ABSTRAK
ABSTRACT
13
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 11 No. 1 Juni 2015
Aspergillus niger (500 Gy dose) has higher cellulase activity is 3.91 times than that of the
control, i.e 31.01 U/g and 7.85 U/g, respectively. Meanwhile, fungal Aspergillus niger (500 Gy
dose) has glucose production 2.62 times above control, i.e 125.79 mg/g and 48.00 mg/g,
respectively. Crude enzyme produced by fungal Aspergillus niger (500 Gy dose) is approriate to
be used as hydrolize substrate of rice straw, to produce glucose and to enhance cellulase
activity.
Keys word : Aspergillus niger, gamma irradiation, cellulase activity, glucose, solid
fermentation
14
Peningkatan Aktivitas Enzim Selulase dan Produksi
Glukosa Melalui Fermentasi Substrat Jerami Padi Dengan
Fungi Aspergillus niger yang Dipapari Sinar Gamma ISSN 1907-0322
(Nana Mulyana, dkk.)
strain dalam industri yang sebagian besar microcentrifuge (Sorvall), centrifuge Himac
terkait dengan aplikasi mutasi dan seleksi CR21GII (Hitachi), autoclave (WiseClave),
[8,9]. Perbaikan strain fungi tersebut dapat shaker (Edmund Buhler SR25), chopper
menurunkan biaya produksi, meningkatkan mekanis, cutting mill, spektrofotometer serta
produktivitas dan karakteristik produk yang fasilitas irradiator Gamma Chamber 4000A
sesuai dengan harapan [14]. dengan sumber 60Co.
Pada penelitian terdahulu telah
dilakukan upaya peningkatan produksi Perlakuan iradiasi gamma
enzim selulase dari fungi Chaetomium Strain fungi Aspergillus niger diperoleh
cellulyticum melalui mutasi dan optimasi dari koleksi kultur terseleksi di
fermentasi padat substrat bagas tebu [20]. Laboratorium Bidang Industri dan
Fungi Chaetomium cellulyticum yang dipapari Lingkungan, Pusat Aplikasi Isotop dan
sinar gamma 500 Gray menunjukkan Radiasi. Strain fungi tersebut dipelihara
produksi enzim selulase yang lebih tinggi dalam tabung slent dengan media PDA pada
sekitar 1,45 kali lipat dibandingkan tipe 4 ºC. Kultur fungi Aspergillus niger yang
liarnya (wild types) yaitu fungi yang tidak berumur 7 hari dipapari sinar gamma pada
dipapari sinar gamma [20]. Aktivitas enzim dosis 0 (kontrol), 125, 250, 375, 500 dan 625
selulase fungi Chaetomium cellulyticum yang Gray. Iradiasi gamma menggunakan sumber
60
dipapari sinar gamma 500 Gray dan tipe Co dilakukan di fasilitas iradiator Gamma
liarnya (wild types) yiatu 29,20 U/g untuk Chamber 4000A, Pusat Aplikasi Isotop dan
fungi yang dipapari sinar gamma dan 20,10 Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional.
U/g untuk tipe liarnya. Di sisi lain, fungi
Chaetomium cellulyticum belum dikenal luas Preparasi substrat jerami padi
sedangan fungi Aspergillus niger merupakan Jerami padi (Oryza sativa L.) dari
fungi selulolitik yang terkenal dan bayak varietas Impari Sidenuk diperoleh dari petak
digunakan sebagai produsen enzim selulase sawah produksi bibit padi di Pusat Aplikasi
[21]. Penelitian ini bertujuan untuk Isotop dan Radiasi, BATAN. Jerami padi
meningkatkan aktivitas selulase dan dikeringkan dan dicacah dengan chopper
produksi glukosa dalam substrat jerami padi mekanis, kemudian dihaluskan dengan
dengan fungi Aspergillus niger yang dipapar cutting mill dan diayak sehingga diperoleh
sinar gamma. substrat jerami padi dengan ukuran partikel
< 2 mm [22,23]. Ke dalam 2 kg substrat
jerami padi ditambahkan 20 liter larutan
BAHAN DAN METODE 1%NaOH, diaduk secara merata dan
dibiarkan selama 1-2 jam kemudian
Bahan dan peralatan dilakukan pencucian sebanyak 3 kali dengan
Bahan-bahan yang digunakan terdiri air mengalir dan dikeringkan dalam oven
dari media kultur fungi Aspergillus niger, pada 40 ºC sampai diperoleh berat yang
jerami padi, PDB (potatoes dextrose broth), konstan [15,24]. Hasil preparasi substrat ini
PDA (potatoes dextrose agar), larutan berupa serbuk jerami padi dengan kadar air
1%NaOH dan 1%H2SO4, yeast ekstrak, sekitar 10,26%, C organik 25,91%, selulosa
(NH4)2SO4, KH2PO4, K2HPO4, MgSO4.7H2O, 35,65% dan total N 1,34%.
