Anda di halaman 1dari 16

BUNGA MAJEMUK (INFLORESCENTIA)

MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah morfologi tumbuhan
dosen pengampu:
Prof. Dr. Suroso Adi Yudianto, M.Pd.

oleh:
Kelompok 10A 2018

Asyelia Amanda P. 1800765


Desnia Tandriani 1807811
Fiqi Lestari 1802295
Nabilla Hadistia 1806489
Nadya Putri Nur A. 1808471

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2019
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang
demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya
merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah
menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu
tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi
Tumbuhan.Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki
bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi
tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian
tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga.
Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa
bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk,
warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan,
sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan,
dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat
pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang
merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai penghasil
alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga
sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan bentuk
bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu ataupun zat
lain.Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat
perbanyakan generatif. Pada umumnya bunga majemuk memilki empat
organ utama, yaitu kelopak (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen),
dan putik (pistil).
Bunga itu ada dua macam yaitu bunga tunggal dan majemuk. Bunga
majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu
tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih
rumit. Bunga majemuk (Anthotixis inflorescentia). Secara garis besar
perbungaan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu perbungaan
racemosa (inflorescentia racemosa), yaitu bunga majemuk yang ibu
tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat
bercabang lagi atau tidak, jika dilihat dari atas nampak bunga mulai mekar
dari pinggir dan mulai terakhir mekarnya ialah bunga yang menutup ibu
tangkainya. Perbungaan cymosa (Inflorescentia cymosa), yaitu bunga
majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga,
pada bunga majemuk berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang
terdapat disumbu pokok/ibu tangkainya dan perbungaan campuran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Inflorescentia serta perbedaannya dengan
bunga tunggal?
2. Apa perbedaan pada setiap tipe perbungaan pada bunga majemuk?
3. Bagaimana keanekaragaman yang dimiliki oleh tipe perbungaan
Racemosa pada bunga majemuk?
4. Apa saja nilai kehidupan yang dapat diambil setelah mempelajari
Inflorescentia?

C. Tujuan
1. Mengenal Inflorescentia beserta perbedaannya dengan bunga
majemuk.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri khas pada setiap tipe perbungaan pada bunga
majemuk.
3. Mengenal keanekaragaman bunga majemuk serta mengelompokkan
tumbuhan-tumbuhan ke dalam famili yang berbeda berdasarkan
perbedaan ciri.
4. Mengenal nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil setelah
mempelajari Inflorescentia.
PEMBAHASAN

A. Perbungaan (Bunga Majemuk/ Inflorescentia)


Perbungaan terdiri dari suatu sumbu bersama tempat melekat sejumlah
kuntum bunga sehingga menghasilkan suatu kesatuan. Secara garis besar
perbungaan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Racemosa
Ciri-ciri yang dimiliki oleh Racemosa adalah sebagai berikut.
a. Karangan bunga tak terbatas.
b. Bunga mekar dari pangkal/tepi ke bagian ujung atau tengah.
c. Pemekarannya mengarah ke pusat
Racemosa dibedakan menjadi dua bagian:
a. Poros monopodial memiliki bunga-bunga duduk (Sessilis)
a) Poros bunga berdaging yang berbentuk tongkol disebut Spadix,
contohnya seperti bunga talas (Colocasia esculenta) dan bunga
kuping gajah (Anthurium) yang masuk ke dalam famili
Araceae.

Gambar 1 Colocasia esculenta

Gambar 2 Anthurium
b) Poros bunga tak berdaging yang dibagi 2 menjadi:
- Puncak poros melebar yang membentuk bangun periuk
(bunga-bunga tumbuh di dalam periuk) yang disebut
Hypanthodium, contohnya seperti pada bunga beringin
(Ficus benjamina) famili Moraceae.

Gambar 3 Ficus benjamina

- Serta yang kedua ialah membentuk bangun cawan atau


kepala (bunga-bunga tumbuh di permukaan puncak poros
yang disebut Capitulum, contohnya seperti pada bunga
petai cina (Leucaena leucocephal) family Fabaceae, bunga
putri malu (Mimosa pulica) family Fabaceae, dan bunga
matahari (Helliantus annuus) family Asteraceae yang tipe
karangan bunganya seperti bangun cawan.

