Anda di halaman 1dari 1

Pertemuan ke-10

Materi lanjutan pertemuan ke-9

KONSUMSI DAN APBN

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi

 Pendapatan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi tingkat konsumsi.
Secara makro agregat pengeluaran konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan
pendapatan nasional, semakin besar pendapatan maka semakin besar pula pengeluaran
konsumsi masyarakat dan sebaliknya.
 Kekayaan rumah tangga. Semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi tingkat konsumsi
 Tingkat suku bunga. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah tingkat konsumsi.
Masyarakat lebih tertarik menyimpan uang Ketika suku bunga tinggi daripada digunakan
untuk konsumsi
 Ekspektasi rumah tangga terhadap masa depan. Ketika perekonomian di masa depan
diprediksi semakin baik, maka pola konsumsi meningkat. Sebaliknya, jika kondisi
perekonomian diprediksi semakin lesu maka masyarakat mengurangi konsumsinya saat ini.
 Kebijakan pemerintah mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan. Keinginan
pemerintah untuk mengurangi ketimpangan dalam distribusi pendapatan ternyata akan
menyebabkan bertambahnya pengeluaran konsumsi masyarakat secara keseluruhan.
 Program-program pensiun. Individu yang memiliki program pensiun relative besar akan
meningkatkan pola konsumsi saat ini. Sebaliknya bagi mereka yang memiliki program
pensiun kecil maka akan mengurangi pola konsumsi saat ini.
 Sikap berhemat sebagai factor non ekonomi.

APBN

Pola APBN dan realisasinya adalah untuk melaksanakan tugas sehari-hari(rutin) dalam rangka
pelaksanaan kegiatan dibidang pemerintahan. APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan,
alokasi, distribusi, dan stabilisasi.

1. Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa APBN menjadi dasar untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
2. Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa APBN menjadi pedoman bagi manajemen
dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
3. Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa APBN menjadi pedoman untuk menilai apakah
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
4. Fungsi alokasi mengandung arti bahwa APBN harus diarahkan untuk menciptakan lapangan
kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan
efisiensi dan efektivitas perekonomian.
5. Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan APBN harus memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan.
6. Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa APBN menjadi alat untuk memelihara dan
mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian negara.

Anda mungkin juga menyukai