air fisiologis (0,85% NaCl), larutan 1%CMC
(carboxymethyl-cellulase), bufer sitrat (50 mM, Kultivasi fungi Aspergillus niger yang
pH 5,0), larutan DNS (dinitrosalicylic-acid), dipapar sinar gamma
larutan Nelson dan arsenomolybdat. Fungi Aspergillus niger yang dipapari
Peralatan yang digunakan meliputi tabung sinar gamma pada dosis 0 (kontrol), 125,
slent, cawan petri, erlemmeyer, gelas reaktor 250, 375, 500 dan 625 Gray dikultivasi
ukuran 500 ml, incubator (Heraeus), water dalam medium nutrisi garam mineral
bath, oven 105 ºC, tanur 650 ºC, desikator, dengan substrat jerami padi 0 dan 5% (b/v).
15
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 11 No. 1 Juni 2015
Setiap liter larutan nutrisi garam mineral cellulase) dihitung berdasarkan estimasi gula
tersebut mengandung 24 g PDB, 5 g yeast reduksi yang dibebaskan dari reaksi ekstrak
ekstrak, 1 g (NH4)2SO4, 0,5 g KH2PO4, 0,5 g enzim dan CMC. Ke dalam campuran 500
K2HPO4 dan 0,2 g MgSO4.7H2O [25,26]. μ1 ml larutan 1% CMC dan 500 μ1 ml bufer
Sebanyak 1 ml kultur fungi Aspergillus niger sitrat (50 mM, pH 5,0) ditambahkan 500 μ1
dengan kerapatan 106 propagul/ml ml ekstrak enzim kemudian diinkubasi
diinokulasikan ke dalam 50 ml medium dalam water bath pada 50 ºC selama 30
steril kemudian diinkubasi dalam shaker menit dan penghentian reaksi dilakukan
mekanis pada 100 rpm dan suhu ruang melalui penambahan 500 μl larutan DNS.
sekitar 28-32 ºC selama 4 hari. Larutan ini dipanaskan dalam air mendidih
selama 5 menit dan didinginkan kemudian
Fermentasi padat substrat jerami padi dilakukan pengukuran densitas optik dengan
Perlakuan fermentasi padat substrat spektrofotometer pada 540 nm [28,30]. Satu
jerami padi dengan fungi Aspergillus niger unit aktivitas selulase dihitung sebagai
terdiri dari A1M1, A1M2, A1M3, A2M1, A2M2 jumlah enzim yang diperlukan untuk
dan A2M3. Kultur fungi Aspergillus niger 0 melepaskan 1 μmol gula reduksi/menit
Gray (A1) dan 500 Gray (A2) digunakan pada dengan standar glukosa [15].
fermentasi substrat jerami padi dengan Kadar glukosa sampel ditentukan
kadar kelembaban awal sekitar 81% (M1), dengan metode Nelson-Smogyi [30]. Ke
84% (M2) dan 87% (M3). Semua medium dalam 500 μl sampel ditambahkan 500 μl
fermentasi diperkaya dengan larutan nutrisi larutan Nelson (campuran Nelson A dan B
garam mineral dan disterilkan dengan sekitar 25:1 v/v) dan dipanaskan pada 100
autoclave pada 121 ºC selama 15 menit. ºC selama 20 menit, kemudian didinginkan
Dua ml kultur fungi Aspergillus niger dengan dan ditambahkan 500 μl larutan
kerapatan sekitar 106 propagul/ml arsenomolibdat. Pengukuran densitas optik
diinokulasikan ke dalam 40 g (berat kering) dilakukan dengan spektrofotometer pada
substrat jerami padi kemudian diinkubasi 540 nm. Kadar glukosa sampel dihitung
pada suhu ruang sekitar 28-32 ºC selama 21 berdasarkan nilai densitas optik (absorbansi)
hari. sesuai persamaan regresi larutan standar
glukosa (kurva standar).
