DAFTAR ISI
A. Uraian Pekerjaan
i) Galian Biasa
ii) Galian Batu
iii) Galian Struktur
iv) Galian Perkerasan Beraspal
v) Galian Perkerasan Berbutir
vi) Galian Perkerasan Beton
Timbunan Biasa/Pilihan
a) Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan
timbunan, untuk penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk
timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai
dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang
disyaratkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
b) Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam Seksi ini harus dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu Timbunan Biasa, Timbunan Pilihan, dan Timbunan Pilihan
Berbutir di atas tanah rawa.
c) Timbunan pilihan harus digunakan untuk meningkatkan kapasitas daya
dukung tanah dasar pada lapisan penopang (capping layer) dan jika
diperlukan di daerah galian. Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk
stabilisasi lereng atau pekerjaan pelebaran timbunan jika diperlukan lereng
yang lebih curam karena keterbatasan ruangan, dan untuk pekerjaan
timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah faktor yang kritis.
d) Timbunan Pilihan Berbutir harus digunakan sebagai lapisan penopang
(capping layer) pada tanah lunak yang mempunyai CBR lapangan kurang 2%
yang tidak dapat ditingkatkan dengan pemadatan atau stabilisasi, dan diatas
tanah rawa, daerah berair dan lokasi-lokasi serupa dimana bahan Timbunan
Pilihan dan Biasa tidak dapat dipadatkan dengan memuaskan.
e) Baik Timbunan Pilihan maupun Timbunan Pilihan Berbutir harus digunakan
untuk penimbunan kembali pada abutmen dan dinding penahan tanah serta
daerah kritis lainnya yng memiliki jangkauan terbatas untuk pemadatan
dengan alat sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau bilamana
diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
f) Pekerjaan yang tidak termasuk bahan timbunan yaitu bahan yang dipasang
sebagai landasan untuk pipa atau saluran beton, maupun bahan drainase
porous yng dipakai untuk drainase bawah permukaan atau untuk mencegah
hanyutnya partikel halus tanah akibat proses penyaringan. Bahan timbunan
jenis ini telah diuraikan dalam Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini.
g) Pengukuran tambahan terhadap yang telah diuraikan dalam Spesifikasi ini
mungkin diperlukan, ditujukan terhadap dampak khusus lapangan termasuk
konsolidasi danstabilitas lereng.
Pasangan Batu
Pekerjaan ini meliputi pemasokan semua bahan, galian, penyiapan pondasi
dan seluruh pekerjaan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan Spesifikasi
dan memenuigaris, ketinggian, potongan dan dimensi sesuai petunjuk direksi.
Pasangan batu digunakan sebagai pondasi penahan tanah timbunan.
Pengembalian Kondisi & Marka Termoplastik.
Pekerjaan Minor Pekerjaan ini meliputi Marka Termoplastik pada lokasi hotmix baru sesuai
dengan rencana penanganan.
Patok Pengarah
Pekerjaan ini meliputi pembuatan bekisting, pembesian, dan pengecoran
dengan - menggunakan mesin molen. Pekerjaan ini digunakan sebagai patok
pengarah pada tepi jalan.
Pekerjaan Pemeliharaan Pekerjaan yang tercakup dalam Seksi ini harus meliputi pekerjaan
pemeliharaan rutin untuk menjamin agar perkerasan, bahu jalan, drainase,
dan perlengkapan jalan lama selalu dipelihara setiap saat selama Periode
Pelaksanaan dalam kondisi pelayanan yang dapat diterima oleh Direksi
Pekerjaan. Pekerjaan ini harus dibayar secara bulanan dari harga penawaran
lump sum untuk berbagai jenis pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan
dalam Pasal 10.1.7 dari Spesifikasi ini.
Pekerjaan pemeliharaan rutin yang diperlukan harus dimulai pada saat
lapangandiserahkan kepada Penyedia Jasa, dan harus dilanjutkan sampai
dengan berakhirnya Periode Pelaksanaan.
Pekerjaan pemeliharaan rutin dilaksanakan dan dibayar menurut Seksi ini
untuk memelihara pekerjaaan agar berada dalam kondisi pelayanan yang
baik harus dapat dibedakan dengan cermat oleh Direksi Pekerjaan dari
pekerjaan sejenis tetapi berskala besar yang dilaksanakan baik untuk
pengembalian kondisi maupun untuk peningkatan kondisi pekerjaan dan yang
dibayar menurut berbagai Seksi lain dari Spesifikasi ini.
