Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT LOKAL

BERBASIS EKOTEKNOLOGI TUMBUHAN

Dr. Asvic Helida S.Hut., M.Sc


asvic_helida@um-palembang.ac.id

Disampaikan pada webinar


Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia
Seri II : Ekoteknologi Konservasi Tumbuhan Indonesia
24 Juni 2020

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


Latar Belakang

Lingkungan

Hiburan Sosial

Pandemi
Covid-19

Pendidikan Budaya

Ekonomi

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


Teori ekologi Manusia
(T. Rambo, 1983, modifikasi Helida et.al.2016)

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


Siapa yang mampu bertahan?

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


Lebih dari 1.340 suku bangsa

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id
No Lokasi Pangan Sumber
H 1. Sebangar, Bengkalis (Riau) 50 La Medi et.al (1998)
A 2. TN Wasur (Papua) 97 Inama et.al (2008)
S 3. TN Bukit Tigapuluh (Jambi) 73 Fakhrozi et.al (2009)
I 4. Desa di Suaka Alam Lambusongo (Buton) 80 Hamidu et.al (2009)
L 5. Desa Dirun-Lumaknen, Belu NTT), 41 Atok et.al (2009)
6 Desa Dukuh, Garut (JABAR) 101 Hidayat et.al (2009)
P 7. Desa diTAHURA Inten Dewata (JABAR) 24 Nugraha et.al (2010)
E
8 Aur Kuning, Kampar Kiri Hulu (Riau) 47 Ernawati et.al (2009)
N
9 Desa di CA Dolok Sibual-buali (Sum. Utara) 49 Hasibuan et.al (2011)
E
L 10 Desa di TN. Gn. Merapi (Jawa Tengah) 40 Anggana et.al (2011)
I 11 Desa di TN. Kayan Mentarang 137 Ayu (2011); Susanti (2010)
T 12 Cipakem, Kuningan (Jawa Barat) 110 Rona (2011)
I 13 Senduro di TN. Bromo Tengger (Jawa Timur) 31 Novitasari (2011)
A
14 Desa di TWA Ruteng (NTT) 38 Iswandono (2007)
N
15 Kerinci (Desa Tamiai, Desa Pelompek dan Desa Lempur) 76 Helida et.al.(2016)

Sumber : Zuhud, 2016)

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


Ekoteknologi Tumbuhan Pangan Masyarakat Kerinci

No Kategori pemanfaatan pangan Jumlah spesies


1 Makanan pokok 1
2 Makanan tambahan/karbohidrat 8
3 Buah-buahan 24
4 Sayuran 30
5 Minuman 2
6 Flavoring/perasa 3
7 Aroma/stimulan 7
8 Pewarna 2
Jumlah 76
(Sumber: Helida et.al.2016)

Tingkat keanekaragaman yang tinggi pada hutan dapat menyediakan berbagai keperluan
yang dapat menurunkan tekanan pada spesies langka serta melindungi ekosistem hutan
(Christanche dan Vining 2004)

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


9 Spesies tumbuhan sebagai makanan pokok dan sumber karbohidrat

Bagian yang
Nama Ilmiah Famili Diperoleh dari
dimanfaatkan
1.Oryza sativa Poaceae Biji Budidaya
2.Arachis hypogea Fabaceae Biji Budidaya
3.Colocasia esculenta Araceae Umbi Liar
4. Ipomoea batatas Convolvulaceae Umbi Budidaya
5. Manihot esculenta Euphorbiaceae Umbi Budidaya
6. Solanum tuberosum Solanaceae Umbi Budidaya
7. Vigna radiata Fabaceae Biji Budidaya
8.Vigna angularis Fabaceae Biji Budidaya
9. Zea mays Poaceae Biji Budidaya

No Nama Spesies Nama Ilmiah


1 kayumanis Cinnamomun burmanii
2 pinang Areca catechu
7 Spesies tumbuhan sebagai
3 ckaw Kaempferia galanga
stimulan makanan
4 cabe rawit Capsicum frutescens
5 lengkuas Alpinia galanga
6 pala Myristica fragrans
7 sirih Piper betle

