Anda di halaman 1dari 11

Sekenario etika keperawatan

“Bayi Tabung”

Dosen Pengampu :

Ida Farida M.Kes

Dosen Pembimbing :

Dra. Yuyun Rani M.Kes

Disusun oleh :

P17320320051 Chindy Anzellica


P17320320064 Mochammad Reynanda Pramana Putra
P17320320075 Riham Siti Rahmah
P17320320077 Rusmiyanti
P17320320078 Sahra Sahira
P17320320079 Salsabila Muzahidah
P17320320082 Siti Fatimah Gandasari

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR

2020-2021
Berikut pembagian pemeran untuk sekenario etika keperawatan dengan masalah bayi tabung

1. Masalah umum : - Salsabila Muzahidah (sebagai perawat)


- Sahra (sebagai perawat)
- Chindy Anzellica (sebagai perawat)
2. Masalah endometriosis: - Siti Fatimah Gandasari (sebagai perawat)
- Siti Fatimah Gandasari (sebagai perawat)
- Rusmiyanti (sebagai perawat)
3. Masalah miom : - Mochammad Reynanda Pramana Putra (sebagai perawat)
- Riham Siti Rahmah (sebagai perawat)
Masalah I : Kasus umum

Suatu hari di Puskesmas Cempaka ada pasien yang mengkonsultasi mengapa mereka belum juga
mempunyai keturunan.
Klien : assalamualaikum suster, selamat pagi.
Perawat : waalaikumsalam, selamat pagi ibu. Sebelumnya perkenalkan saya Salsabila yang
akan membantu ibu. Boleh saya tahu nama ibu?
Klien : nama saya Titin Kustini
Perawat : baik bu Titin, usia ibu berapa tahun?
Klien : 43 tahun sus
Perawat : baik ibu, apa ada yang bisa saya bantu atau ada keluhan yang ingin ibu
sampaikan?
Klien :jadi begini suster, saya dan suami saya ingin sekali memiliki anak tetapi sampai
saat ini saya belum juga hamil
Perawat : maaf bu kalau saya boleh tahu berapa usia suami ibu dan sudah berapa lama ibu
menikah?
Klien : usia suami saya 32 tahun suster, kami sudah menikah kurang lebih 7 tahun
Perawat : okee baik, bagaimana dengan siklus menstruasi ibu?
Klien : saya pernah beberapa kali telat menstruasi sust
Perawat : apa ibu sebelumnya sudah pernah mencoba cara-cara untuk meningkatkan
kesuburan dan mempercepat kehamilan?
Klien : sudah suster, saya sudah mencoba cara konvensional.
Perawat : oh seperti itu, sebenarnya sekarang ini untuk bisa hamil ada program yang
namanya bayi tabung ibu. Apa ibu sudah pernah mendengarnya?
Klien : sudah pernah suster, tapi saya tidak tahu maksudnya.
Perawat : baik saya akan jelaskan sedikit apa program bayi tabung ya bu. Program bayi
tabung itu adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk membantu proses
kehamilan bagi pasangan suami istri yang memiliki gangguan kesuburan. Proses
bayi tabung ini dilakukan jika gangguan tidak teratasi atau tidak diketahui
penyebabnya.
Klien : untuk proses program bayi tabung itu bagaimana ya sus?
Perawat : metode program bayi tabung ini dilakukan dengan menggabungkan sel telur dan
sel sperma di luar tubuh, setelah penggabungan, sel telur yang sudah dibuahi
(embrio) akan diletakkan kembali pada Rahim seperti itu ibu.
Klien : apa ada resikonya sus kalau saya mengikuti program bayi tabung ini?
Perawat : program bayi tabung ini hasil karya manusia ibu, jadi pasti ada resikonya.
Misalkan bayi yang lahir akan premature, bayi yang lahir lebih dari satu, dan
kandungan juga rentan keguguran karena ibu akan mudah merasa lelah dan
emosinya tidak stabil.
Klien : jika saya ingin mengikuti program bayi tabung apa saja prosudernya ya sus?
Perawat : jika ibu memang ingin mengikuti program bayi tabung saya menyarankan untuk
melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter kandungan. Nanti akan dijelaskan
lebih rinci oleh dokter mengapa ibu kesulitan untuk memiliki anak serta
bagaimana dan apa saja yang harus ibu lakukan.
Klien : baik terimakasih atas informasinya suster
Perawat : terimakasih kembali ibu, senang bisa membantu. Semoga ibu dan suami selalu
sehat dan segera diberikan keturunan
Masalah 2 : Miom
Pada Puskesmas X pada ruangan 1 terdapat pasien bernama Fina Dwi berumur 30 tahun dimana ia
sekarang ingin menjalani program bayi tabung dimana ia harus menjalani pemeriksaan kesehatan
sebelum ia menjalani program tersebut,disana ia ditemani oleh perawat yang sedang bertugas pada saat
itu yaitu Ns.Moch.Reynanda