Hidrolisis substrat jerami padi Pada penelitian ini juga dilakukan
Ekstrak kasar enzim selulase diperoleh pengamatan pH, viabilitas fungi, bobot
dari medium fermentasi padat substrat biomassa mikroba, kadar air, kadar bahan
jerami padi dengan fungi Aspergillus niger. organik, kadar C organik dan total N.
Ke dalam 3 g medium fermentasi ini Pengukuran pH dilakukan dengan pH meter
ditambahkan 30 ml larutan bufer sitrat (50 digital. Viabilitas fungi ditentukan dengan
mM, pH 5,0) dan diagitasi dalam shaker metode Total Plate Count dalam media PDA
mekanis pada 100 rpm selama 1 jam, [26]. Bobot biomassa mikroba ditentukan
kemudian disentrifugasi pada 12000 rpm dan secara gravimetri setelah pemisahan dengan
-4 ºC selama 15 menit. Dua puluh ml sentrifuse pada 12000 rpm selama 15 menit
ekstrak kasar enzim tersebut ditambahkan dan pengeringan dalam oven pada 60 ºC
ke dalam 2 g substrat jerami padi steril selama 24 jam [27]. Kadar air ditentukan
kemudian diinkubasi dalam water bath pada melalui pengeringan sampel dalam oven
50 ºC yang diagitasi dengan shaker mekanis pada 105 ºC selama 24 jam. Kadar bahan
pada 150 rpm selama 2 hari [23]. organik ditentukan melalui pemasan sampel
dalam tanur pada 650 ºC selam 5-6 jam.
Penentuan aktivitas selulase dan kadar Analisis kadar C organik dan total N
glukosa dilakukan di Laboratorium Kimia
Penentuan aktivitas enzim selulase Universitas Nusa Bangsa, Bogor.
dengan substrat CMC (carboxymethyl-
16
Peningkatan Aktivitas Enzim Selulase dan Produksi
Glukosa Melalui Fermentasi Substrat Jerami Padi Dengan
Fungi Aspergillus niger yang Dipapari Sinar Gamma ISSN 1907-0322
(Nana Mulyana, dkk.)
17
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 11 No. 1 Juni 2015
sinar gamma 500 Gray lebih berpotensi semua medium substrat jerami padi,
untuk digunakan dalam meningkatkan viabilitas fungi Aspergillus niger yang optimal
aktivitas selulase dan produksi glukosa pada diperoleh pada 14 hari fermentasi padat,
fermentasi padat substrat jerami padi. yaitu sekitar 2,78x107 sampai 1,17x108
propagul/g. Hasil ini diduga terkait dengan
pH medium fermentasi sekitar 5,45 — 6,39
yang sesuai untuk pertumbuhan fungi
Aspergillus niger. Hal ini mengindikasikan
bahwa fungi Aspergillus niger A1(0 Gy)
maupun A2 (500 Gy) dapat tumbuh secara
baik di dalam medium fermentasi substrat
18
Peningkatan Aktivitas Enzim Selulase dan Produksi
Glukosa Melalui Fermentasi Substrat Jerami Padi Dengan
Fungi Aspergillus niger yang Dipapari Sinar Gamma ISSN 1907-0322
(Nana Mulyana, dkk.)
jerami padi dengan kadar awal sekitar 81% fermentasi padat substrat jerami padi M1
sampai 87%. Hasil ini sesuai dengan (81%) dengan fungi Aspergillus niger A2
peneliti terdahulu yang menunjukkan selama 14 hari. Hasil ini selara dengan
bahwa kelembaban awal sebesar 79% penelitian terdahulu yang menjelaskan
mampu menghasilkan aktivitas selulase bahwa aktivitas selulase fungi Aspergillus
optimal sebesar 96,44 U/g [33]. niger yang maksimum diperoleh pada 14
Pada 14 hari fermentasi padat substrat hari fermentasi padat [36].
jerami M1 padi (81%), fungi Aspergillus niger Aktivitas selulase maksimum dari
A1 (0 Gray) dan A2 (500 Gray) menunjukkan fungi Aspergillus niger A2 (500 Gray) dengan
tampilan pertumbuhan relatif sama tetapi substrat jerami padi M1 (81%) berpengaruh
memiliki aktivitas selulase yang berbeda terhadap produksi glukosa yang optimal
nyata seperti disajikan pada Gambar 5. pada 14 hari fermentasi padat seperti
Aktivitas selulase fungi Aspergillus niger A1 disajikan pada Gambar 6. Aktivitas selulase
dan A2 sekitar 7,85 dan 31,01 U/g. Di dalam maksimum dapat menghidrolisis selulosa
medium jerami padi M2 (84%) dan M3 (87%), secara optimal sehingga produksi gula
fungi Aspergillus niger A2 (500 Gray) mudah larut seperti glukosa yang juga
memiliki aktivitas selulase sekitar 5,15 — maksimum [14]. Produksi glukosa pada
7,19 U/g yang tidak berbeda nyata dengan medium fermentasi padat A2M1 ini sekitar
aktivitas selulase fungi Aspergillus niger A1 (0 125,79 mg/g sedangkan pada medium lain
Gray) di dalam semua perlakuan kadar (A1M1, A1M2, A1M3, A2M2, A2M3) sekitar
kelembaban awal substrat jerami padi. 31,79 mg/g sampai 48,00 mg/g berat kering
Fungi Aspergillus niger tanpa perlakuan substrat jerami padi. Di dalam substrat
iradiasi gamma ini memiliki aktivitas jerami padi M1 dengan fungi Aspergillus niger
selulase sekitar 5,20 — 7,85 U/g. Pada A2 pada 7 dan 21 hari fermentasi padat
penelitian terdahulu diperoleh aktivitas diperoleh produksi glukosa sekitar 59,68 dan
selulase fungi Aspergillus niger maksimum 107,81 mg/g. Dengan demikian, produksi
dalam substrat dedak padi dengan metode glukosa maksimal dapat diperoleh dari
fermentasi padat sekitar 8,89 U/g [15]. fermentasi padat substrat jerami padi M1
Dengan demikian, aktivitas selulase dengan fungi Aspergillus niger A2 selama 14
maksimum dapat diperoleh melalui hari. Hasil yang diperoleh setara dengan
19
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 11 No. 1 Juni 2015
Aspergillus niger
No Parameter Peningkatan
0 Gray 500 Gray
1 Aktivitas selulase, U/g 5,92±0,33 19,97±6,38 237%
2 Produksi glukosa, mg/g 42,59±20,29 107,81±21,21 153%
Perubahan, %
No Perlakuan Biomassa Bahan Protein
C organik
mikroba organik kasar
20
Peningkatan Aktivitas Enzim Selulase dan Produksi
Glukosa Melalui Fermentasi Substrat Jerami Padi Dengan
Fungi Aspergillus niger yang Dipapari Sinar Gamma ISSN 1907-0322
(Nana Mulyana, dkk.)
jerami padi M1 (81%) masing-masing 71,08- jerami padi dengan fungi Aspergillus niger,
77,68%, 9,38-10,20%, 9,17-9,98% dan 20,74- dilakukan uji hidrolisis pada 50 ºC selama 2
21,11%. Hasil ini menunjukkan bahwa hari. Tabel 3 menunjukkan bahwa ekstrak
kadar kelembaban awal substrat jerami padi enzim kasar dari perlakuan fermentasi padat
sekitar 81% sesuai sebagai medium yang berbeda berpengaruh terhadap
pertumbuhan fungi Aspergillus niger A1 (0 kemampuan produksi dan hidrolisis glukosa
Gray) dan A2 (500 Gray). Kadar kelembaban dalam substrat jerami padi. Produksi dan
yang terlalu tinggi di dalam medium padat hidrolisis glukosa yang tertinggi diperoleh
dapat menurunkan porositas substrat dan pada pemberian ekstrak enzim kasar hasil
menyebabkan penurunan penetrasi oksigen 14 hari fermentasi padat substrat jerami M1
