Anda di halaman 1dari 20

Asuhan Keperawatan Gangguan Pola Istirahat

Tidur pada tn. A di ruang majapahit


Rsud prof dr Soekandar Mojosari Mojokerto

DI SUSUN OLEH :

1. NUR WAHYUDIN ( 202007013 )


2. . SOLIKHATI ( 202007017 )
3. NOVIA W ( 202007027 )

PROGRAM B S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANBINA SEHAT PPNI

2020/ 2021
Asuhan keperawatan gangguan pola istirahat
tidur pada tn. A di ruang majapahit
Rsud prof dr Soekandar Mojosari Mojokerto

1. Pengkajian :
a. Biodata pasien:
Nama : Tn. A
Tgl lahir : 17-4-1965
No reg : 209826
Pekerjaan : Petani
Dx medis : HT + NAUSEA VOMITING
Mrs tgl : 15-03-2021, jam 09.00 wib
Tgl Pengkajian : 16-03-2021 jam 14,00 wib

b. Keluhan utama :

Pasien mengatakan sulit tidur , tidur sering terbangun

c. Riwayat penyakit Sekarang

Pasien mengatakan sejak masuk rumah sakit, pasien sulit untuk tidur, dan kalau tidurpun sering
terbangun.

d. Riwayat penyakit dahulu

Pasien mengatakan tidak pernah masuk rumah sakit, tidak, baru kali ini dia masuk rumah sakit

e. Riwayat penyakit keluarga

Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan misalkan kencing manis, dan hipertensi,
serta tidak memiliki penyakit menullar seperi TBC maupun hepatitis
f. Pengkajian pada pola istirahat tidur
Sebelum MRS
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien terbiasa tidur siang kurang lebih 2 jam
( jam 12.00 sd 14.00 ), serta tidur malam kurang lebih 7 jam ( mulai jam 21.00- 04.00 ) dan saat
sbelum tidur biasanya dia mematikan lampu, serta mendengarkan music campursari di radio,
dan tidur ber alas tikar

Selama MRS
Pasien mengatakan sulit untuk tidur kalaupun tidur sering terbangun di sebabkan karena
pencahayaan lampu kamar serta terutama tidur malam hari sering terganggu oleh petugas dan
suara suara keluarga pasien sebelahnya.dan dia tidak bisa tidur siang saat MRS, dan pasien
mengatakan tidak terbiasa tidur di kasur
Tidur siang –, tidur malam 5 jam ( 24.00- 05.00 )

Pemeriksaan fisik
MATA
Mata pasien terlihat agak merah skleranya, konjungtiva merah muda,dan terlihat kantong mata di
bawah kelopak matanya
MULUT
Pasien terlihat sering menguap saat di anamnesa, dan mukusa bibir basah

Hasil TTV
Tensi : 170/100mm Hg
Nadi : 90x/ mnt
Suhu : 36,5 C
RR : 20x/ mnt
Spo2 : 100 % tanpa o2
Gcs : 4-5-6
Kesadaran : composmenthis
ANALISA DATA

Nama : Tn. A
Tgl lahir : 17-4-1965
No reg : 209826
No Tgl / hari Pengumpulan data Kemungkinan masalah
Penyebab
( etiologi )
1 Selasa Ds : Hambatan Gangguan pola tidur
16-03-2021 Pasien mengatakan sulit lingkungan
Jam 14.00 untuk tidur kalaupun
tidur sering terbangun di
sebabkan karena
pencahayaan lampu
kamar serta terutama
tidur malam hari sering
terganggu oleh petugas
dan suara suara keluarga
pasien sebelahnya.dan
dia tidak bisa tidur siang
saat MRS, dan pasien
mengatakan tidak
terbiasa tidur di kasur
D0 :
- Mata pasien terlihat agak
merah skleranya, terlihat
kantong mata di bawah
kelopak matanya
- Tidur siang –,
tidur malam 5 jam ( 24.00-
05.00 )
- Sering terlihat menguap