Fase Orientasi

Pagi sekitar pukul 07.30

Perawat : “selamat pagi....” (tersenyum)

Pasien : “selamat pagi juga ners” (tersenyum)

Perawat : perkenalkan ibu, nama saya Ns. Moch Reynanda dan teman saya Ns. Riham Siti
Rahmah, pada pagi ini kami akan bertugas mulai pukul 07.00 sampai 14.00 siang

Pasien : salam kenal ners

Perawat : permisi ibu, apa benar ibu bernama sdr. Fina Dwi

Pasien : “iya betul, saya sendiri Fina Dwi”

Perawat : “maaf ibu, apakah sebelumnya ibu mempunyai keluhan ?”

Pasien : “gini Ns. saya sebenernya sudah lama menikah akan tetatpi belum dikaruniani
seorang anak”

Perawat : apakah ibu sudah pernah melakukan pemeriksaan terhadap kondisi rahim ibu atau
penyakit yang mungkin diderita ibu sebelumnya?

Pasien : sebelumnya saya pernah melakukan pemeriksaan kesuburan ovarium, setelah


melakukan cek ke dokter kandungan, saya dinyatakan tidak memiliki masalah pada
kesuburan ovarium.

Perawat : baik kalau begitu, saya akan memperikan beberapa pertanyaan kepada ibu tentang
indikasi ada atau tidaknya sebuah penyakit, sebelumnya apakah ibu sering mengeluhkan
sesuatu pada diri ibu?

Pasien : selama ini saya kurang paham akan apa yang mungkin saya keluhkan ners, mungkin

lebih jelasnya bisa langsung diperiksa saja bagaimana keadaan saya.

Perawat : baik ibu, bagaimana dengan siklus menstruasi ibu belakangan ini, apakah siklusnya
normal?

Pasien : siklus haid saya sering kali telat sampai kadang 2 bulan baru haid, kadang 3 bulan
baru haid.
Perawat : baik ibu, untuk selanjutnya apakah ibu merasakan nyeri pada perut bagian bawah ibu?
Pasien : iya ners, saya sering merasakan nyeri di perut bagian bawah dan saat berhubungan
juga terasa nyeri

Perawat : lalu bagaimana dengan siklus buang air kecil ibu, apakah siklus buang air kecil ibu
terjadi sebanyak 6-8 kali sehari ?

Pasien : lebih banyak sih ners, biasanya sampai 12 kali sehari.

Perawat : bagaimana dengan pola hidup ibu selama belakangan ini, seperti makanan yang
ibu konsumsi atau apakah ibu sering melakukan olahraga rutin ?

Pasien : perasaan saya selalu mengkonsumsi makanan yang standar standar saja dan saya
rasa tidak ada masalah dengan makanan yang saya konsumsi selama ini, tetapi jika
olahraga rutin saya sangat jarang melakukan kegiatan olahraga karena kesibukan
saya bekerja.

Perawat : nah ibu mulai dari sekarang ibu harus menetapkan pola hidup sehat selama
menjalani program ini, mulai olahraga dengan rutin meskipun olahraga ringan. Dan
jauhi dulu pola yang tidak sehat seperti merokok atau meminum alkohol.

Pasien : baik ners saya akan menjalani pola hidup yang lebih baik lagi.

Perawat : baik ibu, berdasarkan keluhan ibu dari pertanyaan yang saya berikan tadi, gejala gejala
tersebut merupakan salah satu indikasi seseorang mempunyai masalah pada organ
reproduksinya. Salah satunya yaitu gejala dari gangguan miom pada rahim.

Pasien : baik kalau begitu ners apa yang harus saya lakukan sekarang? (agak murung)

Perawat : tetapi ini baru diagnosa kami sebagai perawat, untuk lebih lanjutnya ibu bisa
melakukan USG untuk mengetahui secara pasti apakah itu miom ataukah kista dan
mengkonsultasikan kepada dokter terkait dengan gajala gejala yang ibu alami.

Pasien : baik ners saya akan melakukan yang terbaik untuk usaha mendapatkan buah hati.

Perawat : ibu jangan khawatir karena ilmu kedokteran sekarang ini sangatlah canggih, jika ibu
bersungguh sungguh dan berdoa pada tuhan pasti program ini akan berhasil. Kuncinya
adalah sabar dan tenang jangan stres saat menjalani program, kita akan sama sama
berusaha untuk keberhasilan program ini. Kami akan siap melayani dan membantu ibu
dengan senang hati untuk keberhasilan program bayi tabung ini.

