Anda di halaman 1dari 4

Tugas Ilmu Kedokteran Gigi

Nama : E.Tito Julianda Sinaga

NPM : 20000029

1. Uraikan dan jelaskan masa pertumbuhan gigi desidui dan gigi permanen!

Jawaban :

= 1. Masa pertumbuhan gigi desidui

Gigi desidui atau yang umumnya dikenal sebagai gigi susu akan erupsi secara lengkap saat
anak berusia kurang lebih 2,5 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan gigi desidui sudah
dimulai sejak sebelum lahir. Perkembangan gigi melibatkan sel-sel epitelial rongga mulut dan
sel-sel mesenkimal. Sel-sel epitelial akan membentuk organ enamel yang nantinya berperan
pada pembentukan email gigi, sedangkan sel-sel mesenkimal akan membentuk dental papila
yang berperan dalam pembentukan dentin. Pada saat pertumbuhan dan perkembangan, gigi
akan mengalami aposisi dan kalsifikasi. Aposisi adalah pengendapan matriks dari struktur
jaringan keras gigi seperti email dan dentin. Kalsifikasi adalah pengendapan garam kalsium
anorganik. Hiatt & Gartner (2009) dalam bukunya yang berjudul Textbook of Head and Neck
Anatomy menjelaskan mengenai tahap-tahap pembentukan gigi sebagai berikut :

a. Bud stage

Bud stage merupakan tahap pembentukan lamina dura. Lamina dura adalah jaringan epitel
yang mengalami penebalan ditempat gigi akan muncul nantinya.

b. Cap stage

Cap stage adalah tahap proliferasi sel-sel menjadi organ enamel. Sel-sel yang mengalami
prolifersai akan mengalami pembesaran dan membentuk seperti topi.
c. Bell stage

Pada tahap bell stage sel-sel mengalami histodiferensiasi dan morfodiferensiasi.


Histodiferensiasi adalah perubahan sel secara hisologis, contohnya organ enamel menjadi
ameloblas yang akan membentuk email gigi. Morfodiferensiasi adalah perubahan selsel
membentuk garis luar dari mahkota dan akar sehingga akan menjadi bentuk morfologi dari
tiap-tiap gigi.

Tahap-tahap erupsi gigi :

a. Preeruptive phase

Pada tahap ini, gigi mengalami perkembangan dan pembentukan mahkota serta akar di dalam
tulang rahang. Gigi belum muncul di dalam rongga mulut.

b. Prefunctional eruptive

Prefunctional eruptive adalah tahap dimana terjadi pembentukan akar dan pergerakan gigi ke
arah rongga mulut. Akar yang mulai terbentuk mendorong mahkota gigi untuk berpenetrasi
menembus jaringan lunak dan mukosa rongga mulut sehingga gigi muncul di dalam rongga
mulut sampai mencapai kontak oklusi.

c. Functional eruptive

Pada tahap ini, gigi desidui mencapai kontak oklusi dan dapat berfungsi untuk mastikasi.
Atrisi dan abrasi dapat terjadi pada permukaan insisal gigi sehingga gigi akan terus
mengalami erupsi 13 sebagai kompensasi adanya kehilangan struktur gigi untuk dapat
mencapai kontak oklusi.

2. Masa pertumbuhan gigi permanen

Gigi tetap atau gigi permanen adalah gigi yang tumbuh menggantikan gigi susu apabila
tanggal tidak akan diganti oleh gigi lainnya. Gigi permanen yang pertama erupsi adalah gigi
molar pertama rahang bawah, yaitu saat anak berumur 6 tahun, tetapi kadang-kadang gigi
insisif pertama rahang bawah erupsi bersamaan atau bahkan mendahului gigi molar pertama
tersebut. Setelah itu gigi insisif pertama rahang atas dan gigi insisif kedua rahang bawah
erupsi pada umur 7-8 tahun diikuti gigi insisif kedua rahang atas pada umur 8-9 tahun. Gigi
kaninus rahang bawah erupsi pada umur 9-10 tahun dan gigi premolar pertama rahang atas
pada umur 10-11 tahun, dan seterusnya.
Menurut Karza (2010), gigi molar pertama baik rahang atas maupun rahang bawah memiliki
ciri-ciri tersendiri, adapun ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut: a. Gigi molar pertama
rahang atas, ciri-cirinya:

1) Mempunyai lima cusp, termasuk tuberculum carabelli.

2) Mempunyai tiga akar, akar palatal terpanjang dan terbesar.

3) Pada pandangan oklusal tampak fissure berbentuk huruf “H”.

4) Memiliki lima bidang pada mahkota, yaitu: bidang bukal, palatal, mesial, distal,

dan oklusal.

b. Gigi molar pertama rahang bawah ciri-cirinya:

1) Mempunyai lima cusp.

2) Mempunyai dua akar, yaitu akar mesial dan distal.

3) Pada pandangan oklusal tampak pit dan fissure, serta mampunyai empat groove.

4) Mempunyai lima bidang pada mahkota, yaitu: bidang bukal, lingual, mesial, distal, dan
oklusal.

2. Jelaskan hubungan penyakit Gingivitis dengan perubahan hormonal!

Jawaban :

Gingivitis merupakan proses peradangan pada jaringan periodonsium yang terbatas pada
gingiva, disebabkan oleh mikroorganisme yang membentuk suatu koloni serta membentuk
plak gigi yang melekat pada tepi gingival. Apabila kebersihan mulut tidak terjaga dan
diperberat oleh aliran saliva yang rendah maka akan mempercepat pembentukan plak yang
merupakan penyebab utama terjadinya gingivitis. Kebersihan gigi dan mulut bagi wanita
paska menopause sangat perlu diperhatikan, karena adanya perubahan hormonal yang berupa
penurunan hormon estrogen yang mengakibatkan penurunan aliran saliva pada wanita paska
menopause. Perempuan premenopause mempunyai aliran saliva yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perempuan paska menopause. Padahal aliran dan komposisi saliva
berperan penting dalam mengontrol pembentukan plak, kalkulus, stain, karies gigi, dan
penyakit periodonsium.
Jika terjadi penurunan kualitas dan kuantitas saliva maka mekanisme pembersihan alami pada
rongga mulut menjadi tidak efektif, sehingga debris dan stain semakin mudah terbentuk,
meningkatnya akumulasi plak gigi, dan pada akhirnya keadaan kebersihan mulut semakin
memburuk. Wanita paska menopause sangat rentan untuk mengalami gingivitis, dimana
perubahan hormonal yang terjadi selama menopause dapat menyebabkan terjadinya gingivitis
yang diperberat oleh kebersihan mulut wanita paska menopause itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai