Anda di halaman 1dari 9

GAMBARAN SITUASI TERAKHIR PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN

GELAP NARKOBA DI INDONESIA

1. Lahgun & edar gelap narkoba baik di tingkat global maupun nas. mendapat perhatian
serius dari berbagai bangsa.
2. Lahgun & edar gelap narkoba mrpkn tindakan melanggar hukum sebagai kejahatan
narkoba yang diatur dalam UU No. 22 Thn 1997 ttg Narkotika & No. 5 Thn 1997 ttg
Psikotropika.
3. Penanggulangan permslhn lahgun & edar gelap narkoba harus menjadi tanggung
jawab bersama baik masyarakat & pemerintah.

GAMBARAN ANCAMAN NARKOBA DI INDONESIA

1. Geografis yang terbuka menyebabkan Narkoba mudah masuk & menyebar di seluruh
wilayah Indonesia
2. Demografis yang sangat besar (250 juta jiwa) menjadi pasar potensial peredaran gelap
Narkoba
3. Peredaran gelap Narkoba bukan hanya menyasar orang dewasa dan remaja, melainkan
juga anak-anak (Regenerasi Pasar) dan angka prevalensi penyalah guna narkoba
1.77% (±4 juta)
4. Hasil penelitian menunjukan bahwa diperkirakan setiap hari rata-rata 33 – 50 orang
meninggal dunia karena narkoba.
5. Sistem penegakkan hukum yang belum mampu memberikan efek jera kepada
penjahat Narkoba
6. Modus operandi dan variasi jenis Narkoba yang terus berkembang (ditemukan 71
jenis Narkoba baru di Indonesia)
7. Lapas yang bertransformasi menjadi pusat kendali peredaran gelap Narkoba
8. Kerugian akibat penyalahgunaan Narkoba sekitar 84,7 trilyun rupiah (biaya privat &
sosial)

JENIS2 NARKOBA=> Prekursor(23 Jenis)

1. Ganja 3. Heroin
2. Ekstasi 4. Morfin
3. Sabu 5. Kokain

Apabila disalahgunakan

1. KELOMPOK => Aib keluarga dan dijauhkan teman


2. INDIVIDU => Psikis (sangat sensitif, mdh tersinggung, gila, dll.)
 Kes (rusak hati, jantung, ginjal, paru2, HIV/AIDS & organ lainnya
 Tdk Produktif
3. KOMUNITAS => Tidak diterima di masy.

Menimbulkan dampak
 Sosial
 Ekonomi
 Politik
 Budaya
 Kriminalitas
 Produktifitas kerja
 Pemerintah (beban)
 Lapas (34.116 org)
 Hukuman mati (72 org)

NARKOTIKA

Narkotika, adalah zat/obat dari tanaman, bukan tanaman, sintetis & semi sintetis yg dpt
menyebabkan penurunan & perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi rasa nyeri &
dapat menimbulkan ketergantungan (psl 1 UU no.22/1997)

ASAL:

1. Bulan sabit emas (Afghanistan, Pakistan, Iran) Opium


2. Segitiga Emas (Thailand, Myanmar, Laos)Candu
3. Segitiga Amerika Latin (Colombia, Peru, Bolivia)Kokain
4. Aceh (Indonesia), Maroko, Meksiko Ganja

AKIBAT

1. Membius & menurunkan kesadaran


2. Mengakibatkan daya khayal/halusinasi (ganja)
3. Menimbulkan daya rangsang (kokain)
4. Menimbulkan ketenangan (heroin)
5. Menimbulkan Ketergantungan

PEMAKAIAN

1. Dihirup (Kokain)
2. Dirokok (Ganja/Mariyuana)
3. Disuntikan (Heroin/Putaw)

GANJA

BENTUK

1. Daun Ganja  utk dihisap seperti rokok


2. Biji Ganja  dipakai sbg campuran masakan
3. Hashish (cair & padat dgn aroma mint)  dicampur dlm minuman & campuran
utk rokok

EFEK KLINIS
1. Paranoida
2. hiperaktif & curiga berlebihan
3. Euforia, banyak bicara & ketawa
4. Gangguan pd persepsi tempat, jarak & waktu
5. Peradangan pada paru, Mata merah & Mulut kering
6. Tekanan darah & denyut jantung meningkat 2x lipat
7. Gangguan morotik (gerak)  menjadi lambat

EFEK SOSIAL

1. Mudah marah
2. Menjadi pemalas
3. Suka mengajak berkelahi & membuat keributan
4. Penyebab kecelakaan lalin krn efek kantuk
5. Kurangnya rasa malu
6. Rasa curiga & ketakutan berpotensi membunuh
7. Mempengaruhi kerja otak, menurunkan kemampuan: membaca, berbicara, berhitung,
dll

HEROIN

BENTUK

1. Serbuk putih pahit  utk dipanaskan dlm sendok & disuntikan ke intravena, bisa juga
disedot melalui hidung & dirokok seperti tembakau (opium)
2. Pemilihan nadi berubah-ubah sesuai efeknya (tangan, kaki, leher, lidah, paha, dll) 
bekas suntikan biasanya ditutupi dgn gambar tato
3. Biasanya menyuntik 5-10 orang (berpotensi memicu penyebaran virus HIV/AIDS scr
cepat

EFEK KLINIS

1. Sakaw (gejala putus heroin setiap 3-4 jam) yg ditandai dgn Gemetar, nyeri di sekujur
tulang, gelisah, cemas, depresi (berpotensi bunuh diri), agresif (kerap bertindak
kriminal utk bs membeli putaw), dll
2. Cara menyuntik putaw yg tdk steril mengakibatkan tetanus, hepatitis & HIV/AIDS
3. Badan kurus, mata cekung & bau (krn tdk suka mandi)
4. Terjadi kerusakan pd gigi, kulit & jamur pd hidung

EFEK SOSIAL

1. Gejala sakaw bisa memaksa pengguna berlaku kasar & bertindak kriminal
2. Pemakain jarum tdk steril berpotensi menularkan HIV/AIDS
3. Pada pengguna pria (jika tidak memiliki uang) biasanya menjadi Pengedar Gelap &
Bandar
4. Pada pengguna wanita (jika tidak memiliki uang) biasanya melacurkan diri  bila
melahirkan, bayinya jg akan mengalami sakaw
KOKAIN

BENTUK

1. Serbuk putih  dikonsumsi melalui suntikan, disedot dgn hidung, dicampur dlm
makanan & dirokok seperti tembakau
2. Daun koka  bisa dikunyah & bisa diseduh dgn air seperti teh (sbg obat penyegar &
pereda ashma)

EFEK KLINIS

1. Mempercepat denyut jantung


2. Over dosis yg ditandai dengan : hipertensi, gagal jantung akut, stroke, kejang,
3. Gejala putus obat ditandai dengan : depresi, ansietas, kebingungan, insomnia,
apatis, keletihan, ingin banyak makan, sangat mengantuk
4. Keasaman zat kokain mampu merusak gigi
5. Perasaan curiga & rasa ingin tahu yg berlebihan

EFEK SOSIAL

1. Gejala sakaw kokain memaksa pengguna bertindak kriminal & guna memenuhi
kebutuhan kokain
2. Efek paranoid & curiga berpotensi bisa melakukan pembunuhan & bunuh diri
3. Efek euforia & tinggi daya seksual berpotensi dpt melakukan tindakan
pemerkosaan
4. Mahalnya kokain membuat pengguna beralih jadi pengedar krn keuntungan banyak

PSIKOTROPIKA

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pd susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pd aktivitas mental & perilaku (psl 1 UU no.5/1997)

ASAL:

1. Ghuang Zhou (China)Shabu


2. Belanda, Cekoslovakia, AustraliaMethamphet.
3. Tangerang (Indonesia)ekstasi (MDMA)

AKIBAT

1. Menimbulkan rangsangan (stimulant)XTC, Shabu


2. Menimbulkan ketenangan (depresiva) Benzodiazepin, pil BK, pil Koplo, Sedatin,
dll
3. Menimbulkan daya khayal (halusinasi)LSD, PCP, Mescaline, dll

PEMAKAIAN
1. Pil XTC, koplo, inex,  bentuk padat seperti pil/tablet dgn ditelan
2. Bubuk XTC  bentuk bubuk dihisap dgn hidung
3. Shabu  bentuk kristal diuapkan dgn bong & dihirup

SABU DAN EKSTASI

BENTUK

1. Kristal  dikonsumsi dengan menggunakan bong dgn menghirup uapnya


2. Cair (amfetamine, ketamine, GABA, dll)  dengan menyuntikan ke nadi
3. Padat (berupa pil XTC, Yaba, dll)  ditelan (oral) menurut jumlah toleransinya yg
cenderung terus meningkat
4. Serbuk (XTC)  disedot dengan hidung

EFEK KLINIS

1. Mempengaruhi Susunan Saraf Pusat (SSP)


2. gerakan otot tak terkendali, bola mata cepat, mual, emosi labil, gigi berkerut, dll
3. Mempercepat denyut jantung & menaikan tekanan darah, Euforia, menghilangkan
rasa : lelah, kantuk & lapar;
4. banyak bicara, merasa kuat,
5. mempercepat pernafasan, gemetar, insomnia,
6. menimbulkan perilaku yg di ulang-ulang terus tanpa tujuan, agresif (bertindak
kriminal & kekerasan, curiga.

EFEK SOSIAL

1. Efek euforia memaksa pengguna berfoya-foya menghabiskan uang, waktu & tenaga
secara sia-sia di diskotik, pub, dll
2. Efek Putus obat memaksa pengguna melakukan tindak kriminal & menjadi pengedar
3. Efek Hiperaktif memaksa pengguna membuat keributan krn merasa kuat & pemberani

BAHAN ADIKTIF

 Zat Adiktif adalah bahan yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan


psikis (psl 1 UU no.23/1992 ttg Kesehatan).
 Bahan Adiktif adalah arti yg lebih luas dari zat adiktif termasuk bhn baku pembuat
narkoba yakni prekursor (psl 101 UU no. 22/1997 ttg Narkotika)

ASAL:
1. Miras dari import dari LN (brandy, wisky, wine, vodka, dll) maupun produksi lokal
DN (tuak, arak, dll)
2. Nikotin, senyawa kimia dlm rokok dr LN (marlboro, dll) & DN (sampoerna, djarum,
dll)
3. Cafein, campuran dlm mknn (kopi, the, coklat) baik dr LN & DN

AKIBAT

1. Menimbulkan Alkoholisme (stimulasi, halusinasi, paranoid, dll)


2. Kehilangan kendali, kesadaran, pelupa, depresi (utk solvent)

PEMAKAIAN

1. Alkohol Miras (Brandy, Vodca, Wine, Wisky, Cognac, dll)


2. Pelarut (Solvent) Lem Aibon, Thinerbau Khas & menguap
3. Bhn Adiktif Ringan : Nikotin (rokok), Kafein (kopi, teh, coklat, dll)

ALKOHOL

BENTUK

1. Cair  alkohol sebagai bahan minuman keras dgn kadar tertentu seperti : Bir (2-4%),
wine (5-12%), sampanye (14-20%), wiski & brendi (40-55%), dll
2. Alkohol jg terdapat dlm minuman tradisional (tuak, arak, sake, ketan hitam, dll) sbg
hasil fermentasi

EFEK KLINIS

1. Mengakibatkan kerusakan fungsi hati (liver) & hepatitis


2. Mengganggu keseimbangan elektrolit dlm tubuh  terjadi nyeri & kelemahan pada
otot
3. Secara langsung merusak sumsum tulang & anemia
4. Mengurangi produksi sperma & berpotensi impotensi
5. Menyebabkan penyakit jantung kronis & gagal ginjal
6. Menimbun zat karsinogenik penyebab tumor & kanker
7. Merusak paru-paru, bronkitis
8. Penyebab hipertensi

