Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERKULIAHAN KELIMA

Nama : Jean vicky alora


NIM : 18004181
Prodi : Kurikulum dan teknologi pendidikan
HP/WA : 082281803449
E-mail : jeanvickyalora@gmail.com

Ketentuan Tugas:
 Jawablah perntanyaan berikut pada lembaran ini secara mandiri.
 Jika teridentifikasi ada plagiarism maka tugas Anda dibatalkan.
 Setelah selai convert file ke PDF format dengan penamaan file sebagai
berikut: NAMA-NIM contoh: AHMAD-202021989
 Upload file PDF tersebut ke halaman asssigment tempat anda
mendownloadnya sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
 Selamat mengerjakan tugas.

Pertanyaan:
1. Jelaskan pengertian ijtihad!
Ijtihad (bahasa Arab: ‫ )اجته اد‬adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang
sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu
untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al Quran maupun hadis
dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang. Namun, pada
perkembangan selanjutnya diputuskan bahwa ijtihad sebaiknya hanya dilakukan
para ahli agama Islam.

2. Jelaskan kedudukan ijtihad dalam Islam!


Ijtihād memiliki kedudukan sebagai sumber hukum Islam setelah al- Qur’ān dan
hadis. Ijtihād dilakukan jika suatu persoalan tidak ditemukan hukumnya dalam al-
Qur’ān dan hadis. Namun demikian, hukum yang dihasilkan dari ijtihād tidak boleh
bertentangan dengan al-Qur’ān maupun hadis.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.:
“Dari Mu’az, bahwasanya Nabi Muhammad saw. ketika mengutusnya ke Yaman, ia
bersabda, “Bagaimana engkau akan memutuskan suatu perkara yang dibawa orang
kepadamu?”
Muaz berkata, “Saya akan memutuskan menurut Kitabullah (al-Qur’ān).”
Lalu Nabi berkata, “Dan jika di dalam Kitabullah engkau tidak menemukan sesuatu
mengenai soal itu?”
Muaz menjawab, “Jika begitu saya akan memutuskan menurut Sunnah Rasulullah
saw.”
Kemudian, Nabi bertanya lagi, “Dan jika engkau tidak menemukan sesuatu hal itu di
dalam sunnah?”
Muaz menjawab, “Saya akan mempergunakan pertimbangan akal pikiran sendiri
(ijtihādu bi ra’yi) tanpa bimbang sedikitpun.”
Kemudian, Nabi bersabda, “Maha suci Allah Swt. yang memberikan bimbingan
kepada utusan Rasul-Nya dengan suatu sikap yang disetujui Rasul-Nya.” (H.R.
Darami)
Rasulullah saw. juga mengatakan bahwa seseorang yang berijtihād sesuai dengan
kemampuan dan ilmunya, kemudian ijtihādnya itu benar, maka ia mendapatkan dua
pahala, Jika kemudian ijtihādnya itu salah maka ia mendapatkan satu pahala.
Hal tersebut ditegaskan melalui sebuah hadis: Artinya: “Dari Amr bin Aś,
sesungguhnya Rasulullah saw. Bersabda, “Apabila seorang hakim berijtihād dalam
memutuskan suatu persoalan, ternyata ijtihādnya benar, maka ia mendapatkan dua
pahala, dan apabila dia berijtihād, kemudian ijtihādnya salah, maka ia mendapat satu
pahala.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

