Anda di halaman 1dari 28

METODE PELAKSANAAN

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 1

BAB 1. INFORMASI KEGIATAN ...................................................................................... 2

A. Uraian Pekerjaan ..................................................................................................... 2

BAB 1. BAGAN ALIR & METODE PELAKSANAAN KEGIATAN...................................6

A. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan ........................................................................ 6

B. Metode Pelaksanaan Kegiatan .............................................................................. 17

BAB 3. KRITERIA PENERIMAAN .................................................................................. 25

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


1
METODE PELAKSANAAN

BAB 1. INFORMASI KEGIATAN

A. Uraian Pekerjaan

Pekerjaan Drainase : Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air


a) Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru yang dilapisi (lined)
maupun tidak (unlined) dan perataan kembali selokan lama yang tidak
dilapisi, sesuai dengan Spesifikasi ini serta memenuhi garis, ketinggian, dan
detil yang ditunjukkan pada
Gambar. Selokan yang dilapisi akan dibuat dari pasangan batu dengan
mortar atau yang seperti ditunjukkan dalam Gambar.
b) Pekerjaan ini juga mencakup relokasi atau perlindungan terhadap
sungai yang ada,kanal irigasi atau saluran air lainnya yang pasti tidak
terhindarkan dari gangguan baik yang bersifat
sementara maupun tetap, dalam penyelesaian pekerjaan yang memenuhi
ketentuan dalam Kontrak.

Pasangan Batu dengan Mortar


a) Pekerjaan ini mencakup pelapisan sisi atau dasar selokan dan saluran air,
dan pembuatan "apron" (lantai golak), lubang masuk (entry pits) dan struktur
saluran kecil lainnya dengan menggunakan pasangan batu dengan mortar
yang dibangun di atas suatu dasar yang telah disiapkan memenuhi garis,
ketinggian dan dimensi yang ditunjukkan pada Gambar atau
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
b) Pekerjaan ini juga mencakup pembuatan lubang sulingan (weep holes),
termasuk penyediaan dan pemasangan cetakan lubang sulingan atau pipa.
c) Dalam beberapa hal, bilamana mutu batu dan bentuknya cocok serta mutu
kerjanya tinggi, Direksi pekerjaan dapat memerintahkan penggunaan
pasangan batu dengan mortar
(mortared stonework) sebagai pekerjaan pasangan batu (stone masonry)
untuk struktur dengan daya dukung yang lebih besar seperti gorong-gorong
pelat, tembok kepala gorong-gorong dan tembok penahan tanah.
d) Untuk kegiatan yang memakai Lapis Pondasi Semen Tanah, Direksi
Pekerjaan mungkin memperkenankan pemakaian batu bata sebagai
pengganti batu biasa untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar,
asalkan batu bata itu dalam keadaan baik, dan tidak boleh dipakai pada
struktur penahan beban.

Pekerjaan Tanah : a) Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan,


pembuangan atau penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan
atau sekitarnya yang diperlukan untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam
Kontrak ini.
b) Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan selokan,
untuk formasi galian atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau
struktur lainnya, untuk pekerjaan stabilisasi lereng dan pembuangan bahan
longsoran, untuk galian bahan konstruksi dan pembuangan sisa bahan
galian, untuk pengupasan dan pembuangan bahan perkerasan beraspal dan /
atau perkerasan beton pada perkerasan lama, dan umumnya untuk

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


2
METODE PELAKSANAAN
pembentukan profil dan penampang yang sesuai dengan Spesifikasi ini dan
memenuhi garis, ketinggian dan penampang melintang yang ditunjukkan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
c) Pekerjaan yang diperlukan untuk pembuangan bahan yang tak terpakai dan
tanah humus akan dicakup oleh Seksi 3.4 dari Spesifikasi ini.
d) Kecuali untuk keperluan pembayaran, ketentuan dari Seksi ini berlaku untuk
semua jenis galian yang dilakukan sehubungan dengan Kontrak, dan
pekerjaan galian dapat berupa:

i) Galian Biasa
ii) Galian Batu
iii) Galian Struktur
iv) Galian Perkerasan Beraspal
v) Galian Perkerasan Berbutir
vi) Galian Perkerasan Beton

Timbunan Biasa/Pilihan
a) Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan
timbunan, untuk penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk
timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai
dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang
disyaratkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
b) Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam Seksi ini harus dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu Timbunan Biasa, Timbunan Pilihan, dan Timbunan Pilihan
Berbutir di atas tanah rawa.
c) Timbunan pilihan harus digunakan untuk meningkatkan kapasitas daya
dukung tanah dasar pada lapisan penopang (capping layer) dan jika
diperlukan di daerah galian. Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk
stabilisasi lereng atau pekerjaan pelebaran timbunan jika diperlukan lereng
yang lebih curam karena keterbatasan ruangan, dan untuk pekerjaan
timbunan lainnya dimana kekuatan timbunan adalah faktor yang kritis.
d) Timbunan Pilihan Berbutir harus digunakan sebagai lapisan penopang
(capping layer) pada tanah lunak yang mempunyai CBR lapangan kurang 2%
yang tidak dapat ditingkatkan dengan pemadatan atau stabilisasi, dan diatas
tanah rawa, daerah berair dan lokasi-lokasi serupa dimana bahan Timbunan
Pilihan dan Biasa tidak dapat dipadatkan dengan memuaskan.
e) Baik Timbunan Pilihan maupun Timbunan Pilihan Berbutir harus digunakan
untuk penimbunan kembali pada abutmen dan dinding penahan tanah serta
daerah kritis lainnya yng memiliki jangkauan terbatas untuk pemadatan
dengan alat sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau bilamana
diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
f) Pekerjaan yang tidak termasuk bahan timbunan yaitu bahan yang dipasang
sebagai landasan untuk pipa atau saluran beton, maupun bahan drainase
porous yng dipakai untuk drainase bawah permukaan atau untuk mencegah
hanyutnya partikel halus tanah akibat proses penyaringan. Bahan timbunan
jenis ini telah diuraikan dalam Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini.
g) Pengukuran tambahan terhadap yang telah diuraikan dalam Spesifikasi ini
mungkin diperlukan, ditujukan terhadap dampak khusus lapangan termasuk
konsolidasi danstabilitas lereng.

