Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM

Periode Kota Mekkah

DOSEN PENGAMPU : IWAN SETIYA BUDI,M.Pd

Disusun Oleh :

Alin Permata Sari 1911050253


Tarisa Sofia Putri 1911040513
Triya Ferli Wulandari 1911050215

Kelas II C Kelompok 2

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH
TA.2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam. Rahmat
dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah Kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia hingga hari pembalasan
kelak. Dan tak lupa kami bersyukur atas tersusunnya Makalah kami yang berjudul
Sejarah Peradaban Islam Periode Mekkah.

Tujuan kami menyusun makalah ini adalah tiada lain untuk memperkaya ilmu
pengetahuan kita semua, dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban
Islam. Dengan terselesaikannya makalah ini, maka tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang membantu penyusunan makalah ini hingga
selesai.

Akhir kata kami mengharapkan adanya kritik dan saran atas kekurangan kami
dalam penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna.

Bandar Lampung, Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Keadaan Mekkah sebelum masuknya Islam............................. 2


B. Proses dakwah Nabi Muhammad periode Mekkah................. 3
C. Keadaaan Mekkah sesudah masuknya Islam........................... 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................... 6
B. Saran............................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Sejarah Peradapan Islam, sejarah Nabi Muhammad SAW biasanya dibedakan menjadi
dua, yaitu ketika Nabi Muhammad menjalani hidupnya dimekkah dan di Madinah. Sejarah masa
hidup Nabi ini selain dikaji dalam bidang sejarah, kerap kali pula mendapatkan perhatian di
bidang disiplin lain seperti studi al-Qur’an. Situasi dan kondisi yang dihadapi Nabi Muhammad
menjadikan perbedaan tema-tema sentral dalam ajaran Islam melalui wahyu yang diterima
Rasulullah. Demikian juga yang terjadi dalam sejarah Islam, karena perbedaan dan tantangan
yang dihadapi Nabi Muhammad berbeda di dua tempat tersebut menjadikan sebagian penulis
sejarah Islam juga membagi sejarah hidup Rasul tersebut kedalam dua babak, yaitu Sejarah
ketika rasul di Mekkah dan sejarah ketika rasul di Madinah

Mekkah adalah tempat yang mulia menurut Islam, bahkan sebelum datangnya Islam. Islam
lahir di Mekkah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Pada periodenMekkah inilah keadaan
bagsa Arab yang penduduknya masih dalam keadaan bodoh (jahiliyah).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan Mekkah sebelum masuknya Islam ?
2. Bagaimana proses dakwah Nabi Muhammad pada periode Mekkah ?
3. Bagaimana keadaan Mekkah setelah masuknya Islam ?

C. Tujuan
1. Pembaca dapat mengetahui keadaan Mekkah sebelum Islam.
2. Pembaca dapat mengetahui bagaimana proses dakwah Nabi Muhammad.
3. Pembaca dapat mengetahui keadaan Mekkah setelah masuknya Islam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Keadaan Mekkah sebelum masuknya Islam


Peradaban Arab adalah akibat pengaruh dari budaya bangs-bangsa disekitarnya yang
lebih maju daripada kebudayaan dan peradaban Arab. Pengaruh tersebut masuk ke jazirah
Arab melalui beberapa jalur yaitu :
1. Melalui hubungan dagang dengan bangsa lain.
2. Melalui kerajaan-kerjaan protektorat dan hirah.
3. Masuknya misi Yahudi dan Kristen.
Mayoritas bangsa Arab menganut agama Yahudi mereka berhubungan dengan bangsa-
bangs Syiria, Persia, Habshi, Mesir, dan Romawi. Penganut agama Yahudi juga banyak
mendirikan koloni di Jazirah Arab yaitu di Yatsrip. Mayoritas penganut agama Yahudi
tersebut pandai bercocok tanam dan membuat alat-alat dari besi, seperti perhiasaan, dan
persejataan.
Selain agama Yahudi, mereka juga menganut agama Kristen. Aliran Kristen yang
masuk ke jazirah Arab ialah aliran Nestorian, Hirah, dan aliran Jacob-Barady di Ghassan.
Penganut aliran Nestorian yang bertindak sebagai penghubung antara kebudayaan Yunani
dan kebudayaan Arab pada masa awal kebangkitan Islam.
Walaupun agama Yahudi dan Kristen sudah masuk ke Jazirah Arab, bangsa Arab
kebanyakan masih menganut agama asli mereka. Yang mana percaya pada banyak dewa
yang diwujudkan dalam bentuk berhala dan patung. Berhala-berhala tersebut dipusatkan di
Ka’bah, tetapi di tempat-tempat lain juga banyak terdapat berhala. Salah satu berhala-
berhala tersebut adalah Hubal yang dianggap sebagai dewa terbesar, Latta yaitu dewa tertua
dan Uzza. Berhala-berhala itu dijadikan tempat menanyakan dan mengetahui nasib baik dan
buruk.
Mekkah adalah kota yang paling terkenal diantara kota-kota yang ada di jazirah arab.
Mekkah juga memiliki letak yang strategis. Mekkah dilalui jalur perdagangan yang
menghubungkan Yaman dan Syiria di utara. Hidup dengan bermasyarakat yang
berkelompok menurut suku dan ras. Dan karena itu kemudian menyebabkan maraknya
terjadi peperangan antar suku bangsa Arab. Kepercayaan bangsa Arab saat itu sangat tidak

