RIA memanfaatkan radioaktivitas dari isotop radioaktif yang diinjeksikan ke dalam sampel.
Cacahan radiasi dideteksi menggunakan pencacah seperti detector Geiger-Muller, scintillator,
dan sebagainya.
Pemanfaatan Radioaktivitas
Teknik RIA adalah suatu teknik penentuan zat-zat yang berada dalam tubuh berdasarkan
reaksi imunologi yang menggunakan tracer radioaktif[3]. Tracer radioaktif adalah isotop
radioaktif yang akan meluruh pada melalui proses radioaktivitas. Radioaktivitas adalah
proses peluruhan isotop tidak stabil (radioaktif) menjadi isotop yang lebih stabil dengan
memancarkan energy melalui materi berupa partikel-partikel (alpha atau beta) ataupun
gelombang elektromagnetik (sinar gamma)[4]. Intensitas dari sumber radioaktif dinyatakan
oleh transformasi inti rata-rata per satuan waktu. Satuan radioaktivitas dinyatakan
dengan Curie (Ci). 1 Ci awalnya didefinisikan sebagai radiasi yang dipancarkan oleh 1
gram 226Ra, tetapi definisi ini diubah sebagai kemurnian dari peningkatan nuklida. Nilai
absolute dari 1 Ci sama dengan 3,7×1010 disintegrasi/sekon. Satuan lain dari radioaktivitas
adalah Becquerel (Bq), 1 Bq sama dengan 1 disintegrasi/sekon[5,6].
RIA memiliki 2 keampuhan metode[3] antara lain adalah: Pertama, pengukuran radioaktivitas
memberikan kepekaan dan ketelitian yang tinggi serta tidak terpengaruh oleh factor-faktor
lain yang terdapat dalam system. Kedua, reaksi immunologi berlangsung secara spesifik
karena antigen hanya dapat bereaksi dengan antibody yang sesuai dengannya sehingga zat
lain atau antigen lain yang tidak sesuai karakteristiknya tidak dapat ikut campur dalam reaksi.
Prinsip Kerja
Prinsip radioimmunoassay dapat diringkas sebagai persaingan reaksi dalam campuran yang
terdiri dari antigen/hormon berlabel radioaktif, antibodi dan antigen/hormon yang tidak
berlabel radioisotop. Antigen radioaktif dicampur dengan sejumlah antibodi. Antigen dan
antibodi berikatan satu sama lain menjadi satu zat. Kemudian ditambahkan zat yang tidak
diketahui jenisnya yang mengandung sedikit antigen. Zat baru ini merupakan zat yang
diuji[1,9].
Secara sederhana digambarkan dengan asumsi bahwa antibodi yang dimaksud berkonsentrasi
sangat tinggi untuk dikombinasikan dengan antigen atau antigen yang berlabel dalam
molekul antibodi. Pada saat ikatan kadar protein dan steroid radioaktif konstan,
penghambatan ikatan hormon radioaktif dengan ikatan protein merupakan fungsi dari jumlah
hormon nonradioaktif yang berada pada sampel.
Secara ringkas, skema proses pengujian zat dengan teknik radioimmunoassay diperlihatkan
pada gambar di bawah ini.