Pelebaran Perkerasan : Aggregate Base Klas B


dan Bahu Jalan a) Pekerjaan ini harus mencakup penambahan lebar perkerasan lama sampai
lebar jalur lalu lintas yang diperlukan dalam rancangan, yang ditunjukkan
pada Gambar atau yang diperintahkan Direksi Pekerjaan. Pekerjaan harus

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


3
METODE PELAKSANAAN
mencakup penggalian dan pembuangan bahan yang ada, penyiapan tanah
dasar, dan penghamparan serta pemadatan bahan dngan garis dan dimensi
yang diberikan dalam Gambar atau yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan harus sudah selesai sebelum pelaksanaan dari pelapisan lapis
perata.
b) Pelebaran perkerasan harus dilaksanakan seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar. Penentuan pelebaran perkerasan apakah satu sisi maupun dua sisi
harus dilakukan dengan mempertimbangkan Ruang Milik Jalan (RMJ) yang
tersedia,
bangunan tetap dan lingkungan yang ada termasuk pembebasan tanah (jika
ada) sehingga dapat menciptakan suasana aman bagi pemakai jalan seperti
kebebasan samping yang cukup dengan disediakannya lebar bahu jalan yang
memenuhi standar teknis.
c) Bilamana alinyemen jalan lama tidak memenuhi ketentuan minimum dari
fungsi jalan tersebut (arteri, kolektor, dan lokal), maka pelebaran perkerasan
harus dilaksanakan dengan perbaikan alinyemen sedemikian hingga sumbu
jalan menjadi lebih lurus dan lengkung pada tikungan maupun pada puncak
tanjakan dapat dikurangi.

Lapis Pondasi Aggregate Klas A & B


Pekerjaan ini untuk me-re-konstruksi / mengganti lapis pondasi agregat pada
lokasi tersebut di atas, konstruksi pekerjaan ini meliputi :
Perkerasan Berbutir
- Agregat Kelas A untuk lapis pondasi atas
- Agregat Kelas B untuk lapis pondasi bawah

Perkerasan Aspal : Lapis Perekat dan Lapis Resap


Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal
pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan
lapisan beraspal berikutnya. Lapis Resap Pengikat harus dihampar di atas
permukaan pondasi tanpa bahan pengikat aspal atau semen (misalnya Lapis
Pondasi Agregat), sedangkan Lapis Perekat harus dihampar di atas
permukaan berbahan pengikat semen atau aspal(seperti Semen Tanah,
RCC, CTB, Perkerasan Beton, Lapis Penetrasi Macadam, Laston, Lataston
dll).

Lapis Perekat dan Lapis Resap


Pekerjaan ini adalah overlay Hotmix di atas jalan lama, menutup kembali pada
perkerasan aspal yang digali dengan cold milling machine serta overlay pada
lokasi pelebaran. Pekerjaan ini meliputi:
- Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair
- Lapis Perekat-Aspal Cair
- Laston Lapis aus (AC-WC) (Gradasi halus/kasar)
- Laston Lapis antara (AC-BC) (Gradasi halus/kasar)
- Aspal Minyak
- Aditif Anti Pengelupasan
- Bahan Pengisi (Filler) Tambahan

Pekerjaan Struktur : Beton K - 350.


Pekerjaan ini meliputi pembuatan bekisting, pemasokan, pencampuran,
pengangkutan, pengecoran dan pemadatan adukan beton. Pekerjaan ini untuk
pembuatan Box Culvert untuk saluran air.

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


4
METODE PELAKSANAAN

Baja Tulangan BJ 24 Polos


Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai
dengan Spesifikasi dan gambar, atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
teknik.

Pasangan Batu
Pekerjaan ini meliputi pemasokan semua bahan, galian, penyiapan pondasi
dan seluruh pekerjaan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan Spesifikasi
dan memenuigaris, ketinggian, potongan dan dimensi sesuai petunjuk direksi.
Pasangan batu digunakan sebagai pondasi penahan tanah timbunan.
Pengembalian Kondisi & Marka Termoplastik.
Pekerjaan Minor Pekerjaan ini meliputi Marka Termoplastik pada lokasi hotmix baru sesuai
dengan rencana penanganan.

Patok Pengarah
Pekerjaan ini meliputi pembuatan bekisting, pembesian, dan pengecoran
dengan - menggunakan mesin molen. Pekerjaan ini digunakan sebagai patok
pengarah pada tepi jalan.
Pekerjaan Pemeliharaan Pekerjaan yang tercakup dalam Seksi ini harus meliputi pekerjaan
pemeliharaan rutin untuk menjamin agar perkerasan, bahu jalan, drainase,
dan perlengkapan jalan lama selalu dipelihara setiap saat selama Periode
Pelaksanaan dalam kondisi pelayanan yang dapat diterima oleh Direksi
Pekerjaan. Pekerjaan ini harus dibayar secara bulanan dari harga penawaran
lump sum untuk berbagai jenis pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan
dalam Pasal 10.1.7 dari Spesifikasi ini.
Pekerjaan pemeliharaan rutin yang diperlukan harus dimulai pada saat
lapangandiserahkan kepada Penyedia Jasa, dan harus dilanjutkan sampai
dengan berakhirnya Periode Pelaksanaan.
Pekerjaan pemeliharaan rutin dilaksanakan dan dibayar menurut Seksi ini
untuk memelihara pekerjaaan agar berada dalam kondisi pelayanan yang
baik harus dapat dibedakan dengan cermat oleh Direksi Pekerjaan dari
pekerjaan sejenis tetapi berskala besar yang dilaksanakan baik untuk
pengembalian kondisi maupun untuk peningkatan kondisi pekerjaan dan yang
dibayar menurut berbagai Seksi lain dari Spesifikasi ini.
Karena Pembayaran dilaksanakan secara lump sum dan bukan
berdasarkan kuantitas bahan aktual yang digunakan, Penyedia Jasa harus
dianggap telah melakukan pemeriksaan lapangan dengan teliti selama
Periode Penawaran dan telah mengetahui dengan jelas kondisi aktual
lapangan, sehingga harga penawarannya telah mencakup pekerjaan-
pekerjaan yang diperlukan selama Periode Pelaksanaan, dengan
memperhitungkan volume lalu lintas, kondisi cuaca dan kerusakan
perkerasan, bahujalan, drainase, dan perlengkapan jalan lama yang mungkin
terjadi antara waktu penawaran dan saat lapangan diserahkan kepada
Penyedia Jasa, demikian pula untuk kondisi jembatan lamanya.

