Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AGROKLIMATOLOGI

SIKLUS HIDROLOGI DAN PENIPISAN LAPIZAN OZON

Dosen Pengampu : Maryana, IR., MP.

Disusun Oleh :

Alma Dayini Selgi

135200057

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA


2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat- Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tanpa halangan suatu apapun.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Maryana, IR., MP. selaku dosen mata kuliah
Agroklimatologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan sesuai dengan program studi yang penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas makalah
dengan judul “Siklus Hidrologi Dan Lapisan Ozon”. Penulis menyadari dengan sepenuhnya
bahwa makalah ini mungkin kurang sempurna. Meskipun di dalam makalah ini memiliki
beberapa kekurangan, tetapi tentu juga terdapat kelebihannya, untuk itu segala masukan,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati demi penyempurnaan
makalah ini. Demikian atas segala perhatian, kritik serta saran dari para pembaca penulis
ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi serta wawasan yang
lebih luas kepada para pembaca.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah ini mungkin kurang sempurna,
tetapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Untuk itu segala masukan, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati demi penyempurnaan
makalah ini. Demikian atas segala perhatian, kritik, serta saran dari para pembaca penulis
ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi serta wawasan yang
lebih luas kepada para pembaca.

Yogyakarta, Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Tujuan.............................................................................................................................1

C. Manfaat...........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3

A. Definisi Siklus Hidrologi................................................................................................3

B. Proses Terjadinya Siklus Hidrologi................................................................................4

C. Definisi Ozon..................................................................................................................7

D. Penyebab dan Dampak Penipisan Lapisan Ozon............................................................7

BAB III PENUTUP....................................................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbagai macam air dapat kita lihat di sekitar kita, misalnya air sumur, air sungai,
air hujan, air rawa, air telaga, air danau, air laut, dan sebagainya. Seperti kita ketahui
bahwa permukaan bumi kita ini lebih banyak ditutupi oleh air daripada daratan. Bumi
merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya yang mempunyai kandungan air
yang cukup banyak dimana hampir tiga perempat permukaannya tertutup oleh air,
baik air yang ada di darat maupun yang ada di laut. Lapisan air yang menyelimuti
bumi ini disebut dengan lapisan hidrosfer. Hidrosfer merupakan wilayah perairan
yang mengelilingi bumi, yang meliputi samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata
air, hujan, dan air yang berada diatmosfer (Endarto, 2009 dalam Saputro, 2013). Air
yang terdapat di permukaan bumi dapat berbentuk padat (seperti es, gletser),
berbentuk cair (seperti air sungai, air danau, air laut), dan berbentuk gas (seperti awan
dan uap di udara/atmosfer).
Air adalah suatu komponen abiotik dan merupakan salah satu unsur yang vital
dalam kehidupan. Hampir semua kegiatan hidup manusia bersinggungan langsung
dengan air. Misalnya, air digunakan untuk keperluan minum, memasak, mencuci, dan
lain-lain. Tidak hanya itu, tumbuhan dan hewan juga membutuhkan air untuk
membuat makanan dan berkembang biak. Air mengalami siklus hidrologi dimana air
yang kotor dan bercampur dengan banyak zat dibersihkan kembali melalui proses
alam.
Lapisan ozon adalah lapisan pelindung bumi dari sinar ultraviolet. Namun, seiring
berjalannya waktu, lapisan ini terus mengalami penipisan yang semakin mengancam
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Beberapa fenomena tersebut
mendorong saya untuk menyusun makalah ini. Dengan harapan para pembaca
nantinya dapat lebih memahami bagaimana peranan penting air dan lapisan ozon bagi
kehidupan dengan mengetahui penyebab, proses terjadinya dan pengaruhnya bagi
keberlangsungan hidup makhluk yang ada di bumi.

1
B. Tujuan
1. Untuk meningkatkan pemahaman mengenai siklus air/hidrologi dan bagaimana
proses terjadinya.
2. Untuk mengetahui penyebab dan dampak dari menipisnya lapisan ozon.

