ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Desa Kota Gajah, Kecamatan Kota Gajah, Kab. Lampung Tengah.
Terdiri dari dua tahap, yaitu : Tahap I. Pengomposan jerami padi dengan empat macam
dekomposer (bioaktivator) yang dilakukan setelah panen MK I (Juni 2009). Ke empat macam
bioaktivator yaitu : BeKa (A), Stardec (B), Promi (C), dan EM-4 (D), dengan dosis sesuai
petunjuk pada kemasannya. Tahap II. Aplikasi Kompos jerami pada lahan sawah (MH 200(),
yang di tanami padi Varietas Cigeulis dengan perlakuan kombinasi dosis kompos jerami
dan pupuk NPK sebagai berikut : (A). Xt + 0 NPK; (B). Xt + 25 % NPK; (C). Xt + 50 % NPK;
(D). Xt + 75 % NPK; (E). Xt + 100 % NPK; (F). 0 + 100 % NPK; dimana Xt = 10 t ha-1 kompos
jerami. Dosis rekomendasi NPK yaitu 200 kg Urea + 200 kg Ponska per ha. Ukuran petak
perlakuan adalah 6 x 5 m. Rancangan percobaan acak kelompok dengan empat kali ulangan.
Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan vegetatif, komponen hasil dan produksi
(ubinan) padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi pupuk kompos
dan NPK 75 % dan 100 % memberikan hasil gabah yang nyata lebih tinggi (1.05 kg dan 1.13
kg per m2) dibandingkan dengan perlakuan kompos tanpa pupuk NPK yaitu 0.83 kg.
Kata Kunci : Kompos jerami, Dekomposer, Pupuk NPK, hasil gabah
ABSTRACT
This research was conducted in the Kota gajah Village, Kota Gajah District, Central
Lampung Regency. Consists of two stages: Stage I. Composting of rice straw with four kinds
of decomposers (bioactivator), conducted after the harvest MK I (June 2009). The four kinds
of bioactivator : Beka (A), Stardec (B), Promi (C), and EM-4 (D), with dose as directed on the
packaging. Stage II. Application of straw compost (Stardec) in MH (November 2009) on
paddy varieties Cigeulis. The treatments was combination straw compost and fertilizer dose
of NPK as follows: (A). Xt + 0 NPK; (B). Xt + 25% NPK, (C). Xt + 50% NPK, (D). Xt + 75%
NPK, (E). Xt + 100% NPK, (F). 0 + 100% NPK; where Xt = 10 t ha-1 stardec straw compost and
NPK recommendation is 200 kg Urea + 200 kg t ha-1 NPK Ponska.. Treatment plot size was 6
x 5 m, with randomized experimental design with four replicates. Observations were made
on vegetative growth, yield components and yield/plot of rice. Grain yield/plot
significantly affected the treatment, where treatment combinations of compost and NPK
fertilizer 75% and 100%) were significantly higher (1.05 and 1.13 kg per m2) compared to
only compost treatments without NPK, only 0.83 kg m2.
Keywords: Straw compost, Decomposer, NPK fertilizer, Grain yield
247
Uji efektivitas kompos jerami dan pupuk NPK terhadap hasil padi
248
Junita Barus
dipilih salah satu yang terbaik untuk menjadi lebih tersedia bagi tanaman.
selanjutnya diaplikasikan pada tanaman Bahan organik yang ditambahkan ke
padi pada musim tanam berikutnya dalam tanah mengalami proses dekom-
(dalam hal ini dipilih kompos jerami posisi yang menghasilkan senyawa
dengan dekomposer Stardec). Tahap II. organik yang lebih sederhana dan se-
Uji efektivitas kompos jerami dan pupuk nyawa anorganik yang tidak stabil. Se-
NPK pada tanaman padi, yang dilaku- lain itu bahan organik juga merupa-kan
kan pada MH 2009. Kompos jerami yang sumber berbagai nutrisi tanaman, ter-
digunakan adalah kompos jerami utama nitrogen dan phosphor, serta
dengan bioaktivator Stardec (B). Varietas dapat meningkatkan pH dan KTK tanah
yang digunakan adalah Cigeulis. Per- (Ismunadji, dkk, 1991). Hasil penelitian
lakuan kombinasi kompos jerami dan Mariam dan Hudaya (2002) menunjuk-
pupuk NPK adalah sebagai berikut : (A). kan ketersediaan P tanah nyata lebih
Xt + 0 NPK; (B). Xt + 25 % NPK; (C). Xt + tinggi dengan pemberian kompos jerami
50 % NPK; (D). Xt + 75 % NPK; (E). Xt + padi dibandingkan kotoran sapi dan
100 % NPK; (F). 0 + 100 % NPK; dimana domba pada perlakuan tanpa penam-
Xt = 10 t ha-1 kompos jerami. Rekomen- bahan pupuk P.