di antara partikel substrat sehingga terjadi (81%) dengan fungi Aspergillus niger A2 (500
penurunan pertumbuhan mikroba [38]. Gray). Hidrolisis substrat jerami padi
Kadar kelembaban berperan penting dalam dengan ekstrak enzim kasar ini
biosintesis dan sekresi berbagai enzim menyebabkan produksi glukosa sekitar
termasuk enzim selulase [9]. 35,84 mg/g dan hidrolisis glukosa sekitar
Evaluasi pertumbuhan, aktivitas 134,72 mg/g selulosa. Pada penggunaan
selulase dan produksi glukosa menunjukkan ekstrak enzim kasar dari fermentasi padat
bahwa fungi Aspergillus niger yang dipapar substrat jerami M1 (81%) dengan fungi
sinar gamma 500 Gray berpotensi untuk Aspergillus niger A1 (0 Gray) diperoleh hasil
digunakan dalam meningkatkan aktivitas yang lebih rendah, yaitu produksi glukosa
selulase dan produksi glukosa melalui sekitar 27,22 mg/g dan hidrolisis glukosa
fermentasi padat substrat jerami padi sekitar 102,29 mg/g selulosa. Hasil ini
dengan kadar kelembaban awal sekitar 81%. menunjukkan bahwa ekstrak enzim kasar
Aktivitas selulase maksimum fungi dari fermentasi substrat jerami padi M1
Aspergillus niger ini diperoleh pada (81%) dengan fungi Aspergillus niger A2 (500
fermentasi padat substrat jerami padi selama Gray) memiliki kemampuan hidrolisis
14 hari. substrat jerami padi terbaik.
Tabel 3. Produksi dan hidrolisis glukosa pada hidrolisis substrat jerami padi dengan
ekstrak enzim kasar fungi Aspergillus niger pada 50 ºC selama 2 hari
21
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 11 No. 1 Juni 2015
jerami padi seperti disajikan pada Gambar 7. melalui fermentasi padat substrat jerami
Peningkatan kadar glukosa tertinggi padi dengan kadar kelembaban awal sekitar
diperoleh pada pemberian ekstrak enzim 81% menggunakan fungi Aspergillus niger
kasar dari fermentasi padat substrat jerami yang dipapari sinar gamma 500 Gray.
padi M1 (81%) dengan fungi Aspergillus niger
A2 (500 Gray). Setelah 2 hari hidrolisis pada
50 ºC, pemberian ekstrak enzim kasar A2M1 KESIMPULAN
ini dapat meningkatkan kadar glukosa
sekitar 188,24% dari 7,01 menjadi 20,22 Iradiasi gamma pada dosis 500 Gray
mg/g berat kering substrat jerami padi. sesuai untuk memperoleh fungi Aspergillus
Hasil ini selaras dengan efektivitas ekstrak niger dengan aktivitas selulase yang lebih
enzim kasar terhadap produksi dan tinggi dibandingkan perlakuan lain (0, 125,
hidrolisis glukosa dalam substrat jerami 250, 375, 625 Gray). Di dalam medium cair
padi. mengandung Potatoes Dextrose Broth (PDB),
garam mineral dengan substrat jerami padi 0
dan 5% b/v, fungi Aspergillus niger yang
dipapari sinar gamma 500 Gray memiliki
aktivitas selulase sekitar 2,5 kali lebih tinggi
dibanding kontrol yaitu 2,02-2,28 U/ml
untuk fungi yang dipapari sinar gamma dan
0,60-1,12 U/ml untuk kontrol. Pada
fermentasi padat substrat jerami padi
dengan kadar kelembaban awal 81% selama
14 hari, fungi Aspergillus niger yang dipapar
sinar gamma 500 Gray memiliki aktivitas
selulase sekitar 3,91 kali lebih tinggi
dibandingkan dibandingkan kontrol yaitu
31,01 U/g untuk fungi yang dipapari sinar
gamma dan 7,85 U/g untuk kontrol. Pada
Gambar 7. Kadar glukosa substrat jerami padi
aktivitas selulase maksimum ini diperoleh
setelah hidrolisis dengan ekstrak produksi glukosa 125,79 dan 48,00 mg/g.
