Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puja hanya bagi Allah yang maha pengasi lagi maha penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmatnya saya dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “Preparasi” dengan lancar,dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk
syarat dapat melakukan praktikum selanjutnya. Tidak lupa sholawat serta salam
selalu kami haturkan kepada junjungan kepada Nabi Muhammad Saw. Semoga
Allah melimpahkan rahmat kepada beliau, serta kepada keluarga, sahabat, tabi’in
dan orang-orang yang selalu mengikuti sunnahnya.
Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai mana mestinya dan
semoga dapat membantu para pembaca. Meski telah menyusun secara
maksimal penulis dapat menyadari masih ada salah dari penulisan maupun
pengucapan dalam isi laporan ini.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Zulian Fariz
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................
ii
M-I PREPARASI....................................................................... M-I
1.1 tujuan................................................................................ M-
I
1.2 Landasan Teori................................................................. M-
I
1.2.1 Preparasi............................................................. M-
I
1.2.2 Mekanika Batuan................................................M-I
1.3 Alat dan Bahan................................................................ M-
V
1.3.1 Alat.................................................................... M-V
1.3.2 Bahan................................................................M-V
1.4 Prosedur.......................................................................... M-
V
1.4.1 Pembuatan Sampel........................................... M-
V
1.4.2 Pemotongan Sampel......................................... M-
V
1.4.3 Pengukuran Kerataan Sampel.........................M-VI
1.4.4 Pengukuran Diameter dan Tinggi Sampel....... M-VI
1.5 Rumus yang Digunakan................................................ M-
VII
DAFTAR PUSTAKA
ii
M–I
PREPARASI
M-I
M-II
b. Diskontiniu
Massa batuan di alam tidak kontiniu (diskontiniu) karena adanya bidang-
bidang lemah (crack, joint, fault dan fissure) dimana kekerapan, perluasan dan
orientasi dari bidang-bidang lemah tersebut tidak kontiniu.
c. Anisotrope
Karena sifat batuan yang heterogen, diskontiniu, anisotrope uk dapat
menghitung secara matematis sebuah lubang bukaan yang disekitarnya terdiri
dari batuan yang mempunyai sifat homogen, kontiniu dan anisotrope.
2. Tegangan (Stress) dan Regangan (Strain)
a. Tegangan (Stress)
Tegangan (Stress) merupakan suatu kondisi yang terjadi pada batuan
dari gaya-gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan dari suatu benda.
tegangan terdiri dari tiga massa batuan sebelum mengalami gangguan:
Tegangan gravitasi
Tegangan tektonik
Tegangan sisa
b. Regangan (Strain)
Regangan (Strain) merupakan hasil dari suatu proses t batuan yang
terdeformasi akibat peningkatan regangan yang melampaui tiga tahapan pada
deformasi batuan. regangan terdiri dari 3 macam, yaitu:
regangan aksial merupakan regangan yang terjadi karena adanya
perubahan bentuk arah aksial terhadap tinggi.
Regangan lateral merupakan regangan yang terjadi karena adanya
perubahan bentuk arah lateral terhadap diameter.
Regangan volumetrik merupakan regangan yang terjadi karena adanya
perubahan bentuk secara volumetrik.
3. Sifat fisik batuan
Sifat fisik batuan merupakan suatu sifat batuan yang berasal dari hasil
pengujian dengan tanpa adanya pengerusakan batuan yang terdiri dari 10 sifat
batuan antara lain sebagai berikut:
a. Bobot isi asli (natural density)
b. Bobot isi kering (dry density)
c. Bobot isi jenuh (saturated density)
N-II
1.4 Prosedur
1.4.1 Pembuatan sampel
Dalam membuat sempel beton dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Siapkan paralon yang telah disdiakan dengan masing-masing ukuran
yang telah ditentukan.
2. Buat adonan beton dengan mencampurkan semen, batu split, pasir dan
air.
3. Paralon yang telah disiapkan berdasarkan ukurannya kemudian
dimasukan adonan semen tersebut.
4. Diamkan cetakan paralon kurang lebih selama 2 hari dan selanjutnya
keluarkan adonan semen dari cetakan paralon.
1.4.2 Pemotongan sampe
Dalam memotong sempel beton dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Core diletakan horizontal disesuaikan dengan alas yang ada pada
setting mesin.
2. Kemudian batuan dijepit sehingga ketika melakukan pemotongan core
silinder tidak bergerak.
M-VI
3. Air dialirkan dengan debit yang konstansesuai dengan jenis batuan yang
akan dipotong,
4. Letakan cutting edge dengan batuansecara perlahan-lahan serta
memperhatikan kemajuan edge dala, pemotongan sampel.
5. Perhatikan kondisi pemotongan sampai sampel yang akan diambil
sesuai dengan ukuran uji.
1.4.3 Pengukuran kerataan sampel
Dalam mengukur kerataan sempel beton dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Sempel diletakan horizontal disesuaikan dengan bentuk letak roda-roda
yang ada pada alat tersebut
2. Kemudian sempel dihimpitkan dengan panel kerataan yang ada dekat
dial gauge.
3. Perhatikan angka yag ditunjukan dengan dial gauge, kemudian setel
gauge sehingga menunjukan angka nol.
4. Putar sempel sedikit demi sedikit dan perhatikan perubahan kerataan
dilihat dari perubahan jarum gauge.
5. Syarat utama, jangan sampai dial gauge melebihi satu putaran atau
kemiringan sampel lebih dari 1 mm.
6. Jika dari ui kerataan diperole nilai melebihi dari 2 mm atau lebih , maka
dilakukan perataan dengan diampelas atau dihaluskan menggunakan
mesin grinding atau bila terlalu besar dilakukan pemotongan ulang.
7. Lakukan prosedur 1 – 6 sampai didapatkan kerataan sampai sempel
kurang dari 1 mm.
1.4.4 Pengukuran diameter dan tinggi sampel
Dalam mengukur diameter dan tinggi sempel beton dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Lakukan pengukuran panjang sempel sebanyak 3 kali pengukuran pada
tiap 3 posisi berbeda pada tiap sampel.
2. Kemudian lakukan pengukuran diameter sampel minimal e kali
pengukuran setiap ujungnya.
3. Hasil pengukuran dilihat kembali, jika melebihi dari ukuran yang
diizinkan, maka dilakukan pemotongan kembali atau cukup diamplas jika
hanya sedikit.
M-VII