dasi NPK yaitu 200 kg Urea + 200 kg ha-1 Tinggi tanaman tidak berbeda
NPK Ponska. Ukuran petak perlakuan nyata antar perlakuan, tetapi jumlah
adalah 6 x 5 m. Rancangan percobaan anakan berbeda nyata (Tabel 2). Per-
acak kelompok dengan empat kali ulang- lakuan 10 t ha-1 kompos jerami di tambah
an. Pengamatan dilakukan terhadap dengan 100 % NPK (E) memberikan jum-
pertumbuhan vegetatif, kom ponen hasil lah anakan padi terbanyak (16.8), dan
dan produksi (ubinan) padi. Dilakukan paling sedikit pada perlakuan tanpa
analisis sidik ragam dan apabila nyata NPK (A). Dari hasil tersebut terlihat
pada taraf 0.05 dilanjutkan dengan uji bahwa pupuk anorganik (NPK) sangat
DMRT. berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman, terutama jumlah anakan di
HASIL DAN PEMBAHASAN bandingkan kompos jerami, hal ini di-
Hasil analisis kandungan hara sebabkan hara dari pupuk anorganik
dan pH ke empat macam kompos disaji- (terutama nitrogen) lebih cepat tersedia
kan dalam Tabel 1. Kadar C-organik dibandingkan hara dari pupuk kompos.
cukup tinggi yaitu antara 16.37 – 20.04 %, Hara N, P, dan K sangat berpengaruh
dan N-total 0.66 – 0.73 %. Selain itu juga terhadap pertumbuhan tanaman ter-
menyumbang hara P dan K, dimana utama pupuk N, di mana, peranan N
kadar P tersedia dan kalium total paling sebagai pembentuk molekul organik
tinggi terdapat pada kompos B (Stardec) dalam tanaman, seperti asam amino,
yaitu masing-masing 0.19 % dan 0.79%. protein, enzim, asam nukleat dan khloro-
Saraswati (2007) melaporkan bahwa fil (Partohardjono dan Makmur, 1993).
beberapa mikroba yang terkandung Hasil penelitian Arafah dan Sirrapa
dalam pupuk hayati dapat melarutkan (2003) menunjukkan hal yang sama
hara P dan K, mendekomposisi sisa bahwa tanaman yang diberi pupuk
tanaman dan transformasi hara, se- nitrogen meningkatkan jumlah anakan
hingga hara yang ada di dalam tanah
249
Uji efektivitas kompos jerami dan pupuk NPK terhadap hasil padi
P2O5 (%)
0.12 0.19 0.12 0.11
(Bray 1)
K2O
0.63 0.79 0.69 0.40
(%)
Tabel 2. Pengaruh Kombinasi kompos jerami dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan
tanaman dan komponen hasil padi
Jlh Gabah
Tinggi Tanaman Gabah hampa
Perlakuan Jumlah anakan malai-1
(cm) (%)
Jumlah gabah malai-1 paling banyak jumlah gabah hampa terkecil (10.5), di-
diperoleh pada perlakuan kom-binasi bandingkan perlakuan hanya kompos
kompos + 75 % NPK (D) dan te-rendah saja (A) atau hanya NPK saja (F). Hal ini
pada perlakuan tanpa NPK (A). Per- disebabkan penambahan hara tidak
lakuan kompos ditambah 75 % NPK me- hanya dari pupuk NPK, tetapi juga dari
ningkatkan jumlah gabah 8.7 % diban- kompos jerami. Kalium pada kompos
dingkan hanya 100% NPK (F), dan me- jerami cukup tinggi (0.79%). Kalium
ningkat sebesar 14.2 % dibandingkan yang tersedia meningkatkan ketegaran
perlakuan hanya kompos (A). Hal ini tanaman, merangsang pertumbuhan
menunjukkan pemberian kombinasi akar, tanaman lebih tahan terhadap
kompos dan pupuk anorganik lebih baik hama dan penyakit, serta meningkatkan
dibandingkan pemberian sendiri-sendiri. persentase gabah berisi dan bobot seribu
Perlakuan kombinasi kompos jerami butir gabah (Fairhurst dan Witt, 2005).
ditambah 75 % NPK (D) memberikan
250
Junita Barus
Tabel 3. Pengaruh Kombinasi kompos jerami dan pupuk NPK terhadap bobot 1000
butir, rata-rata hasil ubinan, dan berat jerami padi
Perlakuan Bobot 1000 butir Berat gabah Berat jerami
(g) (ubinan 1x 1 m) (kg)
(kg)
A 26.24 a 0.83 b 2.12 b
B 26.58 a 0.91 ab 2.20 ab
C 28.12 a 0.93 ab 2.27 ab
D 27.80 a 1.05 a 2.35 ab
E 27.60 a 1.13 a 2.70 a
F 27.40 a 0.95 ab 2.13 b
251
Uji efektivitas kompos jerami dan pupuk NPK terhadap hasil padi
252