3. Carilah Sunnah memotivasi dalam berijtihad dan jelaskan teknis ijtihad yang
dilakukan!
Menurut Dawalibi, membagi ijtihad menjadi tiga bagian yang sebagiannya sesuai
dengan pendapat al-Syatibi dalam kitab Al-Muwafaqot, yaitu :
A. Ijtihad Al-Bayani, yaitu ijtihad untuk menjelaskan hukum-hukum syara’ yang
terkandung dalam nash namun sifatnya masih zhonni baik dari segi penetapannya
maupun dari segi penunjukannya.
Metode ijtihad bayani upaya penemuan hukum melalui kajian kebahasaan
(semantik). Konsentrasi metode ini lebih berkutat pada sekitar penggalian
pengertian makna teks: kapan suatu lafaz diartikan secara majaz, bagaimana
memilih salah satu arti dari lafaz musytarak (ambigu), mana ayat yang umum dan
mana pula ayat yang khusus, kapan suatu perintah dianggap wajib dan kapan pula
sunat, kapan laragan itu haram dan kapan pula makruh dan seterusnya.
Ijtihad ini hanya memberikan penjelasan hukum yang pasti dari dalil nas tersebut.
Umpanya menetapkan keharusan ber’iddah tiga kali suci terhadap isteri yang dicerai
dalam keadaan tidak hamil dan pernah dicampuri.berdasarkan firman Alalh surat al-
Baqarah ayat 228
‫ات َي َت َربَّصْ َن ِبأ َ ْنفُسِ ِهنَّ َثاَل َث َة قُرُو ٍء‬
ُ ‫ َو ْال ُم َطلَّ َق‬....
Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali
quru'
Dalam ayat ini memang dijelaskanbatas waktu iddah adalah tiga kali quru’
namun tiga kali quru’ tersebut bisa berarti suci atau haid. Ijtihad
menetapkan tiga kali quru’ dengan memahami petunjuk/Qarinah yang ada
disebut ijtihad bayani
B. Ijtihad Ta’lili/Al-Qiyasi, yaitu ijtihad untuk menggali dan menetapkan
hukum terdapat permasalahan yang tidak terdapat dalam Al Quran dan
sunnah dengan menggunakan metode qiyas. Dalam ijtihad qiyasi ini
hukumnya memang tidaktersurat tetapi tersirat dalam dalil yang ada. Untuk
mencari hukum tersebut diperlukan ijtihad qiyasi. Contoh hukum memukul
kedua orang tua yang diqiaskan dengan mengatakan ucapan “akh.”
‫ َفاَل َتقُ ْل لَ ُه َما أُفٍّ َواَل َت ْن َهرْ ُه َما َوقُ ْل لَ ُه َما َق ْواًل َك ِريمًا‬.
Artinya: Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
Perkataan “akh” (Q.S al-Isra’: 23)
‘illatnya ialah menyakiti hati kedua orang tua, diqiyaskan kepada hukum
memukul orang tua? Dari kedua peristiwa itu nyatalah bahwa hati orang tua
lebih sakit bila dipukul anaknya dibanding dengan ucapan “ah” yang
diucapkan anaknya kepadanya.
C. Ijtihad Isthislahi, Menurut Muhammad Salam Madkur Ijtihad Istishlahi
adalah pengorbanan kemampuan untuk sampai kepada hukum syara’ (Islam)
dengan menggunakan pendekatan kaidah-kaidah umum (kulliyah), yaitu
mengenaimasalah yang mungkin digunakan pendekatan kaidah-kaidah umum
tersebut, dan tidak ada nash yang khusus atau dukungan ijma’ terhadap
masalah itu. Selain itu, tidak mungkin pula diterapkan metode qiyas atau
metode istihsan terhadap masalah itu. Ijtihad ini, pada dasarnya merujuk
kepada kaidah jalb al-mashlahah wa daf’ al-mafsadah (menarik
kemaslahatan dan menolak kemafsadatan), sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan untuk kaidah-kaidah syara’.
Dalam metode ini, ayat-ayat umum dikumpulkan guna menciptakan beberapa
prinsip umum yang digunakan untuk melindungi atau mendatangkan kemaslahatan.
Prinsip-prinsip tersebut disusun menjadi tiga tingkatan yaitu: daruriyat (kebutuhan
esensial), hajiyat (kebutuhan primer),tahsiniyyah (kebutuhan kemewahan). Prinsip
umum ini ditujukan kepada persoalan yang ingin diselesaikan. Misalnya tranplantasi
organ tubuh, bayi tabung dan hal-hal lain yang tidak dijelaskan oleh nash.

4. Sebutkan contoh-contoh ijtihad dalam persoalan kontemporer?


Salah satu contoh ijtihad adalah suatu peristiwa yang pernah terjadi di zaman
Khalifah Umar bin Khattab, yang mana pada saat itu para pedagang muslim
mengajukan suatu pertanyaan kepada Khalifah yakni berapa besar cukai yang wajib
dikenakan kepada para pedagang asing yang melakukan perdagangan di wilayah
Khalifah
Jawaban dari pertanyaan tersebut belum termuat secara terperinci di dalam Al-
Quran atau hadis, maka Khalifah Umar bin Khattab selanjutnya melakukan berijtihad
dengan menetapkan bahwasanya cukai yang dibayarkan oleh pedagang adalah
dengan disamakan dengan taraf yang umumnya dikenakan kepada para pedagang
muslim dari negara asing, di mana mereka berdagang.
Sedangkan contoh yang lebih dekat lagi dengan kehidupan sehari-hari, yaitu
penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal. Proses penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal, di
mana para ulama berdiskusi berdasarkan hukum Islam untuk menentukan dan
menetapkannya merupakan salah satu contoh ijtihad yang nantinya diikuti oleh
seluruh umat Islam.

Berikut adalah beberapa contoh ijtihad yang ada :


Dilakukan perembukan oleh seluruh ulama untuk mealkukan penentuan pada 1
syawal. Dalam hal ini akan dilakukan berbagai macam perdebatan dari penentuan 1
syawal dan penentuan dari ramadhan pertama.
Pembuatan bayi tabung yang dimana tidak ada pada zaman Nabi Muhammad SAW
yang kemudian menjadi sebuah bentuk solusi bagi orang untuk menyelesaikan
permasalahan kesuburan. Melakukan perujukan terhadap berbagai macam bentuk
hadis untuk menemukan sebuah hukum yang dibuat oleh teknologi pada bayi
tabung.
Pembahasan
Ijtihad adalah sebuah bentuk metode untuk melakukan pencurahan dari ide dan juga
pemikiran dengan cara yang dimana sangatlah bersungguh-sungguh. Kemudian
berdasarkan sebuah istilah ijtihad sendiri merupakan sebuah proses dari mealkuka
penetapan terhadap sebuah hukum hariat dengan melkaukan pencurahan ide dan
juga tenaga.

Anda mungkin juga menyukai