P E R C E PATA N P E N C E G A H A N D A N P E N U R U N A N S T U N T I N G 2 0 1 8 - 2 0 2 4
D r. E N T O S Z A I N A L
K A S UB D I T PE MB E RDAYA A N DA N G I Z I MA SYA RA K AT
BAPPENAS
M e d a n , 2 5 J u n i 2 0 1 9
S E BA R A N P R E VA L E N S I ST U N T I N G
D A N P E N D E K ATA N I N T E R V E N S I T E R I N T E G R A S I
P E R C E PATA N P E N C E G A H A N D A N P E N U R U N A N S T U N T I N G
10
20
30
40
50
60
0
REPUBLIK
INDONESIA
DKI Jakarta
17.7
27.5
DI Yogyakarta
Bali
Kepulauan Riau
Bangka Belitung
Sulawesi Utara
Banten
Kalimantan Utara
Lampung
Jawa Barat
Jawa Tengah
Maluku Utara
2018
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Jawa Timur
Papua
SEBARAN STUNTING TINGKAT PROVINSI
Kalimantan Selatan
Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Barat
Maluku
Kalimantan Tengah
Sulawesi Selatan
Aceh
Sulawesi Barat
Nusa Tenggara Timur
42.6
51.7
3
REPUBLIK
SEBARAN STUNTING TINGKAT KABUPATEN/KOTA
INDONESIA
7%
17%
(35 kab/kota)
(92 kab/kota)
36%
(181 kab/kota)
40%
(206 kab/kota)
≥ 40% Very High 30%-39% High 20%-29% Medium < 20% Low
Sumber: Riskesdas 2018
4
KOMITMEN NASIONAL DAN GLOBAL DALAM
REPUBLIK
INDONESIA PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
GERMAS
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
WHA 2025
World Health Assembly
SUN GLOBAL
SDGs 2030 Roadmap 2016 - 2020
Sustainable Development Goals
5
FRAMEWORK INTERVENSI PENURUNAN STUNTING
REPUBLIK
INDONESIA TERINTEGRASI
• Pencegahan diare
Kesehatan Bimbingan
Perkawinan
Enabling Factors reproduksi,
Pembinaan
BKKBN Kemenag & Tokoh
Keluarga Balita Agama
• Kemenko PMK
• Bappenas Sosialisasi Gizi Pemasaran &
bagi Anak & PPPA KKP Promosi Hasil
• Kemdagri (Advokasi Pemda, NIK, Akta Lahir) Keluarga Kelautan
7
STRATEGI NASIONAL PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING
REPUBLIK
INDONESIA 2018 – 2024
8
REPUBLIK
INDONESIA
DELAPAN AKSI INTEGRASI INTERVENSI PENURUNAN STUNTING
PIC:
PIC: BPMD
BAPPEDA
PHC INOVASI
UHC
PENCEGAHAN
11
REPUBLIK
STRATEGI RPJMN 2020 – 2024
INDONESIA
PELAYANAN PENGUATAN
(Health Delivery) SISTEM
12
REPUBLIK
LIST PROYEK RPJMN 2020 – 2024
INDONESIA
Pengendalian Penguatan
Penyakit Tidak Pengembangan Penguatan Promosi Pelayanan
05 Menular 06 Lingkungan Sehat 07 Germas 08 Kesehatan Dasar
dan Rujukan
13
REPUBLIK
INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN (NARASI)
INDONESIA
Baseline 2024
Meningkatnya
Status 1. Angka kematian ibu (per 100.000 KH) 305
Kesehatan Ibu (SUPAS, 2015) 183
dan Anak 2. Angka kematian bayi 24
(per 1.000 KH)
(SDKI, 2017)
16
Baseline 2024
Meningkatnya 30,8
1. Prevalensi stunting balita (%) 19
Status Gizi (Riskesdas, 2018)
Masyarakat
2. Prevalensi wasting balita (%) 10,2 7
(Riskesdas, 2018)
Baseline 2024
319 190
1. Insidensi TB (per 100.000 penduduk) (Global TB Report, 2017)
Meningkatnya
2. Insidensi HIV (per 1000 penduduk yang tidak terinfeksi HIV) 0,24 0,18
pengendalian (Pemodelan Kemkes, 2018)
penyakit menular
3. Eliminasi malaria (Kab/Kota) 285 405
dan faktor risiko (Kemkes, 2018)
penyakit tidak
4. Merokok usia 10-18 tahun (%) 9,1 8,7
menular (Riskesdas, 2018)
14
REPUBLIK
INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN (NARASI) … (2)
INDONESIA
Baseline 2024
3. RS terakreditasi (%) 63 95
Meningkatnya kinerja (Kemkes, 2018)
sistem kesehatan & 4. Puskesmas dengan jenis tenaga kesehatan 23
Meningkatnya sesuai standar (%) (Kemkes, 2018)
83
pemerataan akses 15
5. Puskesmas tanpa dokter (%) 0
pelayanan kesehatan (Kemkes, 2018)
Baseline 2024
Meningkatnya
Perlindungan 1. Cakupan kepesertaan JKN (persen) 81,4
(1 Jan 2019) 98
Sosial bagi
