Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seringkali kita tidak menyadari bahwa hidup kita tidak lepas dari suatu zat
bernama unsur. Betapa tidak, bahkan suatu bahan yang jumlahnya sedikit dan tanpa
sadar kita konsumsi sehari-hari merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia,
antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan
pergerakan otot adalah salah satu unsur logam golongan II A atau lazim disebut alkali
tanah yang bernama Kalsium.
Selain memiliki dampak positif, pemanfaatan unsur dan senyawa alkali tanah juga
menimbulkan dampak negatif terhadap kelangsungan hidup manusia dan sekitarnya.
Misalnya, Berilium dan garamnya merupakan bahan beracun dan berpotensi sebagai zat
karsinogenik. Untuk itu, kita harus mengenali bagaimana sifat dari masing-masing unsur
dan senyawa tersebut, sehingga dalam memanfaatkannya kita dapat menghindari dampak
negatif yang timbul akibat unsur atau senyawa tersebut.
Apa jadinya bila kita seorang mahasiswa kimia, bahkan tidak menyadari hal ini,
bahwa kita tidak hanya dituntut “mempelajari” materi di dalam buku, tetapi kita juga bisa
langsung belajar dari alam dan mengaplikasikan serta mengaitkannya dengan ilmu yang
ada. Bahkan bila dipelajari lebih mendalam, bukan hanya logam alkali tanah saja yang
berperan penting dalam kehidupan makhluk hidup, khususnya manusia, melainkan
unsur-unsur lain pun ikut mendukung mekanisme kehidupan kita sebagai makhluk hidup.
Logam alkali tanah merupakan unsur-unsur yang terletak pada golongan IIA pada
sistem periodik unsur, yaitu Berilium, Magnesium, Kalsium, Strontium, Barium, dan
Radium. Logam alkali tanah juga dapat membentuk basa, tetapi lebih lemah
dibandingkan dengan logam alkali. Logam alkali tanah sukar larut dalam air. Unsur-
unsur golongan II A umumnya mudah ditemukan dalam tanah berupa senyawa tak larut.
sehingga dinamakan logam alkali tanah.
B. Tujuan
1. Mengetahui sifat-sifat unsur-unsur golongan IIA
2. Mengetahui manfaat unsur-unsur golonngan IIA
BAB II
PEMBAHASAN

A. Logam Alkali Tanah


Unsur-unsur golongan IIA disebut juga alkali tanah sebab unsur-unsur tersebut
bersifat basa dan banyak ditemukan dalam mineral tanah. Logam alkali tanah umumnya
reaktif, tetapi kurang reaktif jika dibandingkan dengan logam alkali.
Konfigurasi Elektron :
Berelium (Be) = 1s2 2s2
Magnesium (Mg) = 1s2 2s2 2p6 3s2
Kalsium (Ca) = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Stronsium (Sr) = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2
Barium (Ba) = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2
Radium (Ra) = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 7s2
B. Sifat Fisik Logam Alkali Tanah
Secara umum unsur-unsur logam alkali tanah memiliki sifat fisik sebagai berikut:
 Berwujud padat
 Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan. Oleh
karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah pada suhu ruangan berbentuk padatan.
 Tiga elemen ini memberikan karakteristik warna ketika dipanaskan dalam api:
 Putih cemerlang : Mg
 Merah bata : Ca
 Merah : Sr
 Hijau : Ba
Jari-jari atom dan ion semakin besar (dari atas ke bawah). Jari-jari ion jauh lebih kecil
daripada jari-jari atom. Hal ini karena atom mengandung dua elektron dalam tingkat s
relatif jauh dari nukleus, dan inilah elektron yang dikeluarkan untuk membentuk ion.
Sisa elektron dengan demikian dalam tingkat lebih dekat ke inti, dan di samping
meningkatnya biaya nuklir efektif menarik elektron menuju inti dan mengurangi ukuran
ion.
Berikut ini diberikan unsur-unsur yang terletak pada golongan IIA dan cirri-ciri
fisiknya secara khususnya.
1. Be (Berilium)
Nama, Lambang, Nomor atom : Berilium, Be, 4
Deret kimia : Logam alkali tanah
Golongan, Periode, Blok : 2, 2, s
Penampilan : Putih-kelabu metalik
Massa atom : 9,012182(3) g/mol
Konfigurasi electron : 1s2 2s2
Jumlah elektron tiap kulit : 2, 2

Ciri-Ciri Fisik
Fase : padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar) :1,85 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur :1,690 g/cm³
Titik lebur :1560 K (1287 °C, 2349 °F)
Titik didih :2742 K (2469 °C, 4476 °F)
Kalor peleburan :7,895 kJ/mol
Kalor penguapan :297 kJ/mol
Kapasitas kalor :(25 °C) 16,443 J/(mol•K)
Tekanan uap :P/Pa 1 10 100 1k 10k 100k pada T/K 1462
1608 1791 2023 2327 2742

Ciri-Ciri Atom
Struktur Kristal : Heksagonal
Bilangan oksidasi : 2 (oksida amfoter)
Elektronegativitas : 1,57 (skala Pauling)
Energi ionisasi 1st : 899,5 kJ/mol
2nd : 1757,1 kJ/mol
3rd : 14848,7 kJ/mol
Jari-jari atom : 105 pm
Jari-jari atom (terhitung) : 112 pm
Jari-jari kovalen : 90 pm
Jumlah Tingkat Energi :2
Energi Tingkat Pertama :2
Kedua Energi Level :2
2. Magnesium (Mg)
Nama, Lambang, Nomor atom : magnesium, Mg, 12
Deret kimia : alkali tanah
Golongan, Periode, Blok : 2, 3, s
Penampilan : putih keperakan
Massa atom : 24.3050(6) g/mol
Konfigurasi electron : [Ne] 3s2
Jumlah elektron tiap kulit : 2, 8, 2

Ciri-Ciri Fisik
Fase : padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar) : 1.738 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur : 1.584 g/cm³
Titik lebur : 923 K (650 °C, 1202 °F)
Titik didih : 1363 K (1090 °C, 1994 °F)
Kalor peleburan : 8.48 kJ/mol
Kalor penguapan : 128 kJ/mol
Kapasitas kalor : (25 °C) 24.869 J/(mol•K)
Tekanan uap : P/Pa 1 10 100 1k 10k 100k pada T/K 701 773
861 971 1132 1361

Ciri-Ciri Atom
Struktur Kristal : segi enam
Bilangan oksidasi : 2 (oksida dasar yang kuat)
Elektronegativitas : 1.31 (skala Pauling)
Energi ionisasi 1st : 737.7 kJ/mol
2nd : 1450.7 kJ/mol
3rd : 7732.7 kJ/mol
Jari-jari atom : 150 pm
Jari-jari atom (terhitung) : 145 pm
Jari-jari kovalen : 130 pm
Jari-jari Van der Waals : 173 pm
Jumlah Tingkat Energi :3
Energi Tingkat Pertama :2
Kedua Energi Level :8
Ketiga Energi Level :2
3. Ca (Kalsium)
Nama, Lambang, Nomor atom : Kalsium, Ca, 20
Deret kimia : Logam alkali tanah
Golongan, Periode, Blok : 2, 4, s
Penampilan : putih keperakan
Massa atom : 40,078(4)g•mol−1
Konfigurasi electron : [Ar] 4s2
Jumlah elektron tiap kulit : 2, 8, 8, 2

Ciri-Ciri Fisik
Fase : Padat
Massa jenis (mendekati suhu kamar) : 1,55 g•cm−3
Massa jenis cairan pada titik didih : 1,378 g•cm−3
Titik leleh : 1115 K (842 °C, 1548 °F)
Titik didih : 1757 K (1484 °C, 2703 °F)
Kalor peleburan : 8,54 kJ•mol−1
Kalor penguapan : 154,7 kJ•mol−1
Kapasitas kalor (25 °C) : 25,929 J•mol−1•K−1
Tekanan uap : P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100k pada T/K 864
956 1071 1227 1443 1755

