Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

GEOMORFOLOGI UMUM

“ RUANG LINGKUP DAN KONSEP GEOMORFOLOGI “

DOSEN PENGAMPU
ISMAIL, M.Pd

OLEH:

DILA ANDELIA
12011320091

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1442 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb…

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah Geomorfolofi Umum ini dengan lancar. Shalawat
serta salam tak lupa pula kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad saw. yang
menjauhkan kita dari jalan kegelapan hingga menuju jalan yang terang.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Geomorfologi Umum Jurusan Pendidikan Geografi. Adapun makalah ini telah
penulis usahakan semaksimal mungkin.

Dengan ini penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari
kesempurnaan, karena kesempurnaan semata hanya milik Allah SWT, untuk itu
segala kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun penulis
nantikan.

Pekanbaru, 14 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Hakikat Geomorfologi............................................... 3
B. Kedudukan Geomorfologi .................................................................. 5
C. Hubungan Geomorfologi Dengan Ilmu Lainnya ............................... 5
D. Ruang Lingkup Geomorfologi ........................................................... 7
E. Konsep Geomorfologi ........................................................................ 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................ 11
B. Saran................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 12

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar II. 1 Hakikat Geomorfologi ............................................................ 3

Gambar II. 2 Kedudukan Geomorfologi ..................................................... 5

Gambar II. 3 Konsep Dasar Geomorfologi ................................................. 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bentuk permukaan bumi selalu mengalami perubahan, perubahan
tersebut dapat terjadi secara alami akibat adanya air, angin, dan panas.
Perubahan akibat ulah manusia seperti penggunaan lahan, serta pembangunan
gedung dapat mempengaruhi kondisi permukaan suatu daerah.
Salah satu ilmu yang mempelajari tentang keadaan morfometri daerah,
yaitu geomorfologi. Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya.
Geomorfologi juga mempelajari bentuk-bentuk bentangalam, yaitu
bagaimana bentangalam itu terbentuk secara konstruksional yang diakibatkan
oleh gaya endogen, dan bagaimana bentangalam tersebut dipengaruhi oleh
pengaruh luar berupa gaya eksogen seperti pelapukan, erosi, denudasi, dan
sedimentasi. Air, angin, dan gletser, sebagai agen yang merubah batuan atau
tanah membentuk bentang alam yang bersifat destruksional, dan
menghasilkan bentuk-bentuk alam darat tertentu (landform). Geomorfologi
dalam terapannya menekankan pada studi bagaimana merencanakan tataguna
lahan yang baik dalam arti menyesuaikan penggunaan lahan sesuai dengan
kemampuannya (Verstappen,1983 dalam Tri Wibowo, 2005 di dalam Yogi
Sunarso,2008).1 Dan untuk mencapai sasaran tersebut maka dapat dilakukan
dengan pencegahan erosi, pengelolaan lahan kritis dan peningkatan teknik
konservasi tanah. Ada tiga faktor yang merupakan satu kesatuan dalam
mempelajari geomorfologi, yaitu: struktur, proses dan stadia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Geomorfologi dan Hakikat Geomorfologi ?
2. Apa yang di maksud dengan Kedudukan Geomorfologi ?
3. Apa Hubungan Geomorfologi Dengan Ilmu Lainnya ?

1
Sunarso, dkk. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY
Press.

1
4. Bagaimana Ruang Lingkup Geomorfologi ?
5. Bagaimana Konsep Geomorfologi ?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat menjelaskan Pengertian dan Hakikat Geomorfologi;
2. Dapat menjelaskan Kedudukan Geomorfologi;
3. Dapat menjelaskan Hubungan Geomorfologi Dengan Ilmu Lainnya;
4. Dapat menjelaskan Ruang Lingkup Geomorfologi;
5. Dapat menjelaskan Konsep Geomorfologi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Hakikat Geomorfologi