EFEK SOSIAL

1. Mudah marah & jadi pemalas


2. Suka mengajak berkelahi & membuat keributan
3. Penyebab kecelakaan lalin krn efek kantuk
4. Kurangnya rasa malu
5. Rasa curiga & ketakutan berpotensi membunuh
6. Mempengaruhi kerja otak, menurunkan kemampuan: membaca, berbicara, berhitung,
dll

PERKUSOR

 adalah bahan baku kimia yang dipakai dlm proses kimia utk menghasilkan suatu
produk baru / narkoba ilegal, yang mana tidak ada substitusinya .
 Ragam & Jenis Prekursor ada 23 macam, tetapi yang diawasi pemerintah (Badan
POM) ada 15
 UU prekursor ada di Indonesia

ASAL:

1. Negara pengekspor Prekursor antara lain : Taiwan, India, Jerman, Belanda, Amerika,
China, Australia, Singapura, Jepang, dll
2. Produksi lokal antara lain pabrik & industri kimia & pertambangan dalam negeri

AKIBAT

Bahan-bahan prekursor yg seharusnya dipakai utk bhn baku industri kimia & obat
disalahgunakan sebagai campuran pemurnian narkotika (kokain & heroin), campuran
psikotropika (XTC & Shabu), jamu tradisional & kosmetik

PEMAKAIAN

1. Pemakaian prrekursor utk bhn campuran dlm industri kimia (cat, minyak, dll) &
industri farmasi (obat-obatan)
2. Bentuk cair yg mudah menguap & bubuk

DATA NASIONAL (INDONESIA)

1. Prevalensi lahgun narkoba 3,2 juta jiwa (thn 2004)


2. Lahgun narkoba pljr & mhs 5 dr 100 pljr & mhsiswa
3. Lingkungan Kerja 3,3 juta pekerja
4. Lingkungan pendidikan
 Selama 3 thn naik 1,4%
 Dimana 3,9% (thn 2003)
 Menjadi 5,3% (thn 2006)
5. Pengungkapan Kasus 5 th terakhir
 Kasus Narkoba 3.250 kss per thn (Angka Kenaikan 34 kss per thn)
 Tersangka 21.830 org per thn (Angka Kenaikan 41 org per thn)
6. Jumlah narkoba Beredar gelap Per thn
 19 ton ganja & 1,4 kg hashish
 16,2 kg heroin & 7,4 kg kokain
 462.205 btr XTC & 428 kg Shabu
7. Kerugian negara & biaya konsumsi narkoba
 Rp 26,3 Triliun per thn 2004 dimana Rp 11,3 Triliun Utk pembelian
narkoba
8. Perbandingan Tahanan umum & Narkoba Jml Total Napi/Tahanan 118.453 orang
9. Penularan HIV / AIDS krn IDU’sThn 2003-2007 Jumlah HIV/AIDS = 22,727 AIDS
krn IDU’s = 11.620 (51%)

Faktor Penyebab Lahgun & Edar Gelap Narkoba

1. Faktor Demografi.
2. Faktor Geografi.
3. Faktor Kelembagaan.
4. Faktor Gakkum.
5. Faktor Sosial.

Dampak Negatif Lahgun & Edar Gelap Narkoba

1. Gangguan kes fisik.


2. Kerugian pd bid ek.
3. Kerugian pd bid hkm.
4. Kerugian pd bid hankam.
5. Kerugian pd bid sos

DAFTAR HUKUMAN MATI

Pd thn 2004 telah dieksekusi 3 orang terpidana mati PN Medan, yaitu : Ayodya (WN India),
Saelow & Namsong (WN Thailand), meninggal krn sakit 1 orang, menunggu pelaksanaan
eksekusi masih 68 org. scr keseluruhan jumlah terpidana mati kasus narkoba (hingga Nov
2007) adalah 72 orang yg divonis oleh berbagai Pengadilan Negeri (PN), yaitu :

1. Tangerang = 40
2. Bali = 8
3. Medan = 4
4. Jakbar = 4
5. Jakpus = 4
6. Kepri = 3
7. Riau = 3
8. Jaksel = 2
9. Jawa Timur = 1
10. Purbolinggo = 1
11. Palembang = 1
12. Jawa Barat = 1

Anda mungkin juga menyukai