Karena Pembayaran dilaksanakan secara lump sum dan bukan
berdasarkan kuantitas bahan aktual yang digunakan, Penyedia Jasa harus
dianggap telah melakukan pemeriksaan lapangan dengan teliti selama
Periode Penawaran dan telah mengetahui dengan jelas kondisi aktual
lapangan, sehingga harga penawarannya telah mencakup pekerjaan-
pekerjaan yang diperlukan selama Periode Pelaksanaan, dengan
memperhitungkan volume lalu lintas, kondisi cuaca dan kerusakan
perkerasan, bahujalan, drainase, dan perlengkapan jalan lama yang mungkin
terjadi antara waktu penawaran dan saat lapangan diserahkan kepada
Penyedia Jasa, demikian pula untuk kondisi jembatan lamanya.
DIVISI.1 MOBILISASI
1. Mobilisasi peralatan
Mobilisasi dan pemasangan peralatan ke lokasi proyek yang akan digunakan pada pelaksanaan
pekerjaan.
Penyediaan dan pemeliharaan base camp kontraktor, direksi keet dan lain-lain.
2. Fasilitas Proyek
Penempatan kantor Kontraktor sebaiknya direncanakan berdampingan dengan kantor Manajemen
Konstruksi (MK) sehingga akan memudahkan dalam koordinasi.
Untuk menjamin kelancaran proyek, jalan kerja akan diatur penempatannya untuk dilalui
kendaraan-kendaraan proyek dan bebas dari genangan akibat air hujan.
Penempatan stock material, pabrikasi pembesian, pabrikasi bekisting akan disesuaikan dengan
lahan dan jalan kerja yang ada, dimana Gudang sebagai tempat stock material mampu melindungi
material dari pengaruh gangguan keamanan maupun cuaca. Konstruksi harus kokoh dengan kapasitas
memadai yang menampung arus supply material untuk keperluan pelaksanaan.
Struktur Organisasi
Pengelolaan proyek akan dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin oleh seorang
Kepala Proyek, dan dibantu oleh beberapa tenaga staf kantor dan beberapa tenaga pelaksana
lapangan.
Kepala Proyek memimpin seluruh kegiatan proyek baik dibidang administrasi, teknik maupun kegiatan
pelaksanaan dilapangan. Kepala Proyek bertanggung jawab kepada Kuasa KSO.
Adapun tugas-tugas dari tenaga staf yang diperbantukan di proyek dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
- Untuk masalah teknis/engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh Bagian Teknik
beserta stafnya.
- Untuk masalah keuangan, administrasi umum dan personalia, Kepala Proyek dibantu oleh
Bagian Personalia dan Keuangan beserta stafnya.
- Untuk masalah Logistik dan peralatan, Kepala Proyek dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan
beserta stafnya.
- Adapun untuk masalah pelaksanaan dilapangan, Kepala Proyek dibantu oleh Kepala Pelaksana
beserta Pelaksananya.
-
Sistem Pengendalian Proyek
Sarana pengendalian merupakan hal yang sangat diperlukan dalam menjamin keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, segala sesuatu yang
berhubungan dengan pengendalian yang berupa Barchart, Kurva S akan disiapkan, disamping jadwal
peralatan, jadwal material dan jadwal tenaga kerja. Jadwal-jadwal tersebut diatas akan diuraikan lebih
detail lagi dalam bentuk jadwal mingguan dan jadwal bulanan. Semua jadwal kegiatan yang telah dibuat
Koordinasi
Untuk memperlancar pelaksanaan diharapkan agar pihak MK dapat mengadakan koordinasi
berupa :
- Rapat Koordinasi dapat dilaksanakan minimal seminggu sekali untuk membahas dan
mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan, membahas permasalahan yang terjadi dan
penyelesaiannya serta rencana pelaksanaan selanjutnya.
- Program dan scheduling.
5. Keselamatan Kerja
- Mengusahakan agar tempat kerja, peralatan dan lingkungan diatur sedemikian rupa agar
tenaga kerja terlindung dari resiko kecelakaan.
- Harus menjamin bahwa semua peralatan mesin-mesin, kendaraan yang akan digunakan
sesuai peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan barang-barang harus dapat
dipergunakan secara aman.
- Pengamanan mata (kaca mata), Kaos tangan, masker harus disediakan untuk kegiatan yang
memerlukan alat-alat tersebut.
DIVISI.2 DRAINASE
Galian Biasa
Seluruh pekerjaan galian tanah dilaksanakan sesuai ketentuan dalam gambar atau menurut petunjuk
Direksi Lapangan. Penggalian dilaksanakan dengan menggunakan alat Excavator, dengan dibantu satu
group manpower.
Tanah hasil bekas galian dibuang ke tempat yang telah ditentukan oleh Direksi Lapangan dengan
menggunakan Dump Truck. Apabila tanah hasil galian tersebut memenuhi persyaratan sebagai tanah
timbunan, maka dapat dipergunakan untuk material timbunan.
1. excavator
Galian Tanah
2.
1 excavator
dump truck
Galian Batu
Galian batu mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik atau lebih. Bilamana batu,
lapisan keras terdapat pada garis formasi pekerjaan, maka bahan tersebut harus digali 15 cm lebih dalam
dampai permukaannya rata. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boleh
tertinggal dan semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang.
