MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah morfologi tumbuhan
dosen pengampu:
Prof. Dr. Suroso Adi Yudianto, M.Pd.
oleh:
Kelompok 10A 2018
2019
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang
demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya
merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah
menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu
tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi
Tumbuhan.Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang
berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki
bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi
tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian
tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga.
Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa
bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk,
warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan,
sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan,
dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat
pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang
merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai penghasil
alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga
sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan bentuk
bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu ataupun zat
lain.Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat
perbanyakan generatif. Pada umumnya bunga majemuk memilki empat
organ utama, yaitu kelopak (sepal), mahkota (petal), benang sari (stamen),
dan putik (pistil).
Bunga itu ada dua macam yaitu bunga tunggal dan majemuk. Bunga
majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu
tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih
rumit. Bunga majemuk (Anthotixis inflorescentia). Secara garis besar
perbungaan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu perbungaan
racemosa (inflorescentia racemosa), yaitu bunga majemuk yang ibu
tangkainya dapat tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang dapat
bercabang lagi atau tidak, jika dilihat dari atas nampak bunga mulai mekar
dari pinggir dan mulai terakhir mekarnya ialah bunga yang menutup ibu
tangkainya. Perbungaan cymosa (Inflorescentia cymosa), yaitu bunga
majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga,
pada bunga majemuk berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang
terdapat disumbu pokok/ibu tangkainya dan perbungaan campuran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Inflorescentia serta perbedaannya dengan
bunga tunggal?
2. Apa perbedaan pada setiap tipe perbungaan pada bunga majemuk?
3. Bagaimana keanekaragaman yang dimiliki oleh tipe perbungaan
Racemosa pada bunga majemuk?
4. Apa saja nilai kehidupan yang dapat diambil setelah mempelajari
Inflorescentia?
C. Tujuan
1. Mengenal Inflorescentia beserta perbedaannya dengan bunga
majemuk.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri khas pada setiap tipe perbungaan pada bunga
majemuk.
3. Mengenal keanekaragaman bunga majemuk serta mengelompokkan
tumbuhan-tumbuhan ke dalam famili yang berbeda berdasarkan
perbedaan ciri.
4. Mengenal nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil setelah
mempelajari Inflorescentia.
PEMBAHASAN
Gambar 2 Anthurium
b) Poros bunga tak berdaging yang dibagi 2 menjadi:
- Puncak poros melebar yang membentuk bangun periuk
(bunga-bunga tumbuh di dalam periuk) yang disebut
Hypanthodium, contohnya seperti pada bunga beringin
(Ficus benjamina) famili Moraceae.
Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani,
kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan
perempuan). QS FATHIR:11
Seperti halnya pada tipe karangan bunga, ada yang tumbuh dari
tepi ke atas (racemose), ada pula yang tumbuh dari pucuk ke tepi
(Cemosa). Itu menunjukan tipe yang saling melengkapi satu sama lain.
2. Nilai sosial
Seperti halnya pada Clorodendum amentum yang mekar satu
mekar semua yang menunjukan bahwa mereka hidup bersama
(Bhinneka Tunggal Ika)
3. Nilai Pendidikan mental
Seperti halnya pada tipe karangan bunga ada yang tumbuh dari
pucuk ke tepi, ada yang tumbuh dari tepi ke pucuk ini menunjukan
bahwa ketika ada bunga yang tumbuh dari tepi ke pucuk bukan berarti
dia bisa mengklaim bahwa bunga yang tumbuh dari pucuk ke tepi itu
tidak bagus. Inimengajarkan kita untuk tidak fanatic terhadap sesuatu
yang kita percayai apabila ada perbedaan pandangan dengan orang
lain.sifat toleransi harus diutamakan.
4. Nilai pendidikan teknologi
Ada manusia yang memanfaatkan bentuk karangan bunga menjadi
sesuatu yang menginspirasi untuk membuat benda seperti halnya
membuat kipas (meniru model Rhipidium), membuat paying (meniru
model Umbella), membuat celengan (meniru model Hypanthodium),
membuat manik-manik (meniru model amentum) dll.
5. Nilai praktis/intelektual
Untuk bahan membuat obat salep.
KESIMPULAN