Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ADSORPTION ENGINEERING
ZEOLITE

DI SUSUN OLEH :

IVAND HINTINGO (1007113708)


HARIYONO (1007113536)
M.AMUH MUHIDIN (1007113751)
NURIYADI (1007135294)
HENDRA LISTIONO (1007113774)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2013
ZEOLIT
1. Pengertian Zeolit

Zeolit pertama kali ditemukan oleh Freiherr Axel Cronstedt, seorang ahli mineralogi
dari Swedia pada tahun 1756. Zeolit adalah kelompok mineral yang dalam
pengertian/penamaan bahan galian merupakan salah satu jenis bahan galian non logam atau
bahan galian mineral industrI. Zeolit diambil dari bahasa Yunani yaitu dari kata “zeinlithos”.
Kata zein berarti membuih atau mendidih sedangkn kata lithos berarti batuan. Batuan ini
akan mendidih jika dipanaskan pada temperatur 100oC – 350oC.

Zeolit merupakan mineral hasil tambang yang bersifat lunak dan mudah kering. Warna
dari zeolit adalah putih keabu-abuan, putih kehijau-hijauan, atau putih kekuning-kuningan.
Ukuran kristal zeolit kebanyakan tidak lebih dari 10-15 mikron. Zeolit merupakan mineral
yang terdiri dari Kristal alumino silikat terdehidrasi yang mengandung kation alkali atau
alkali tanah dalam kerangka tiga dimensi. Ion-ion alkali tersebut dapat diganti oleh kation
lain tanpa merusak struktur zeolit dan dapat menyerap air secara reversibel.

2. Pembentukan Mineral Zeolit

Zeolit terbentuk dari abu vulkanik yang mengendap jutaan tahun silam. Sifat-sifat
mineral zeolit sangat bervariasi tergantung dari jenis dan kadar mineral zeolit. Mineral zeolit
ditemukan pada batuan sedimen piroklatik. Zeolit alam terbentuk dari reaksi antara batuan
tufa asam berbuti halus bersifat ryholitik dengan air pori atau air meteoric (air hujan).

Mineral-mineral yang termasuk dalam grup zeolit terbentuk dari hasil sedimentasi
debu vulkanik yang telah mengalami proses alterasi. Secara geologi, endapan zeolit
terbentuk karena proses sedimentasi debu vulkanik pada lingkungan danau yang bersifat
alkali (air asin), proses diagenetik (metamorfosa tingkat rendah), dan proses hidotermal.

Gambar 1. Skematika pembentukan batuan zeolit

3. Komposisi Mineral Zeolit


Mineral zeolit merupakan sekelompok mineral yang terdiri dari beberapa jenis (species)
mineral. Secara umum mineral zelolit mempunyai rumus kimia sebagai berikut :
Mx/n[(AlO2)x(SiO2)y]mH2O
dimana :
n = valensi dari kation logam
m = jumlah molekul air per unit sel
M = kation alkali / alkali tanah
H2O = bilangan molekul air per unit cell zeolit
x dan y = bilangan total tetrahedral per unit cell dan perbandingan x /y selaku berkisar 1
sampai 5.
Tabel 1. Beberapa Rumus Kimia Zeolit Lainnya

Sejak pertama kali ditemukannya zeolit Stibit pada tahu 1756, penemuan jenis-jenis zeolit
lainnya terus bertambah.
Tabel 2. Jenis-Jenis Zeolit

4. Struktur Zeolit
Zeolit umumnya memiliki struktur tiga dimensi, yang terbentuk dari tetrahedral
alumina dan silica dengan rongga-rongga di dalam yang berisi ion-ion logam, biasanya
alkali atau alkali tanah dan molekul air yang dapat bergerak bebas. Struktur zeolit sejauh ini
diketahui bermacam-macam, tetapi secara garis besar strukturnya terbentuk dari unit bangun
primer, berupa tetrahedral yang kemudian menjadi unit bangun sekunder polihedral dan
membentuk polihendra dan akhirnya unit struktur zeolit. Unit pembentuk kerangak utama
zeolit adalah tetrahedral, pusatnya ditempati oleh atom silicon (Si) atau atom aluminium
(Al), dengan empat atom oksigen disudut-sudutnya. Setiap atom oksigen menjadi bagian
dari dua tetrahedral.