2
menentu arahnya. Hingga diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi Nabi dan Rasul
sekitar tahun 611 M.
Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul pada umur 40 tahun. Pada saat itu beliau
merenung di gua Hira yaitu tepatnya beberapa kilometer di utara Mekkah. Disana Nabi
Muhammad mula-mula, pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M, Malaikat Jibril muncul
dihadapannya, menyampaikan wahyu Allah yang pertama yaitu Surat Al-Alaq 1-5. Dalam
wahyu pertama ini, beliau belum diperintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu
agama.

B. Proses dakwah Nabi Muhammad periode Mekkah


a. Dakwah secara sembunyi-sembunyi
Allah menurunkan wahyu yang membawa perintah kepada Nabi Muhammad SAW
yaitu Surat Al-Muddatsir ayat 1-7. Dengan turunnya perintah itu, mulailah Rasulullah
berdakwah. Karena pada saat itu beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi, maka
orang pertama kali menerima dakwahnya adalah keluarga dan sahabat dekatnya.
Mula-mula istrinya sendiri, Khadijah. Kemudian saudara sepupunya Ali bin Abi
Thalib yang baru berumur 10 tahun. Kemudian Abu Bakar sahabat karibnya, lalu Zaid
bekas budaknya yang telah menjadi anak angkatnya. Dengan dakwah secara diam-diam
ini, belasan orang telah memeluk agama Islam.
b. Dakwah secara terang-terangan
Setelah beberapa lama Nabi Muhammad berdakwah secara diam-diam, maka
turunlah perintah agar Nabi Muhammad menjalankan dakwah secara terbuka. Semula
beliau menyeru dan mengundang sahabat karibnya dari Bani Abdul Muthalib. Langkah
dakwah seterusnya yang diambil Nabi Muhammad adalah menyeru kepada Islam
dengan terang-terangan, baik golongan bangsawan maupun hamba sahaya.
Mula-mula beliau menyeru penduduk Mekkah, kemudian penduduk negeri lain. Di
samping itu juga, beliau menyeru orang-orang yang dating ke Mekkah dari berbagai
negeri untuk mengerjakan haji. Dengan usahanya yang gigih, jumlah pengikut Nabi
yang tadinya hanya belasan orang, makin hari makin bertambah. Terutama terdiri dari
kaum wanita, budak, pekerja, dan kebanyakan dari mereka adalah orang yang lemah.

