Anda di halaman 1dari 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hal-Hal Yang Berkenaan Dengan Harta Peninggalan


Sebelum harta peninggalan dibagikan kepada ahli waris yang berhak menerimanya
perlu diselesaikan dan dipenuhi terlebih dahulu kewajiban yang belum sempat dilakukan
oleh orang yang meninggal pada saat hidupnya.
Yang berkenaan dengan hartanya seperti :
1. Zakat
2. Biaya Pengurusan Jenazah
3. Melunasi Hutang
B. Al-Aul, Ar-Rad dan Acara Pembagian Sisa Harta
1. Al-Aul
a. Definisi al-’Aul
Al-’aul dalam bahasa Arab mempunyai banyak arti, di antaranya bermakna
azh-zhulm (aniaya) dan tidak adil, seperti yang difirmankan-Nya :
“… Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (an-
Nisa’: 3)
Al-’aul juga bermakna “naik” atau “meluap”. Dikatakan ‘alaa al-ma’u idzaa
irtafa’a yang artinya “air yang naik meluap”. Al-’aul bisa juga berarti
‘bertambah’, seperti tampak dalam kalimat ini: ‘alaa al-miizaan yang berarti
‘berat timbangannya’.
Sedangkan definisi al-’aul menurut istilah fuqaha yaitu bertambahnya jumlah
bagian fardh dan berkurangnya nashib (bagian) para ahli waris. Hal ini
disebabkan banyaknya ashabul furudh, sedangkan jumlah seluruh bagiannya telah
melebihi nilai 1, sehingga diantara ashabul furudh tersebut ada yang belum
menerima bagian yang semestinya. Maka dalam keadaan seperti ini kita harus
menaikkan atau menambah pembaginya sehingga seluruh harta waris dapat
mencukupi jumlah ashabul furudh yang ada, meskipun akhirnya bagian mereka
menjadi berkurang.
Dengan kata lain aul terjadi apabila jumlah penyebut lebih kecil daripada
pembilang.

Anda mungkin juga menyukai