Tetrahedral membentuk kerangka yang kontinyu. Subsitusi Si4+ oleh atom Al3+
menentukan muatan negatife kerangka yang dikompensasi oleh kation monovalensi atau
kation divalensi yang berlokasi sama dengan molekul air dalam structural kanal.

Gambar 2. Stuktur Tetrahedral SiO4 dan AlO4 Pembentuk Struktur Zeolit

Gambar 3. Skematika Tetrahedral Pembentuk Zeolit

Gambar 4. Skematika Pembentuk Struktur Zeolit Tiga Dimensi

5. Karaterisktik dan Sifat-Sifat Zeolit


Karena sifat fisika dan kimia dari zeolit yang unik, sehingga dalam dasawarsa ini, zeolit oleh
para peneliti dijadikan sebagai mineral serba guna. Sifat-sifat unik tersebut meliputi
dehidrasi, adsorben dan penyaring molekul, katalisator, dan penukar ion.

a. Dehidrasi
Zeolit mempunyai sifat dehidrasi (melepaskan molekul H20) apabila dipanaskan. Pada
umumnya struktur kerangka zeolit akan menyusut. Tetapi kerangka dasarnya tidak
mengalami perubahan secara nyata. Disini molekul H2O seolah-olah mempunyai posisi
yang spesifik dan dapat dikeluarkan secara reversibel. Secara alami pori-ori zeolit yang
belum diolah akan mengandung sejumlah molekul air dan alkali atau alkali tanah hidrat.
Proses pemanasan pada temperatur 300-400 celcius dapat menghilangkan kandungan air
dan hidrat pada alkali atau alkali tanah hidrat. Zeolit yang sudah mengalami pemanasan
ini disebut zeolit teraktivasi fisika artinya zeolit terdehidrasi atau kehilangan air.

Gambar 5. Zeolit Terdehidrasi

b. Adsorben dan Penyaring Molekul


Sifat zeolit sebagai adsorben dan penyaring molekul, dimungkinkan karena struktur
zeolit yang berongga, sehingga zeolit mampu menyerap sejumlah besar molekul yang
berukuran lebih kecil atau sesuai dengan ukuran rongganya. Selain itu kristal zeolit yang
telah terdehidrasi merupakan adsorben yang selektif dan mempunyai efektivitas adsorpsi
yang tinggi. Zeolit mempunyai kapasitas yang tinggi sebagai penyerap. Mekanisme
adsorpsi fisika (Gaya Van der Walls), adsorpsi kimia (melibatkan elektrostatik), ikatan
hydrogen dan pembentukan kompleks koordinasi. Daya serap zeolit tergantung dari
jumlah pori dan luas permukaan.

Gambar 6. Zeolit sebagai Adsorben

c. Sebagai Katalis
Kemampuan zeolit sebagai katalis berkaitan dengan tersedianya pusat-pusat aktif dalam
saluran antar zeolit. Pusat-pusat aktif tersebut terbentuk karena adanya gugus fungsi
asam tipe Bronsted maupun Lewis. Perbandingan kedua jenis asam ini tergantung pada
proses aktivasi zeolit dan kondisi reaksi. Pusat-pusat aktif yang bersifat asam ini
selanjutnya dapat mengikat molekul-molekul basa secara kimiawi.

Gambar 7. Zeolit sebagai Katalis

d. Penukar ion
Sifat zeolit sebagai penukar ion karena adanya kation logam alkali dan alkali tanah.
Kation tersebut dapat bergerak bebas didalam rongga dan dapat dipertukarkan dengan
kation logam lain dengan jumlah yang sama. Akibat struktur zeolit berongga, anion atau
molekul berukuran lebih kecil atau sama dengan rongga dapat masuk dan terjebak.
Kation-kation pada pori berperan sebagai penetral muatan zeolit. Mekanisme pertukaran
kation tergantung pada ukuran, muatan dan jenis zeolitnya.