3
C. Keadaaan Mekkah sesudah masuknya Islam
Setelah Nabi dakwah secara terang-terangan, pemimpin Quraisy mulai berusaha
menghalangi dakwah Rasul. Semakin bertambah jumlah pengikut Nabi, semkin keras
tantangan dilancarkan kaum Quraisy. Banyak cara yang di tempuh para pemimpin Qurasy
untuk mencegah dakwah Nabi Muhammad.
Pertama-tama mereka bahwa kekuatan Nabi, terletak pada perlindungan dan pembelaan
Abu Thalib. Kemudian kaum Quraisy mempengaruhi Abu Thalib untuk memerintahkan
Nabi berdakwah. Dan Abu Thalib cukup terpengaruh sehingga ia mengharapkan Nabi
Muhammad untuk menghentikan dakwahnya. Namun Nabi menolaknya.
Lambat laun posisi umat Islam semakin kuat. Dengan menguatnya posisi umat Islam,
kaum Quraisy memperkeras dan menemukan cara baru dengan melumpuhkan kekuatan
Muhammad yang bersandar pada perlindungan Bani Hasyim. Cara yang ditempuh ialah
pemboikotan. Tidak seorang pun penduduk Mekkah diperkenankan melakukan hubungan
jual beli dengan Bani Hayim. Akibat pemboikotan tersebut, Bani Hasyim mengalami
kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan yang taka da bandingannya.
Pemboikotan itu berhenti setelah beberapa pemimpin Quraisy menyadari bahwa apa
yang mereka lakukan sungguh tindakan yang keterlaluan. Namun, tidak lama kemudian Abu
Thalib, paman Nabi yang merupakan pelindung utamanya yang meninggal dunia dalam usia
ke 87 tahun. Dan tiga hari setelah itu, Khadijah istri Nabi meninggal dunia juga.
Sepeninggalan dunia kedua pendukung itu, kaum Quraisy tidak segan-segan lagi
melampiaskan nafsu dan amarahnya kepada Nabi. Untuk menghibur Nabi yang sedang
ditimpa duka, Allah mengisra’ dan memikrajkan beliau pada tahun ke-10 kenabian. Berita
tentang Isra’ Mi’raj ini menggeparkan masyarakat Mekkah. Bagi orang kafir, beliau
dijadikan bahan propaganda untuk mendustakan Nabi. Sedangkan bagi orang yang beriman,
itu merupakan ujian keimanan.
Setelah peristiwa Isra’ Mi’raj, muncul perkembangan besar bagi dakwah Islam. Karena
sejumlah penduduk Yastrib yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj yang berhaji ke Mekkah,
mereka menemui Nabi dan masuk Islam dalam tiga gelombang.
1. Pada tahun ke-11 kenabian, ada 6 orang dari suku Khazraj menemui Nabi agar bersedia
mempersatukan kaum mereka yang bermusuhan di Yastrib.

4
2. Pada tahun ke-12 kenabian, terdiri dari 10 orang suku Khazraj, 2 orang dari suku Aus
dan seorang wanita menemui Nabi dan menyatakan ikrar kesetian kepada Nabi.
3. Pada tahun ke-13 kenabian, sebanyak 73 orang dari Yastrib meminta kepada Nabi agar
berkenan pindah ke Yastrib. Mereka berjanji membela Nabi dari segala macam
ancaman. Nabi menyetujui usul yang mereka ajukan.
Setelah itu kaum Quraisy mengetahui adanya perjanjian antara Nabi dan orang-orang
Yastrib tersebut. Mereka semakin gila melancarkan intimidasi terhadap kaum muslimin. Hal
itu membuat Nabi segera memerintahkan para sahabatnya untuk hijrah ke Yastrib. Dalam
wajtu dua bulan, kurang lebih 150 orang kaum muslimin telah meninggalkan kota Mekkah.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Mekkah adalah kota yang paling terkenal diantara kota-kota yang ada di jazirah arab. Mekkah
juga memiliki letak yang strategis. Mekkah dilalui jalur perdagangan yang menghubungkan
Yaman dan Syiria di utara. Hidup dengan bermasyarakat yang berkelompok menurut suku dan
ras. Dan karena itu kemudian menyebabkan maraknya terjadi peperangan antar suku bangsa
Arab. Kepercayaan bangsa Arab saat itu sangat tidak menentu arahnya. Hingga diangkatnya
Nabi Muhammad SAW menjadi Nabi dan Rasul.
Proses dakwah Nabi :
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi
2. Dakwah secara terang-terangan

B. Saran
Penulis hanya bisa berharap bagaimana agar umat muslim secara umum, santri dan
Mahasiswa yang di gadang-gadang sebagai agen perubahan atau agen of Change atauAgen Of
Control bagaimana bisa membedakan anatara hadits yang pantas di jadikan dalil dan hadits yang
tidak bisa di jadikan dalil. Dan bagaimana bisa tidak menyalahgunakan hadits tersebut sebelum
kita banyak menggunakan hadits sebagai sandarang hukum maka kita terlebih dahulu harus tahu
tata cara bagaimana menentukan hadits yang Shahih atau tidaknya dan hadits yang lemah atau
tidaknya

6
DAFTAR PUSTAKA

Supriyadi, Dedy.(2016).Sejarah Peradaban Islam.Bandung;Pustaka Setia

Badri Yatim.(2015).Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II.Jakarta;PT.Raja Grafindo

Syamruddin Nasution.(2007).Sejarah Peradaban Islam.Riau;Yayasan Pustaka Riau.

Anda mungkin juga menyukai