Ciri-Ciri Atom
Struktur Kristal : kubik berpusat muka
Bilangan oksidasi : 2 (oksida dasar yang kuat)
Elektronegativitas : 1,00 (Skala Pauling)
Energi ionisasi 1st : 589,8 kJ•mol−1
2nd : 1145,4 kJ•mol−1
3rd : 4912,4 kJ•mol−1
Jari-jari atom :180 pm
Jari-jari atom (perhitungan) :194 pm
Jari-jari kovalen :174 pm
Jumlah Tingkat Energi :4
Energi Tingkat Pertama :2
Kedua Energi Level :8
Ketiga Energi Level :8
Keempat Energi Level :2
4. Sr (Stronsium)
Nama, Lambang, Nomor atom :Stronsium, Sr, 38
Deret kimia :Golongan alkali tanah
Golongan, Periode, Blok :2, 5, s
Penampilan :Perak-putih-metalik
Massa atom :87.62(1) g/mol
Konfigurasi electron :[Kr] 5s2
Jumlah elektron tiap kulit :2, 8, 18, 8, 2

Ciri-Ciri Fisik
Fase :padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar) :2.64 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur :6.980 g/cm³
Titik lebur :1050 K (777 °C, 1431 °F)
Titik didih :1655 K (1382 °C, 2520 °F)
Kalor peleburan :7.43 kJ/mol
Kalor penguapan :136.9 kJ/mol
Kapasitas kalor :(25 °C) 26.4 J/(mol•K)
Tekanan uap :P/Pa 1 10 100 1k 10k 100k pada T/K 769 882
990 1139 1345 1646

Ciri-Ciri Atom
Struktur kristal :kubik berpusat muka
Bilangan oksidasi :2 (oksidasi basa kuat)
Elektronegativitas :0.95 (skala Pauling)
Energi ionisasi 1st : 549.5 kJ/mol
2nd : 1064.2 kJ/mol
3rd : 4138 kJ/mol
Jari-jari atom :200 pm
Jari-jari atom (terhitung) :219 pm
Jari-jari kovalen :192 pm
Jumlah Tingkat Energi :5
Energi Tingkat Pertama :2
Kedua Energi Level :8
Ketiga Energi Level : 18
Keempat Energi Level :8
Kelima Energi Level :2

5. Ba (Barium)
Nama, Lambang, Nomor atom :Barium, Ba, 56
Deret kimia :Logam alkali tanah
Golongan, Periode, Blok :2, 6, s
Penampilan :Putih keperakan
Massa atom :137.327(7) g/mol
Konfigurasi electron :[Xe] 6s2
Jumlah elektron tiap kulit :2, 8, 18, 18, 8, 2

Ciri-Ciri Fisik
Fase :Padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar) :3.51 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur :3.338 g/cm³
Titik lebur :1000 K (727 °C, 1341 °F)
Titik didih :2170 K (1897 °C, 3447 °F)
Kalor peleburan :7.12 kJ/mol
Kalor penguapan :140.3 kJ/mol
Kapasitas kalor :(25 °C) 28.07 J/(mol•K)
Tekanan uap :P/Pa 1 10 100 1k 10k 100k pada T/K 911 1038
1185 1388 1686 2170

Ciri-Ciri Atom
Struktur kristal :Kubik berpusat badan
Bilangan oksidasi :2 (oksidasi dasar yang kuat)
Elektronegativitas :0.89 (skala Pauling)
Energi ionisasi 1st : 502.9 kJ/mol
2nd : 965.2 kJ/mol
3rd : 3600 kJ/mol
Jari-jari atom :215 pm
Jari-jari atom (terhitung) :253 pm
Jari-jari kovalen :198 pm
Jumlah Tingkat Energi :6
Energi Tingkat Pertama :2
Kedua Energi Level :8
Ketiga Energi Level : 18
Keempat Energi Level : 18
Kelima Energi Level :8
Keenam Energi Level :2

6. Ra (Radium)
Nama, Lambang, Nomor atom :Radium, Ra, 88
Deret kimia :alkali tanah
Golongan, Periode, Blok :2, 7, s
Penampilan :metalik putih keperak-perakan
Massa atom :226 g/mol
Konfigurasi electron :[Rn] 7s2
Jumlah elektron tiap kulit :2, 8, 18, 32, 18, 8, 2

Ciri-Ciri Fisik
Fase :padat
Massa jenis (sekitar suhu kamar) :5,5 g/cm³
Titik lebur :973 K (700 °C, 1292 °F)
Titik didih :2010 K (1737 °C, 3159 °F)
Kalor peleburan :8,5 kJ/mol
Kalor penguapan :113 kJ/mol
Tekanan uap :P/Pa 1 10 100 1k 10k 100k pada T/K 819 906
1037 1209 1446 1799
CIRI-CIRI ATOM
Struktur Kristal :Kubik berpusat badan
Bilangan oksidasi :2 (oksida basa)
Elektronegativitas :0,9 (skala Pauling)
Energi ionisasi 1st : 509,3 kJ/mol
2nd : 979,0 kJ/mol
Jari-jari atom :215 pm
Energi Tingkat Pertama :2
Kedua Energi Level :8
Ketiga Energi Level : 18
Keempat Energi Level : 32
Kelima Energi Level : 18
Keenam Energi Level :8
Ketujuh Energi Level :2

C. SIFAT KIMIA
Sifat-sifat kimia unsur-unsur golongan IIA didominasi oleh kecendrungan umtuk
melepaskan electron (pembentukan kation).
 Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah mempunyai elektron
valensi ns2. Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil dibandingkan logam alkali, kedua
elektron valensinya yang telah berpasangan mengakibatkan energi ionisasi logam
alkali tanah lebih tinggi daripada alkali.
 Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion M 2+ dari
alkali tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion M+ dari alkali, mengakibatkan
logam alkali tetap mudah melepaskan kedua elektron valensinya, sehingga lebih stabil
sebagai ion M2+.
 Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih besar mengakibatkan
logam alkali tanah membentuk kristal dengan susunan yang lebih rapat, sehingga
mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali dan massa jenisnya lebih
tinggi.
 Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan yang
cukup besar, kedua hal ini menyebabkan berilium dalam berikatan cenderung
membentuk ikatan kovalen.
 Potensial elektrode standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang rendah
(negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang
cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi yang
lebih kuat daripada natrium.
 Memiliki sifat metalik unsur dalam satu golongan sifat metaliknya dari atas ke bawah
semakin bertambah.
 Semua logam kecuali berilium membentuk oksida di udara pada suhu kamar yang
menumpulkan permukaan logam. Barium begitu reaktif maka disimpan dalam
minyak.
Semua logam kecuali berilium dapat bereaksi dengan asam encer hidrogen:
Mg (s) + 2H + (aq) → Mg (aq) + H2 (g)
Magnesium bereaksi hanya perlahan-lahan dengan air kecuali air mendidih, tetapi
kalsium bereaksi cepat bahkan pada suhu kamar, dan membentuk suspensi putih
berawan hemat larut kalsium hidroksida.
Kalsium, strontium dan barium dapat mereduksi gas hidrogen ketika dipanaskan,
membentuk hidrida:
Ca (s) + H2 (g) → CaH2 (s)
Logam panas juga cukup kuat reduktor untuk mereduksi gas nitrogen dan
membentuk nitrida:
3Mg (s) + N2 (g) → Mg3N2 (s)
Magnesium dapat mereduksi, dan terbakar karbon dioksida:
2Mg (s) + CO2 (g) → 2MgO (s) + C (s)
Ini berarti bahwa kebakaran magnesium tidak dapat dipadamkan dengan
menggunakan alat pemadam kebakaran karbon dioksida.
 Oksida
Oksida logam alkali tanah memiliki MO rumus umum dan mendasar. Mereka
biasanya disiapkan dengan memanaskan hidroksida atau karbonat untuk melepaskan
gas karbon dioksida. Mereka memiliki entalpi kisi tinggi dan titik leleh. Peroksida,
MO2, dikenal untuk semua elemen ini kecuali berilium, sebagai Be 2 + kation terlalu
kecil untuk menampung anion peroksida.
 Hidroksida
Kalsium, strontium dan barium oksida bereaksi dengan air untuk membentuk
hidroksida:
CaO (s) + H2O (l) →Ca(OH)2(s)
Kalsium hidroksida dikenal sebagai kapur mati. Hal ini larut dalam air dan
larutan alkali ringan yang dihasilkan dikenal sebagai air kapur yang digunakan untuk
menguji gas asam karbon dioksida.
 Halida
Semua golongan 2 halida biasanya ditemukan dalam bentuk terhidrasi, kecuali
ion berilium klorida. Kalsium klorida anhidrat memiliki afinitas yang kuat seperti air
itu digunakan sebagai agen pengeringan.

 Ionisasi Oksidasi Serikat Dan Energi


Dalam semua senyawa logam ini memiliki jumlah oksidasi 2 dan, dengan sedikit
pengecualian, mereka adalah senyawa ionik. Alasan untuk ini dapat dilihat dengan
pemeriksaan konfigurasi elektron, yang selalu memiliki dua elektron pada tingkat
kuantum luar. Elektron ini relatif mudah untuk menghapus, tetapi menghilangkan
elektron yang ketiga jauh lebih sulit, karena dekat dengan nukleus dan dengan penuh
kulit kuantum. Hal ini menyebabkan pembentukan M 2+. Energi ionisasi
mencerminkan susunan elektron ini. Dua yang pertama energi ionisasi yang relatif
rendah, dan yang ketiga sangat jauh lebih tinggi.

D. REAKSI-REAKSI LOGAM ALKALI TANAH


1. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air
Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat
lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium,
Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin.
Contoh reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut.
Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Oksigen
Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen.
Oksida Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada
permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2).
2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g) (berlebihan) → BaO2(s)
Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan
dapat menghasilkan Magnesium Nitrida
(Mg3N2).4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas
NH3.Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
2. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan
senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan
Alkali Tanah. Contoh :
3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)
3. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Halogen
Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk
garam Halida, kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap
pasangan elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan
alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh :
Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)
Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah
Reaksi secara umum Keterangan
2M(s) + O2(g) → 2MO(s) Reaksi selain Be dan Mg tak perlu Pemanasan
M(s) + O2(g) → MO2 (s) Ba mudah, Sr dengan tekanan tinggi, Be, Mg, dan Ca, tidak
terjadi
M(s) + X2(g) → MX2 (s) X: F, Cl, Br, dan I
M(s) + S(s) → MS (s)
M(s) + 2H2O (l) → M(OH)2 (aq) + H2 (g) Be tidak dapat, Mg perlu pemanasan
3M(s) + N2 (g) → M3N2 (s) Reaksi berlangsung pada suhu tinggi, Be tidak dapat
berlangsung
M(s) + 2H+(aq) → M2+(aq) + H2 (g) Reaksi cepat berlangsung
M(s) + H2 (g) → MH2 (s) Perlu pemanasan, Be dan Mg tidak dapat berlangsung

E. APLIKASI LOGAM ALKALI TANAH


1. Berilium (Be)
a) Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi
bermassa lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Jet.
b) Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
c) Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir.
d) Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium
sangat penting sebagai komponen televisi.
2. Magnesium (Mg)
a) Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan
pada lampu blitz.
b) Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO
memiliki titik leleh yang tinggi.
c) Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang
terdapat di mulut dan mencegah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai
pencegah maag.
d) Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan
sehingga bisa digunakan pada alat alat rumah tangga.
3. Kalsium (Ca)
a) Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
b) Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk membalut
tulang yang patah.
c) Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen
semen dan cat tembok. Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan
gelas.
d) Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,
dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
e) Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber
basa yang harganya relatif murah.
f) Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk
pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
g) Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai
pembentuk tulang dan gigi.
4. Stronsium (Sr)
a) Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan
untuk bahan kembang api.
b) Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca
televisi berwarna dan komputer.
c) Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik
dalam baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator)
5. Barium (Ba)
a) BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap
sinar X meskipun beracun.
b) BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang
tinggi dan warna terang.
c) Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.

Anda mungkin juga menyukai