Pemeriksaan lebih lanjut dengan alat USG atau MRI atas keluhan ibu tersebut dan menghubungi dokter
kandungan jika muncul nyeri yang tidak tertahankan saat menstruasi

Pasien : baik ners,terima kasih infonya ya ners

Perawat : terima kasih kembali ibu,semoga sukses program bayi tabungnya ibu
Masalah 3 : Endometriosis

Dialog I

Pada suatu hari di Puskesmas Sukaraja terdapat pasuangan suami istri yang akan menjalani program
bayi tabung, dan melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum menjalani program bayi
tabung. Pasien tersebut bernama Ny. Siska Apriliyani, berusia 27 tahun, yang sudah menikah 5 tahun
belum dikaruniayi anak

Pada suatu pagi pasangan suami istri yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk menjalani
program bayi tabung ditemani oleh perawat Rusmiyati untuk menjalani pemeriksaan tersebut.

Perawat : “selamat pagi ibu”

Pasien : “selamat pagi juga suster”

Perawat : “baik ibu perkenalkan nama saya Rusmiyati, pada pagi ini saya bertugas pagi mulai pulu
08:00 sampai 13:00 siang, apakah benar ini dengan saudara Siska?”

Pasien : “iya benar sus saya sendiri Siska”

Perawat : “baik kalau begitu ibu, apakah ada keluhan atau apa yang ibu rasakan? ”

Pasien : “begini sus sebenarnya saya sudah menikah sekitar 5 tahun menikah akan tetapi
sampai sekarang saya belum juga belum dikaruniayi anak”

Perawat : “maaf ibu, apakah sebelumnya ibu pernah melakukan pemeriksaan terhadap kondisi
ibu atau ibu mempunyai gejala yang dirasakan saat ini? ”

Pasien : “sebelumnya saya pernah melakukan pemeriksaan 1 tahun lalu sus, ketika saya
diperiksa kondisi saya baik-baik saja sus. Tapi belakangan ini saya sering merasakan rasa
nyeri di perut bagian bawah dan pinggang serta sakit saat buang air besar dan buang air
kecil”

Perawat : “baik kalau begitu, bagaimana dengan siklus menstruasi ibu saat ini?”

Pasien : “siklus menstruasi saya tidak teratur sus kadang saya menstruasi 1 bulan sekali dan
sampai 2 bulan tidak menstruasi, saya merasa nyeri ketika saat menstruasi ”

Perawat : “maaf ibu sebelumnya saya bertanya apakah ibu merasakan nyeri saat melakukan
hubungan seksual dengan suami ibu?”

Pasien : “ iya sus, saya sering merasakan nyeri saat melakukan hubungan dan kadang terjadi
keram perut sus”

Perawat : “lalu bagaimana saat ibu buang air kecil apakah pernah ibu saat buang air kecil
terdapat darah yang mengalir bersamaan dengan urine?”

Pasien : “pernah sus saya 2x mengalmi saat buang air kecil terdapat darahnya dan saat buang
air tersebut rasanya sangat sakit sekali sus”
Perawat :”lalu bagaimana dengan pola hidup ibu saat ini?, apakah ibu sering berolahraga atau
menjaga pola makan ibu?”

Pasien : “saya menjalani pola hidup dengan sehat sus, saya rasa saya tidak ada masalah dalam
pola makan, saya sesekali berolahraga ketika ingin saja sus”

Perawat :”baik kalau begitu ibu, saya menyarankan sekarang ibu harus lebih menajaga pola
hidup ibu dan melakaukan olahraga minimal 1 minggu satu kali, dan tetap menjaga pola
makan ya bu “

Pasien : “baik sus saya akan lebih menjaga pola hidup saya sekarang, lalu saya harus bagaimana
sekarang sus?”

Perawat : “baik kalau begitu berdasarkan keluhan atau gejala yang ibu alami saat ini, gejala yang
ibu alami saat ini merupakan salah satu gangguan atau masalah pada organ reproduksi
ibu, tetapi ini baru diagnosis menurut saya sebagai perawat”

Pasien : “ saya juga sudah mencari di internet tentang gejala yang saya alami sus saya
membaca satu artikel disana tertulis akan sulit untuk hamil dan hanya bisa hamil ketika
melakukan operasi”

Perawat : “ibu tidak perlu khawatir, memang banyak yang melakukan operasi tersebut, tetapi
tidak semua orang harus melakukan operasi. Apakah ibu pernah dengar dengan
program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF)?”

Pasien :” saya sudah sering mendengar sus tentang program bayi tabung, apakah saya
mengikuti program memungkinkan saya akan dikaruniayi anak dengan kondisi saya saat
ini sus?”