Tensi :
170/100mm Hg
Nadi : 90x/ mnt
Suhu : 36,5 C
RR : 20x/ mnt
Spo2 : 100 %
tanpa o2
Gcs : 4-5-6
Kesadaran :
composmenthis

No Tanggal / Diagnose SLKI SIKI TTD


hari keperawatan
1 Selasa, Gangguan pola Setelah O:
16-03- tidur dilakukan - Identifikasi pola
2021 berhubungan intervensi aktivitas dan tidur
dengan hambatan selama 2x24 - Identifikasi faktor
Jam 14.45 lingkungan jam maka pola pengganggu tidur
tidur membaik, (fisik dan/atau
dengan kriteria psikologis)
hasil : - Identifikasi
- Keluan sulit makanan dan
tidur minuman yang
menurun mengganggu tidur
- Keluhan (mis. kopi, teh,
sering alkohol, makanan
terjaga mendekati waktu
menurun tidur, minum
- Keluhan banyak air
istirahat sebelum tidur)
tidak cukup - Identifikasi obat
menurun tidur yang
- Keluhan dikonsumsi
pola tiur - Identifikasi
berubah kegiatan sleep
menurun hygiene pasien
- Kemampuan T:
beraktifitas - Modifikasi
meningkat lingkungan ( misal
pencahayaan,
kebisingan,, suhu,
matras, dan tempat
tidur )
- Batasi waktu tidur
siang jika perlu
- Fasilitasi
menghilangkan
setres sebelum
tidur
- Tetapkan jadwal
tidur rutin
- Lakukan prosedur
untuk
meningkatkan
kenyamana ( misal
pijat, pengaturan
posisi,, terapi
akupresur )
- Sesuaiakn jadwal
pemberian obat
dan tindakan untuk
menunjang siklus
tidur terjaga
- Fasilitasi untuk
kegiatan sleep
hygiene pasien

E:
- Jelaskan
pentingnya tidur
cukup selama sakit
- Anjurkan
menepati
kebiasaan waktu
tidur
- Anjurkan
menghindari
makanan/minuman
yang mengganggu
tidur.
- Anjurkan
penggunaan obat
tidur yang tidak
mengandung
supresor terhadap
tidur REM
- Ajarkan faktor-
faktor yang
berkontribusi
terhadap gangguan
pola tidur ( misal
psikologis, gaya
hidup, sering
berubah sift
bekerja )
- Ajarkan relaksasi
otot autogenik atau
cara
nonfarmakologi
lainnya
IMPLEMENTASI
N Hari / DIAGNOSA Jam IMPLEMENTASI TTD
O tanggal KEPERAWATAN
1 Selasa Gangguan pola tidur 14.00 Melakukan hubungan saling percaya
16/3/2021 berhubungan dengan kepada pasien dan keluarga
hambatan “ menyapa dan memperkenalkan diri
lingkungan ke pasien dan keluarga “
dibuktikan oleah:
Ds :
14.05 Melakukan identifikasi pola tidur
Pasien
pasien
mengatakan sulit “ pasien sulit tidur selama di RS, dan
sering terbangun, selama di rumah
untuk tidur
pasien mengatakan tidur siang 2 jam
kalaupun tidur ( 12.00- 14.00 ) dan tidur malam 7 jam
( 21.00-04.00 ), tapi selama di RS
sering terbangun
pasien tidak pernah tidur siang , tidur
di sebabkan malam hanya 5 jam ( 24.00- 05.00 )
karena
pencahayaan 14.20 Melakukan observasi TTV
lampu kamar
‘Tensi : 170/100mm Hg
serta terutama
Nadi : 90x/ mnt
tidur malam hari
Suhu : 36,5 C
sering terganggu
RR : 20x/ mnt
oleh petugas dan
Spo2 : 100 % tanpa o2
suara suara
Gcs : 4-5-6
keluarga pasien
Kesadaran : composmenthis
sebelahnya.dan
dia tidak bisa
14.30 Melakukan Identifikasi faktor
tidur siang saat pengganggu tidur (fisik dan/atau
psikologis)
MRS, dan pasien
mengatakan tidak “ klien mengatakan tidak bisa tidur
karena terganggu lingkungan seperti
terbiasa tidur di
pencahayaan lampu, terutama tidur
kasur malam hari sering terganggu oleh
petugas dan suara suara keluarga
pasien sebelahnya “
D0 : 14.45 Melakukan Identifikasi kegiatan sleep
hygiene pasien
- Mata pasien terlihat
“ pasien mengatakan kebiasannya
agak merah sebelum tidur sebelum di rumah sakit (
selama di rumah) sebelum tidur dia
skleranya, terlihat
mendengarkan music campursari di
kantong mata di radio “
bawah kelopak
matanya 15.55 Melakukan injeksi
Inj ranitidine 1amp/ iv bolus
- Tidur siang –,
Inj ondancetron 4 mg / iv bolus
tidur malam 5 jam
( 24.00- 05.00 )
16.00 Menjelaskan mengenai tidur cukup
- Sering terlihat selama sakit ke pasien
menguap
“ pasien mengerti dan akan berusaha
untuk mengikuti anjuran perawat “
Tensi :
170/100mm Hg 16. 10 Memberikan dan menganjurkan pada
pasien untuk memakai penutup Mata
Nadi : 90x/
bila mau tidur , serta bila mau
mnt mendengarkan radio untuk
menggunakan HP sebagai gantinya
Suhu : 36,5
didengarkan lewat headseat
C
“pasien mengerti dan akan berusaha
RR : 20x/
untuk mengikuti anjuran perawat “
mnt
Spo2 : 100
% tanpa o2
16.20 Memfasilitasi pasin untuk kegiatan
Gcs : 4-5-
sleep hygiene pasien dengan memberi
6 penutup mata dan headseat untuk
mendengarkan music dari HP gantinya
Kesadaran :
radio
composmenthis
“ pasien senang dan akan dicoba bila
mau tidur “