2. Cakupan penerima bantuan iuran (PBI) JKN 96,6
Seluruh Penduduk (juta jiwa) (1 Feb 2019)
112,9
15
PROYEKSI BASELINE INDIKATOR SDGS 2.2.1
REPUBLIK
INDONESIA
PREVALENSI STUNTING (PENDEK DAN SANGAT PENDEK) PADA ANAK BALITA
45.00
40.00 36.80 37.20
35.60 34.90
35.00 30.8031.25
Angka Capaian Terakhir 30.00 32.07 25.84
• 36,80 (Riskesdas, 2007) 25.00 29.13 22.37
• 35,60 (Riskesdas, 2010) 20.00 23.82
21.95
• 37,20 (Riskesdas, 2013) 15.00 19.00
• 30,80 (Riskesdas, 2018) 10.00
10.00
5.00
0.00
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
Capaian Riskesdas Proyeksi Awal Proyeksi Baru (Exponential) Skenario Kebijakan
Hasil Proyeksi
Proyeksi 2015 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2030
Baseline 34,90 31,25 30,01 28,66 27,17 25,26 23,82 21,95
(Exercise Awal)
Baseline 32,07 29,13 28,44 27,77 27,11 26,47 25,84 22,37
(New – Metode Eksponensial)
Skenario Target 22% di 2024 32,07 29,13 27,10 25,72 24,42 23,18 22 10
16
PROYEKSI BASELINE INDIKATOR SDGS 2.2.2
REPUBLIK
INDONESIA
PREVALENSI WASTING PADA ANAK BALITA
16.00
13.60 13.30
14.00
Angka Capaian Terakhir 12.10
12.00
• 13,60 (Riskesdas, 2007) 10.2
• 13,30 (Riskesdas, 2010) 10.00
• 12,10 (Riskesdas, 2013) 8.00 8.89
• 10,2 (Riskesdas, 2018)
7.15 7.52
6.00
6.00
4.00 4.67
2.00 3.00
0.00
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
Capaian Riskesdas Proyeksi Awal Proyeksi Baru (Exponential) Skenario Kebijakan
Hasil Proyeksi
Proyeksi 2015 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2030
Baseline 10,86 9,21 9,95 9,67 9,40 9,14 7,15 4,67
(Exercise Awal)
Baseline 11,34 10,08 9,80 9,53 9,27 9,01 8,76 7,52
(New – Metode Exponential)
Skenario Kebijakan 11,34 8,70 8,08 7,50 6,96 6,46 6 3
17
RANCANGAN
R E N C A N A K E R J A P E M E R I N TA H ( R K P )
TA H U N 2 0 2 0
REPUBLIK
RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2020
INDONESIA
4. Pengentasan Kemiskinan
Prioritas
Nasional PN 2
PN 4 Konektivitas dan Pemerataan
19
19
PROGRAM PRIORITAS 2
REPUBLIK
INDONESIA PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
1
Penurunan kematian ibu dan bayi
20
ARAH KEBIJAKAN
REPUBLIK
INDONESIA PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2020
Peningkatan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana Penguatan pelayanan kesehatan dan pengawasan
(KB), dan kesehatan reproduksi Penguatan pengendalian penyakit obat dan makanan
“Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan
pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dan peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan
pemanfaatan teknologi”
Strategi
a. percepatan penurunan stunting dengan peningkatan
efektivitas intervensi spesifik berbasis bukti dan
penajaman intervensi sensitif untuk percepatan perbaikan
gizi secara terintegrasi
b. peningkatan intervensi yang bersifat life saving dengan
didukung data yang kuat (evidence based policy)
c. penguatan advokasi, komunikasi sosial dan perubahan Percepatan perbaikan Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup
perilaku hidup sehat gizi masyarakat Sehat (Germas)
d. penguatan sistem surveilans gizi
Capaian
Indikator Target 2020
e. peningkatan komitmen dan pendampingan bagi daerah 2018
dalam dalam intervensi perbaikan gizi dengan strategi yang
Prevalensi stunting 30,8 27,1
sesuai dengan kondisi setempat 21
balita (%)
21
K E M A J U A N R E V I S I P E R AT U R A N P R E S I D E N
N O M O R 4 2 TA H U N 2 0 1 3
HAL-HAL YANG AKAN DIATUR DALAM REVISI
REPUBLIK
INDONESIA PERPRES NO. 42/2013
6 Pendanaan
23
23
REPUBLIK
TIMELINE REVISI PERPRES NO. 42/2013
INDONESIA
1 3 5 7
2 4 6
24