Perawat : “ maaf sebelumnya bu saya menyarankan ibu dan bapak untuk berkonsultasi dengan
dokter atau dokter kandungan terkait hal ini. Percayalah, dokter yang memeriksa ibu
dan bapak, dengan kompetensi dan pengalaman yang dimilikinya, lebih paham seperti
apa penanganan langkah terbaik untuk ibu dan bapak”

Pasien : “ baik terimakasih suster atas infonya dan sarannya ya sus”(tersenyum)

Perawat : “ terimakasih kembali ibu, semoga bisa membantu ibu dan semoga dikaruniayi anak
dengan secepatnya (tersenyum)”.
Dialog II
(Pasangan suami istri ini baru menikah, mereka melakukan hubungan yang semestinya dijalani
layaknya seorang suami istri. Sang istri selalu memakai segala cara untuk memeriksa apa ia
hamil atau tidaknya )
pasangan suami istri ini datang ke sebuah instansi kesehatan, mereka mengeluh karena sudah
menginjak 4 tahun tetapi tak kunjung dikaruniai anak. Mereka memutuskan untuk bertanya-
tanya kepada perawat mengenai program BAYI TABUNG.
Suami dan istri : “pagi sus.”
Perawat : “pagi ibu dan bapak, silahkan duduk. sebelumnya perkenalkan saya perawat Siti
Fatimah.”
( pasangan suami istri tersebut kemudian duduk )
Perawat : “Maaf ibu kalau boleh tahu nama ibu ini siapa? dan berusia berapa ya bu?
Istri : “ nama saya Dini, umur 29 tahun.”
Perawat : “ maaf untuk bapaknya ini bernama siapa?”
Suami : “nama saya Rahmat.”
Perawat : “ untuk umurnya berusia berapa ya pak?”
Suami : “ saya 31 tahun”
Perawat : “ baik ibu Dini dan bapak Rahmat, apakah ada yang bisa saya bantu?”
Istri : “begini sus saya ingin bertanya mengenai program bayi tabung. Kami sudah sangat
bingung karena tak kunjung mendapatkan anak.”
Perawat : “oh begitu yaa, kalau boleh tahu ibu dan bapak sudah berapa lama menikah ya?”
Suami : “ kami sudah menikah sekitar 4 tahunan sus. Kami putus asa sekali sudah melakukan
berbagai cara. Kami memutuskan untuk mnjalani program bayi tabung, Kira2 apa saja yang
harus dipersiapkan ya saat akan menjalani program tersebut.”
Perawat : “setau saya yang harus dipersiapkan seperti dokumen-dokumen buku nikah, ktp, pola
hidup kita pun perlu dijaga saat akan melakukan program tersebut.”
Istri : “ sus biasanya apa saja faktor yang mempengaruhi kami tidak juga diberi anak?”
Perawat : kemungkinan banyak faktor yang mempengaruhi bu pak. Seperti faktor umur yang
sudah matang biasanya mempengaruhi tingkat kesuburan seseorang, gaya hidup yang tidak
sehat, dan biasanya pada perempuan ada gangguan- gangguan pada saluran reproduksinya.
Contoh endometriosis gejalanya bisa seperti saat haid nyeri perut berhari-hari, saat berhubungan
seks akan terasa nyeri, dan darah haid yang keluar terlalu berlebihan.”
Istri : “ saya juga merasakan seperti yang suster sebutkan tadi. Jika ada gangguan dalam rahim
seprti endometriosis itu kita dioperasi atau bisa hanya diobati aja?”
Perawat : “ punten ibu yang saya tahu endometriosis ini ada stadium-stadiumnya dan itu
tergantung tingkatannya ya bu dan biasanya nanti dokter kandungan menyarankan harus
bagaimana-bagaimananya.”
Suami : “risiko dari bayi tabung ini apa ya sus?”
Perawat : setiap tindakan passti ada resiko ya pa, benar tidak bu? (sambil rada nyengir) karna ini
buatan manusia juga resikonya sepeerti kelahiran bayi yang premature, keguguran pun bisa
terjadi.”
Suami : “ baik begitu ya sus, lumayan juga ya risikonya.”
Istri :” baik terima kasih atas info program bayi tabungnya sus,”
Perawat : “ baik ibu bapak terimaksih kembali, senang bisa membantu. jika ingin tahu lebih
detail bisa ditanyakan pada dokter kandungan di rumah sakit terdekat ya. Insyaallah jika kita
berusaha pasti ada jalan ya pak bu.harus selalu sabar dan terus berdoa. Semoga cepat diberikan
keturunan ya.”

Anda mungkin juga menyukai