16..25 Menganjurkan pasien melakukan


terapi air hangat dengan cara
merendam kaki sebelum tidur serta
mengajarkan relaksasi serta berdoa
dalam hai sebelum tidur

“ pasien mengerti dan mau mengikuti


yang diajarkan perawat “

2 17/03/2021 Gangguan pola tidur 07.30 Melakukan timbang terima pasien


Rabu berhubungan dengan
hambatan 08.00 Melakukan anamnesa ulang keluhan
lingkungan pasien tentang gangguan istirahat tidur
dibuktikan oleh:
Ds : “ pasien mengatakan keluhan sulit
tidur berkurang dia sudah bisa tidur
Pasien
siang walaupun 1 jam ( jam 13.00-
mengatakan sulit 14.00 ) “ dan tidur malam 6 jam
( 23.00- 05.00 )
untuk tidur
kalaupun tidur 08.30 Melakukan injeksi
- Inj ondancetron 4 mg/ iv bolus
sering terbangun
- Inj ranitidine 1 amp/ iv bolus
di sebabkan
09. 00 Melakukan observasi TTV
karena
Tensi : 140/90mm Hg
pencahayaan
Nadi : 80x/ mnt
lampu kamar
Suhu : 36 C
serta terutama
RR : 20x/ mnt
tidur malam hari
Spo2 : 100 % tanpa o2
sering terganggu
Gcs : 4-5-6
oleh petugas dan
Kesadaran : composmenthis
suara suara
- Pasien sudah tidak sering terlihat
keluarga pasien
menguap hanya sesekalli aja.
sebelahnya.dan
- Skelra pada mata pasien sudah
dia tidak bisa berkurang merahnya
- Kantong mata pasien juga sudah
tidur siang saat
terlihat agak berkurang
MRS, dan pasien - Ajah terlihat agak ceria
mengatakan tidak
terbiasa tidur di
kasur
D0 :
- Mata pasien terlihat
agak merah
skleranya, terlihat
kantong mata di
bawah kelopak
matanya
- Tidur siang –,
tidur malam 5 jam
( 24.00- 05.00 )
- Sering terlihat
menguap

