Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN BUKU AJAR CETAK PADA MATA PELAJARAN

PEMROGRAMAN DASAR KELAS X PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA DI


SMK NEGERI 11 MALANG

ARTIKEL ILMIAH

OLEH
AHMAD ILTIMAS RIDHO
130533608262

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
OKTOBER 2018
PENGEMBANGAN BUKU AJAR CETAK MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN
DASAR KELAS X MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 11 MALANG
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Ahmad Iltimas Ridho


Syaad Patmanthara
Dila Umnia Soraya

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Malang

Artikel ini telah disetujui oleh Pembimbing Skripsi.

Malang, Desember 2018


Pembimbing I

Dr. Ir. H. Syaad Patmanthara, M.Pd.


NIP 196207031991031001

Malang, Desember 2018


Pembimbing II

Dila Umnia Soraya, S.Pd., M.Pd.


NIP. 198902022014042001
PENGEMBANGAN BUKU AJAR CETAK PADA MATA PELAJARAN
PEMROGRAMAN DASAR KELAS X PROGRAM KEAHLIAN
MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 11 MALANG
¿¿
Ahmad Iltimas Ridho(¿), Syaad Patmanthara , Dila Umnia Soraya(¿∗¿)
*Penulis, Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Informatika (2013) Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
**Pengajar, Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
*** Pengajar, Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
iltimasridho@gmail.com, syaad.ft@um.ac.id, dila.umnia.ft@um.ac.id
Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang
Jalan Semarang No. 5 Malang

Abstrak

Mata pelajaran Pemrograman Dasar merupakan salah satu mata pelajaran yang harus ditempuh
siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Siswa diharapkan mampu menguasai kompetensi
yang sudah ditetapkan. Dalam proses belajar guru berperan sebagai penyampai materi kepada
siswa. Penyampaian materi pun tidak lepas dari penggunaan media sebagai sarananya.
Meskipun guru seringkali menyajikan materi dengan cukup baik, namun pemanfaatan media
yang kurang maksimal menyebabkan sampainya materi menjadi kurang sempurna. Buku ajar
yang digunakan untuk pembelajaran saat ini berupa power point, modul dari guru, dan internet.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMK Negeri 11 Malang, salah satu faktor yang
mendukung peneliti untuk mengembangkan buku ajar cetak adalah kurangnya sumber belajar
berupa buku ajar cetak yang memadai sebagai penunjang pelaksanaan pembelajaran.
Berdasarkan masalah yang tertera di atas, maka dikembangkan Media Pembelajaran berupa
buku ajar cetak. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengembangan ini adalah Model
Pengembangan Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate (ADDIE), yang
dikembangkan oleh Dick and Carrey (1996). Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menunjukkan proses pengembangan, kualitas buku ajar, dan implementasi buku ajar berupa uji
coba yang dapat ditinjau dari pelaksanaan yang sesuai dengan kebutuhan. Buku ajar ini telah di
validasi oleh ahli materi dan ahli media serta subjek uji coba, yang menunjukkan bahwa buku
ajar yang dikembangkan telah valid dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Kata kunci: Pengembangan, Buku Ajar, Pemrograman Dasar

Abstract

Subjects basic programming is one of subjects to students vocational school. Students are
expected to control competence that has been set.In learning process teachers serve as all
matter to students. This matter will be separated from the use of the media as infrastructures.
Although teachers often presenting matter quite well, but the use of media yet optimal cause he
gave matter into deficient. Teaching materials used to learning currently of power point ,
module from teachers , and the internet .Based on observation that has been done in Vocational
high school 11, one factor support researchers to develop material print is the lack of teaching
learn such a print sufficient for a supporting the implementation of learning. Based on a
problem that were written above , then developed in the form of the teaching material print
media. The Teaching materials print were developed using Analyze, Design Develop,
Implement Evaluate (ADDIE) models developed by Dick and Carrey (1996). The result of this
research is hoping to make the process of development , the quality of the teaching material ,
and the implementation of the teaching material in the form of the trial that has can be
reviewed of the implementation of necessary for the government to.This teaching material had
been validated by material experts and media experts as well as test subjects, demonstrating
that the developed teaching materials had been valid and fit to be used in the learning process.

Keywords: Development, Teaching Materials Print, Programming Basic.