Gambar 4 Leucaena leucocephal


Gambar 5 Mimosa pulica

Gambar 6 Helliantus annuus

- Puncak poros tak melebar yang susunan duduk bunga-


bunganya merapat seperti bentuk untaian (Amentum),
contohnya seperti pada bunga sirih (Piper betle) family
Piperaceae.

Gambar 7 Piper betle


- Adapun susunan duduk bunga-bunganya agak jarang
seperti bentuk bulir (Spika), contoh seperti bunga padi
(Oryza sativa) family Poaceae, bunga jagung (Zea mays)
family Poaceae, dan rumput-rumputan.
Gambar 8 Oryza sativa
b. Poros monopodial memiliki bunga-bunga bertangkai (Pedicellatus)
a) Percabangan lateral terjadi di sepanjang poros monopodial
yang membentuk permukaan bunga rata (malai rata) yang
disebut Corymbus, contohnya pada bunga kirinyuh
(Eupatorium odoratum) family Asteraceae. Ada pula
perbungaan bunga tak rata dimana percabangan lateral tak
bercabang lagi disebut Racemus, contohnya Talinum
rasemosum (sejenis ginseng).

Gambar 9 Eupatorium odoratum


b) Percabangan lateral terjadi di puncak poros bunga yang
membentuk bunga rata seperti payung disebut Umbella,
contohnya seperti pada bunga soka (Ixora aluminata) family
Rubiaceae.
Gambar 10 Ixora aluminata
2. Cymosa
Ciri-ciri yang dimiliki oleh Cymosa adalah sebagai berikut.
a. Karangan bunga berbatas.
b. Bunga mekar dari ujung atau tengah ke bagian tepi.
c. Pemekarannya mengarah ke luar pusat.

Cymosa dibedakan menjadi dua bagian:

a. Memiliki bunga terminal (bunga tak terbatas) yang disebut


Monotelic Synfloresence dimana karangan bunganya berbentuk
malai (Panicula), contohnya seperti pada bunga Clorodentum
paniculate, bunga kemuning (Murraya paniculate)

Gambar 11 Murraya paniculate

b. Tak memiliki bunga terminal (bunga berbatas), tapi memiliki


sumbu lateral bunga disebut Polytelic Synfloresence.
a) Sumbu utama dalam satu lingkaran hanya membentuk satu
sumbu lateral (sekali atau berulang kali) disebut Monochasium.
- Ada sumbu lateral membentuk posisi satu arah berkali-kali.
Ada yang membentuk ekor kalajengking (Cincinus),
contohnya Symphytum offocinale. Ada pula yang
membentuk bangun sabit (Drepanium), contohnya
Gladiolus imbricatus

Gambar 12 Symphytum offocinale

Gambar 13 Gladiolus imbricatus


- Ada sumbu lateral yang membentuk posisi dua arah selang-
seling. Ada yang membentuk permukaan tak rata seperti
spiral atau sekrup yang disebut Bostrys, contohnya
Hypericum perforatum. Ada pula yang membentuk
permukaan rata seperti kipas (Rhipidium), contohnya Iris
foetidissima.

Gambar 14 Hypericum perforatum


Gambar 15 Iris foetidissima
b) Dalam satu lingkaran sumbu utama dibentuk dua atau lebih
sumbu lateral.
- Ada sumbu utama yang memiliki banyak titik percabangan
sumbu lateral seperti pada Thryse, contohnya Aesculus
hipposcastanum, serta pada Verticillaster, contohnya bunga
Stachys plumosa.