Gambar 8. Pertukaran Ion Pada Zeolit

6. Aplikasi Zeolit
Zeolit pada umunya dapat digunakan dalam berbagai bidang, misalnya bidang pertanian,
peternakan, perikanan, energi, industry dan lainnya.

Tabel 3. Bidang Aplikasi Zeolit dan Penerapannya


Bidang/Sektor Aplikasi
Penetral keasaman tanah, meningkatkan aerasi tanah, sumber mineral
Pertanian pendukung pada pupuk dan tanah, serta sebagai pengontrol yang
efektif dalam pembebasan ion amonium, nitrogen, dan kalium pupuk.
Meningkatkan nilai efisiensi nitrogen, dapat mereduksi
Peternakan penyakit lembuhg pada hewan ruminensia, pengontrol kelembaban
kotoran hewan dan kandungan amonia kotoran hewan.
Perikanan Membersihkan air kolam ikan yang mempunyai sistem resikurlasi air,
dapat mengurangi kadar nirogen pada kolam ikan.
Sebagai katalis pada proses pemecahan hidrokarbon minyak bumi,
Energi sebagai panel-panel pada pengembangan energi matahari, dan
penyerap gas freon.
Pengisi (filler) pada industri kertas, semen, beton, kayu lapis, besi baja,
Industri dan besi tuang, adsorben dalam industri tekstil dan minyak sawit,
bahan baku pembuatan keramik.

Sifat-sifat unik zeolit yaitu dehidrasi, adsorben dan penyaring molekul, katalisator, dan
penukar ion memungkinkan penggunaannya sangat luas. Zeolit secara luas digunakan
terutama dalam tiga aplikasi: adsorben, katalis, pertukaran ion (Auerbach, 2003: 14).

a. Aplikasi Adsorben
Tabel 2 berisi daftar aplikasi adsorben umum dan berfokus pada membersihkan molekul
polar atau senyawa terpolarisasi untuk proses pemurnian dan pemisahan massal di
dasarkan pada proses penyaringan molekuler. Zeolit berfungsi sebagai penyaring alami.
Air tanah yang dilewatkan kolom gelas berisi zeolit, kadar Fe dapat diturunkan sampai
55%, sedangkan kadar Mn dapat diturunkan sampai 100% (Abdur Rahman & Budi
Hartono. 2004: 1-6).

Tabel 4. Aplikasi Adsorben Zeolite sebagai Saringan Molekuler Komersial


Pemurnian Pemisahan massal
Pengeringan Pemisahan n-parafin atau isoparafin
        Gas alam Pemisahan xylena
        Cracking gas
        Jendela terisolasi
        Refrigerant (pembeku)
Membersihkan CO2: gas alam dan pabrik Pemisahan olefin
oksigen cair Pemisahan pelarut organik
Membersihkan senyawa belerang O2 dari udara
Sweetening gas alam dan LPG Pemisahan CO2, SO2, dan NH3
Membersihkan polutan: Hg, NOx, SOx Pemisahan gula
Membersihkan bahan organic dan Pemisahan asam amino dan
anorganik dari aliran umpan asam asetat nitroamina
komersial
(Sumber: Auerbach, 2003: Chapter 1 p 14)

b. Aplikasi Katalis
Zeolit mengalami peningkatan penggunaan untuk sintesis bahan kimia organik antara.
Keuntungan dari zeolit sebagai katalis heterogen adalah pemisahannya mudah dan mudah
dilakukan regenerasi. Setiadi dan kawan-kawan menemukan bahwa metanol (CH3OH)
dapat dibuat dari umpan utama gas CO2 dan H2 dengan katalis katalis zeolit alam.
Meskipun telah ada penemuan peningkatan kinerja zeolit selama 50 tahun terakhir, tetapi
hanya sebagian sangat kecil yang pernah menemukan aplikasi yang dapat digunakan secara
komersial.