Tensi :
170/100mm Hg
Nadi : 90x/
mnt
Suhu : 36,5
C
RR : 20x/
mnt
Spo2 : 100
% tanpa o2
Gcs : 4-5-
6
Kesadaran :
composmenthis

3. 18/03/2021 Gangguan pola tidur 07.00 Melakukan timbang terima pasien


Kamis berhubungan dengan
hambatan 08.00 Melakukan anamnesa ulang keluhan
lingkungan pasien tentang gangguan istirahat tidur
dibuktikan oleh:
Ds : “ pasien mengatakan sudah bisa tidur
walaupun kadang masih terbangun”
Pasien
mengatakan Melakukan injeksi
- Inj ondancetron 4 mg/ iv bolus
sudah bisa tidur
- Inj ranitidine 1 amp/ iv bolus
untuk tidur 08.05
Melakukan observasi TTV
walaupun kadang
Tensi : 130/80mm Hg
masih terbangun
Nadi : 82x/ mnt
10.00
di sebabkan
Suhu : 36 C
karena suara
RR : 20x/ mnt
suara keluarga
Spo2 : 100 % tanpa o2
pasien
Gcs : 4-5-6
sebelahnya.dan
Kesadaran : composmenthis
dia mulai bisa
- Pasien sudah tidak sering terlihat
tidur siang saat
menguap hanya sesekalli aja.
MRS,
- Skelra pada mata pasien sudah
berkurang merahnya
- Kantong mata pasien berkurang
D0 :
- Wajah terlihat agak ceria
- Mata pasien tidak
merah skleranya,
terlihat kantong
mata berkurang
- Tidur siang –,
tidur malam 6 jam
( 23.00- 05.00 )
- Jarang menguap

Tensi :
130/80mm Hg
Nadi : 90x/
mnt
Suhu : 36,5
C
RR : 20x/
mnt
Spo2 : 100
% tanpa o2
Gcs : 4-5-
6
Kesadaran :
composmenthis

EVALUASI
HARI/TANGGAL JAM EVALUASI

Selasa 19.00 S : Pasien mengatakan masih sulit tidur , namun


merasa terbantu dengan adanya penutup mata dan
16 -03-2021
headseat untuk mendengarkan music dari HP gantinya
radio , dan bisa tidur siang 1
jam
O:Mata pasien terlihat agak merah skleranya, terlihat
kantong mata di bawah kelopak matanya,Sering
terlihat menguap
 Tensi : 170/100mm Hg
Nadi : 90x/ mnt
Suhu : 36,5 C
RR : 20x/ mnt
Spo2 : 100 % tanpa o2
Gcs : 4-5-6
Kesadaran : composmenthis
A: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan:
- Modifikasi lingkungan ( misal pencahayaan,
kebisingan,, suhu, matras, dan tempat tidur )
- Batasi waktu tidur siang jika perlu
- Fasilitasi menghilangkan setres sebelum tidur
-Tetapkan jadwal tidur rutin
-Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya dengan terapi air hangat
dengan cara merendam kaki di air hangat
Selasa 19.00 S : Pasien mengatakan masih sulit tidur , namun
merasa terbantu dengan adanya penutup mata dan
16 -03-2021
headseat untuk mendengarkan music dari HP gantinya
radio , dan bisa tidur siang 1
jam
O:Mata pasien terlihat agak merah skleranya, terlihat
kantong mata di bawah kelopak matanya
berkurang,Sesekali terlihat menguap
 Tensi : 150/90mm Hg
Nadi : 90x/ mnt
Suhu : 36,5 C
RR : 20x/ mnt
Spo2 : 100 % tanpa o2
Gcs : 4-5-6
Kesadaran : composmenthis
A: Masalah gangguan pola tidur teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan:
- Modifikasi lingkungan ( misal pencahayaan,
kebisingan,, suhu, matras, dan tempat tidur )
- Batasi waktu tidur siang jika perlu
- Fasilitasi menghilangkan setres sebelum tidur
-Tetapkan jadwal tidur rutin
-Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya dengan terapi air hangat
dengan cara merendam kaki di air hangat
Rabu 19.00 S : Pasien mengatakan masih sulit tidur , namun
merasa terbantu dengan adanya penutup mata dan
16 -03-2021
headseat untuk mendengarkan music dari HP gantinya
radio , dan bisa tidur siang 1
jam
O:Mata pasien tidak terlihat merah, terlihat kantong
mata di bawah kelopak matanya hilang, Tidak terlihat
menguap
 Tensi : 130/80mm Hg
Nadi : 90x/ mnt
Suhu : 36,5 C
RR : 20x/ mnt
Spo2 : 100 % tanpa o2
Gcs : 4-5-6
Kesadaran : composmenthis
A: Masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan:
- Modifikasi lingkungan ( misal pencahayaan,
kebisingan,, suhu, matras, dan tempat tidur )
- Batasi waktu tidur siang jika perlu
- Fasilitasi menghilangkan setres sebelum tidur
-Tetapkan jadwal tidur rutin
-Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya dengan terapi air hangat
dengan cara merendam kaki di air hangat
KRITISI JURNAL

