Anda di halaman 1dari 3

Tugas Individu Review Artikel

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi Terapa di Sekolah yang
diampu oleh:
Dr. Kusnadi, M. Si.
Dr. Reristiwati, M. Kes.
Dr. Yanti Hamdiyati, M. Si.

Oleh :
Dini Agustien 1802456
Pendidikan Biologi A 2018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN


BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2021

A. JUDUL
Karakteristik Kualitas Yoghurt Alami yang Diproduksi dengan Suplementasi
Laktulosa
B. TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh penambahan laktulosa pada fermentasi susu sapi dalam
produksi yogurt alami
C. LATAR BELAKANG
Yogurt adalah produk susu fermentasi yang telah disiapkan secara tradisional
dengan fermentasi, dengan memanaskan susu pada suhu 40-45oC. Umumnya saat ini
yogurt diproduksi dari susu sapi. Karakteristik rasa dan aroma khas yogurt disebabkan
oleh fermentasi dari komponen susu seperti: laktosa, glukosa, dan galaktosa. Dalam
yogurt jumlah bakteri asam laktat kisaran 106-107 CFU per 1 g produk, dan ragi 10 2
CFU per 1 g produk. Minuman susu fermentasi mengurangi risiko intoleransi laktosa,
karena bakteri asam laktat melalui fermentasi menguraikan laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa dan menghasilkan enzim galaktosidase yang menghidrolisis laktosa
sehingga terjadi peningkatan toleransi terhadap produk susu. Parameter proses yang
paling penting dari fermentasi asam laktat produk susu adalah produktivitas asam
laktat dan kandungan asam laktat.
D. METODELOGI
Terdapat empat perlakuan: a) dengan penambahan 5% bahan kering susu dan
1% laktulosa (DML), b) dengan 1% laktulosa (L), c) penambahan bahan kering 5%
(DM) dan d) sampel kontrol tanpa penambahan komponen apa pun (3,2% lemak susu
sapi) (CM). Semua sampel disiapkan dalam 3 kali penulangan dan disimpan pada
suhu 30°C dengan pengadukan terus menerus selama 3 hari. Satu mililiter
pengenceran dari setiap sampel dituangkan ke media yang sesuai. Enam atribut
sensorik yang berbeda: tampilan umum, bau, konsistensi, warna dan rasa dievaluasi
dengan skala skor lima poin. Pengaruh asam laktat dan konsentrasi BAL selama
fermentasi diukur dengan uji Tukey pada taraf signifikansi =0,05. Dalam ANOVA
dilakukan untuk mendeteksi perbedaan yang signifikan dalam konsentrasi analit
tergantung pada faktor utama yang dipelajari (penambahan zat kering susu dan
laktulosa).
E. HASIL
Konsentrasi LA meningkat secara dinamis selama 6 jam pertama fermentasi
mencapai 8,4 g·L-1 LA pada yogurt DML yang merupakan konsentrasi tertinggi. Pada
penelitian lain, keasaman yogurt terjadi penurunan pH paling dinamis dari 6,5 menjadi
4,5 dalam 6 jam pertama fermentasi, konversi laktosa ke LA 5–9 g·L-1LA setelah 6
jam pertama fermentasi. Selama fermentasi menunjukkan bahwa 3 jam pertama
fermentasi adalah yang paling meningkat dalam keseluruhan proses. Dalam 6 jam
fermentasi CFU LAB meningkat menjadi konsentrasi maksimal di semua yogurt
varian (5,2 - 7,2 X 109 CFU per mL) kecuali sampel varian L yoghurt yang mencapai
1,2 × 1010 CFU per mL. Konsentrasi LAB CFU per ml dalam yogurt setelah 6 jam
tidak berubah sampai akhir percobaan. Sehingga ditemukan bahwa yogurt dengan
penambahan laktulosa dan bahan kering memiliki konsistensi yang lebih baik
dibandingkan dengan sampel kontrol dan yogurt dengan hanya penambahan laktulosa.
F. KESIMPULAN
Penambahan 1% laktulosa dan 5% bahan kering susu merupakan komposisi
yang paling efektif dalam penelitian ini
G. KOMENTAR 1. Kelebihan
Jurnal ini menggunakan teori yang relevan dengan masalah yang diteliti dalam
penelitian. Selain itu, dalam pembahasan pun isi yang dipaparkan cukup jelas,
karena jurnal ini sudah menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
2. Kekurangan
Grafik yang disajikan dalam jurnal ini kurang jelas karena hanya
menggunakan satu warna meskippun sumbu x dan y sudah jelas. Selain itu, tidak
adanya gambar hasil produksi.

REFERENSI
Kliks, J., Leśniak, A., Spruch, M., Szołdra, S., & Czabaj, S. (2019). Quality characteristics of
natural yoghurts produced with lactulose supplementation. Integrative Food, Nutrition
and Metabolism, 6(3), 1–4. https://doi.org/10.15761/ifnm.1000253

Anda mungkin juga menyukai