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


5
METODE PELAKSANAAN

BAB 1. BAGAN ALIR & METODE PELAKSANAAN


KEGIATAN
A. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


6
METODE PELAKSANAAN

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


7
METODE PELAKSANAAN

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


8
METODE PELAKSANAAN

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


9
METODE PELAKSANAAN

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


10
METODE PELAKSANAAN

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


11
METODE PELAKSANAAN

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


12
METODE PELAKSANAAN

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


13
METODE PELAKSANAAN

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


14
METODE PELAKSANAAN

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


15
METODE PELAKSANAAN

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


16
METODE PELAKSANAAN
B. Metode Pelaksanaan Kegiatan

DIVISI.1 MOBILISASI

Pekerjaan Mobilisasi meliputi :

1. Mobilisasi peralatan
Mobilisasi dan pemasangan peralatan ke lokasi proyek yang akan digunakan pada pelaksanaan
pekerjaan.
Penyediaan dan pemeliharaan base camp kontraktor, direksi keet dan lain-lain.

2. Fasilitas Proyek
Penempatan kantor Kontraktor sebaiknya direncanakan berdampingan dengan kantor Manajemen
Konstruksi (MK) sehingga akan memudahkan dalam koordinasi.
Untuk menjamin kelancaran proyek, jalan kerja akan diatur penempatannya untuk dilalui
kendaraan-kendaraan proyek dan bebas dari genangan akibat air hujan.
Penempatan stock material, pabrikasi pembesian, pabrikasi bekisting akan disesuaikan dengan
lahan dan jalan kerja yang ada, dimana Gudang sebagai tempat stock material mampu melindungi
material dari pengaruh gangguan keamanan maupun cuaca. Konstruksi harus kokoh dengan kapasitas
memadai yang menampung arus supply material untuk keperluan pelaksanaan.

3. Personil dan Pelaksana Teknis


Rencana pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pada proyek ini akan ditangani oleh tenaga-tenaga
terampil dari PT Bumi Karsa yang telah berpengalaman dalam menangani proyek-proyek besar dan
dapat menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sesuai yang diharapkan oleh semua pihak.

Struktur Organisasi
Pengelolaan proyek akan dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin oleh seorang
Kepala Proyek, dan dibantu oleh beberapa tenaga staf kantor dan beberapa tenaga pelaksana
lapangan.

Kepala Proyek memimpin seluruh kegiatan proyek baik dibidang administrasi, teknik maupun kegiatan
pelaksanaan dilapangan. Kepala Proyek bertanggung jawab kepada Kuasa KSO.
Adapun tugas-tugas dari tenaga staf yang diperbantukan di proyek dapat dikelompokkan sebagai
berikut :

- Untuk masalah teknis/engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh Bagian Teknik
beserta stafnya.
- Untuk masalah keuangan, administrasi umum dan personalia, Kepala Proyek dibantu oleh
Bagian Personalia dan Keuangan beserta stafnya.

- Untuk masalah Logistik dan peralatan, Kepala Proyek dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan
beserta stafnya.
- Adapun untuk masalah pelaksanaan dilapangan, Kepala Proyek dibantu oleh Kepala Pelaksana
beserta Pelaksananya.
-
Sistem Pengendalian Proyek
Sarana pengendalian merupakan hal yang sangat diperlukan dalam menjamin keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, segala sesuatu yang
berhubungan dengan pengendalian yang berupa Barchart, Kurva S akan disiapkan, disamping jadwal
peralatan, jadwal material dan jadwal tenaga kerja. Jadwal-jadwal tersebut diatas akan diuraikan lebih
detail lagi dalam bentuk jadwal mingguan dan jadwal bulanan. Semua jadwal kegiatan yang telah dibuat

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


17
METODE PELAKSANAAN
tersebut akan dipantau aktivitasnya dan dilaporkan realisasinya dalam laporan mingguan dan laporan
bulanan.
Untuk memudahkan pelaksanaan dilapangan akan dibuatkan methode kerja secara terperinci
dan dilengkapi dengan gambar pelaksanaan/shop drawing.

Koordinasi
Untuk memperlancar pelaksanaan diharapkan agar pihak MK dapat mengadakan koordinasi
berupa :
- Rapat Koordinasi dapat dilaksanakan minimal seminggu sekali untuk membahas dan
mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan, membahas permasalahan yang terjadi dan
penyelesaiannya serta rencana pelaksanaan selanjutnya.
- Program dan scheduling.

4. Fasilitas Laboratorium/Pengendalian Mutu


Pengendalian mutu sangat diperlukan untuk menjamin diperolehnya hasil kerja yang baik sesuai
dengan mutu yang disyaratkan.
Pengendalian mutu ini dilakukan dengan melakukan kontrol terhadap hal-hal dibawah ini :
- Tenaga Kerja
- Perawatan Peralatan
- Material yang digunakan
- Test-test terhadap material, baik yang dilakukan di lapangan maupun yang dilakukan
dilaboratorium.
Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan maupun terhadap cara pelaksanaannya. Dalam pelaksanaan akan ditunjuk
petugas khusus quality control dan menggunakan prosedur yang telah dijalankan pada proyek-proyek
yang ditangani oleh PT. Bumi Karsa.

5. Keselamatan Kerja
- Mengusahakan agar tempat kerja, peralatan dan lingkungan diatur sedemikian rupa agar
tenaga kerja terlindung dari resiko kecelakaan.
- Harus menjamin bahwa semua peralatan mesin-mesin, kendaraan yang akan digunakan
sesuai peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan barang-barang harus dapat
dipergunakan secara aman.
- Pengamanan mata (kaca mata), Kaos tangan, masker harus disediakan untuk kegiatan yang
memerlukan alat-alat tersebut.

DIVISI.2 DRAINASE

Galian untuk drainase selokan dan saluran air


Lokasi, panjang, arah aliran dan kelandaian yang ditentukan untuk semua selokan yang akan
dibentuk lagi atau digali atau yang dilapisi dan semua lubang penampung (catch pits) dan selokan
pembuang yang berhubungan harus ditandai dengan cermat. Setelah formasi selokan yang telah disiapkan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan, dilanjutkan dengan pelapisan selokan dengan pasangan batu dicampur
mortar.

Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar


Sebelum pemasangan, batu harus dibasahi seluruh permukaannya dan diberikan waktu yang cukup
untuk proses penyerapan air sampai jenuh. Suatu landasan dari adukan semen paling sedikit setebal 3 cm
harus dipasang pada formasi yang telah disiapkan. Landasan adukan ini harus dikerjakan sedikit demi
sedikit sedemikian rupa sehingga permukaan batu akan tertanam pada adukan yang mengeras. Lereng
yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan dirapikan untuk memperoleh bidang antar
muka yang rapat dan halus dengan pasangan batu dan mortar sehingga akan memberikan drainase yang
lancar dan mencegah gerusan pada tepi pekerjaan pasangan batu dengan mortar.

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


18
METODE PELAKSANAAN

DIVISI.3 PEKERJAAN TANAH

Galian Biasa
Seluruh pekerjaan galian tanah dilaksanakan sesuai ketentuan dalam gambar atau menurut petunjuk
Direksi Lapangan. Penggalian dilaksanakan dengan menggunakan alat Excavator, dengan dibantu satu
group manpower.
Tanah hasil bekas galian dibuang ke tempat yang telah ditentukan oleh Direksi Lapangan dengan
menggunakan Dump Truck. Apabila tanah hasil galian tersebut memenuhi persyaratan sebagai tanah
timbunan, maka dapat dipergunakan untuk material timbunan.

1. excavator

Galian Tanah

2.
1 excavator

dump truck

Galian Batu
Galian batu mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik atau lebih. Bilamana batu,
lapisan keras terdapat pada garis formasi pekerjaan, maka bahan tersebut harus digali 15 cm lebih dalam
dampai permukaannya rata. Tonjolan-tonjolan batu yang runcing pada permukaan yang terekspos tidak boleh
tertinggal dan semua pecahan batu yang diameternya lebih besar dari 15 cm harus dibuang.

Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine


Bahan yang digaru harus dipindahkan dan disebar baik melintang maupun memanjang sepanjang jalan
dan dipadatkan sebagaimana yang disyaratkan untuk lapis pondasi agregat kelas B. Bilamana diperlukan,
bahan lapis pondasi bawah yang cocok harus ditambahkan dan dicampur kembali dengan bahan bongkaran
tersebut.
Lapisan tersebut harus dipadatkan sampai mencapai kepadatan minimum tidak kurang dari 96 % dari
kepadatan kering minimum.

Timbunan Biasa
Timbunan dilaksanakan dengan memakai tanah timbunan biasa. Sebelum dilakukan penimbunan,
lokasi yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu dari pohon, akar, tanah humus dan kotoran lainnya.
Setelah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan baru dilakukan penimbunan. Penimbunan
dilakukan lapis demi lapis sesuai ketentuan dalam spesifikasi atau atas petunjuk Direksi Lapangan. Tanah
timbunan yang diangkut dengan menggunakan Dump Truck dihampar dengan menggunakan Motor Grader
dan dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller sambil disirami air dengan menggunakan Water Tank
Truck apabila tanah timbunan tersebut dianggap terlalu kering. Pemadatan diusahakan pada kadar air
optimum.

Timbunan Pilihan

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


19
METODE PELAKSANAAN
Pekerjaan timbunan dilaksanakan dengan material tanah timbunan pilihan atau sirtu yang telah
disetujui oleh Direksi Lapangan.
Timbunan dengan memakai material pilihan dilaksanakan setelah penimbunan tanah biasa selesai.
Penimbunan dilakukan lapis demi lapis sesuai ketentuan dalam spesifikasi atau atas petunjuk Direksi
Lapangan.
Tanah timbunan yang diangkut dengan menggunakan dump truck, dihampar dengan menggunakan
Motor Grader dan setelah ketebalannya memenuhi syarat kemudian dipadatkan dengan menggunakan
Vibrator Roller sambil disiram air dengan menggunakan Water Tanker apabila tanah timbunan tersebut
dianggap terlalu kering.
Pemadatan diusahakan pada kadar air optimum. Setelah selesai pemadatan dilakukan test kepadatan
dengan menggunakan Sand Cone dan apabila kepadatannya telah memenuhi syarat dapat dilakukan
penimbunan pada lapis berikutnya.

Penyiapan Badan Jalan


Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang ditentukan dalam gambar
atau yang ditunjukkan oleh Direksi dan harus mencakup pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun
yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu dan bahan perkerasan lama yang tidak
digunakan untuk pekerjaan permanen.

Apabila tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan (termasuk
penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila
diperlukan)sampai 15 cm bagian permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan
untuk timbunan yang ditempatkan diatasnya.
Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju kearah sumbu jalan sedemikian rupa
sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama.

DIVISI.4 PERBAIKAN TEPI PERKERASAN DAN BAHU JALAN

Lapis Pondasi Aggregat Kelas S


Pekerjaan Lapis Pondasi Aggregat Kelas S digunakan dibawah bahu jalan tanpa laburan aspal. Setiap
lapis harus dihampar dan dipadatkan dalam suatu operasi yang dimulai dari lapisan terbawah.
Setelah lapisan teratas untuk penambalan lubang telah dihampar, alat pemadat mekanis digunakan agar
dapat memadatkan bahan aggregat kelas S untuk lapisan tersebut.

Untuk perataan berat setempat, motor grader dioperasikan mulai dari tepi jalan menuju arah sumbu
jalan. Penggalian sampai dasar dari permukaan perkerasan yang tidak beraturan dapat dicapai dengan satu
atau dua lintasan motor grader, bahan hasil penggalian ini akan tertumpuk sebagai alur tumpukan dekat
sumbu jalan. Selanjutnya kendaraan tangki air.harus disediakan untuk menyemprotkan air pada jalan
tersebut bilamana kadar air dalam bahan jalan tersebut harus ditambah.

DIVISI.5 PERKERASAN BERBUTIR

Lapis Pondasi Aggregat Kelas A / Lapis Pondasi Aggregat Kelas B


Pekerjaan Lapis Pondasi Aggregat Kelas B dilaksanakan setelah penimbunan Badan Jalan selesai
dikerjakan. Material aggregat kelas B dinaikkan keatas Dump Truck dari quarry pencampuran dengan
menggunakan Wheel Loader,

kemudian dihampar menggunakan Motor


Grader

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


20
METODE PELAKSANAAN
selanjutnya dipadatkan dengan menggunakan Vibrator Roller sambil disiram air dengan menggunakan
Water Tanker apabila dianggap terlalu kering, kemudian dilakukan test kepadatan. Setelah lapis pondasi
agregat kelas B selesai dilanjutkan dengan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A.
Methoda pelaksanaan lapis pondasi agregat kelas A sama dengan pelaksanaan lapis pondasi
agregat kelas B, hanya pemadatan dilaksanakan setelah Motor Grader membentuk Super Elevasi yang
diinginkan. Perapihan Pemadatan diperlukan satu group pekerja terutama untuk perapihan tepi permukaan
badan jalan.

Aggregat Kelas B

Motor Grader Vibrator Roller

DIVISI.6 PERKERASAN ASPAL

Lapis Resap Pengikat / Lapis Perekat


Permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dari debu dan kotoran lain dengan menggunakan Air
Compressor.

Asphalt dan Kerosin dicampur, kemudian dipanaskan sampai mendidih sehingga mendapatkan
campuran asphalt cair yang diinginkan. Campuran Asphalt Cair tersebut disemprotkan keatas permukaan
yang akan dilapis dengan menggunakan Asphalt Sprayer yang ditarik Dump Truck.

Laston – Lapis Aus (AC-WC)


Material Hot Mix (AC-WC) diproduksi dengan menggunakan Asphalt Mixing Plant (AMP), diangkut
kelokasi penghamparan dengan menggunakan Dump Truck. Material Hot Mix dihampar dengan
menggunakan Asphalt Finisher,

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


21
METODE PELAKSANAAN

Fleet Unit Alat Hampar Padat Aspal/Hotmix


kemudian dipadatkan dengan menggunakan Tandem Roller dan kemudian dilakukan pemadatan akhir /
finishing dengan menggunakan Tyre Roller, dengan ketebalan lapisan 4 cm.

Laston – Lapis Antara (AC-BC)


Sebelum melaksanakan Pekerjaan Laston-Lapis Antara (AC-BC) terlebih dahulu Lapis Agregat
yang telah padat dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya dengan menggunakan Air Compressor,
kemudian disiram Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) dengan menggunakan Asphalt Sprayer. Setelah
meresap kira-kira 4 – 6 jam, dilakukan penghamparan dengan ketebalan 6 cm untuk material AC-BC.

Laston – Lapis Antara (AC-BC) Leveling


Sebelum melaksanakan Pekerjaan Laston-Lapis Antara (AC-BC) Leveling terlebih dahulu area
pelapisan dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya dengan menggunakan Air Compressor, kemudian
dihampar /di leveling selanjutnya disiram Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) dengan menggunakan Asphalt
Sprayer dan dilakukan penghamparan material AC-BC ketebalan 6 cm.

Laston – Lapis Pondasi (AC-Base)


Sebelum melaksanakan Pekerjaan Laston-Lapis Pondasi (AC-Base) terlebih dahulu area pelapisan
dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya dengan menggunakan Air Compressor, selanjutnya disiram Lapis
Resap Pengikat (Prime Coat) dengan menggunakan Asphalt Sprayer dan dilakukan penghamparan
material AC-Base dengan ketebalan 6 cm.

DIVISI.7 STRUKTUR

Beton untuk Struktur


Sebelum dilakukan pengecoran beton, terlebih dahulu dilakukan pengujian material dilaboratorium.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa material yang akan digunakan dapat dipakai sebagai
bahan beton atau tidak, selain itu bertujuan untuk mengetahui komposisi material beton pada mutu beton
tertentu.
Beton dibuat dari bahan Semen, Pasir, Batu Pecah, dan Air dengan komposisi tertentu dicampur
dengan menggunakan Concrete Mixer. Campuran beton diangkut /dituangkan kedalam bekisting/cetakan
beton dengan memakai alat bantu, sekop, ember cor dan gerobak dorong.
Perlu diperhatikan bahwa bekisting tempat pengecoran diyakini cukup kuat dan tidak bocor pada waktu
dilakukan pengecoran. Penuangan campuran beton kedalam bekisting tidak boleh terlalu tinggi yang akan
mengakibatkan pemisahan diantara material campuran tersebut. Agar beton yang dihasilkan menjadi padat
dan kuat dilakukan pemadatan dengan menggunakan Concrete Vibrator.