Timbunan Biasa
Timbunan dilaksanakan dengan memakai tanah timbunan biasa. Sebelum dilakukan penimbunan,
lokasi yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu dari pohon, akar, tanah humus dan kotoran lainnya.
Setelah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan baru dilakukan penimbunan. Penimbunan
dilakukan lapis demi lapis sesuai ketentuan dalam spesifikasi atau atas petunjuk Direksi Lapangan. Tanah
timbunan yang diangkut dengan menggunakan Dump Truck dihampar dengan menggunakan Motor Grader
dan dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller sambil disirami air dengan menggunakan Water Tank
Truck apabila tanah timbunan tersebut dianggap terlalu kering. Pemadatan diusahakan pada kadar air
optimum.
Timbunan Pilihan
Apabila tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan (termasuk
penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila
diperlukan)sampai 15 cm bagian permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan
untuk timbunan yang ditempatkan diatasnya.
Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju kearah sumbu jalan sedemikian rupa
sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama.
Untuk perataan berat setempat, motor grader dioperasikan mulai dari tepi jalan menuju arah sumbu
jalan. Penggalian sampai dasar dari permukaan perkerasan yang tidak beraturan dapat dicapai dengan satu
atau dua lintasan motor grader, bahan hasil penggalian ini akan tertumpuk sebagai alur tumpukan dekat
sumbu jalan. Selanjutnya kendaraan tangki air.harus disediakan untuk menyemprotkan air pada jalan
tersebut bilamana kadar air dalam bahan jalan tersebut harus ditambah.
Aggregat Kelas B
Asphalt dan Kerosin dicampur, kemudian dipanaskan sampai mendidih sehingga mendapatkan
campuran asphalt cair yang diinginkan. Campuran Asphalt Cair tersebut disemprotkan keatas permukaan
yang akan dilapis dengan menggunakan Asphalt Sprayer yang ditarik Dump Truck.
DIVISI.7 STRUKTUR
Pada pemadatan apabila air semen sudah terlihat pada permukaan beton, maka pemadatan
segera dihentikan karena apabila terlalu lama akan mengakibatkan pemisahan diantara material beton
tersebut. Agar proses pengerasan beton menjadi sempurna, maka setelah selesai pengecoran dilakukan
perawatan beton dengan cara disiram dengan air atau ditutup dengan karung
Baja Tulangan
Pabrikasi baja tulangan (Bj.24 Polos) dikerjakan secara manual oleh satu grup Manpower khusus baja
tulangan dengan menggunakan alat pemotong (Bar Cutter), pembengkok besi (Bar Bender) dan alat bantu
lainnya. Baja tulangan yang telah selesai dikerjakan supaya jangan berkarat dan kotor disimpan ditempat
yang aman.
Pasangan Batu
Pasangan batu dibuat sesuai dengan gambar shop drawing atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan.
Material batu ynag digunakan harus bersih dari lumpur, keras dan kuat. Agar batu tidak menyerap air dalam
Pekerjaan pemeliharaan rutin untuk Perkerasan apabila terdapat kondisi kondisi jalan yang
berlubang/retak dengan besaran sesuai spesifikasi masuk dalam pemeliharaan rutin perkerasan, maka
semua lubang harus ditambal dimana tepi dan dasar lubang harus digali sampai bahan yang utuh (sound).
Pada permukaan yang telah disiapkan harus bersih dan bebas dari air yang tergenang sebelum
penambalan dimulai. Setiap lapisan harus diisi dan dipadatkan dalam satu operasi dimulai dari lapisan yang
paling bawah. Lapis perekat harus digunakan sesuai takaran dan disemprotkan sampai merata untuk
melapisi semua permukaan yang akan diisi oleh campuran aspal.
Selokan dan saluran air harus dijaga agar bebas dari semua bahan lepas, sampah , endapan, dan
pertumbuhan tanaman yang tidak dikehendaki yang mungkin akan menghalangi aliran air permukaan.
VIII Perkerasan a) Lapis Pondasi Agregat harus diukur sebagai jumlah meter
kubik dari bahan yang sudah dipadatkan, lengkap di tempat
Berbutir dan diterima. Volume yang diukur harus didasarkan atas
penampang melintang yang ditunjukkan pada Gambar bila
tebal yang diperlukan merata, dan pada penampang
melintang yang disetujui Direksi Pekerjaan bila tebal yang
diperlukan tidak merata, dan panjangnya diukur secara
mendatar sepanjang sumbu jalan.
d)
X Struktur a) Pasangan batu harus diukur untuk pembayaran dalam meter
kubik sebagai volume pekerjaan yang diselesaikan dan
diterima, dihitung sebagai volume teoritis yang ditentukan
oleh garis dan penampang yang disyaratkan dan disetujui.