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


Nama Latin Famili Nama lokal Status
Ananas comosus Bromeliaceae Nanas S, B
Artocarpus heterophyllus Moraceae Temedaik S, B
Averrhoa carambola Oxalidaceae Belimbing S, B
Carica papaya Caricaceae Sampilo S, K, B
Citrus maxima Rutaceae Limau padang S, K, B
Citrus aurantifolia Rutaceae Limau kapeh S, K, B
Citrus reticulata Rutaceae Limau manis S, K, B
Durio zibethinus Malvaceae Durian S, B
Garcinia mangostana Clusiaceae Manggis S, K, L
Mangifera indica Anacardiaceae Mplaw S, K, L 24 Spesies tumbuhan yang
Mangifera odorata Anacardiaceae Namacaw S, L dikonsumsi sebagai buah-buahan
Manilkara zapota Sapotaceae Sawo/saos S, B
Musa balbisiana var. Brachycarpa Musaceae Pisang kematu S, B
Musa paradisiaca Musaceae Pisang S, B
Musa sp . Musaceae Pisang manis S, B
Nephelium lappaceum Sapindaceae Rambutan S, B
Persea americana Lauraceae Pokat S, B
Psidium guajava . Myrtaceae Jambu krehh S, B
Salacca sp Arecaceae Salak rimbo S, L
Salacca zalacca Arecaceae Salak S, K, B
Spondias pinnata Anacardiaceae Kedondong S, B
Syzigium pycnanthum Myrtaceae Jambu ayie S, B
Szygium malaccense Myrtaceae Jambu jambak S, B

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


Nama Latin Famili Nama lokal Bagian yang digunakan
Archidendron bubalinum Olacaceae Kabau Buah
Artocarpus altilis Moraceae Sukun Daging buah
Artocarpus heterophylus Moraceae Temedaik Daging buah
Carica papaya Caricaceae Sampilo Pucuk daun
Coriandrum sativum Apiaceae Penyelang Daun
Daucus carota . Apiaceae Wortel Umbut
Diplazium esculentum Ophioglossaceae Paku saw Daun
Gigantochloa apus Poaceae Aua mnyak Umbut
Ipomaea aquatica Convolvulaceae Kangkung Daun
Leucaena leucocephala Fabaceae Petai cina Buah
Leucopersycum esculentum Solanaceae Tomat Buah
Limnocharis flava Butomaceae Genjer Daun 30 spesies tumbuhan yang
Luffa acutangula Cucurbitaceae Katule Buah
Macaranga rhizinoides Euphorbiaceae Daun tutut Daun
dikonsumsi sebagai sayuran
Manihot esculenta Euphorbiaceae Ubi kayaw Pucuk daun
Momordica charantia Cucurbitaceae Pario Buah
Musa paradisiaca Musaceae Pisang Umbut, jantung
Nasturtium officinale Brassicaceae Selada Daun
Ocimum bacilium Lamiaceae Kamangay Pucuk daun
Parkia spesiosa Fabaceae Petai Biji
Phaseolus vulgaris Fabaceae Buncis Buah
Polyparus derrmoporus Polyporaceae Jamur Umbut
Pithecellebium jiringa Fabaceae Jengkol Buah
Sauropus androgynus Euphorbiaceae Katun/katuh Pucuk daun
Sechium edule Cucurbitaceae Timun blando Buah
Solanum melongena Solanaceae Thauw Buah
Solanum rudepannum Solanaceae Rimbang Buah
Uncaria longiflora Rubiaceae Kait-kait Daun
Vigna unguiculata Fabaceae Kacang panjang Buah

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


Strategi Adaptasi
Ekoteknologi

Pemanfaatan sumber daya Pemanfaatan


alam hayati dan ekosistem keanekaragaman sumber Pengelolaan sumber daya
secara subsisten daya alam hayati dan alam hayati dan ekosistem
ekosistem oleh masyarakat adat

Keberlanjutan dalam pemanfaatan dan pengelolaannya

Keberlanjutan Keberlanjutan Keberlanjutan sosial


ekonomi ekologi budaya

Prasyarat :
Adanya kebijakan yang mengatur

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


1. Pemanfaatan Sumberdaya Tumbuhan Secara Subsisten

Daun kawa Sirup kayumanis Buah kecombrang


(Etlingera elatior)

Jamur Pakis hutan Kantong semar


(Nephentes sp)
Berdasarkan hasil penelitian pemanfaatan yang bersifat subsisten oleh masyarakat Kerinci dapat
menjamin kelestarian spesies tumbuhan,
Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id
Kantong dicuci, Diisi dengan beras Tambahkan
direndam selama ketan sampai ¾ santan kelapa, Setelah direbus
2 hari kantong direbus