Pada pemadatan apabila air semen sudah terlihat pada permukaan beton, maka pemadatan
segera dihentikan karena apabila terlalu lama akan mengakibatkan pemisahan diantara material beton
tersebut. Agar proses pengerasan beton menjadi sempurna, maka setelah selesai pengecoran dilakukan
perawatan beton dengan cara disiram dengan air atau ditutup dengan karung

Baja Tulangan
Pabrikasi baja tulangan (Bj.24 Polos) dikerjakan secara manual oleh satu grup Manpower khusus baja
tulangan dengan menggunakan alat pemotong (Bar Cutter), pembengkok besi (Bar Bender) dan alat bantu
lainnya. Baja tulangan yang telah selesai dikerjakan supaya jangan berkarat dan kotor disimpan ditempat
yang aman.

Pasangan Batu
Pasangan batu dibuat sesuai dengan gambar shop drawing atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan.
Material batu ynag digunakan harus bersih dari lumpur, keras dan kuat. Agar batu tidak menyerap air dalam

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


22
METODE PELAKSANAAN
spesi, maka sebelum dipasang batu kali harus dibasahi terlebih dahulu. Spesi pasangan batu yang terdiri
dari semen, pasir dan air dicampur dan diaduk hingga rata dengan menggunakan ember atau kotak
adukan.
Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada pondasi yang disiapkan
sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan harus
digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut-sudut.
Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang
sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang.
Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai 5 cm dan merupakan kebutuhan
minimum untuk menjamin bahwa seluruh rongga antara batu yang dipasang terisi penuh.
Bilamana batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan awal, maka batu tersebut
harus dibongkar dan adukannya dibersihkan serta batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yang baru.
Segera setelah batu ditempatkan dan sewaktu adukan masih baru, seluruh permukaan batu harus
dibersihkan dari bekas adukan.
Perapihan dan finishing dilaksanakan setelah pasangan batu selesai.

Marka Jalan Thermoplastic


Permukaan pekerasan jalan yang akan diberi marka jalan harus bersih, kering dan bebas dari bahan
yang bergemuk dan debu yaitu dengan menggunakan grit blasting (pengausan dengan bahan berbutir
halus).
Pengecatan marka jalan dilaksanakan pada garis sumbu, garis lajur, garis tepi dan zebra cross dengan
bantuan sebuah mesin mekanis yang disetujui, bergerak dengan mesin sendiri, jenis penyemprotan atau
penghamparan otomatis dengan katup mekanis yang mampu membuat garis putus-putus dalam
pengoperasian yang menerus.
Mesin yang digunakan tersebut harus menghasilkan suatu lapisan yang rata dan seragam dengan tebal
basah minimum 1.50 mm, belum termasuk butiran kaca (glass bead) yang juga ditaburkan secara mekanis
dengan garis tepi yang bersih. Butiran kaca (glass bead) harus ditaburkan diatas permukaan cat
segera setelah pelaksanaan penyemprotan atau penghamparan cat. Butiran kaca (glass bead) harus
ditaburkan dengan kadar 450 gram/m2.
Bilamana penggunaan mesin tidak memungkinkan, dengan persetujuan Direksi dapat dilakukan
dengan pengecatan marka jalan secara manual, dikuas, disemprot dan dicetak sesuai dengan konfigurasi
marka jalan dan jenis cat yang disetujui untuk penggunaannya.

Patok Pengarah / Patok Kilometer


Jumlah, jenis dan lokasi pemasangan setiap rambu jalan, patok pengarah, patok kilometer dan bagian
rel pengaman harus sesuai dengan perintah Direksi atau Pengawas Lapangan.
Semua Patok harus dipasang dengan akurat pada lokasi dan ketinggian sedemikian rupa hingga dapat
menjamin bahwa patok tersebut tertanam kuat ditempatnya, terutama selama pengerasan (setting) beton).
Patok pengarah harus diberi satu lapis cat dasar (primer), satu lapis cat bawah permukaan dan satu
lapis cat akhir sebagai lapis permukaan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

DIVISI.10 PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN

Pekerjaan pemeliharaan rutin untuk Perkerasan apabila terdapat kondisi kondisi jalan yang
berlubang/retak dengan besaran sesuai spesifikasi masuk dalam pemeliharaan rutin perkerasan, maka
semua lubang harus ditambal dimana tepi dan dasar lubang harus digali sampai bahan yang utuh (sound).
Pada permukaan yang telah disiapkan harus bersih dan bebas dari air yang tergenang sebelum
penambalan dimulai. Setiap lapisan harus diisi dan dipadatkan dalam satu operasi dimulai dari lapisan yang
paling bawah. Lapis perekat harus digunakan sesuai takaran dan disemprotkan sampai merata untuk
melapisi semua permukaan yang akan diisi oleh campuran aspal.
Selokan dan saluran air harus dijaga agar bebas dari semua bahan lepas, sampah , endapan, dan
pertumbuhan tanaman yang tidak dikehendaki yang mungkin akan menghalangi aliran air permukaan.

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


23
METODE PELAKSANAAN
Pemeliharaan semacam ini harus dilaksanakan secara teratur berdasarkan rutinitas dan segera setelah
aliran permukaan akibat hujan lebat telah berhenti mengalir.
Pekerjaan Pemeliharaan rutin untuk timbunan dan galian harus mencakup pemotongan rumput, semak-
semak dan pohon-pohon kecil untuk memperbaiki penampilan di dalam atau di samping jalan yang
dibangun atau memperbaiki jarak pandang atau tikungan.