P E N G A N G G A R A N K E G I ATA N P E R C E PATA N P E N C E G A H A N
DAN PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI
REPUBLIK
INDONESIA
PENANDAAN DAN PELACAKAN ANGGARAN STUNTING 2019
Mencakup daftar:
• K/L yang melakukan penandaan 19 Jun
23 Jan 30 Jan
2019 2019 2019
• Program Pertemuan Pertemuan
Pertemuan Finalisasi Pemutakhiran
• Kegiatan Bappenas- Ringkasan Ringkasan
Kemkeu Tagging Tagging
• Output
• Volume 28 Jan 31 Jan 2019
2019 Penyampaian
• Alokasi Anggaran (sesuai DIPA tahun Pertemuan
kepada
berjalan) Setwapres
Konfirmasi
Dengan
K/L
26
REPUBLIK
INDONESIA
PENYUSUNAN PENANDAAN ANGGARAN STUNTING 2019
27
HASIL SEMENTARA
REPUBLIK
INDONESIA RINGKASAN PENANDAAN ANGGARAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING TA 2019
Alur Penandaan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Hasil penandaan
pada RKA K/L
diunggah ke
SPAN
➢ Mencakup output intervensi spesifik, sensitif, dan juga enabling factors (pendampingan, koordinasi dan dukungan
teknis).
➢ Ringkasan output K/L TA 2019 dapat menjadi acuan untuk mengidendifikasi output K/L TA 2020 yang mendukung
percepatan penurunan stunting TA 2020.
Pendampingan, • Advokasi/pendampingan/pelatihan/sosialisasi
Koordinasi dan • Koordinasi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi
Dukungan Teknis program penurunan stunting
• Riset/survey/penelitian/pendataan terkait stunting
31
31
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENANDAAN
REPUBLIK
INDONESIA ANGGARAN STUNTING TA 2020
260 Kabupaten/Kota
Fokus Percepatan
Penurunan Stunting
2018 – 2020
2018
2019
2020
34
34
34
K A PA S I TA S K E L E M B A G A A N G I Z I D I D A E R A H
REPUBLIK
PESAN KUNCI KAJIAN KAPASITAS KELEMBAGAAN GIZI DI DAERAH
INDONESIA
2. 4.
1. Belum ada sistem pengelolaan keuangan untuk melacak 1. Kelompok kerja/Gugus Tugas untuk gizi (multi-sektor)
pembiayaan dan pengeluaran untuk program gizi belum efektif karena lemahnya koordinasi
2. Minimnya kapasitas dalam merancang pembiayaan 2. Terbatasnya koordinasi antara pemangku kepentingan
untuk program perbaikan gizi di tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan desa
3. Petugas kesehatan (kecuali tenaga gizi) dan non- 3. Terbatasnya koordinasi lintas sektoral untuk gizi
kesehatan memiliki pengetahuan terbatas mengenai gizi karena isu kepemimpinan dan minimnya pemahaman
4. Banyak tenaga gizi yang mendapatkan pelatihan tetapi terkait gizi
kapasitasnya masih terbatas
5. Keterbatasan pengetahuan mengenai jenis dan standar
pelatihan yang harus dilakukan
Sumber: UNICEF Indonesia. 2018. Institutional Capacity Assessment on Nutrition (Kajian Kapasitas Kelembagaan terkait Gizi di Indonesia)
36
REPUBLIK
REKOMENDASI KAJIAN KAPASITAS KELEMBAGAAN GIZI DI DAERAH
INDONESIA
2. 4.
program gizi di tingkat daerah memimpin pendekatan multi-sektor yang berperan dalam
2. Perlunya membuat format standar terkait penganggaran yang penanganan dan percepatan perbaikan gizi
mengacu pada 10 rekomendasi intervensi gizi (merujuk pada
The Lancet 2013)
3. Perlunya pedoman spesifik untuk Pemerintah Daerah terkait
perencanaan dan prioritas anggaran program gizi
4. Perlunya kajian analisis beban kerja dan distribusi SDM untuk
program gizi
5. Perlunya pedoman/kebijakan khusus terkait SDM bagi daerah
dalam memberikan layanan gizi
Sumber: UNICEF Indonesia. 2018. Institutional Capacity Assessment on Nutrition (Kajian Kapasitas Kelembagaan terkait Gizi di Indonesia)
37
TERIMA KASIH
sekretariat1000hpk@bappenas.go.id
www.cegahstunting.id
gernas1000hpk
gernas1000hpk
Sekretariat Stunting
Kementerian PPN/Bappenas
Jl. Taman Suropati No. 2, Menteng
Jakarta Pusat 10310