Salah satu mata pelajaran yang wajib untuk para siswa di SMK Negeri 11
ditempuh oleh siswa pada SMK Negeri 11 Malang. Hal tersebut menyebabkan kurang-
Malang sebagai pelajaran kompetensi nya kemandirian dan pemahaman para
kejuruan adalah mata pelajaran Pemro- siswa dalam melaksanakan praktikum mata
graman Dasar, sesuai dengan Kurikulum pelajaran Pemrograman Dasar, dan
2013. Hasil observasi awal pada mata berdampak pada nilai siswa yang turun dan
pelajaran Pemrograman Dasar di SMK pemahaman yang kurang mencapai standar.
Negeri 11 Malang dalam proses belajar Hasil data nilai UTS siswa menyatakan
mengajar para siswa adalah terbatasnya bahwa siswa masih lemah dalam mema-
bahan ajar ajar yang digunakan saat ini hami mata pelajaran pemrograman dasar.
yang sesuai dan memudahkan para perserta Sebanyak 62 % siswa memiliki nilai
didik. Selama ini para guru mengajarkan dibawah KKM , bahkan ada beberapa siswa
materi pelajaran Pemrograman Dasar yang masih mendapatkan nilai antara 20
menggunakan kumpulan materi-materi hasil hingga 40. Data tersebut dapat dijadikan
dari gabungan dari berbagai buku yang ada, sebagai data pendukung untuk menyim-
agar sesuai dengan urutan-urutan materi pulkan bahwasanya siswa masih lemah
yang akan diajarkan kepada para siswa, dalam memahami mata pelajaran pemro-
banyak para siswa merasa kesulitan dengan graman dasar.
materi yang diajarkan karena tutorial atau Berdasarkan uraian diatas, bahwa
materi yang diajarkan tidak dibuat untuk pengembangan buku ajar cetak sangat
memudahkan para siswa dalam melak- penting dilaksanakan untuk memberikan
sanakan pembelajaran. para siswa kemandirian dan peahaman pada
Pada kurikulum sebelumnya materi mata pelajaran Pemrograman Dasar, yang
semester satu mata pelajaran Pemrograman dapat digunakan sebagai sumber belajar
Dasar membahas tentang teori dan pada pada saat dirumah maupun di lingkungan
semester dua membahas tentang praktikum, sekolah dengan mandiri dan efektif.
namun kurikulum yang dipakai sekarang
berbeda dengan kurikulum yang Metode Penelitian dan Pengembangan
sebelumnya, ditambah terdapat materi yang Model penelitian dan pengembangan
membahas tentang User Interface. Sehingga yang digunakan adalah model pengem-
bahan ajar utama yang mencakup bangan ADDIE merupakan model pengem-
keseluruhan materi masih belum ada dan bangan yang dikembangkan oleh Dick and
para siswa dalam proses belajar mengajar Carry (1996) untuk merancang suatu
masih belum memakai bahan ajar tetap. Hal system pembelajaran. Terdapat 5 tahapan
itu membuat siswa dan guru mengalami dalam pengembangan ADDIE ini, dimana
beberapa masalah dalam proses belajar langkah model pengembangan ADDIE
mengajar pada mata pelajaran sama dengan singkat model pengembangan
Pemrograman Dasar. tersebut, yaitu Analysis, Design, Develop-
Kurangnya bahan ajar yang memu- ment, or Production, Implementation or
dahkan tersebut menghambat proses Delivery and Evaluations.
pembelajaran yang dilakukan oleh para
siswa, guru akan mengalami kesulitan
dalam perencanaan pembelajaran seperti
penentuan materi pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum yang sudah di terapkan
di sekolah tersebut. Pembelajaran yang
dilakukan cenderung kaku, karena hanya
menggunakan tata cara step by step tanpa
adanya ilustrasi bagaimana cara penyu-
Gambar 1: Model Pengembangan ADDIE
sunan praktikum yang mandiri dan efektif
Sumber: Branch (2009:19)
Pada model pengembangan ADDIE Deskripsi Produk
oleh Branch yang diterapkan dalam buku Produk yang akan dikembangkan
ajar cetak berupa menunjukkan bahwa adalah buku ajar cetak berupa modul mata
evaluasi dilakukan di setiap tahap pengem- pelajaran Pemrograman Dasar yang dapat
bangan. digunakan sebagai suplemen pembelajaran
Analisis masalah merupakan tahapan yang memudahkan pemahaman isi materi
awal yang dilakukan peneliti dalam proses dengan gambar, latihan, dan praktikum.
awal penelitian. Tahapan ini bertujuan Dalam pengembangan buku ajar cetak
untuk mengetahui permasalahan yang ada pengembang terlebih dahulu membuat
serta memberikan keputusan bahwa masa- rancangan produk yang berfungsi sebagai
lah tersebut membutuhkan solusi atau tidak acuan untuk membuat buku ajar yang