Gambar II. 1 Hakikat Geomorfologi

Kata Geomorfologi (Geomorphology) berasal bahasa Yunani, yang


terdiri dari tiga kata yaitu: Geos (erath/bumi), morphos
(shape/bentuk), logos (knowledge atau ilmu pengetahuan). Berdasarkan dari
kata-kata tersebut, maka pengertian gomorfologi merupakan pengetahuan
tentang bentuk-bentuk permukaan bumi. Namun, Geomorfologi bukan hanya
mempelajari bentuk-bentuk muka bumi, tetapi lebih dari itu mempelajari
material dan proses, seperti yang dikemukakan oleh Hooke (1988) dalam
Sukmantalya (1995: 1), bahwa: Geomorphologist are concerned with the
form and processes of the earth’s surface so any activity which modifies the
shape of the land, induces movement of material or alters the quantity or
quality of water and drainage, is interest to them.2
Bentuk permukaan bumi meliputi dataran dan dasar laut atau bagian
yang timbul di atas permukaan laut, dan bagian yang tenggelam didasar laut.
Diatas dataran terdapat macam-macam bentuk lahan seperti bukit,
pegunungan, lembah, pantai, delta dan sebagainya, didasar lautpun terdapat
jurang laut (palung), gunung-gunung di dasar laut, punggung-punggung laut
2
Sukmantalya, I Nyoman K, Drs. M.Sc. (1995), Pengenalan Secara Tinjau Geomorfologi dan
Terapannya Melalui PJ Untuk Inventarisasi Sumberdaya Lahan, Cibinong: Bakosurtanal.

3
dan lain-lain. Kesemua bentuk-bentuk tersebut merupakan kajian
3
geomorfologi.
Geomorfologi berasal dari 3 kata yunani yaitu ge berarti bumi, morphe
berarti bentuk, dan logos berarti ilmu. Jadi geomorfologi dapat diberi
pengertian sebagai ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi.
Geomorfologi tidak hanya mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi,
tetapi juga gaya dan proses-proses yang mengakibatkan bentuk-bentuk
demikian, serta perkembangan proses dari bentuk-bentuk tersebut.4
Geomorfologi merupakan studi yang mempelajari bentuklahan dan
proses yang mempengaruhinya serta menyelidiki hubungan timbal balik
antara bentuklahan dan proses-proses itu dalam susunan keruangan
(Verstappen,1983).5 Proses geomorfologi adalah perubahan-perubahan baik
secara fisik maupun kimiawi yang mengakibatkan modifikasi permukaan
bumi (Thornbury, 1970). Penyebab proses geomorfologi adalah benda-benda
alam yang dikenal dengan benda-benda alam berupa angin dan air. Proses
geomorfologi dibedakan menjadi dua yaitu proses eksogen (tenaga asal luar
bumi) yang umumnya sebagai perusak dan proses endogen (tenaga yang
berasal dari dalam bumi) sebagai pembentuk, keduanya bekerja bersama-
sama dalam merubah permukaan bumi.6
Melalui kajian proses, geomorfologi berusaha mengkaji bagimana
bentukan asal tersebut terjadi dan terbentuk, sebab bentukan alam yang kita
lihat sama namun kemungkinan proses dan gaya-gaya (kekuatan) yang
membentuknya berlainan. Contoh daerah perbukitan , dapat terbentu dari
proses erosi dari kekuatan air yang mengalir ( tenaga eksogen), tetapi dapat
juga terbentuk melalui proses tektonik ( tenaga endogen ). 7

3
Suharini, erni dan Abraham Palangan.2009.Geomorfologi gaya, proses dan bentuk
lahan.Semarang : Widya karya.
4
Ibid,.
5
Verstappen, H. Th. 1983. Applied Geomorphology. Amsterdam: Elsevier
6
hornbury, W. D.1970. Principle of Geomorphology. New York : Jhon Willey and Sont Inc.
7
Suharini, erni dan Abraham Palangan.2009.Geomorfologi gaya, proses dan bentuk
lahan.Semarang : Widya karya.

4
Dengan demikian melalui geomorfologi kita dapat mempelajari bentuk-
bentuk permukaan bumi, sekaligus menganalisa bagaimana bentukan tersebut
dapat terjadi dan bagaimana perkembangan bentukan itu selanjutnya. 8

B. Kedudukan Geomorfologi
Geomorfologi adalah ilmu bantu untuk mempelajari geografi yang
mengkaji lingkungan fisik, kedudukannya sama dengan
Hidrologi,Meteorologi/Klimatologi, Oceanografi dan Biogeografi.9