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


2. Pemanfaatan Keanekaragaman Sumber Daya Alam Hayati & Ekosistem
Nilai
Nama ilmiah Perhitungan ICS
ICS
Oryza sativa 59 (5x5x2)+(3x3x1)
Cinnamomum burmani 57 (3x3x1)+(3x3x1)+(3x3x1)+(4x3x2)+(3x2x1)
Cocos nucifera 56 (4x4x1)+(4x4x1)+(4x3x1)+(4x3x1)
Carica papaya. 48 (4x4x1)+(4x4x1)+(4x4x1)
Daucus carota 48 (4x3x2)+(4x3x2)
Manihot esculenta 33 (4x3x2)+(3x3x1)
Zingiber officinale 32 (4x4x1)+(4x4x1)
Annona muricata 32 (4x4x1)+(4x4x1)
Allium cepa 28 (4x3x1)+(4x4x1)
Capsicum frutescens 28 (4x4x1)+(4x3x1)
Syzygium aqueum 28 (4x4x1)+(4x3x1)
Psidium guajava 28 (4x4x1)+(4x3x1)
Zingiber sp 28 (4x4x1)+(4x3x1)
Solanum lycopersicum 28 (3x4x1)+(4x4x1)
Syzygium aromaticum 27 (4x3x1)+(3x3x1)+(3x2x1)
Penghitungan Index Cultural Significance (ICS) dapat menjadi indikator keberhasilan dalam menjaga kelestarian
sumberdaya tumbuhan. ICS adalah penjumlahan dari kualitas penggunaan (quality of use), intensitas penggunaan
(intensity of use) dan eklusivitas penggunaan (exclusivity of use).

ICS = (q1 x i1 x e1)n1 + (q2 x i2 x e2)n2 + …….. + (qn x in x en)nn

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


Rimpang 9

Bagian tumbuhan
Akar 10
Umbi 11
Batang 14
Biji, buah 78
Daun 112
0 50 100 150
Jumlah spesies

• Keragaman pemanfaatan bagian tumbuhan merupakan suatu upaya masyarakat


yang berdampak positif, terhindarnya menekan pemanfaatan tertuju pada satu
bagian tertentu sehingga berdampak kelestarian.
• Menurut Pei et al. (2009) jika suatu spesies tumbuhan memiliki beberapa bagian
yang dapat dimanfaatkan , maka cendrung dapat menjamin spesies tersebut
bertahan dan tetap pada kondisi baik sehingga keberadaannya akan lestari.

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


3. Pengelolaan sumber daya alam hayati dan ekosistem oleh masyarakat adat

Strategi penggunaan satuan


lingkungan yang diatur
berdasarkan kesepakatan
masyarakat adat menghasilkan
ekosistem yang baik.

Satu kelompok masyarakat Kerinci di


dalam satu kesatuan dusun dipimpin
oleh kepala dusun yang juga
berfungsi sebagai kepala adat atau
tetua adat. Adat istiadat ini dibina oleh
kelembagaan adat yang dipimpin oleh
depati. Depati merupakan gelar adat
tertinggi dalam satu wilayah yang
disebut ‘parit bersudut empat’.

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


Bentuk-bentuk pengelolaan ekosistem menurut masyarakat adat
menjadi indikator keberhasilan perlindungan

Tanah yang
bergabung Tebing yang menyiku, pulau yang
menganjung, batang air yang mengalir,
Rimba yang
Pulau yang
jalan yang membentang dan rimba yang
tidak tidak dikerjakan memiliki makna yang
menganjung
dikerjakan
ditaati oleh anggota masyarakat. Sistem
Bentuk
perlindungan tata ruang ini bisa dianalogikan dengan
kawasan konsep modern taman nasional maka
masyarakat
Kerinci bentuk-bentuk kawasan perlindungan ini
dapat disebut sebagai zona inti sebuah
Jalan yang Tebing yang
membentang menyiku taman nasional

Batang ayik
yang
mengalir

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


Kriteria pengelolaan hutan lestari menurut masyarakat Kerinci
Aspek Kriteria Indikator
Ekonomi Kelestarian fungsi a. Masyarakat dapat memanfaatkan hasil hutan non kayu untuk keperluan hidup
ekonomi sehari-hari.
b. Masyarakat dapat mengambil bahan kayu bakar sebagai sumber energi sehari-
hari
c. Masyarakat dapat mengambil dan memanfaatkan kayu hutan untuk bahan
bangunan
Ekologi Kelestarian fungsi a. Tersedianya sumber mata air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
ekologi sehari-hari dan keperluan pengairan bagi pertanian mereka
b. Terlindunginya sumber mata air pegunungan dari kerusakan dan gangguan yang
dapat menyebabkan kekeringan atau banjir.
c. Proporsi luas kawasan hutan yang dilindungi berfungsi baik terhadap
keseluruhan kawasan yang seharusnya dilindungi
d. Terlindunginya sumber daya hayati baik tumbuhan dan satwa yang ada dalam
hutan sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan
Sosial Kelestarian fungsi a. Adanya pengakuan atas hutan-hutan adat/ ulayat yang didokumentasikan dan
budaya sosial budaya dilindungi
b. Adanya pelibatan masyarakat dalam perencanaan hutan dan praktik
manajemen hutan berbasis kegiatan ekonomi
c. Sumber-sumber ekonomi komunitas minimal tetap mampu mendukung
kelangsungan hidup komunitas secara lintas generasi

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id


Terima kasih

Unggul dan Islami www.um-palembang.ac.id

Anda mungkin juga menyukai