Anda di halaman 1dari 7

1.

TULISKAN PERKEMBANGAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR SELAMA SATU


MINGGU INI

Jawaban:

Nilai tukar rupiah berakhir menguat tajam 250 poin atau 1,57 persen ke level Rp15.630 per dolar
AS, saat indeks dolar AS turun 0,19 persen atau 0,191 poin ke posisi 99,291.

14:34 WIB

Pukul 14.28 WIB: Kurs Rupiah Menguat Tajam 210 Poin

Nilai tukar rupiah menguat tajam 210 poin atau 1,32 persen ke level Rp15.670 per dolar AS, saat
indeks dolar AS melemah 0,33 persen atau 0,332 poin ke posisi 99.150.

13:45 WIB

Pukul 13.36 WIB: Rupiah Menguat 105 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 105 poin atau 0,66 persen ke level Rp15.775
per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,174 poin atau 0,17 persen ke level 99,308
pada pukul 13.34 WIB.

11:39 WIB

Pukul 11.30 WIB: Rupiah Menguat 80 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 80 poin atau 0,5 persen ke level Rp15.800 per
dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,079 poin atau 0,08 persen ke level 99,403
pada pukul 11.22 WIB.

10:13 WIB

Pukul 10.07 WIB: Rupiah Menguat 75 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 75 poin atau 0,47 persen ke level Rp15.805
per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah hanya 0,004 poin ke level 99,487 pada pukul
10.01 WIB.

Pukul 09.01 WIB: Rupiah Dibuka Menguat 80 Poin


Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 80 poin atau 0,5 persen ke level Rp15.800 per
dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,01 persen atau 0,01 poin ke level 99,472
pada pukul 08.52 WIB.

2.APA YANG DIMAKSUD APRESIASI ATAU DEPRESIASI MATA UANG?

Jawaban :

DEPRASIASI

Depresiasi adalah suatu keadaan ketika nilai mata uang dalam negri menurunterhadap valuta
asing dengan tidak disengaja, artinya kejadiannya terjadi di valuta asing.

APRESIASI

Istilah apresiasi berlawanan denagn istilah depresiasi. Apresiasi mempunyai arti yang sama
dengan revaluasi yang berarti nilai mata uang dalam negri naik terhadap nilai valuta asing,
perbedaan nya revaluasi adalah kenaikan nilai mata uang terhada[ valuta asing yang disengaja
oleh pemerintah

3.APA KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SAAT RUPIAH TERDEPRESIASI TERHADAP


DOLLAR?

Jawaban :

Keuntungan Menguatnya Nilai Tukar Rupiah

 Murahnya Harga Barang Impor

Penguatan rupiah tentu akan membuat barang-barang impor menjadi lebih murah. hal ini pasti
sangat menguntungkan bagi kamu yang sering belanja barang impor.

 Utang Luar Negeri Berkurang

Utang luar negeri per April 2019 mencapai US$389,3 miliar atau setara dengan Rp5.503 triliun.
Jika nilai tukar sekarang berada di angka Rp14 ribu, tentu jumlah ini terbilang sangat besar.

 Cadangan Devisa Naik

Rupiah menguat dilihat sebagai kesempatan bagi Bank Indonesia untuk meningkatkan cadangan
devisa.
Dengan begitu Bank Indonesia akan menukar rupiah dengan dolar dengan jumlah yang sangat
banyak yang pada akhirnya akan berdampak pada naiknya cadangan devisa.

Kerugian Menguatnya Nilai Tukar Rupiah

 Kendala bagi Eksportir

Menguatnya nilai tukar rupiah akan menjadi kendala tersendiri terhadap ekspor Indonesia yang
sejak tahun lalu sudah negatif.

 Barang dalam Negeri Kalah Saing dengan Barang Impor

Seperti yang kita ketahui permintaan orang terhadap barang impor menjadi tinggi karena rupiah
menguat. Namun hal ini akan berimbas pada barang-barang produksi dalam negeri jadi kalah
saing dengan barang impor.

 Kurangnya Minat Turis Berwisata ke Indonesia

Penguatan rupiah bisa membawa dampak buruk bagi sektor pariwisata di Indonesia. Ini dapat
terjadi karena biaya untuk berwisata jauh lebih mahal ketimbang negara di sekitarnya.

4.BERIKAN DENGAN CONTOH DAN GAMBAR PERKEMBANGAN MATA UANG


RUPIAH YANG TERDEPRISIASI DAN TERAPRESIASI TERHADAP DOLLAR?

Jawaban :

Pada Gambar 1

terlihat bahwa nilai tukar Rupiah (IDR) terhadap

Dollar Amaerika (USD) dari tahun 1998- 2012 mengalami flluktuasi. Nilai

tukar Rupiah (IDR) semenjak diberlakukannya sistem kurs mengambang bebas

terus mengalami depresiasi hingga mencapai nilai terendahnya pada bulan Juni
1998 yaitu sebesar Rp.14.900,00 per Dollar Amerika (USD). Hal ini

disebabkan pengaruh krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997. Rupiah

(IDR) mulai menguat sejak Januari 1999 seperti yang ditunjukkan oleh

turunnya pertumbuhan nilai tukar Rupiah (IDR). Pada tahun 2004 nilai tukar

Rupiah terhadap USD yaitu Rp 9.311/USD. Pada tahun 2005, akibat dari

melambungnya harga minyak dunia yang menembus level US$70/barrel

memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap meningkatnya permintaan

valuta asing. Kondisi ini menyebabkan nilai tukar rupiah melemah terhadap

US$ dan berada kisaran Rp9.200 sampai Rp10.200 per US$. Pada tahun

selanjutnya tahun 2006 rupiah mengalami depresiasi yaitu Rp9.447/USD, dan

pada tahun 2007 Rupiah mengalami depresiasi yang cukup besar yaitu menjadi

Rp 11.005/USD. Pada tahun 2005,. (Laporan Perekonomian Indonesia,

berbagai edisi).

