
(7,2%), maka diperkirakan terdapat 28 juta penyandang DM di daerah urban dan 13,9
juta di daerah rural.Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 oleh
Departemen Kesehatan Indonesia, terjadi peningkatan prevalensi DM menjadi 8,5%.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Kendari menunjukkan terdapat peningkatan


penderita DM dari tahun ke tahun. Tahun 2018, tercatat sebanyak 2.325 orang dan
tahun 2019 sebanyak 3488 orang dan 26.576 pada tahun 2020. Di lain pihak,
mengacu data pada data yang sama pada tabel 1, tampak cakupan penderita DM yang
mendapat pelayanan kesehatan yang sesuai standar pada tahun 2020 sangat rendah
(11,39%) dan yang terdaftar dalam prolanis lebih memprihatinkan lagi 0,9%.
Tabel 1. Pelayanan Kesehatan Penderita DM Kota Kendari

Jumlah Penderita Penderita DM yang mendapatkan pelayanan


DM kesehatan sesuai standar
2018 2019 2020 2018 2019 2020
Puskesmas Prolanis
Ʃ % Ʃ % Ʃ %
Mata 122 188 236 55 45,08 178 94,68 212 89,83 13
Kandai 49 166 79 117 238,78 95 57,23 79 100 9
Benu-Benua 237 120 1427 117 49,37 120 100 684 47,93 -
Kemaraya 72 236 746 146 202,78 195 82,63 236 31,64 11
Labibia 115 146 146 125 108,70 123 84,25 79 54,11 11
Puuwatu 379 401 401 47 12,40 339 84,54 410 100 17
Mekar 148 210 214 441 297,97 198 94,29 213 99,53 22
Perumnas 154 713 5149 54 35,06 714 100,14 72 1,40 31
Wua-Wua 189 84 84 189 100 70 83,33 27 32,14 13
Jati Raya 65 190 145 42 64,62 172 90,53 100 68,97 14
Lepo-Lepo 193 254 17137 257 133,16 281 110,63 216 1,26 24
Poasia 167 213 164 20 11,98 234 109,86 97 59,15 38
Mokoau 254 299 372 254 100 47 15,72 355 95,43 7
Abeli 156 185 185 155 99,36 233 125,95 182 98,38 23
Nambo 25 83 91 32 128 68 81,93 73 80,22 7
Jumlah 2325 3488 26576 2051 88,22 3067 87,93 3026 11,39 240
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Kendari dan BPJS Kesehatan Wilayah Sulawesi Tenggara

Penyakit DM akan memberikan dampak terhadap kualitas sumber daya manusia


dan peningkatan biaya kesehatan yang cukup besar, maka semua pihak baik masyarakat
mapun pemerintah sudah seharusnya ikut serta dalam usaha penanggulangan DM,
khususnya dalam upaya pencegahan. Pengelolaan penyakit ini memerlukan peran serta
dokter, perawat, ahli gizi dan tenaga kesehatan lain.Pada strategi pelayanan kesehatan
bagi penyandang DM, peran dokter umum menjadi sangat penting sebagai ujung tombak
di pelayanan kesehatan primer.Kasus DM sederhana tanpa penyulit dapat dikelola
dengan tuntas oleh dokter umum di pelayanan kesehatan primer.Penyandang DM dengan
kadar glukosa darah yang tidak terkontrol perlu tatalaksana komprehensif sebagai upaya
penccgahan komplikasi. Tatalaksana tersebut dapat dilaksanakan disetiap fasilitas
kesehatan melibatkan masyarakat.

Peran pasien dan keluarga pada pengelolaan penyakit DM juga sangat penting,
karena DM merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup. Oleh karena
itu diperlukan edukasi kepada pasien dan keluarganya untuk memberi pemahaman
mengenai perjalanan penyakit, pencegahan, penyulit dan penatalaksanaan DM.

Optimalisasi penanganan pasien-pasien DM Di Kota Kendari masih perlu


ditingkatkan dengan melibatkan berbagai lintas sektor. Oleh karena itu PAPDI dan
PERSADIA Sultra merencanakan suatu program edukasi berkelanjutan bagi dokter
pengelola penyakit kronik (Prolanis) dan diabetesi Kota Kendari untuk membantu
meningkatkan pengetahuan dokter dan diabetesi tentang penyakitnya dan meningkatkan
peran aktif mereka ikut serta dalam pengelolaan dan pengendalian DM, sehingga dapat
menekan angka kejadian penyulit DM.

II. Waktu dan Tempat


Rencana kegiatan adalah pertemuan berkala triwulan selama tahun 2021 dan dilakukan
secara hibrid (pertemuan offline dan online/telemedicine) dan bertempat di
Laboratorium Klinik Prodia Kota Kendari.
III. Pelaksana
Penanggung jawab kegiatan ini adalah dr. Haeril Aswar, SpPD, dibantu anggota PAPDI
Sultra lainnya dan dokter spesialis gizi klinik (SpGK) serta staf Laboratorium Klinik
Prodia Kendari.
IV. Peserta
Peserta pertemuan adalah dokter umum prolanis dan diabetesi lingkup puskesmas se-
Kota Kendari
V. Pendanaan
Pendanaan kegiatan ini diharapkan dari Pemerintah Kota Kendari, PAPDI Sultra, BPJS
Kesehatan Wilayah Sultra dan sponsorhip lainnya yang tidak mengikat.
VI. Penutup
Demikian proposal kegiatan ini, kiranya dapat berkontribusi dalam peningkatan
pengelolaan DM tipe 2 di Kota Kendari.

Kendari, 1 Maret 2021

dr. Haeril Aswar, SpPD


Ketua PERSADIA Sultra

Referensi:

1. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia


tahun 2019. Perkeni
2. Dinas Kesehatan Kota Kendari 2021
3. BPJS Kesehatan Wilayah Sultra 2021
Proposal Biaya

Program Edukasi Berkelanjutan Dokter Prolanis dan Diabetesi Di Kota Kendari

Rincian biaya setiap sesi kegiatan sebagai berikut:

1. Honor untuk dua pembicara: Rp.5.000.000,-


2. Konsumsi 35 peserta: Rp. 1.750.000,-
3. Alat tulis dan tas 35 peserta Rp. 1.750.000,-
4. Fotokopi: Rp 100.000
5. Doorprize oleh sponsor
Total: Rp 8.650.000,-

Anda mungkin juga menyukai