Gambar II. 2 Kedudukan Geomorfologi

C. Hubungan Geomorfologi Dengan Ilmu Lainnya


Berbicara mengenai hubungan antara Geomorfologi dengan Geologi
W.M. Davis dalam Sudardja (1977: 4) menggunakan
istilah geomorphogeny dan geomorphography, karena adanya perbedaan
10
penekanan dalam mempelajarinya. Dimana, geomorphogeny tekanan dalam
mempelajarinya mengutamakan bentuk-bentuk muka bumi masa lampau,
yang erat hubungannya dengan geologi, sedangkan geomorphography lebih
menekankan mempelajari bentuk-bentuk muka bumi yada ada pada masa

8
Ibid,.
9
Suwijanto, Ir., (tanpa tahun), Geomorfologi “Makalah”, Kursus Pendalaman Meteri Ilmu
Kebumian Bagi Guru SMU Tingkat Regiaonal Jawa Tengah, Kebumen: LIPI UPT Lab. Alam
Geologi Karangsambung.
10
Sudarja Adiwikarta dan Akub Tisnasomantri, (1977), Geomorfologi Jilid I, Bandung: Jurusan
Pend. Geografi IKIP Bandung.

5
sekarang, sehingga hubunganya dengan geografi sangat erat. Obyek kajian
Geomorfologi seperti yang tersurat dalam definisi-definisi yang dikemukakan
pada bagian terdahulu adalah bentuklahan. Zakrezewska dalam Sutikno
(1990: 2), mengatakan bahwa Geomorfologi itu mencakaup aspek lingkungan
dan aspek spasial/keruangan termasuk ke dalam aliran geomorfologi-
geografis.11 Aliran Geomorfologi yang lain adalah geomorfologi-geologis.
Geomorfologi-geografis cakupannya terletak pada penterapan konsep trilogi
proses, meterial, dan morfologi, sedangkan dalam aliran geomorfologi-
geologis menggunakan cakupannya terletak pada penterapan konsep bahwa
aspek dari semua bentuklahan ditentukan oleh struktur, proses, dan stadium
(Sutikno, 1990: 4).12 Dengan demikian aspek dari bentuklahan yang
mendapat sorotan meliputi morfografi, morfometri, proses-proses
geomorfologi, morfogenesis, morfokronologi serta mempelajari ekologi
bentang lahannya yang tersusun atas batuan, bentuklahan, tanah, vegetasi,
penggunaan lahan, dan lain-lain. Dengan demikian bahwa dalam mempelajari
Geomorfologi terkait pada geologi, fisiografi, dan proses geomorfologi yang
menjadi faktor yang tidak dapat diabaikan dalam perubahan bentuklahan.
Atas dasar keterangan yang telah diuraikan di atas, maka berikut ini
disajikan mengenai hubungan antara geologi, fisiografi, dan proses
geomorfologi.
Geomorfologi merupakan cabang dari geografi yang telah berdiri
sendiri seperti oceanografi, klimatologi, dan lain-lain.
1. Geomorfologi dan geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena-fenomena geosfera dengan sudut pandang kelingkungan
kewilayahan dalam konteks keruangan (Seminar IGI, 1988). Fenomena
geosfer itu terdiri dari fenomena-fenomena atmosfera, litosfera, hidrosfera,
dan biosfera. Kajian geomorfologi adalah pada fenomena litosfera,
khususnya dalam hal bentuk-bentuk permukaan dan perkembangannya.

11
Sutikno (1987), Geomorfologi Konsep dan Terapannya “Makalah”, Yogyakarta: Fakultas
Geografi UGM.
12
Ibid,.

6
2. Geomorfologi dan Fisiografi
Fisiografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena fisik
bumi yaitu : hidosfera, litosfera dan atmosfera. Dengan demikian
geomorfologi itu adalah bagian dari fisiografi.

3. Geomorfologi dan Geologi


Objek kajian geologi adalah bumi secara keseluruhan. Termasuk
didalamnya asal kejadian, struktur, komposisi, dan sejarahnya ( termasuk
perkembangan kehidupan), dan proses alamiah yang membuat
perkembangannya hingga sampai pada keadaan sekarang (kartili, 1958).
Dengan demikian geomorfologi merupakan bagian dari geologi.