Tingkat suku bunga merupakan salah satu instrument kebijakan

moneter yang dilaksanakan dengan cara menaikkan dan menurunkan tingkat

suku bunga. Perubahan suku bunga ini akan berpengaruh terhadap perubahan

jumlah permintaan dan penawaran uang di pasar domestic. Tingkat suku

bunga yang tingg akan mendorong masyarakat untuk menyimpan uang di

bank dari pada berinvestasi. Bila suku bunga relative tinggi pada suatu Negara
dibandingkan dengan Negara lain mengakibatkan arus modal dari Negara

yang suku bunga rendah ke Negara suku bunga tinggi. Arus modal ini akan

berdampak pada peningkatan nilai tukar ke Negara yang suku bunganya

tinggi. gi.

Selisih suku bunga Indonesia dengan Amerika dari tahun 1998

sampai tahun 2012 mengalami fluktuasi. Ini data dilihat dari Gambar 3.

Selisih suku bunga terendah terjadi pada tahun 2007 sebesar 2.19 %.

Sementara selisih tingkat bunga terbesar selama tahun 1998 samapai 2012

berada di tahun 1998 yautu sebesar 30.58%. Hal ini tidak terlepas dari

pengaruh krisis moneter yang melanda Indonesia yang mengakibatkan

5.TULISKAN BEBERAPA KEBIJAKAN YANG DI AMBIL BERHUBUNGAN DENGAN


MATA UANG?

Jawaban :

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah segala bentuk kebijakan yang diambil pemerintah di bidang moneter
(keuangan) yang tujuannya untuk menjaga kestabilan moneter agar dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Kebijakan moneter meliputi.

a. Kebijakan Penetapan Persediaan Kas


Bank sentral dapat mengambil kebijakan untuk mengurangi uang yang beredar dengan jalan
menetapkan persediaan uang yang beredar dan menetapkan persediaan uang kas pada bank-bank.
Dengan mengurangi jumlah uang beredar, inflasi dapat ditekan.

b. Kebijakan Diskonto

Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menerapkan kebijakan diskonto dengan cara
meningkatkan nilai suku bunga. Tujuannya adalah agar masyarakat terdorong untuk menabung.
Dengan demikian, diharapkan jumlah uang yang beredar dapat berkurang sehingga tingkat inflasi
dapat ditekan.

c. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Melalui kebijakan ini, bank sentral dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara
menjual surat-surat berharga, misalnya Surat Utang Negara (SUN). Semakin banyak jumlah
surat-surat berharga yang terjual, jumlah uang beredar akan berkurang sehingga dapat
mengurangi tingkat inflasi.

2. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah langkah untuk memengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Kebijakan itu dapat memengaruhi tingkat inflasi. Kebijakan fiskal antara lain sebagai berikut.

a. Menghemat Pengeluaran Pemerintah

Pemerintah dapat menekan inflasi dengan cara mengurangi pengeluaran, sehingga permintaan
akan barang dan jasa berkurang yang pada akhirnya dapat menurunkan harga.

b. Menaikkan Tarif Pajak

Untuk menekan inflasi, pemerintah dapat menaikkan tarif pajak. Naiknya tarif pajak untuk
rumah tangga dan perusahaan akan mengurangi tingkat konsumsi. Pengurangan tingkat
konsumsi dapat mengurangi permintaan barang dan jasa, sehingga harga dapat turun.

3. Kebijakan Lainnya

Untuk memperbaiki dampak yang diakibatkan inflasi, pemerintah menerapkan kebijakan


moneter dan kebijakan fiskal. Tetapi selain kebijakan moneter dan fiskal, pemerintah masih
mempunyai cara lain. Cara lain dalam mengendalikan inflasi adalah sebagai berikut.

a. Meningkatkan Produksi & Menambah Jumlah Barang di Pasar

Untuk menambah jumlah barang, pemerintah dapat mengeluarkan perintah untuk meningkatkan
produksi. Hal itu dapat ditempuh dengan memberi premi atau subsidi pada perusahaan yang
dapat memenuhi target tertentu. Selain itu, untuk menambah jumlah barang yang beredar,
pemerintah juga dapat melonggarkan keran impor. Misalnya, dengan menurunkan bea masuk
barang impor.

b. Menetapkan Harga Maksimum untuk Beberapa Jenis Barang

Penetapan harga tersebut akan mengendalikan harga yang ada sehingga inflasi dapat
dikendalikan. Tetapi penetapan itu harus realistis. Kalau penetapan itu tidak realistis, dapat
berakibat terjadi pasar gelap (black market).

Anda mungkin juga menyukai