Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim
Assalamu’alaikum, wr., wb.,
Segala puja hanya bagi Allah yang maha pengasi lagi maha penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmatnya saya dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “Kuat Geser Batuan” dengan lancar, dan penyusunan laporan ini
bertujuan untuk syarat dapat melakukan praktikum selanjutnya. Tidak lupa
sholawat serta salam selalu kami haturkan kepada junjungan kepada Nabi
Muhammad Saw. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada beliau, serta
kepada keluarga, sahabat, tabi’in dan orang-orang yang selalu mengikuti
sunnahnya.
Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai mana mestinya dan
semoga dapat membantu para pembaca. Meski telah menyusun secara
maksimal penulis dapat menyadari masih ada salah dari penulisan maupun
pengucapan dalam isi laporan ini.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum., wr., wb.,

Bandung , 4 Maret 2019


Penyusun,

Zulian Fariz

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
M - IV KUAT GESER BATUAN............................................................IV-1
IV.1 Tujuan............................................................................. IV-1
IV.2 Landasan Teori............................................................... IV-1
IV.2.1 Mekanika Batuan............................................... IV-
1
IV.2.2 Kuat Geser Batuan............................................ IV-
2
IV.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kuat Geser...........
IV.3
IV.3 Alat dan Bahan................................................................ IV-
4
IV.3.1 Alat.................................................................... IV-4
IV.3.2 Bahan................................................................IV-5
IV.4 Prosedur.......................................................................... IV-
5
IV.5 Rumus yang Digunakan.................................................. IV-
6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... IV-
7
LAMPIRAN

ii
M – IV
KUAT GESER BATUAN

IV.1. Tujuan Percobaan


1. Mengetahui sifat mekanik dari sampel batuan..
2. Mengetahui kekuatan sampel batuan terhadap suatu geseranyang
disertai pembebanan.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pada saat pengujian kuat
geser batuan

IV.2. Landasan Teori


IV.2.1 Mekanika Batuan
Secara umum mekanika batuan adalah suatu ilmu yang mempelajari sifat
dan prilaku batuan bila dikenakan gaya atau tekanan. Menurut Coates mekanika
teknik adalah ilmu yang mempelajari efek dari gaya atau tekanan pada benda.
1. Massa dasar batuan
Sebelum dilakukanya kegiatan pertambangan sifat dari massa dasar
batuan yang sebenarnya dialam antara lain sebagai berikut:
1. Heterogen
a. Jenis mineral pembentuk batuan yang berbeda.
b. Ukuran dan bentuk partikel atau butir berbeda di dalam batuan.
c. Ukuran, bentuk dan penyebaran void berbeda di dalam batuan.
2. Diskontiniu
Massa batuan di alam tidak kontiniu (diskontiniu) karena adanya
bidang-bidang lemah (crack, joint, fault dan fissure) dimana
kekerapan, perluasan dan orientasi dari bidang-bidang lemah
tersebut tidak kontiniu.
3. Anisotrope
Karena sifat batuan yang heterogen, diskontiniu, anisotrope uk dapat
menghitung secara matematis sebuah lubang bukaan yang

IV-1
disekitarnya terdiri dari batuan yang mempunyai sifat homogen,
kontiniu dan anisotrope.