Lebih lanjut geomorfologi itu sendiri dapat dikelompokan dalam empat


bagian besar (H.Th. Verstappen,1983. Hal 4), yaitu :
1. Geomorfologi statis yang lebih memusatkan pada bentuk-bentuk
permukaan bumi yang nyata.
2. Geomorfologi dinamis yang lebih memusatkan pada gaya dan proses yang
menyebabkan bentuk permukaan itu terjadi.
3. Geomorfologi genetis yang lebih memusatkan pada perkembangan relief
permukaan bumi.
4. Geomorfologi kelingkungan memusatkan pada bentuk-bentuk ekologis
bentangan alam dengan menggunakan ukuran tertentu.

D. Ruang Lingkup Geomorfologi


Maka dibuatlah ruang lingkup ilmu pengetahuan geografi untuk
memudahkan pembagian hal yang akan dipelajari, seperti:
1. Pengungkapan kejadian yang tampak dan terjadi di bumi. Seperti
mengapa pergeseran kulit bumi terjadi, mengapa aliran udara
memengaruhi iklim atau bagaimana stalaktit dan stalagmit di gua
terbentuk.
2. Meneliti sebab akibat suatu gejala atau kejadian dengan gejala lainnya,
misalnya kenapa gempa bumi dapat terjadi, atau mengapa jika gempa
bumi terjadi di laut dapat menimbulkan tsunami.

7
3. Mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena yang terjadi di
permukaan bumi, misalnya daerah tropis memiliki ciri curah hujan yang
tinggi, hutan lebat, dan binatang yang beraneka ragam, sedangkan daerah
kering memiliki ciri curah hujan yang sedikit, wilayah gersang dan jarang
tumbuhan, serta hanya dihidupi makhluk tertentu saja.
4. Mempelajari penyebaran kejadian/gejala, seperti mengapa di Indonesia
sering terjadi gempa ? atau persebaran penduduk.
5. Pemecahan masalah geografi dilakukan melalui pendekatan keruangan,
ekologi, dan kewilayahan. Contohnya, penebangan hutan yang
mengakibatkan banjir dapat dicari pengurangan dampaknya dengan
pendekatan analisis ekologi.
Secara garis besar, objek kajian geografi dapat dibedakan menjadi 2
aspek utama, yaitu aspek fisik dan sosial. Aspek fisik bisa berupa sesuatu
yang berhubungan dengan kimiawi, biologis, astronomis dan lainnya.
Sedangkan aspek sosial dalam geografi biasanya erat hubungannya dengan
hal yang berkaitan dengan manusia, misalnya antropologis, politis, ekonomis,
dan sebagainya.
Karena cakupannya yang luas dan seringkali berhubungan dengan
disiplin ilmu lain, tidak jarang geografi melahirkan disiplin ilmu baru.
Contohnya, interaksi antara geografi dengan biologi melahirkan biogeografi.

E. Konsep Geomorfologi
Dalam mempelajari geomorfologi secara baik diperlukan secara baik
dasar pengetahuan yang baik dalam bidang klimatologi, geografi, geologi
serta sebagian ilmu fisika dan kimia yang mana berkaitan erat dengan proses
dan pembentukan muka bumi. Secara garis besar proses pembentukan muka
bumi menganut azas berkelanjutan dalam bentuk daur geomorfik
(geomorphic cycles), yang meliputi pembentukan daratan oleh tenaga dari
dalam bumi (endogen), proses penghancuran/pelapukan karena pengaruh luar
atau tenaga eksogen, proses pengendapan dari hasil pengahncuran muka bumi
(agradasi), dan kembali terangkat karena tenaga endogen, demikian
seterusnya merupakan siklus geomorfologi yang ada dalam sekala waktu

8
sangat lama. Hubungan antara geologi, fisiografi, dan proses geomorfologi
(Suparpto, 1997: 3)13
Gejala morfologi ada sejak jaman romawi dan yunani. Pada waktu itu
sampai abad petengahan terdapat terori malapetaka (Catastrophism theory).
Teori ini menyatakan perubahan bumi akan berubah apabila terjadi ciptaan
baru oleh tuhan. Perubahan-berubahan ini diiringi oleh malapetaka-
malapetaka bagi manusia, misalnya : tanah longsor, banjir, letusan gunung
berapi dan lain-lain.
Pada abad 18, seorang sarjana Scotlandia yaitu J.Mutton (1726-1797)
menyusun “teori uniformitarianisme” (uniformitarianism theory). Teori ini
mengatakan bahwa gaya dan proses yang mengubah bentuk permukaan dari
dahulu hingga sekarang sebenarnya sama, yang berbeda hanya kekuatan,
kecepatan gaya dan proses tersebut. Selanjutnya dinyatakan bahwa semua
bentukan lahan dipermukaan bumi terbentu secara berlahan tetapi secara terus
menerus.