1. JURNAL 1
1 Nama Peneliti dan tahun Ahsan dkk,2015
.
2 Judul penelitian Pengaruh terapi Sleep hygiene terhadap gangguan tidur pada
. anak usia sekolah yang menjalani hospitalisasi
3 Hasil penelitian Analisis Uji T dependen menunjukkan hasil signifikan
. (p=0,002) pada kelompok intervensi dan uji T Independen
menunjukkan nilai signifikan pada post test (p=0,002)
4 Simpulan dan saran Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh terapi sleep
. hygiene terhadap gangguan tidur pada anak usia sekolah yang
menjalani hospitalisasi secara nyata.

2. JURNAL 2
1 Nama Peneliti dan tahun Marhamah Syarif dan Sholikhah. 2016
.
2 Judul penelitian Pengaruh terapi dengan air hangat terhadap kualitas tidur lansia
. di dusun cambahan Gamping Kab.Sleman Yogyakarta
3 Hasil penelitian Kualitas tidur lansia sebelum melakukan terapi air hangat
. sebanyak 15 orang, setelah melakukan terapi air hangat jumlah
lansia mengalami kualitas tidur baik 12 orang, 3 orang masih
mengalami kualitas tidur buruk.
4 Simpulan dan saran Simpulan dan Saran: Terapi air hangat dengan cara merendam
. kaki sebelum tidur, berpengaruh terhadap kualitas tidur buruk
lansia di dusun Cambahan Gamping Sleman Yogyakarta.
Terdapat penurunan jumlah kualitas buruk responden setelah
diberikan terapi air hangat.Diharapkan peneliti selanjutnya
memilih lokasi tempat penelitian di panti jompo agar peneliti
lebih mendalami proses pengukuran kualitas tidur pada lansi

JURNAL 3
1 Nama Peneliti dan tahun Handono,dkk, 2019
.
2 Judul penelitian Pengaruh terapi relaksasi benson terhadap kualitas tidur lansia di
. UPT Pelayanan social lanjut usia bondowoso
3 Hasil penelitian Hasil penelitian pada kelompok intervensi diperoleh nilai p
. value (0,0005)<a (0,05) yang artinya ada pengaruh terapi
relaksasi benson terhadap kualitas tidur lansia. Sedangkan pada
kelompok control nilai p (1,00) >a (00,5) yang berarti tidak
terdapat pengaruh relaksasi benson terapi kualitas tidur lansia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi benson di lansia
dapat meningkatkan kualitas lansia.
4 Simpulan dan saran Terdapat pengaruh yang sangat signifikan pemberian terapi
. relaksasi benson terhadap kualitas tidur lansia di UPT.Pelayanan
Sosial Lanjut Usia Bondowoso

JURNAL 4
1 Nama Peneliti dan tahun Ananta,2017
.
2 Judul penelitian Pengaruh Terapi Tawa terhadap Kualitas Tidur pada lansia di
. Unit Pelayanan Teknis Panti Sosial Lanjut Usia (UPT PSLU)
Kabupaten Jember.
3 Hasil penelitian Hasilnya menunjukkan perbedaan yang signifikan dari kualitas
. tidur pretest dan posttest terapi tawa pada kelompok perlakuan
(p: 0,001), dan tidak ada perbedaan yang signifikan antara
pretest dan posttest pada kelompok kontrol (p: 0,082). Uji
mannWhitney menunjukkan perbedaan yang signifikan dari
kualitas tidur antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
setelah terapi tawa (p: 0,000). Persentase kualitas tidur lansia
sebelum terapi tawa dalam kelompok perlakuan yang buruk
100%, sedangkan setelah terapi tertawa yang baik sebesar 100%
yang berarti ada peningkatan kualitas tidur sebesar 100%.
Persentase kualitas tidur sebelum terapi pada kelompok kontrol
yang buruk sebesar 100%, sedangkan setelah persentase kualitas
tidur yang buruk adalah 100%, yang berarti tidak ada
peningkatan kualitas tidur pada kelompok kontrol.
Dapat disimpulkan bahwa Terapi tawa dapat meningkatkan
kualitas tidur lansia di UPT PSLU Jember terapi tawa dapat
diterapkan untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia.
4 Simpulan dan saran Ada pengaruh terapi tawa terhadap kualitas tidur lansia di UPT
. PSLU Jember. Penelitian selanjutnya diharapkan ada
penambahan waktu
JURNAL 5
1 Nama Peneliti dan tahun Farida, 2018
.
2 Judul penelitian Hubungan Sleep Hygiene Dan Kelelahan Fisik Dengan
. Pemenuhan Kebutuhan Tidur Lansia Yang Berdagang
Di Pasar Agrobis Plaosan Babat Kabupaten Lamongan
3 Hasil penelitian Ada hubungan yang signifikan antara kebersihan tidur dan
. pemenuhan kebutuhan tidur pedagang lansia di Agrobis Pasar
Plaosan Babat dengan koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar
0,561. Ada korelasi atau hubungan yang signifikan antara
kelelahan fisik dan pemenuhan kebutuhan tidur pedagang lansia
di Pasar Agrobis Plaosan Babat bersama koefisien korelasi yang
dihasilkan sebesar 0,324.
4 Simpulan dan saran Sleep Hygiene dan kelelahan fisik dengan terpenuhinya
. kebutuhan tidur lansia yang berdagang di Agrobis Pasar Plaosan
Babat Kabupaten Lamongan memiliki hubungan yang
signifikan, saat itu higienitas tidur seseorang yang baik,
pemenuhan kebutuhan tidur akan baik, begitu juga saat
seseorang mengalami kelelahan fisik yang parah, pemenuhan
kebutuhannya tidur akan berkurang.
Daftar pustaka
Erfrandau. (2017). Pengaruh Terapi Tawa terhadap Kualitas Tidur pada Lansia di Unit Pelayanan
Teknis Panti Sosial Lanjut Usia (UPT PSLU) Kabupaten Jember (The Effect of Laughter
Therapy on Sleep Quality of Elderly in Long-Term Care Jember). Pustaka Kesehatan, 5(2),
276–283.
Nurlis, E., Bayhakki, & Erika. (2012). Pengaruh terapi dingin. 2(2), 185–191.
Rohmawati, F. (2018). Hubungan Sleep Hygiene dan Kelelahan Fisik Dengan Pemenuhan
Kebutuhan Tidur Lansia yang Bergadang di Pasar Agrobis Plaosan Babat Kabupaten
Lamongan. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Tindakan Keperawatan (Vol. 2, Issue Hsic). https://doi.org/10.2991/hsic-17.2017.17
Wahyuningsih, A., & Febriana, D. (2011). Kajian Stres Hospitalisasi Terhadap Pemenuhan Pola
Tidur Anak Usia Prasekolah Di Ruang Anak Rs Baptis Kediri. Jurnal Penelitian STIKES
Kediri, 4(2), 66–71.

Anda mungkin juga menyukai