IV-2
IV-3

2. Tegangan (Stress) dan Regangan (Strain)


1. Tegangan (Stress)
Tegangan (Stress) merupakan suatu kondisi yang terjadi pada
batuan dari gaya-gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan
dari suatu benda. tegangan terdiri dari tiga massa batuan sebelum
mengalami gangguan:
a. Tegangan gravitasi
b. Tegangan tektonik
c. Tegangan sisa
2. Regangan (Strain)
Regangan (Strain) merupakan hasil dari suatu proses t batuan yang
terdeformasi akibat peningkatan regangan yang melampaui tiga
tahapan pada deformasi batuan. regangan terdiri dari 3 macam,
yaitu:
a. regangan aksial merupakan regangan yang terjadi karena
adanya perubahan bentuk arah aksial terhadap tinggi.
b. Regangan lateral merupakan regangan yang terjadi karena
adanya perubahan bentuk arah lateral terhadap diameter.
c. Regangan volumetrik merupakan regangan yang terjadi karena
adanya perubahan bentuk secara volumetrik.
Mekanika batuan sendiri mempunyai karakteristik mekanik yang
diperoleh dari penelitian ini adalah kuat tarik batuan (σc), kuat tekan
batuan (σt ModulusYoung (E), kohesi (C), Nisbah Poisson(v), selubung
kekuatan batuan (strengthenvelope), kuat geser (T), dan sudut geser
dalam (φ).Pengujian ini untuk mengetahui kekuatan batuan terhadap
suatu geseran pada tegangan normal tertentu. Dari hasil pengujian kuat
geser ini dapat ditentukan :
1. Garis “Coulomb’s Shear Strength”.
2. Nilai kuat geser (shear strength) batuan.
3. Sudut geser dalam, dan
4. Kohesi (C).

IV.2.2 Kuat Geser Batuan


IV-4

Kuat geser batuan adalah kemampuan tanah melawan tegangan geser


yang terjadi pada saat terbebani. keruntuhan geser atau shear failure tanah atau
batuan terjadi bukan disebabkan karena hancurnya butir butir tanah tersebut tapi
karena adanya gerak relatif antara butir butir tanah tersebut. Pada peristiwa
kelongsoran suatu lereng berarti telah terjadi pergeseran dalam butir butir tanah
tersebut.
Kuat geser dapat dibedakan menjadi dua jenis kuat geser, jenis kuat
geser tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Kuat geser puncak
Kuat geser puncak adalah kuat geser yang terjadi ketika tegangan geser
mencapai titik maksimalnya (puncak) disitu pula batuan mengalami
deformasi plastic yang kemudian runtuh.
2. Kuat geser residu
Kuat geser residu adalah kuat geser yang terjadi setelah batuan runtuh
atau tegangan geser menurun hingga menunjukan angka yang konstan
untuk menggeser batuan.

Sumber: Anonim, 2015


Foto IV.1
Alat Uji Kuat Geser

IV.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kuat Geser


Dalam pengujian kuat geser batuan terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi kuat geser yang terjadi pada batuan, faktor yang mempengaruhi
tersebut,yaitu:
1. Tegangan normal
Tegangan normal yang diberikan tidak melebihi batas elastisitas batuan.
Dalam halini yang dimaksud batas elastisitas adalah batas dimana belum
IV-5

terjadi pembentukanrekahan awal ketika beban normal diberikan. Oleh


karena itu diusahakan agar deformasi maupun runtuhan yang terjadi
hanya disebabkan oleh tegangan geser dan bukan oleh tegangan normal.
(Griffith, 1921 dan 1925)
2. Mineralogi dan ukuran butir
Butiran yang kecil biasanya monocrystalline dan ikatannya ataupun nilai
kohesinya relatif lebih tinggi dibandingkan butiran besar. Pada batuan
yang ukuran butirnya lebih besar, permukaan gesernya cenderung
membentuk gelombang-gelombang kasar ketika mengalami pergeseran.
Hal ini menyebabkan sudut gesek dalam batuan yang diperoleh dari uji
laboratorium lebih besar dari aslinya. (Horn dan Deere, 1962)
3. Kekerasan permukaan geser
Semakin kasar permukaan geser, semakin besar kekuatan geser batuan.
Tetapikekasaran geser ini akan berpengaruh hanya pada tegangan
normal yang rendah, karena pada tegangan normal yang cukup tinggi
permukaan geser akan hancur sehingga pada perilaku kekuatan geser
batuan akan lebih dipengaruhi oleh kekuatan batuan utuh (intact rock)
dari pada kekasaran permukaan geser. (Grasselli, 2001)
4. Banyaknya bidang diskontinu
Dengan keberadaan bidang-bidang diskontinu perambatan rekahan pada
batuan dapat dengan mudah terjadi ketika mendapat gaya dari luar. Hal
ini menyebabkan kekuatan batuan menurun. (Griffith, 1921)
5. Tingkat kerusakan conto
Proses pengambilan serta pengangkutan bongkahan batu ke
laboratorium dapat mengakibatkan conto batuan terganggu. Semakin
besar gangguan ataupun kerusakanyang dialami batuan sebelum diuji,
semakin batuan tersebut tidak mempresentasikan kondisi massa batuan.

IV.3. Alat dan Bahan


IV.3.1 Alat
Alat yang digunakan untuk pengujian kuat tekan uniaksial adalah:
1. Satu set alat untuk uji kuat geser dari satu batuan
2. Jangka sorong ketelitian 0,01 mm
3. Dial gauge
IV-6

4. Satu set cetakan sampel uji kuat feser batuan


5. Pompa pembebanan
6. Penunjukan keadaan gesernya

IV.3.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pengujian kuat geser batuan adalah
sampel batuan berbentuk silinder dengan tinggi dua kali diameter yang
dimiliki bidang lemah tepat dibagian tengah. Sampel batuan dipreparasi
dengan cetakan berbentuk prisma.

IV.4. Prosedur Pengujian


Pengujian kuat tekan uniaksial dapat dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
1. Ukur terlebih dahulu panjang dan lebar sampel lalu catat pada form yang
ada.
2. Lakukan preparasi sampel dengan cara mencetak bagian atas dan bawah
sampel dengan penyemanan adukan berbentuk prisma
3. Masukan sampel ke dalam box penyimpanan di alat shear box, kemudian
beri beban normal sesuai dengan perhitungan.
4. Pasang selang oli pressure pada saat posisi maju, demikian pula pada
saat pengukuran mundur selang dipindahkan.
5. Pompa beban yang digunakan ( 0,5 Kg/cm2, 1 Kg/cm2, 2 Kg/cm2 ) dan
ditahan supaya konstan selama pengujian masih dilakukan.
6. Baca pressure gauge sesuai waktu yang diminta sebanyak 12 mm
perubahan.
7. Beban yang diberikan jangan sampai berubah apabila berubah maka
pressure gaugenya pun akan berubah. Penunjuk keadaan geser
specimen dengan skala 1 strip bernilai 0,5 KN.
8. Lakukan pemompaan selama alat penunjuk geser maju atau mundur itu
berputar satu putaran penuh.
9. Setelah satu putaran dicatat data yang dihasilkan dari alat penunjuk
kekuatan geser (yang letaknya di dekat pompa yang berfungsi untuk
menggeser).
IV-7

10. Penguijan dilakukan sebanyak 3 kali dengan keadaan menggeser ke arah


maju dan ke arah mundur.

IV.5. Rumus yang digunakan


Berikut ini merupakan rumus yang digunakan dalam melakukan
pengujian kuat geser batuan, antara lain sebagai berikut:
1. Tegangan normal
N
σn= ........................................................
A
(IV.1)
2. Kuat geser
P
S= ..........................................................
A
(IV.2)
3. Nilai kuat geser maksimum
S = σn tan Φ + c............................................... (IV.3)
Keterangan:
S = kuat geser, kg/cm2
N = Beban normal, kg
A = Luas permukaan bidang geser, cm2
P = Pembebanan geser, kg
σn = Tegangan normal, kg/cm2
∅ = Sudut geser dalam
C = Kohesi
DAFTAR PUSTAKA

1. Aziz, Ghufran 2015. “\ Kuat Geser Batuan”. edoc.site Diakses Pada


Tanggal 4 Maret 2019 Pukul 21.20 WIB (Referensi Internet).

2. Dasuha, 2008. “Mekanika Batua – Uji Kuat Geser”. Dasuha


.wordpress.com Diakses Pada Tanggal 4 Maret 2019 Pukul
20.20 WIB (Referensi Internet).

3. John A Hudson dan John P harisson.1997. “Engineering Rock


Mechanic”.Imperial college of science, technology of medicine
university of London : UK

IV-8

Anda mungkin juga menyukai