enzim kasar Hasil ini menunjukkan bahwa pada
fermentasi padat jerami padi dengan fungi
Aspergillus niger yang dipapari sinar gamma
Ekstrak enzim kasar dari fermentasi 500 Gray dapat diperoleh produksi glukosa
padat substrat jerami padi M1 (81%) dengan sekitar 2,62 kali lebih tinggi dibandingkan
fungi Aspergillus niger A2 (500 Gray) fungi Aspergillus niger tanpa perlakuan
memiliki kualitas yang lebih baik iradiasi gamma. Penggunaan ekstrak enzim
dibandingkan fungi Aspergillus niger A1 (0 kasar dari fermentasi padat dengan fungi
Gray). Hasil ini menunjukkan bahwa fungi Aspergillus niger yang dipapar sinar gamma
Aspergillus niger yang dipapari sinar gamma 500 Gray sesuai untuk hidrolisis substrat
500 Gray sesuai untuk digunakan pada jerami padi. Dengan demikian, fungi
fermentasi substrat jerami padi dengan Aspergillus niger yang dipapari sinar gamma
kadar kelembaban awal sekitar 81%. Hasil 500 Gray memiliki potensi yang baik dalam
juga mengindikasikan bahwa fermentasi meningkatkan aktivitas selulase dan
padat substrat jerami padi selama 14 hari produksi glukosa dalam substrat jerami padi
sesuai untuk produksi enzim selulase melalui fermentasi padat selama 14 hari.
dengan aktivitas yang tinggi. Dengan
demikian, peningkatan produksi enzim
selulase dan kadar glukosa dapat dilakukan
22
Peningkatan Aktivitas Enzim Selulase dan Produksi
Glukosa Melalui Fermentasi Substrat Jerami Padi Dengan
Fungi Aspergillus niger yang Dipapari Sinar Gamma ISSN 1907-0322
(Nana Mulyana, dkk.)
23
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 11 No. 1 Juni 2015
Penicillum canescens 10-10c in solid 20. FAWZI, E.M. and H.S. HAMDY,
state fermentation, Appl. Biochem. Improvement of carboxymethyl
Biotechnol., 108 (1-3), 737-748 cellulase production from
(2003). Chaetomium cellulolyticum NRRL
18756 by mutation and optimization
14. DEVI, M.C. and M.S. KUMAR, of solid state fermentation, African
Production, Optimization and Journal of Microbiology Research, 5
Partial purification of Cellulase by (26), 4687-4696 (2011).
Aspergillus niger fermented with
paper and timber sawmill industrial 21. VRIES, R.P. and J. VISER, Aspergillus
wastes, J. Microbiol. Biotech. Res., enzymes involved in degradation of
2012, 2 (1), 120-128 (2012). plant cell wall polysaccharides,
Microbiol. Mol. Biol. Rev., 65, 497-
15. MRUDULA, S. and R. 552 (2001).
MURUGAMMAL, Production of
Cellulase by Aspergillus niger under 22. NALLAPETA, S., V. K. NIGAM, P.
Submerged and Solid State SURVAJAHALA and K. MOHAN,
Fermentation using Coir Waste as a Screening and Selection of White
Substrate, Brazilian Journal of Rot Fungi for Biological
Microbiology, 42, 1119-1127 ISSN Delignification of Agricultural
1517-8382 (2011). Residues, International Journal of
Advanced Biotechnology and Research
16. GHILDYAL, N.P., B.K. LONSANE, K.R. 3 (4), 790-796 (2012).
SREEKANTIAH and V.S.
MURTHY, Economics of 23. ONG, L. G. A., C.H. Chan and A.L.
submerged and solid state CHEW, Enzymatic Hydrolysis of
fermentation for the production of Rice Straw: Process Optimization,
amyloglucosidase, J. Food Sci. Journal of Medical and Bioengineering
Technol., 22, 171-176 (1985). (JOMB), 1 (1), 14-16 (2012).
17. YANG, Y.H., B.C. WANG, Q.H. 24. PENSUPA, N., M. JIN, M. KOKOLSKI,
WANG, L.J. XIANG and C.R. D. B. ARCHER and C. DU, A solid
DUAN, Research on solid-state state fungal fermentation-based
fermentation on rice chaff with a strategy for the hydrolysis of wheat
microbial consortium, Colloid Surf., straw, Bioresource Technology, 149,
34, 1-6 (2004). 261—267 (2013).