C. Manfaat
Manfaat penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu media pembelajaran untuk
memberikan ilmu pengetahuan mengenai siklus hidrologi dan penipisan lapisan ozon.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Siklus Hidrologi


Siklus atau daur merupakan suatu perputaran atau lingkaran suatu hal yang terjadi
secara terus menerus dan berkesinambungan. Sedangkan hidrologi berasal dari bahasa
Yunani, Hydrologia, yang berarti “ilmu air”. Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari
air dalam segala bentuknya (cairan, padat, gas) pada, dalam atau di atas permukaan
tanah termasuk di dalamnya adalah penyebaran daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika
dan kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri.
Siklus hidrologi menurut Suryono (2006) dalam Sardiawan (2013) adalah air
yang menguap ke udara dari permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan
sesudah melalui beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke
permukaan laut atau daratan. Sedangkan siklus hidrologi menurut Soemarto (1987)
dalam Sardiawan (2013) adalah gerakan air laut ke udara, yang kemudian jatuh ke
permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya
mengalir ke laut kembali. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan
kunci proses siklus hidrologi tersebut dapar berjalan secara kontinu.
Berdasarkan pada beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa siklus
hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada
bentuk awal yang terjadi secara terus menerus dan tidak berhenti (kontinu). Daur atau
siklus hidrologi, atau siklus air, atau siklus H2O merupakan sirkulasi yang tidak
pernah berhenti dari air di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara
kemudian ke darat lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam tiga fasenya
yaitu cair (air), padat (es), dan gas (uap air). Hal ini menunjukkan bahwa volume air
di permukaan bumi sifatnya tetap. Daur hidrologi juga merupakan salah satu dari daur
biogekimia.

3
B. Proses Terjadinya Siklus Hidrologi

Sama halnya seperti proses fotosintesis pada siklus karbon, matahari juga
berperan penting dalam siklus hidrologi. Matahari merupakan sumber energi yang
mendorong siklus air, memanaskan air dalam samudra dan laut. Akibat pemanasan
ini, air menguap sebagai uap air ke udara, 90 % air yang menguap berasal dari lautan.
Es dan salju juga dapat menyublim dan langsung menjadi uap air. Selain itu, juga
terjadi evapotranspirasi yaitu air terjadi dari tanaman dan menguap dari air tanah yang
menambah jumlah air yang memasuki atmosfer.
Setelah air tadi menjadi uap air, arus udara naik mengambil uap air agar bergerak
naik sampai ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin
rendah. Nantinya suhu dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengembun menjadi
awan. Untuk kasus tertentu, uap air berkondensasi di permukaan bumi dan
membentuk kabut.
Arus udara (angin) membawa uap air bergerak di seluruh dunia. Banyak proses
meteorologi terjadi pada bagian ini. Partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh
dari langit sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hail, sleet,
dan dapat terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk
ribuan tahun. Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair
mengalir di atas tanah sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian besar air

4
jatuh ke permukaan dan kembali ke laut atau ke tanah sebagai hujan, dimana air
mengalir di atas tanah sebagai limpasan permukaan.
Sebagian dari limpasan masuk sungai, got, kali, lembah, dan lain-lain. Semua
aliran itu bergerak menuju lautan. Sebagian limpasan menjadi air tanah disimpan
sebagai air tawar di danau. Tidak semua limpasan mengalir ke sungai, banyak yang
meresap ke dalam tanah sebagai infiltrasi. Infiltrat air jauh ke dalam tanah dan
mengisi ulang akuifer, yang merupakan toko air tawar untuk jangka waktu yang lama.
Sebagian infiltrasi tetap dekat dengan permukaan tanah dan bisa merembes kembali
ke permukaan badan air (dan laut) sebagai debit air tanah. Beberapa tanah
menemukan bukaan di permukaan tanah dan keluar sebagai mata air air tawar. Seiring
berjalannya waktu, air kembali ke laut, dan akan memulai siklus hidrologi kembali
secara terus menerus dan berulang-ulang.
Siklus hidrologi yang telah dijelaskan di atas, tidak hanya terdiri atas satu macam
saja. Berdasarkan proses panjang atau pendeknya, siklus hidrologi dapat dibedakan
lagi menjadi 3 macam yaitu siklus hidrologi pendek, sklus hidrologi sedang, dan
siklus hidrologi panjang.
a. Siklus hidrologi pendek
Siklus hidrologi pendek merupakan siklus hidrologi yang tidak mengalami proses
adveksi. Pada tahap ini air laut akan menguap akibat terkena pemanasan sinar
matahari kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-butir air
yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan
kembali berulang.