Gambar II. 3 Konsep Dasar Geomorfologi

Prinsip dasar dalam kajian geomorfologi :


1. Gaya dan proses pembentukan bentang alam sepanjang masa adalan sama.
Perbedaannya terletak pada kekuatannya.
2. Gaya dan proses geomorfologi yang berbeda menghasilkan bentang alam
yang berbeda juga
3. Iklim sangat mempengaruhi pembentukan bentang alam

13
Suprapto Dibyosaputro, Drs. M.Sc., (1997), Geomorfologi Dasar, Yogyakarta: Fakultas
Geografi UGM.

9
4. Tingkat perkembangan pembentukan bentang lahan akan menghasilkan
bentang alam yang berbeda juga
5. Siklus geomorfik yang komplek pada bentuk lahan yang ada sering
dijumpai pada siklus geomorfik yang tunggal
6. Mahluk hidup yang berpengaruh terhadap pembentukan dan perubahan
bentang alam.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Geomorfologi bukan hanya sekedar mempelajari bentuklahan yang
tampak saja, tetapi juga mentafsirkan bagaimana bentuk-bentuk tersebut bisa
terjadi, proses apa yang mengakibatkan pembentukan dan perubahan muka
bumi. Jadi meliputi bentuklahan (landform), proses-proses yang
menyebabkan pembentukan dan perubahan yang dialami oleh setiap
bentuklahan yang dijumpai di permukaan bumi termasuk yang terdapat di
dasar laut/samudera serta mencari hubungan antara bentuklahan dengan
proses-proses dalam tatanan keruangan dan kaitannya dengan lingkungan.
Konsep dasar Geomorfologi perlu dipahami secara baik untuk
mempelajari Geomorfologi dalam membantu mengenal dan menganilasa
kenampakan bentuklahan di permukaan bumi, sehingga pada akhirnya dapat
mengenal peristilahan baik secara deskriptif maupun secara empiris, terutama
nanti dalam melakukan klasifikasi bentuklahan.
Geomorfologi mempunyai peran dan terapan dalam survei dan
pemetaan, survei geologi, hidrologi, vegetasi, penggunaan lahan pedesaan,
keteknikan, ekplorasi mineral, pengembangan dan perencanaan, analisis
medan, banjir, serta bahaya alam disebabkan oleh gaya endogen.

B. Saran
Diharapkan setelah mempelajari dan memahami makalah ini, mahasiswa
dapat mengamalkan dengan baik, dan mahasiswa dapat mengembangkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Kami sebagai kelompok penyusun makalah
meminta saran dan kritik pembaca, karena kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Referensi Dari Buku


Hornbury, W. D.1970. Principle of Geomorphology. New York : Jhon Willey and
Sont Inc.

Sudarja Adiwikarta dan Akub Tisnasomantri, (1977), Geomorfologi Jilid I,


Bandung: Jurusan Pend. Geografi IKIP Bandung.

Suharini, erni dan Abraham Palangan.2009.Geomorfologi gaya, proses dan


bentuk lahan.Semarang : Widya karya.

Sukmantalya, I Nyoman K, Drs. M.Sc. (1995), Pengenalan Secara Tinjau


Geomorfologi dan Terapannya Melalui PJ Untuk Inventarisasi Sumberdaya
Lahan, Cibinong: Bakosurtanal.

Sunarso, dkk. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.


Yogyakarta: UNY Press.

Suprapto Dibyosaputro, Drs. M.Sc., (1997), Geomorfologi Dasar, Yogyakarta:


Fakultas Geografi UGM.

Verstappen, H. Th. 1983. Applied Geomorphology. Amsterdam: Elsevier

Referensi Dari Makalah


Sutikno (1987), Geomorfologi Konsep dan Terapannya “Makalah”, Yogyakarta:
Fakultas Geografi UGM.

Suwijanto, Ir., (tanpa tahun), Geomorfologi “Makalah”, Kursus Pendalaman


Meteri Ilmu Kebumian Bagi Guru SMU Tingkat Regiaonal Jawa Tengah,
Kebumen: LIPI UPT Lab. Alam Geologi Karangsambung.

12

Anda mungkin juga menyukai