Gambar 16 Stachys plumosa

Gambar 17 Aesculus hipposcastanum


- Sumbu utama hanya ada satu lingkaran percabangan sumbu
lateral seperti pada Dichasium, contohnya Silene dioica,
serta pada Plelochazium.
Gambar 18 Silene dioica

B. Nilai-nilai Kehidupan dari Inflorescentia


1. Nilai Religius
Manusia itu diciptakan berpasang-pasangan

Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani,
kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan
perempuan). QS FATHIR:11
Seperti halnya pada tipe karangan bunga, ada yang tumbuh dari
tepi ke atas (racemose), ada pula yang tumbuh dari pucuk ke tepi
(Cemosa). Itu menunjukan tipe yang saling melengkapi satu sama lain.
2. Nilai sosial
Seperti halnya pada Clorodendum amentum yang mekar satu
mekar semua yang menunjukan bahwa mereka hidup bersama
(Bhinneka Tunggal Ika)
3. Nilai Pendidikan mental
Seperti halnya pada tipe karangan bunga ada yang tumbuh dari
pucuk ke tepi, ada yang tumbuh dari tepi ke pucuk ini menunjukan
bahwa ketika ada bunga yang tumbuh dari tepi ke pucuk bukan berarti
dia bisa mengklaim bahwa bunga yang tumbuh dari pucuk ke tepi itu
tidak bagus. Inimengajarkan kita untuk tidak fanatic terhadap sesuatu
yang kita percayai apabila ada perbedaan pandangan dengan orang
lain.sifat toleransi harus diutamakan.
4. Nilai pendidikan teknologi
Ada manusia yang memanfaatkan bentuk karangan bunga menjadi
sesuatu yang menginspirasi untuk membuat benda seperti halnya
membuat kipas (meniru model Rhipidium), membuat paying (meniru
model Umbella), membuat celengan (meniru model Hypanthodium),
membuat manik-manik (meniru model amentum) dll.
5. Nilai praktis/intelektual
Untuk bahan membuat obat salep.
KESIMPULAN

1. Inflorescentia adalah perbungaan yang terdiri dari suatu sumbu bersama


tempat melekat sejumlah kuntum bunga sehingga menghasilkan suatu
kesatuan. Sedangkan yang dimaksud dengan bunga tunggal ialah
tumbuhan yang hanya dapat menghasilkan satu bunga saja.
2. Berdasarkan keanekaragaman yang dimiliki, tipe perbungaan dibedakan
menjadi 3 kelompok.
a. Racemosa, dengan ciri khas:
- karangan bunga tak terbatas,
- bunga mekar dari pangkal/tepi ke bagian ujung atau tenga, dan
- pemekarannya mengarah ke pusat.
b. Cymosa, dengan ciri khas:
- karangan bunga berbatas,
- bunga mekar dari ujung atau tengah ke bagian tepi, dan
- pemekarannya mengarah ke luar pusat.
c. Mixta, dengan ciri khas:
- Karangan bunga campuran antara racemosa dan cymosa
3. a. Spadix
Famili : Araceae
Contoh species : Colocasia esculenta (Bunga Talas)
b. Hypanthodium
Famili : Moraceae
Contoh species : Ficus benjamina (Bunga Beringin)
c. Capitulum
Famili : Fabaceae
Contoh species : Mimosa pulica (Bunga Putri malu)
d. Amentum
Famili : Piperaceae
Contoh species : Piper betle (Bunga Sirih)
e. Spika
Famili : Poaceae
Contoh species : Oryza sativa (Bunga Padi)
f. Corymbus
Famili : Asteraceae
Contoh species : Eupatorium odoratum (Bunga Kirinyuh)
g. Racemus
Famili : Portulacaceae
Contoh species : Talinum rasemosum (sejenis gingseng)
h. Umbella
Famili : Rubiaceae
Contoh species : Ixora aluminate (Bunga Soka)
4. Setelah mempelajari tipe perbungaan pada bunga majemuk, banya sekali
nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil salah-satunya terdapat pada nilai
pendidikan teknologi dimana bunga majemuk ini menjadi bahan inspirasi
seseorang dalam membuat benda seperti halnya membuat kipas (meniru
model Rhipidium), membuat paying (meniru model Umbella), membuat
celengan (meniru model Hypanthodium), membuat manik-manik (meniru
model amentum) dll.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai