Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PEMBAHASAN

A. Logam Alkali Tanah

Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk
ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium
(Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti
logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air.
Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam
bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk
menggambarkan kelompok unsur golongan II A.

Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A,
setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron
pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan
senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap
untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.

Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk
monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di
udara, membentuk lapisan luar pada oksigen.

B. SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR

Jari-Jari Atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar. Besarnya
jari-jari atom dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur tersebut. Semakin besar nomor
atom unsur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah kulit elektronnya, sehingga
semakin besar pula jari-jari atomnya. Jadi, dalam satu golongan (dari atas ke bawah), jari-
jari atomnya semakin besar. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya
bertambah yang berarti semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit
elektronnya tetap. Akibatnya tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar, sehingga
menyebabkan semakin kecilnya jari-jari atom.
Jari-Jari Ion. Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata jika dibandingkan
dengan jari-jari atom normalnya. Ion bermuatan positif (kation) mempunyai jari-jari yang
lebih kecil, sedangkan ion bermuatan negatif (anion) mempunyai jari-jari yang lebih besar
jika dibandingkan dengan jari-jari atom normalnya.

Energi Ionisasi (EI) adalah energi yang diperlukan atom dalam untuk melepaskan satu
elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1. Jika atom tersebut melepaskan elektronnya
yang ke-2 maka akan diperlukan energi yang lebih besar, begitu juga pada pelepasan
elektron yang ke-3 dan seterusnya.

Afinitas Elektron adalah energi yang dilepaskan oleh atom apabila menerima sebuah
elektron untuk membentuk ion negatif. Semakin negatif harga afinitas elektron, semakin
mudah atom tersebut menerima elektron dan unsurnya akan semakin reaktif. Dalam satu
golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya semakin kecil. Dan dalam satu
periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya semakin besar. Unsur golongan
utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif, kecuali golongan IIA dan VIIIA. Afinitas
elektron terbesar dimiliki oleh golongan VIIA.

Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam


molekul suatu senyawa. Harga keelektronegatifan ini diukur dengan menggunakan skala
Pauling yang besarnya antara 0,7 sampai 4. Unsur yang mempunyai harga
keelektronegatifan besar, cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion negatif.
Sedangkan unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung melepaskan
elektron dan akan membentuk ion positif. Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga
keelektronegatifan semakin kecil. Dan dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga
keelektronegatifan semakin besar.

Sifat Logam dan Non Logam. Sifat logam berhubungan dengan keelektropositifan, yaitu
kecenderungan atom untuk melepaskan elektron membentuk kation. Sifat logam bergantung
pada besarnya energi ionisasi (EI). Makin besar harga EI, makin sulit bagi atom untuk
melepaskan elektron dan makin berkurang sifat logamnya. Sifat non logam berhubungan
dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan atom untuk menarik elektron. Dalam satu
periode (dari kiri ke kanan), sifat logam berkurang sedangkan sifat non logam bertambah.
Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), sifat logam bertambah sedangkan sifat non logam
berkurang. Unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah dalam sistem periodik unsur,
sedangkan unsur non logam terletak pada bagian kanan-atas. Unsur-unsur yang terletak pada
daerah peralihan antara unsur logam dengan non logam disebut unsur metaloid. Metalloid
adalah unsur yang mempunyai sifat logam dan non logam.

Kereaktifan. Kereaktifan bergantung pada kecenderungan unsur untuk melepas atau


menarik elektron. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), mula-mula kereaktifan menurun,
tapi akan semakin bertambah hingga golongan alkali tanah (VIIA).

Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat
kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat asam
atau pun basa. Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif. Semua logam alkali tanah
merupakan logam yang tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif dibandingkan dengan
unsur alkali. Alkali tanah juga memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan panas
dan listrik dengan baik, kecuali Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam.

Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga ionisasi yang kecil.
Dari Berilium ke Barium, nomor atom dan jari-jari atom semakin besar. Selain itu semua
logam alkali tanah juga mempunyai kecenderungan teratur mengenai keelektronegatifan
yang semakin kecil dan daya reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke Barium.

Beberapa Sifat Umum Logam Alkali Tanah


Sifat Umum Be Mg Ca Sr Ba
Nomor Atom 4 12 20 38 56
2 2 2
Konfigurasi Elektron [He] 2s [Ne] 3s [Ar] 4s [Kr] 5s2 [Xe] 6s2
Titik Leleh 1553 923 1111 1041 987
Titik Didih 3043 1383 1713 1653 1913
Jari-jari Atom (Angstrom) 1.12 1.60 1.97 2.15 2.22
Jari-jari Ion (Angstrom) 0.31 0.65 0.99 1.13 1.35
-1
Energi Ionisasi I (KJ mol ) 900 740 590 550 500
-1
Energi Ionisasi II (KJ mol ) 1800 1450 1150 1060 970
Elektronegativitas 1.57 1.31 1.00 0.95 0.89
Potensial Elektrode (V) -1.85 -2.37 -2.87 -2.89 -2.90
M2+ + 2e à M
Massa Jenis (g mL-1) 1.86 1.75 1.55 2.6 3.6

Berdasarkan Tabel diatas dapat diamati juga hal-hal sebagai berikut,

1. Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah mempunyai elektron


valensi ns2. Selain jari-jari atomnya yang lebih kecil dibandingkan logam alkali, kedua
elektron valensinya yang telah berpasangan mengakibatkan energi ionisasi logam alkali
tanah lebih tinggi daripada alkali.
2. Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi dari ion M2+ dari alkali
tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion M+ dari alkali, mengakibatkan logam alkali
tetap mudah melepaskan kedua electron valensinya, sehingga lebih stabil sebagai ion
M2+.
3. Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih besar mengakibatkan
logam alkali tanah membentuk kristal dengan susunan yang lebih rapat, sehingga
mempunyai sifat yang lebih keras daripada logam alkali dan massa jenisnya lebih tinggi.
4. Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan keelektronegatifan yang
cukup besar, kedua hal ini menyebabkan berilium dalam berikatan cenderung membentuk
ikatan kovalen.
5. Potensial elektrode (reduki) standar logam alkali tanah menunjukkan harga yang rendah
(negatif). Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang
cukup kuat, bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi yang lebih
kuat daripada natrium.
6. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada suhu ruangan. Oleh
karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah berwujud padat pada suhu ruangan.

Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua
elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga
logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam yang reaktif,
namun Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak
bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke bawah, sifat
pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi dengan air yang
semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur logam alkali tanah
juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen

Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah


Reaksi secara umum Keterangan
2M(s) + O2(g) à 2MO(s) Reaksi selain Be dan Mg tak perlu Pemanasan
M(s) + O2(g) à MO2 (s) Ba mudah, Sr dengan tekanan tinggi, Be, Mg,
dan Ca, tidak terjadi
M(s) + X2(g) à MX2 (s) X: F, Cl, Br, dan I
M(s) + S(s) à MS (s)
M(s) + 2H2O (l) à M(OH)2 (aq) + H2 (g) Be tidak dapat, Mg perlu pemanasan
3M(s) + N2 (g) à M3N2 (s) Reaksi berlangsung pada suhu tinggi, Be tidak
dapat berlangsung
+ 2+
M(s) + 2H (aq) àM + H2 (g)
(aq) Reaksi cepat berlangsung
M(s) + H2 (g) à MH2 (s) Perlu pemanasan, Be dan Mg tidak dapat
berlangsung

Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air

Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat
lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan
Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam
alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut,

Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)

Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Oksigen

Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida
Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan
logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2)

2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s)

Ba(s) + O2(g) (berlebihan) → BaO2(s)


Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat
menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2)

4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)

Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3

Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)

Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Nitrogen

Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa
Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah.
Contoh :

3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)

Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen

Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam
Halida, kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron
Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain
berikatan ion. Contoh : Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)

C. KESADAHAN AIR
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral yang terdapat di dalam air umumnya
mengandung ion Ca2+ dan Mg2+. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan
juga bisa merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Kesadahan
air ini dapat dilihat pada air ketika sedang mencuci, karena sebenarnya air sadah sendiri
adalah air biasa yang sering digunakan sehari-hari. Dari air tersebut kita akan menemukan
dua jenis air:
 Air Lunak
Jika busa sabun yang dihasilkan pada air itu cukup banyak maka air tersebut termasuk
air lunak. Air lunak adalah air yang mengandung kadar mineral yang rendah. Penentuan
air ini dilihat dari jumlah busa sabun yang dihasilkan.
 Air Sadah (hard water)
Jika busa sabun yang dihasilkan pada air itu sangat sedikit atau bahkan tidak
menghasilkan sabun sama sekali maka air tersebut merupakan air sadah. Air sadah ini
adalah air yang mengandung kadar mineral yang sangat tinggi. Biasanya secara fisik
terlihat air tampak keruh. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per
volume (w/v) dari CaCO3. Air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan
(scum) yang sukar dihilangkan.

Air sadah digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat oleh
kation (Ca2+ atau Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.

 Air Sadah Sementara, yaitu air yang mengandung garam hidrogen karbonat
(Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2). Senyawa Kalsium Karbonat dan Magnesium Karbonat
dari batu kapur dan dolomite dapat larut menjadi senyawa Bikarbonat karena adanya
gas karbondioksida di udara.

CaCO3(S) + 2 H2O(l) + CO2(g) → Ca(HCO3)2

 Air Sadah Tetap, yaitu air yang mengandung garam selain garam hidrogen karbonat,
seperti garam sulfat (CaSO4, MgSO4) dan garam klorida (CaCl2, MgCl2). Air sadah
tetap tidak dapat dihilangkan dengan pemanasan, tetapi harus ditambahkan Natrium
Karbonat (soda)

MgCl2(aq) + Na2CO3(aq) → MgCO3(s) + 2NaCl(aq)

Air sadah kurang baik apabila digunakan untuk mencuci dengan menggunakan sabun
(NaC17H35COO). Hal ini disebabkan karena ion Ca 2+ atau Mg2+ dalam air sadah dapat
mengendapkan sabun sehingga membentuk endapan berminyak yang terapung
dipermukaan air. Dengan demikian, sabun hanya sedikit membuih dan daya pembersih
sabun berkurang.
2NaC17H35COO(aq) + Ca2+ → Ca(C17H35COO)2 (s) + 2Na+(aq)

Walaupun tidak berbahaya, air sadah dapat menimbulkan kerugian, diantaranya :

 Kesadahan Air dapat menurunkan efisiensi dari deterjen dan sabun.


 Kesadahan Air dapat menyebabkan noda pada bahan pecah belah dan bahan flat.
 Kesadahan Air dapat menyebabkan bahan linen berubah pucat.
 Mineral Kesadahan Air dapat menyumbat semburan pembilas dan saluran air.
 Residu Kesadahan Air dapat melapisi elemen pemanas dan menurunkan efisiensi
panas.
 Kesadahan Air dapat menciptakan biuh logam pada kamar mandi shower dan
bathtubs.

Menghilangkan Kesadahan

Pemanasan. Pemanasan dapat menghilangkan kesadahan sementara. Pada suhu tinggi,


garam hidrogen karbonat Ca(HCO3)2 akan terutarai, sehingga ion Ca2+ akan mengendap
sebagai CaCO3

Ca(HCO3)2(aq) à CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)

Penambahan ion karbonat. Soda (NaCO3).10H2O yang ditambahkan dalam air sadah
dapat mengendapkan ion Ca2+ menjadi endapan CaCO3.

Na2CO3.10H2O(s) à 2Na+(aq) + CO32- + 10H2O

CaCl2 à Ca2+(aq) + 2Cl-(aq)

Na2CO3.10H2O(s) + CaCl2 à 2NaCl + CaCO3 + 10H2O

Menggunakan zat pelunak air. Natrium Heksametafosfat [Na2(Na4(PO3))] dapat


digunakan untuk menghilangkan air sadah yang mengandung ion Ca 2+ dan Mg2+. Kedua ion
ini akan diubah menjadi ion kompleks yang mudah larut, sehingga tidak dapat bergabung
dengan ion dari sabun.
Na2[Na4(PO3)6](s) à 2Na+(aq) + [Na4(PO3)6]2-(aq)

CaCl2 à Ca2+ + 2Cl-

Na2[Na4(PO3)6] + CaCl2 à 2NaCl + Ca[Na4(PO3)6]

Menggunakan resin penukar ion. Resin berfungsi mengikat semua kation atau anion yang
ada di dalam air sadah.

D. PROSES EKSTRAKSI LOGAM ALKALI TANAH


Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah dapat
di ekstraksi dari senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan dua cara,
yaitu metode reduksi dan metode elektrolisis.
1. Ekstraksi Berilium (Be)
 Metode reduksi

Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2. Sebelum


mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6
hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.

BeF2 + Mg à MgF2 + Be

 Metode Elektrolisis

Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl 2
yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan
baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah :

Katoda : Be2+ + 2e- à Be

Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-

2. Ekstraksi Magnesium (Mg)


 Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit
[MgCa(CO3)2] karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat
menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu
MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.

2[ MgO.CaO] + FeSi à 2Mg + Ca2SiO4 + Fe

 Metode Elektrolisis

Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan


mereaksikan air alut dengan CaO. Reaksi yang terjadi :

CaO + H2O à Ca2+ + 2OH-

Mg2+ + 2OH- à Mg(OH)2

Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2

Mg(OH)2 + 2HCl à MgCl2 + 2H2O

Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk


mendapatkan magnesium

Katode : Mg2+ + 2e- à Mg

Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-

3. Ekstraksi Kalsium (Ca)


 Metode Elektrolisis

Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk
mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk
senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :

CaCO3 + 2HCl à CaCl2 + H2O + CO2


Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan
kalsium (Ca). Reaksi yang terjadi :

Katoda ; Ca2+ + 2e- à Ca

Anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-

 Metode Reduksi

Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau
dengan mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al

6CaO + 2Al à 3 Ca + Ca3Al2O6

Reduksi CaCl2 oleh Na

CaCl2 + 2 Na à Ca + 2NaCl

4. Ekstraksi Strontium (Sr)


 Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan elektrolisis
lelehan SrCl2. Lelehan SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena
Senyawa selesit merupakan sumber utama Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ;

katode ; Sr2+ +2e- à Sr

anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-

5. Ekstraksi Barium (Ba)


 Metode Elektrolisis

Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah
diproses menjadi BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi
yang terjadi :
katode ; Ba2+ +2e- à Ba

anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-

 Metode Reduksi

Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al.
Reaksi yang terjadi :

6BaO + 2Al à 3Ba + Ba3Al2O6.

E. KEBERADAAN DI ALAM

Logam alkali tanah memilii sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam
bentuk senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang mengandung logam alkali :

Berilium. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa
dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi Mineral beril
[Be3Al2(SiO 6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].

Magnesium. Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi,


dengan 1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium
Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan Senyawa
Epsomit [MgSO4.7H2O].

Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi.
Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4%
keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO 3], Senyawa
Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF]

Stronsium. Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium
dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit

Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat
membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]
F. APLIKASI LOGAM ALKALI TANAH
1. Berilium (Be)
a. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa
lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Zet.
b. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
c. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir
d. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium
sangat penting sebagai komponen televisi.
2. Magnesium (Mg)
a. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan
pada lampu Blitz.
b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO
memiliki titik leleh yang tinggi.
c. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang
terdapat di mulut dan mencagah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai
pencegah maag
d. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan
sehingga biasa digunakan pada alat alat rumah tangga.
3. Kalsium (Ca)
a. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
b. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut
tulang yang patah.
c. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen
dan cat tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
d. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat
dehidrator,dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada
cerobong asap.
e. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa
yang harganya relatif murah
f. Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk
pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
g. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk
tulang dan gigi.
4. Stronsium (Sr)
a. Stronsium dalam senyawa Sr(no3)2 memberikan warna merah apabila digunakan
untuk bahan kembang api.
b. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan komputer.
c. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam
baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).
5. Barium (Ba)
a. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap
sinar X meskipun beracun.
b. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan yang
tinggi dan warna terang.
c. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api

Sifat Fisika Dan Kimia Unsur Alkali Tanah


Kimia Kelas 3 > Unsur-Unsur Alkali Tanah

1. Reaksi dengan

Dalam keadaan dingin


Menghasilkan MO dan
a. Udara dapat menghasilkan MO
M3N2 bila dipanaskan
dan M3N2 dipermukaan
Bereaksi dalam
Bereaksi dengan keadaan dingin
uap air membentuk
b. Air Tidak bereaksi
membentuk MO M(OH)2 dan H2.
dan H2 Makin ke kanan
makin reaktif
c. Hidrogen Tidak bereaksi M + H2    MH2 (Hidrida)

d. Klor M + X2   (dipanaskan) MX2 (garam

e. Asam M + 2H+    M2+ + H2 (g)

2. Sifat oksida Amfoter basa

Peroksidanya Makin stabil sesuai dengan arah


3. Kestabilan peroksida
tidak dikenal panah
Mengurai pada
(suhu pemanasan antara 550o –
4. Kestabilan karbonat pemanasan
1400oC)
agak tinggi
 

Catatan :

M = unsur-unsur alkali tanah


Ra bersifat radioaktif, Be bersifat amfoter

Kelarutan Unsur Alkali Tanah


Kimia Kelas 3 > Unsur-Unsur Alkali Tanah

Kelarutan Mg Ca Sr Ba Catatan :
——————->
M(OH)2
makin besar sesuai arah panah Warna nyala
MSO4 Garam Ca2+ =
merah
MCO3 Garam Ba2+ =
<——————–
makin besar sesuai arah panah hijau
MCrO4 M = unsur logam
alkali tanah

Pembuatan Logam Unsur Alkali Tanah


Dengan elektrolisis leburan garamnya.

Contoh:

CaCl2(l)  Ca2+ (l) + 2Cl- (l)


Katoda : Ca2+ (l) + 2 e-  Ca (s)
Anoda : 2Cl2 (g) + 2 e-
—————————————————
Ca2+ (l) + 2Cl- (l)  Ca (s) + Cl2 (l)
 

Kesadahan

Air Sadah ialah air yang sukar berbuih dengan sabun dan banyak mengandung ion
Ca2+ dan Mg2+.

Macamnya:

1. Kesadahan Sementara

Mengandung Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2


Dapat dihilangkan dengan pemanasan

Contoh : Ca(HCO3)2 (aq)   CaCO3 + H2O (l) + CO2 (g)

 
2. Kesadahan Tetap

Mengandung CaSO4 dan MgSO4


Dapat dihilangkan dengan menambahkan soda ash (Na2CO3)

Contoh : MgSO4 (aq) + Na2CO3 (aq)   MgCO3 + Na2SO4 (aq)

UNSUR 4Be 12 Mg 20 Ca 38 Sr Ba
56

1. Konfigurasi elektron [X] ns2

2. Massa atom

3. Jari-jari atom (n.m)  


4. Energi ionisasi

    (M   M+) kJ/mol

    (M   M2+) kJ/mol

5. Potensial oksidasi
(volt)

6. Keelektronegatifan

7. Suhu lebur (oC) Antara 650o – 1227o

8. Bilangan oksidasi +2 +2 +2 +2 +2

Anda mungkin juga menyukai