c. Aplikasi Pertukaran Ion


Penggunaan utama dari zeolit sebagai penukar ion adalah untuk pelunakan air dalam industri
deterjen dan penggunaan pengganti fosfat. Zeolit mampu menggantikan peran fosfat sebagai
pembentuk (builders) dalam detergen (Harjanto, 1987). Penggunaan zeolit sebagai
pembentuk memiliki beberapa keunggulan antara lain:
(1) zeolit menurunkan ongkos produksi detergen (low cost),
(2) menurunkan kesadahan air, dan
(3) menghilangkan logam-logam berat seperti besi, mangan, dan tembaga.
Selektivitas zeolit A untuk Ca2+ menghasilkan keuntungan yang unik. Zeolit alam
penggunaannya cukup baik untuk membersihkan radioisotop Cs+ dan Sr2+ dengan
pertukaran ion dari aliran limbah radioaktif.

d. Aplikasi Lainnya
Adapun aplikasi lainnya berhubungan dengan kesehatan. Zeolit diyakini dapat melindungi
dan memulihkan kesehatan kita dengan cara-cara:
• Menghilangkan radiasi keracunan (x-ray, keamanan scanner, nuklir)
• Detoksifikasi logam berat, termasuk mercury, timbal, & cadmium
• Mengurangi lingkungan beracun (asap, radiasi ponsel, bahan kimia)
• Menonaktifkan kanker, virus, dan parasit
• Menghapus bahan radioaktif dari tubuh (cesium, plutonium, dan uranium)
• Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghilangkan racun dan merevitalisasi tubuh

7. Pengolahan Batuan Mineral Zeolit

Pengolahan batuan mineral zeolit meliputi empat jenis operasi utama, yaitu operasi sizing,
kominusi, granulasi, dan drying. Secara umum alur operasi pengolahan batuan zeolit
ditunjukkan seperti pada gambar di bawah.

Operasi sizing tahap pertama dilakukan pada umpan yang akan masuk jaw crusher dengan
menggunakan Grizzly Feeder. Tujuan sizing ini adalah untuk mengeluarkan batuan mineral
zeolit yang berukuran lebih kecil daripada ukuran setting jaw crusher. Grizzy Feeder juga
berfungsi sebagai pengatur laju perumpanan. Sehingga jaw crusher dapat bekerja secara
optimal. Operasi sizing yang kedua dilakukan terhadap zeolit hasil operasi grinding. Sizing
ini akan memisah zeolit berdasarkan ukuran yang siap untuk operasi granulasi. Sizing
ketiga dilakukan terhadap granul zeolit yang baru saja keluar dari proses pemanasan.
Operasi sizing ini didasarkan pada ukuran granul antara 2 – 5 mm.
Gambar 9. Diagram Alir Pengolahan Mineral Zeolit

Kominusi melibatkan dua tahap operasi yaitu operasi permukaan atau crushing dengan
menggunakan jaw crusher dan operasi penggerusan atau grinding, dengan menggunakan
pulveriser. Jaw crusher akan mengecilkan ukuran batuan zeolit sampai ukuran secara teknis
siap untuk masuk pada operasi grinding. Pada umumnya ukuran umpan untuk operasi
grinding adalah sekitar 20 mm. Operasi grinding akan mengecilkan ukuran zeolit sampai
ukuran yang dapat dibuat menjadi ganul. Umunya keluaran pulveriser berukuran kurang
daripada 100 mikron.

Operasi granulasi dilakukan dengan disc granulator atau biasa juga disebut dengan
pellerizer. Operasi ini akan menggranulasi serbuk zeolit menjadi granul-granul atau
kelereng-kelereng kecil yang berukuran kurang daripada 5 mm. Pada proses granulasi
biasanya ditambahkan perekat untuk memperkuat hasil granul.

Operasi pemanasan dilakukan dengan menggunakan dryer yang berbentuk pipa besar
berukuran diameter 1 – 2 meter dengan panjang 10 – 20 meter. Dryer ini berputar dengan
sudut kemringan tertentu.sumber panas dimasukkan melalui tempat keluaran granul. Dryer
ini biasa juga disebut dengan rotary dryer atau rotary kiln. Tujuan operasi ini adalah untuk
mengurangi kandungan air termasuk hidrat dan zat-zat yang terdapat pada perekat atau zat
yang mudah menguap lainnya. Siklus pemanasan yang terkontrol dapat mengaktivasi zeolit
secara fisika,sehingga zeolit granul siap diaplikasikan untuk pemakaian tertentu.

Anda mungkin juga menyukai