untuk penyelesaiannya. Teknik analisis dikembangkan.
permasalahan pada penelitian ini dilakukan
melalui teknik observasi, wawancara, dan Instrumen Penelitian
angket kebutuhan siswa. Instrumen penelitian merupakan alat-
Tahapan Penentuan Tujuan Pengem- alat yang digunakan untuk memperoleh
bangan, peneliti menentukan tujuan pe- atau mengumpulkan data dalam rangka
ngembangan yang ingin dicapai. Berda- memecahkan masalah penelitian atau
sarkan analisis masalah yang telah mencapai tujuan penelitian.
dilakukan , maka penelitian ini bertujuan Instrumen yang digunakan dalam
untuk mengembangkan buku ajar cetak penelitian ini adalah instrumen angket.
berupa modul, serta menguji kelayakan Instrumen ini berupa daftar pertanyaan
buku ajar tersebut ketika akan digunakan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi
pada proses pembelajaran, Mata Pelajaran oleh ahli materi, ahli media dan responden
Pemrograman Dasar siswa SMK kelas X yaitu siswa Multimedia Kelas X di SMK
Multimedia. Negeri 11 Malang yang sudah atau sedang
Analisis kebutuhan merupakan taha- menempuh mata pelajaran Pemrograman
pan yang dibutuhkan dalam proses pengum- Dasar.
pulan bahan-bahan, yang akan digunakan
sebagai acuan dalam proses pengembangan Teknik Pengumpulan Data
buku ajar. Karena setiap analisis memiliki Instrumen yang digunakan pada
kebutuhan yang berbeda-beda diantaranya penelitian pengembangan ini berupa angket
adalah Silabus Mata Pelajaran Pemro- yang divalidasi oleh (1) ahli media (2) ahli
graman Dasar pada dasar bidang keahlian materi (3) responden. Angket yang
Teknologi Informasi dan Komunikasi, digunakan adalah angket semi tertutup.
Buku referensi yang digunakan oleh guru Disebut semi tertutup karena pada angket
pengajar dalam proses pembelajaran. telah disajikan pilihan untuk dipilih
Pemecahan masalah di sesuaikan validator dan responden serta diberi kolom
dengan analisis masalah serta analisis kritik dan saran sebagai masukan atau
kebutuhan, untuk menentukan solusi yang kritikan untuk perbaikan buku ajar cetak.
sesuai untuk mengatasi masalah diatas. Penelitian menggunakan angket tertutup
Teknik pemecahan masalah yang dilakukan yang pertanyaannya dibatasi oleh beberapa
oleh peneliti adalah dengan menggunakan opsi jawaban. Isi angket diadobsi dari
buku ajar sebagai sarana untuk memfasi- instrument penilaian siswa oleh guru
litasi bahan ajar mata pelajaran pemro- sekolah. Jenis angket yang dikembangkan
graman dasar serta memanfaatkan fitur memanfaatkan skala Likert. Tingkatan yang
latihan coding sintaks pemrograman dasar digunakan dengan empat skala yang
secara bertahap, sehingga siswa dapat diadaptasi dari Sugiyono (2016). Setiap
meningkatkan intensitas diri dalam melatih tingkatan memiliki indikator, indikator
coding pemrograman dasar. yang digunakan dalam skala Likert yaitu:
(SB) Sangat Baik, (B) Baik, (K) Kurang,
(SK) Sangat Kurang, yang dapat dilihat Hasil dan Pembahasan
pada Tabel 2 berikut: Pengembangan Buku Ajar Cetak pada
mata pelajaran Pemrograman Dasar ini
Tabel 1. kriteria penilaian. mengajarkan materi untuk Siswa Kelas X
Kriteria Keterangan
Multimedia SMKN 11 Malang. Materi yang
4 Sangat baik
3 Cukup baik diajarkan adalah Algoritma, Perangkat
2 Kurang baik Lunak Bahasa Pemrograman, Tipe Data,
1 Sangat kurang baik Variabel, Konstanta, Operator, Ekspresi,
Operasi Aritmatika, Operasi Logika,
Teknik Analisa Data Percabangan dan Perulangan. Buku Ajar ini
Data dalam penelitian ini diperoleh dari terdiri dari beberapa bagian yang akan
angket penilaian yang diberikan kepada ahli dijelaskan sebagai berikut.
materi, ahli media, dan pengguna (siswa)
yang kemudian dianalisis dengan 1. Sampul Buku Ajar
mengadopsi teknik analisis data dari Akbar Pada halaman ini merupakan halaman
(2015:82) sebagai berikut: awal / sampul depan yang digunakan pada
buku ajar mata pelajaran Pemrograman
a. Rumus Analisis Data Dasar.
TSEV Pada bagian pojok kiri atas terdapat logo
V= x 100 …..…..(Persamaan 3.1)
SMax Universitas Negeri Malang yang
menunjukkan buku ajar ini disusun oleh
Keterangan: mahasiswa Universitas Negeri Malang.
V = Validitas
TSEV = Total skor empiric validator
SMax = Skor Maksimal yang
diharapkan

b. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan terhadap validitas
dan kelayakan data yang digunakan dalam
penelitian pengembangan ini mengadaptasi
kualifikasi penilaian dari Akbar (2013)
yang dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:

Tabel 2. Kriteria Validitas


No. Kriteria Tingkat Validitas
1 85.01% - Sangat valid, atau dapat
100% digunakan tanpa revisi Gambar 4.1 Halaman Awal/Cover
2 70.01% - Cukup valid, atau dapat
85.00 % digunakan namun perlu 2. Kata Pengantar
direvisi kecil
3 50.01% - Kurang valid,
Pada halaman pendahuluan terdapa hal-hal
70.00% disarankan tidak yang harus diperhatikan sebelum kegiatan
dipergunakan karena pembelajaran dan bahasan materi yang
perlu revisi besar terdapat pada buku ajar .
4 01.00% - Tidak valid, atau tidak
50.00 % boleh digunakan
Gambar 4.5 Halaman Judul Bab
Gambar 4.2 Halaman Pendahuluan
6. Halaman Materi
3. Petunjuk Penggunaan Pada halaman ini berisi tentang materi
Pada halaman petunjuk terdapat hal-hal yang disertai dengan gambar-gambar atau
yang harus diperhatikan sebelum kegiatan ilustrasi agar memudahkan pemahaman
pembelajaran. siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Gambar 4.3 Halaman Petunjuk Penggunaan

4. Glosarium
Pada halaman ini terdapat glosarium yang Gambar 4.6 Halaman Materi
berisi tentang kata-kata yang asing pada
buku ajar agar memudahkan siswa dalam 7. Halaman Tugas dan Uji Kompetensi
memahami istilah-istilah yang sulit. Pada halaman ini terdapat tugas dan
soal uji kompetensi yang bertujuan untuk
melatih analisis masalah dan memberi
informasi tambuku pada siswa.

Gambar 4.4 Halaman Glosarium

5. Halaman Judul Bab Gambar 4.7 Halaman Tugas dan Uji Kompetensi
Pada halaman ini berisi judul bab dan
tujuan yang harus dicapai oleh siswa. Pada 8. Halaman Rangkuman
poin mengamati siswa akan diberi sebuah Pada halaman ini berisikan rangkuman
masalah yang berhubungan dengan bahasan materi yang telah dijabarkan pada setiap
materi. pembahasan pada tiap-tiap sub bab.
karena adanya beberapa aspek yang
mendapatkan nilai 2, maka pengembang
membutuhkan beberapa evaluasi. Pada
angket aspek 7 dengan nilai 2 yang
menyebutkan bahwa “Buku ajar kurang
menarik, dikarenakan kurangnya variasi
warna”.
Dari hasil analisis uji coba
kelompok besar buku ajar mendapatkan
81,4%. Hal tersebut menunjukkan buku ajar
masuk dalam kriteria “layak”. Namun
Gambar 4.8 Halaman Rangkuman karena adanya beberapa aspek yang
9. Halaman Daftar Pustaka mendapatkan nilai 2, maka pengembang
Pada halaman ini terdapat daftar membutuhkan beberapa evaluasi. Pada
pustaka yang berisikan sumber buku yang angket aspek 7 dengan nilai 2 yang
dijadikan sebagai rujukan dalam menyusun menyebutkan bahwa “Buku ajar kurang
materi. menarik dikarenakan kurangnya ilustrasi
gambar dan design variasi warna”.