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


24
METODE PELAKSANAAN

BAB 3. KRITERIA PENERIMAAN

No Pemeriksaan Kriteria Penerimaan Referensi Keterangan


I Mobilisasi a) Lokasi base camp Penyedia Jasa dengan denah lokasi Speksifikasi
umum dan denah detil di lapangan yang menunjukkan lokasi
kantor Penyedia Jasa, bengkel, gudang, mesin pemecah
batu dan instalasi pencampur aspal, serta laboratorium
bilamana fasilitas tersebut termasuk dalam Lingkup Kontrak.
Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal
dari semua peralatan yang tercantum dalam Daftar
b) Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran, bersama
dengan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan
peralatan di lapangan.
Setiap perubahan pada peralatan maupun personil yang
diusulkan dalam Penawaran harus memperoleh persetujuan
dari Direksi Pekerjaan.
c) Suatu daftar detil yang menunjukkan struktur yang
memerlukan perkuatan agar aman dilewati alat-alat berat,
usulan metodologi pelaksanaan dan jadwal tanggal mulai
d) dan tanggal selesai untuk perkuatan setiap struktur.
Suatu jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan
balok (bar chart) yang menunjukkan tiap kegiatan mobilisasi
utama dan suatu kurva kemajuan untuk menyatakan
persentase kemajuan mobilisasi.
e)
II Manajemen dan Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas harus Speksifikasi
dibayar atas dasar lump sum menurut jadwal pembayaran
Keselamatan Lalu yang terdapat di bawah ini. Jumlah ini harus dipandang
Lintas sebagai kompensasi penuh untuk penyediaan, semua
bahan, semua peralatan, pekerja, perkakas dan biaya
lainnya yang perlu untuk pemasangan dan pemeliharaan
semua pemasangan sementara, untuk pengendalian lalu
lintas selama Periode Pelaksanaan dan untuk pembersihan
halangan apapun yang perlu untuk menyelesaikan
pekerjaan yang diuraikan dalam pasal 1.8.1.1) dan pasal
1.8.2 dari Spesifikasi ini. Akan tetapi, selama Periode
Pelaksanaan Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan
Penyedia Jasa untuk menyediakan tambahan peralatan
sebagaimana yang dianggap perlu dengan perubahan harga
lump sum untuk Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas.
Kuantitas galian, ditentukan seperti yang disyaratkan di atas
akan dibayar berdasarkan Harga
Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran
yang terdaftar di bawah ini dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana
harga dan pembayaran tersebut harus
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan semua
Galian Tanah pekerja, perkakas dan peralatan untuk
Untuk Saluran galian selokan drainase dan saluran air, untuk semua
III formasi penyiapan pondasi selokan yang Spesifikasi
Drainase
dilapisi dan semua pekerjaan lain atau biaya lainnya yang
diperlukan atau biasanya diperlukan
untuk penyelesaian pekerjaan yang sebagaimana mestinya
seperti yang diuraikan dalam Seksi
ini.
IV Pasangan Batu Kuantitas pasangan batu dengan mortar, ditentukan seperti Spesifikasi
yang disyaratkan di atas akan
dengan Mortar dibayar berdasarkan Harga Kontrak per satuan pengukuran
METODE PELAKSANAAN
untuk mata pembayaran terdaftar
di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dimana harga dan pembayaran
tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan & pemasangan semua bahan,
untuk semua formasi penyiapan pondasi yang diperlukan,
untuk pembuatan lubang sulingan,
untuk pengeringan air,untuk penimbunan kembali dan
pekerjaan akhir, dan semua pekerjaan atau biaya lainnya
yang diperlukan atau biasanya diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan yang
sebagaimana mestinya seperti yang diuraikan dalam Seksi
ini.
V Galian Biasa, Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, Spesifikasi
akan dibayar menurut satuan
Galian Batu, Galian pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar
Aspal Kuantitas dan Harga untuk masing-masing, Mata
Pembayaran yang terdaftar di bawah ini, dimana harga dan
pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk
seluruh pekerjaan termasuk cofferdam, penyokong, pengaku
dan pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang diperlukan
dalam melaksanakan pekerjaan galian
VI Timbunan Biasa & a) Pekerjaan galian di luar ketentuan seperti di atas harus
diukur untuk pembayaran sebagai pembayaran dalam meter
Timbunan Pilihan kubik bahan yang dipindahkan. Faktor penyesuaian berikut
ini harus digunakan untuk menghitung kuantitas setara untuk
timbunan:
Dasar perhitungan kuantitas galian ini haruslah gambar
penampang melintang profil tanah asli sebelum digali yang
telah disetujui dan gambar pekerjaan galian akhir dengan
garis, kelandaian dan elevasi yang disyaratkan atau
diterima. Metode perhitungan haruslah metode luas ujung
rata-rata, menggunakan penampang melintang pekerjaan
secara umum dengan jarak tidak lebih dari 25 meter atau
dengan jarak 50 meter untuk
medan yang datar.

Bilamana bahan galian dinyatakan secara tertulis oleh


b) Direksi Pekerjaan dapat digunakan sebagai bahan
timbunan, namun tidak digunakan oleh Penyedia Jasa
sebagai bahan timbunan, maka volume bahan galian yang
tidak terpakai ini dan terjadi semata mata hanya untuk
kenyamanan Penyedia Jasa dengan exploitasi sumber
bahan (borrow pits) tidak akan dibayar.