b. Siklus hidrologi sedang


Siklus hidrologi sedang merupakan siklus hidrologi yang umum terjadi di
Indonesia. Hasil dari siklus hidrologi sedang ini adalah turunnya hujan di atas

5
daratan. Hal ini karena proses adveksi akan membawa awan yang terbentuk ke
atas daratan. Pada siklus ini air laut akan menguap akibat terkena pemanasan sinar
matahari, lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi
berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap
ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air.

c. Siklus hidrologi panjang


Siklus hidrologi panjang merupakan siklus hidrologi yang umum terjadi di daerah
beriklim sub tropis atau di daerah pegunungan. Melalui siklus hidrologi panjang
ini hujan tidak langsung berbentuk air, namun turun dalam bentuk salju ataupun
gletser terlebih dahulu. Pada siklus ini, air laut akan menguap akibat terkena
pemanasan sinar matahari, kemudian setelah menjadi awan melalui proses
kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan
terjadilah hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-
bongkah es mengendap di puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke
tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-
sungai kembali ke laut.

6
C. Definisi Ozon
Ozon adalah salah satu dari gas penyusun atmosfer. Ozon terdiri atas dua jenis
yaitu ozon dekat permukaan bumi dan ozon yang berada di stratosfer. Ozon dekat
permukaan bumi berada di biosfer berperan sebagai polutan udara dan mempunyai
pengaruh yang berbahaya pada sistem pernapasan manusia, hewan dan metabolism
tanaman. Ozon di stratosfer, pada lapisan ini ozon berperan sebagai filter photon yang
keluar dengan gelombang pendek (<320 nm) sinar ultraviolet dari radiasi matahari
yang berbahaya pada semua bentuk kehidupan.

D. Penyebab dan Dampak Penipisan Lapisan Ozon


Zat utama yang dapat merusak lapisan ozon adalah unsur chlorin (Cl) yang
dikenal sebagai zat CFC (Chlorofluorocarbon). Senyawa ini secara luas digunakan
sebagai cairan pendingin (refrigrant) pada freezer, lemari es, AC ruangan, dan mesin
pendingin lainnya, kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut
atau parfum, bahan pelarut, dan busa pengembang. Selain CFC, zat perusak ozon
Selain CFC, zat perusak ozon (Ozon Depleting Substance = ODS) lainnya yaitu
nitrogen oksida (N2O). Senyawa ini adalah hasil sampingan dari proses pembakaran,
misalnya emisi pesawat terbang dan halon (digunakan dalam cairan pemadam
kebakaran), methyl bromida, carbon tetrachlorida, dan methyl chloroform.
Kemampuan ODS merusak lapisan ozon secara umum disebut Ozone Depleting
Potential (ODP). Nilai ODP dari beberapa bahan ODS biasanya dibandingkan relatif
terhadap dampak kerusakan yang ditimbulkan CFC. Semakin besar nilai ODP bahan

