Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 2 minggu yang dilaksanakan di
Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Laboratorium Satuan Proses Jurusan
Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kompor
2. Panci pengukus
3. Plastik
4. Spatula
5. Kaca Arloji
6. Pisau
7. Loyang Stainless
8. Oven
9. Mortar
10. Pengayak
11. Kertas pH
12. Labu Kjehdal
13. Batu Didih
14. Seperangkat Alat Destilasi
15. Seperangkat Alat Dekstruksi
16. Buret
17. Erlenmeyer
18. Neraca Analitik
19. Pipet Ukur
20. Bola Karet
21. Gelas Kimia
22. Hot Plate

24
25

23. Kertas Saring Whatman

3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Ampas kelapa
2. Air
3. Aspergillus Niger
4. Aquadest

3.3 Perlakuan dan Rancangan Percobaan


Adapun perlakuaan dan rancangan percobaan pembuatan tepung ampas
kelapa yang diproses secara fermentasi ini terdiri dari beberapa langkah, yaitu :

3.3.1 Proses Pengukusan Ampas Kelapa


1. Menyiapkan ampas kelapa
2. Mencuci ampas kelapa yang telah disiapkan
3. Mengkukus ampas kelapa diatas air mendidih selama 15 menit
4. Ampas kelapa yang telah dikukus, diangkat dan didinginkan sampai suhu
kamar

3.3.2 Proses Fermentasi Ampas Kelapa


1. Menyiapkan ampas kelapa yang telah dikukus
2. Ampas kelapa ditimbang sebanyak 250 gr dan dimasukkan kedalam
plastik
3. Menambahkan Aspergillus Niger sebagai bakteri untuk peningkatan
nutrisi. Banyaknya Aspergillus Niger yang digunakan yaitu 0,5 gr; 1 gr;
1,5 gr; dan 2 gr
4. Melubangi plastik menggunakan pisau
5. Ampas kelapa yang telah ditambah Aspergillus Niger disimpan pada suhu
kamar, diamkan selama 4 hari.

3.3.3 Proses Pengeringan Ampas Kelapa Menggunakan Oven


1. Menyiapkan ampas kelapa yang telah di fermentasi
2. Ampas kelapa yang telah di fermentasi di pindahkan ke loyang steinless
26

3. Memasukkan ampas kelapa ke dalam oven dan dilakukan pengeringan


pada suhu 90℃ selama 6 jam
4. Ampas kelapa yang telah dikeringkan dikeluarkan dan ditumbuk dengan
menggunakan mortar untuk mendapatkan hasil produk yang lebih halus
5. Mengayak ampas kelapa menggunakan pengayak
6. Ampas kelapa yang telah halus disimpan pada plastik

3.4 Pengamatan
Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah peningkatan nutrisi
seperti protein, kadar lemak, dan kadar air.

3.4.1 Variabel Penelitian


Adapun variabel yang digunakan yaitu sebagai berikut :
1. Variabel Tetap
a. Lama waktu fermentasi : 4 hari
b. Temperatur fermentasi : 28 - 31 °C
2. Variabel Tidak Tetap
a. Penambahan Aspergillus Niger : 0,5 gr; 1 gr; 1,5 gr; dan 2 gr.

3.5 Proses Analisa Produk


3.5.1 Kadar Protein (Metode Kjeldahl)
1. Menimbang sampel sebanyak 1 gram lalu memindahkannya kedalam labu
kjedhal
2. Menambahkan 1,9 ± 0,1gram K2SO4, 40 ± 10 mg HgO dan 12 ± 0,1 mL
H2SO4 serta 20 mL H2O
3. Menambahkan beberapa butir batu didih, lalu mamanaskannya sampai
mendidih selama 15 menit dan larutan menjadi jenih kehijau-hijauan.
4. Melakukan percobaan menggunakan alat destruksi dengan unit
penghisapan uap
5. Mendinginkan campuran, lalu menambahkan sejumlah air sekitar 30 mL
(sambil membilas labu kjedahl)
6. Memindahkan isi tabung ke dalam alat destilasi. Mencuci dan membilas
labu 5-6 kali dengan 1-2 mL air lalu dipindahkan dalam labu destilasi.
27

7. Meletakkan Erlenmeyer yang berisi 5 mL larutan H3BO3


8. Menambahkan 8-10 mL larutan NaOH-Na2SO3, kemudian melakukan
destilasi sampai tertampung kira-kira 15 mL distilat dalam Erlenmeyer
9. Mengencerkan isi Erlenmeyer sampai kira-kira 50 mL, kemudian dititrasi
dengan HCl 0,02 N sampai terjadi warna menjadi abu-abu. Melakukan hal
yang sama untuk blanko

3.5.2 Kadar Serat (AOAC, 2006)


1. Sebanyak 2 gram sampel ditimbang menggunakan timbangan analitik
2. Masukkan sampel ke dalam labu erlenmeyer 250 ml, menambahkan 100
ml H2SO4 0,325 N
3. Hidrolisis dengan autoclave selama 15 menit pada suhu 105ºC
4. Menambahkan NaOH 1,25 N sebanyak 50 ml, kemudian hidrolisis
kembali selama 15 menit
5. Menyaring sampel dengan kertas saring Whatman N0.41 yang telah
dikeringkan dan diketahui bobotnya
6. Mencuci kertas saring berturut-turut dengan aquades panas lalu dibilas
dengan 25 ml H2SO4 0,325 N, kemudian mencuci kembali dengan
aquadest panas dan terakhir dengan 10 ml Etanol 95%
7. Mengeringkan kertas saring dalam oven bersuhu 105ºC selama satu jam,
pengeringan dilanjutkan sampai bobot tetap
Kadar serat kasar dihitung dengan rumus :
Bobot kertas saring dan serat −Berat kertas saring
Serat kasar = x 100%
Bobot sampel awal

3.5.3 Kadar Air


Kandungan kadar air pada ampas kelapa dianalisa dengan menimbang
berat sampel sebelum dan sesudah dikeringkan dengan menggunakan oven. Kadar
air dihitung dengan rumus:
(B− A)
Kadar air = x 100 %
Berat Sampel
Dimana:
A = Berat cawan + sampel kering (gram)
28

B = Berat cawan + sampel basah (gram)

3.6 Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian

Ampas kelapa

Dikukus di air mendidih selama 15 menit

Pendinginan

Penambahan bakteri Aspergillus Niger pada ampas kelapa


sebanyak 0,5 gr; 1 gr; 1,5 gr; dan 2 gr

Fermentasi

Pengeringan menggunakan oven

Tepung ampas kelapa Analisa Produk

Gambar 3.1. Skema pembuatan Tepung Ampas Kelapa

Anda mungkin juga menyukai