Pekerjaan galian struktur yang diukur adalah volume dari


prisma yang dibatasi oleh bidang-bidang sebagai berikut:
_ Bidang atas adalah bidang horisontal seluas bidang
c) dasar pondasi yang melalui
titik terendah dari terain tanah asli. Di atas bidang horisontal
ini galian tanah
diperhitungkan sebagai galian biasa atau galian batu sesuai
dengan sifatnya.
_ Bidang bawah adalah bidang dasar pondasi.
_ Bidang tegak adalah bidang vertikal keliling pondasi.
Pengukuran volume tidak diperhitungkan di luar bidang-
bidang yang diuraikan di atas
atau sebagai pengembangan tanah selama pemancangan,
tambahan galian karena
kelongsoran, bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab
lain.
Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1
26
METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan galian perkerasan beraspal yang tidak termasuk


dalam ketentuan Seksi 8.1
Pengembalian Kondisi (Reinstatement) Perkerasan lama,
harus diukur untuk pembayaran sebagai volume di tempat
dalam meter kubik bahan yang digali dan dibuang.
d)
VII Bahu Jalan a) Permukaan akhir bahu jalan, termasuk setiap pelaburan
atau perkerasan lainnya yg dihampar diatasnya, tidak boleh
lebih tinggi maupun lebih rendah 1,0 cm terhadap tepi jalur
lalu lintas yang bersebelahan.

Lereng melintang tidak boleh bervariasi lebih dari 1,0 % dari


b) lereng melintang rancangan.

VIII Perkerasan a) Lapis Pondasi Agregat harus diukur sebagai jumlah meter
kubik dari bahan yang sudah dipadatkan, lengkap di tempat
Berbutir dan diterima. Volume yang diukur harus didasarkan atas
penampang melintang yang ditunjukkan pada Gambar bila
tebal yang diperlukan merata, dan pada penampang
melintang yang disetujui Direksi Pekerjaan bila tebal yang
diperlukan tidak merata, dan panjangnya diukur secara
mendatar sepanjang sumbu jalan.

Pekerjaan penyiapan dan pemeliharaan tanah dasar yang


baru atau perkerasan lama dan bahu jalan lama dimana
Lapis Pondasi Agregat akan dihampar tidak diukur atau
b)
dibayar menurut Seksi ini, tetapi harus dibayar terpisah dari
harga penawaran yang sesuai untuk Penyiapan Badan Jalan
dan Pengembalian Kondisi Perkerasan Lama atau Bahu
Jalan yang ada menurut Seksi 3.3, 8.1 dan 8.2 dari
Spesifikasi ini.
IX Perkerasan Aspal a) Untuk pembayaran, bahan aspal precoated harus diukur
dalam satuan liter sebagai volume nominal yang telah
terpakai dan telah diterima, dikoreksi terhadap pemuaian
akibat temperatur dengan volume yang setara pada suhu 15
ºC.

b) Untuk pembayaran, bahan aspal pelababuran harus diukur


dalam satuan liter sebagai volume nominal yang telah
terpakai dan telah diterima pada setiap lintasan
penyemprotan atau penyemprotan secara manual, dikoreksi
terhadap pemuaian akibat temperatur dengan volume yang
setara pada suhu 15 ºC.

Volume nominal harus didefinisikan sebagai luas permukaan


c) yang telah disemprot dengan aspal, diukur sesuai dengan
Pasal 6.2.5.(3).(g) dan Pasal 6.2.5.(3).(h) dari Spesifikasi ini,
dikalikan takaran pemakaian nominal aspal. Untuk
pembayaran, takaran pemakaian nominal aspal untuk setiap
lintasan penyemprotan atau penyemprotan secara manual,
harus diambil yang lebih kecil dari ketentuan di bawah ini:

-(i) Takaran pemakaian yang telah diperintahkan Direksi


Pekerjaan, ditambah toleransi yang diperkenankan dalam
Pasal 6.2.5.(3).(i) dari Spesifikasi ini.

-(ii) Takaran rata-rata pemakaian yang telah disemprot dan


diukur sesuai dengan Pasal 6.2.5.(3).(f) sampai 6.2.5.(3).(i)
dari Spesifikasi ini.

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


27
METODE PELAKSANAAN
Bahan anti pengelupasan diukur dalam satuan liter bahan
yang terpakai.

d)
X Struktur a) Pasangan batu harus diukur untuk pembayaran dalam meter
kubik sebagai volume pekerjaan yang diselesaikan dan
diterima, dihitung sebagai volume teoritis yang ditentukan
oleh garis dan penampang yang disyaratkan dan disetujui.

Setiap bahan yang dipasang sampai melebihi volume teoritis


b) yang disetujui harus tidak diukur atau dibayar.

Landasan rembes air (permeable bedding), penimbunan


kembali dengan bahan porous atau kantung penyaring hrus
diukur & dibayar sebagai Drainase Porous, seperti yang
c)
disebutkan dalam Pasal 2.4.4 dari Spesifikasi ini. Tidak ada
pengukuran atau pembayaran terpisah yg harus dilakukan
untuk penyediaan atau pemasangan lubang sulingan atau
pipa, juga tidak untuk acuan lainnya atau untuk galian dan
penimbunan kembali yang diperlukan.
XI Pengembalian Sebelum penandaan marka jlan atau pengecatan
dilaksanakan, Penyedia Jasa harus menjamin bahwa
Kondisi dan
permukaan perkerasan jalan yang akan diberi marka jalan
Pekerjaan Minor harus bersih, kering dan bebas dari bahan yang bergemuk
dan debu. Penyedia Jasa harus menghilangkan dengan grit
blasting (pengausan dengan bahan berbutir halus) setiap
marka jalan lama baik termoplastis maupun bukan, yang
akan menghalangi kelekatan lapisan cat baru.

Semua patok kilometer, patok hektometer dan patok


pengarah harus diberi satu lapis cat dasar (primer), satu
lapis cat bawah permukaan dan satu lapis akhir sebagai
lapis permukaan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
Gambar. Penandaan lainnya dan bahan pemantul harus
dilaksanakan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.

Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Paket 1


28

Anda mungkin juga menyukai