7
tersebut semakin berpotensi untuk merusak lapisan ozon. Di udara, zat ODS tersebut
terdegradasi dengan sangat lambat. Bentuk utuh mereka dapat bertahan sampai
bertahun-tahun dan mereka bergerak melampaui troposfer (ketinggian 10-16 km) dan
mencapai stratosfer. Di stratosfer, akibat intensitas sinar ultraviolet matahari, mereka
pecah, dan melepaskan molekul chlorine dan bromine, yang dapat merusak lapisan
ozon.
Penipisan lapisan ozon di stratosfer yang diakibatkan oleh unsur chlorin (Cl),
senyawa nitrogen oksida, methyl bromida, carbon tetrachlorida, dan methyl
chloroform, menimbulkan dampak negatif bagi kelangsungan hidup organisme di
bumi. Dampak penipisan lapisan ozon menimbulkan intensitas sinar ultraviolet dari
radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi menjadi lebih besar. Bila intensitas
sinar ultraviolet di permukaan bumi menjadi lebih besar dapat menimbulkan penyakit
pada manusia dan hewan serta mengganggu metabolisme tumbuhan. Kerusakan
tanaman, terutama daun menyebabkan terhambatnya proses fotosintesis yang
berdampak pada pertumbuhan dan hasil tanaman.
Sinar ultraviolet dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kanker kulit, penyakit
katarak pada mata, dan rusaknya sistem imunisasi tubuh dan perusakan sel-sel hidup
pada manusia dan hewan serta metabolism tanaman. Kehidupan laut, ekosistem dan
hutan pun akan terganggu bila volume sinar ultraviolet melebihi batas normal.
Sebagai contoh konsentrasi ozon normal untuk kesehatan manusia kira-kira 0.01 ppm
di udara, jika konsentrasi ozon di udara 0.1 – 1.0 ppm dapat menyebabkan kepala
pusing, mata pedih, dan iritasi saluran pernapasan. Penipisan lapisan ozon juga
menyebabkan musim dingin menjadi bertambah parah di kutub utara

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Siklus hidrologi / siklus air adalah perputaran air yang tidak pernah berhenti dari
air di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara kemudian ke darat
lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam tiga fasenya yaitu cair (air),
padat (es), dan gas (uap air). Pada dasarnya, siklus air melibatkan proses fisik,
seperti berikut :
a. Penguapan dari lautan dan badan air lainnya dan transpirasi dari makhluk
hidup 9hewan dan tumbuhan) ke atmosfer,
b. Curah hujan, disebabkan oleh kondensasi uap air yang dapat beradaptasi
beberapa bentuk,
c. Limpasan, atau gerakan air permukaan ke dalam lautan.
2. Menipisnya lapisan ozon di stratosfer disebabkan oleh penggunan yang
berlebihan pada unsur chlorin (Cl) atau CFC, senyawa nitrogen oksida (NO2),
methyl bromida, carbon tetrachlorida, dan methyl chloroform. Penipisan lapisan
ozon dapat mengakibatkan sinar ultraviolet yang sampai ke bumi intensitasnya
menjadi lebih besar. Dimana hal ini banyak memberikan pengaruh buruk
terhadap kehidupan di bumi seperti, menimbulkan penyakit bagi manusia dan

9
hewan, mengganggu metabolisme tumbuhan, musim dingin menjadi bertambah
parah di kutub utara, dan ehidupan laut, ekosistem dan hutan pun akan terganggu
bila volume sinar ultraviolet melebihi batas normal.

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, Dicko. 2018. Makalah Dasar-Dasar Pengetahuan Hidrologi (Hidrologi). Fakultas


Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang: Semarang. (Diakses pada tanggal 15 Maret
2021 melalui link URL
https://www.academia.edu/37312386/maklah_siklus_hidrologi_docx)

Saputra, Kevin Cedi Alessandro. 2013. Perbedan Kemampuan Kognisi Hasil Pembelajaran
Pokok Bahasan Hidrosfer SMA Negeri 2 Dan SMA Negeri 3 Pemalanag Tahun Ajaran
2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang: Semarang.

Sardiawan, Cahya Septia. 2013. Tugas Kesehatan Lingkungan Siklus Hidrologi. Fakultas
Ilmu Kesehatan, Sains, dan Teknologi. Universitas Dhyana Pura: Bali.

Widowati dan Sutoyo. 2009. Upaya Mengurangi Penipisan Lapisan Ozon. Jurnal Buana
Sains UNITRI. Vol 9(2): 141-146.

10

Anda mungkin juga menyukai