Kesimpulan

Proses studi awal pengumpulan data


awal pada SMK Negeri 11 Malang,
Program Keahlian Multimedia, dilak-
sanakan sebelum melaksanakan pengem-
bangan produk buku ajar cetak. Hal ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk menge-
Gambar 4.9 Halaman Daftar Pustaka tahui media atau bahan ajar yang telah
digunakan oleh para siswa terdapat
Pembahasan kelebihan serta kekurangannya sebagai
Dari hasil analisis data validasi oleh bahan pertimbangan dalam menghasilkan
ahli media mendapatkan 81.45%. Jika buku ajar yang lebih baik dari media yang
dianalisis, data tersebut masuk dalam sudah ada. Sasaran penelitian dan
kriteria “valid”. Namun, pada validasi pengembangan buku ajar ini ditujukan
masih ditemukan beberapa kesalahan kepada siswa kelas X Program Keahlian
format penulisan. Sehingga perlu dilakukan Multimedia SMK Negeri 11 Malang.
revisi menggunakan saran-saran dari Penelitian dan pengembangan buku ajar
validator. cetak ini memanfaatkan metode penelitian
Dari hasil analisis data validasi ahli model ADDIE yang digunakan untuk
materi mendapatkan 78.7%. Dalam validasi merancang serta mengembangkan buku ajar
ahli materi, validator memberi saran buku cetak Pemrograman Dasar.
ajar pembelajaran siap untuk diujicobakan. Produk pengembangan yang dihasil-
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa buku kan berupa buku ajar berbasis cetak mata
ajar masuk dalam kriteria “valid” dan pelajaran Pemrograman Dasar Siswa Kelas
materi buku ajar sesuai dengan deskripsi X Jurusan Multimedia Sekolah Menengah
kompetensi pemrograman dasar. Kejuruan Negeri 11 Malang. Struktur yang
Dari hasil analisis uji coba dimiliki buku ajar cetak Pemrograman
kelompok kecil buku ajar mendapatkan Dasar antara lain: (1) Sampul; (2) Kata
78,8%. Hal tersebut menunjukkan buku ajar Pengantar; (3) Penda-huluan; (4) Petunjuk;
masuk dalam kriteria “layak”. Namun
(5) Peta Materi; (6) Glosarium; (7) Materi; Akbar, Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat
(8) Latihan; (9) Rangkuman; (10) Evaluasi. Pembelajaran. Bandung: PT
Penyajian materi dalam buku ajar Remaja Rosdakarya.
merujuk pada silabus Kurikulum 2013 Mata Branch, R. M. 2009. Instructional Design
Pelajaran Pemrograman Dasar semester I The ADDIE Approach. USA:
yang terdiri dari 7 pokok bahasan, yaitu (1) University of Georgia.
Algoritma; (2) Perangkat Lunak Bahasa
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan
Pemrograman; (3) Struktur Bahsa Pemro-
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
graman; (4) Tipe Data, Variabel, Konstanta,
Majid, A. 2013. Strategi Pembelajaran
Operator dan Ekspresi; (5) Operasi
.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Aritmatika dan Logika; (6) Percabangan;
Muslich, Mansur. 2010. Text Book Writing.
(7) Perulangan.
Jakarta: Ar-Ruzz Media
Produk buku ajar yang telah
Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif
dikembangkan melalui proses validasi
Membuat Bahan Ajar Inovatif
materi oleh ahli materi dan validasi media
Menciptakan Metode Pembelajaran
oleh ahli media, serta diterapkan proses uji
yang Menarik dan Menyenangkan,
coba skala kelompok kecil dan skala
Yogjakarta: Diva Press.
kelompok besar kepada siswa kelas XI
Sungkono. 2009.Pengembangan dan
program keahlian Multimedia di SMK
Pemanfaatan Bahan Ajar Modul
Negeri 11 Malang. Berdasarkan perolehan
dalam Proses Pembelajaran.
hasil validasi ahli materi I dan II, dapat
Jakarta: Majalah Ilmiah
disimpulkan valid dan layak untuk
Pembelajaran
digunakan. Sedangkan perolehan hasil
Susanto, A. 2009. Pengenalan Komputer.
validasi ahli media I II, dapat dikatakan
IlmuKomputer.com
valid dan layak untuk digunakan dalam
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan.
proses pembelajaran.
2009. Telaah Buku Teks Bahasa
Hasil dari uji coba skala kelompok
Indonesia. Bandung: Angkasa.
kecil dengan responden sebanyak 10 siswa
didapatkan hasil yang valid untuk
digunakan dan dilanjutkan dalam uji skala
kelompok besar, dan hasil dari uji coba
skala kelompok besar dengan responden
sebanyak 30 siswa didapatkan hasil yang
valid dan layak untuk digunakan dalam
proses belajar peserta didik. Berdasarkan
presentase pedoman inter-preteasi menurut
Akbar (2013), maka secara keseluruhan
produk dinyatakan sangat valid dan layak
untuk digunakan dalam kegiatan proses
belajar.

Daftar Rujukan

Akbar dan Sriwiyana. 2010.


Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS). Yogyakarta: Cipta
Media.

Anda mungkin juga menyukai