18. SINGHANIA, R.R., A.K. PATEL, C.R. 25. MANPREET, S., S. SAWRAJ, D.
SOCCOL and A. PANDEY, Recent SACHIN, S. PANKAJ, S. and U.C.
advances in solid-state BANERJEE, Review Article :
fermentation, Biochem. Eng. J., 44, Influence of Process Parameters on
13-18 (2009). the Production of Metabolites in
Solid-State Fermentation, Malaysian
19. LI, X.H., H.J. YANG, B. ROY, E.Y. Journal of Microbiology, 1 (2), 1-9
PARK, L.J. JIANG, D. WANG and (2005).
Y.G. MIAO, Enhanced cellulose
production of the Trichoderma 26. SARASWATI, R., E. HUSEN dan R.D.M
viride mutated by microwave and SIMANUNGKALIT, Metode
ultraviolet. Microbiol. Res., 164 (1), Analisis Biologi Tanah, Halaman 10-
81-91 (2009). 18, ISBN: 978-602-8039-05-5, Balai
24
Peningkatan Aktivitas Enzim Selulase dan Produksi
Glukosa Melalui Fermentasi Substrat Jerami Padi Dengan
Fungi Aspergillus niger yang Dipapari Sinar Gamma ISSN 1907-0322
(Nana Mulyana, dkk.)
27. HAMZAH, AINON, M.A. ZARIN and 33. ALTING, S.A., ZHONG,Z.P. and
A.A. HAMID, Optimal Physical and DENG, X.Q., Enhanced cellulose
Nutrient Parameters for Growth of production by gamma-ray induced
Trichoderma virens UKMP-1M for mutant of Aspergillus niger
Heavy Crude Oil Degradation, Sains CICC41125 on agro wastes, Journal
Malaysiana, 41 (1), 71—79 (2012). of Zheijang University-SCIENCE
B(Biomedicine & Biotechnology),
28. FADEL, M., T. KAHIL and S.M. Springer-Verlag Berlin Heidelberg,
ABDEL-AZIZ, Farm Scaling up 1-14 (2015).
Biological Treatment by Solid State
Fermentation to Invest Rice Straw 34. GHERBAWY, Y.A., Effect of gamma
as a Livestock Feed in Egypt, irradiation on the production of cell
Journal of Basic and Applied Scientific wall degrading enzymes by
Research, 3 (12), 258-263, ISSN Aspergillus niger, International
2090-4304 (2013). Journal of Food Microbiology, 40,
127—131 (1998).
29. MASUTTI, D.C., A. BORGOGNONE
and L. SETTI, Production of 35. CHAKRAVARTY, B. and S. SEN,
Enzymes from Rice Husks and Enhancement of regeneration
WheatStraw in Solid State potential and variability by gamma-
Fermentation, Chemical Engineering irradiation in cultured cells of
Transaction, 27, 133-138, ISBN 978- Scillaindica, Biol. Plant., 44, 189—193
88-95608-18-1; ISSN 1974-9791 (2011).
(2012).
36. UTHARALAKSHMI, N and A.G.
30. DEWI, C., T. PURWOKO dan A. KUMAR, Production of Cellulase by
PANGASTUTI, Produksi Gula Aspergillus Sp.Under Solid State
Reduksi oleh Rhizopus oryzae dari Fermentation, International Journal
Substrat Bekatul, Bioteknologi, 2 of Chem. Tech. Research, 6 (12),
(1), 21-26 (2005). 5142-5145 (2014).
31. MOUSSA, T.A.A and M.A. RIZK, 37. MUHAMMAD, A.Z., SAMREEN, R. and
Impact of Gamma Irradiation TEHREEMA, I., Effect of gamma
Stresses : Control of Sugarbeet irradiation on Aspergillus niger for
Pathogens Rhizoctonia solani Kuhn enhanced production of glucose
and Sclerotium rolfsii Sacc., oxidase, Pakistan J. Bot., 44 (5),
Pakistan Journal of Plant Pathology, 2 1575-1580 (2012).
(1), 10-20 (2003).
38. SINGHANIA, R.R., A.K. PATEL, C.R.
32. YOUNIS, N.A., A comparison study on SOCCOL and A. PANDEY, Recent
protease, alpha-amylase and growth advances in solid-state
of certain fungal strains of fermentation, Biochem. Eng. J., 44,
Aspergillus sp. after exposure to 13-18 (2009).
25
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 11 No. 1 Juni 2015
26