Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

HALUSINASI

Kasus :

Klien Perempuan berusia 77 Th bernama Ny.R Keluarga pasien mengatakan satu


minggu sebelum masuk RSJ pasien merasa mendengar suara atau bisikan yang menyuruh
untuk melakukan banyak hal. Sering melamun dan berbicara sendiri. Pasien sering
keluyuran dan berteriak-teriak saat mendengar bisikan. Pasien marah-marah sambil
memukul tembok dan orang yang berada disekitarnya.

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Klien mengatakan mendengar suara- suara atau kegaduhan,
mendengar suara yang mengajaknya bercakap – cakap, dan menyuruh melakukan
sesuatu yang berbahaya.
2. Diagnosa Keperawatan : Perubahan Persepsi Sensori (Halusinasi)
3. Rencana Keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu pertimbangan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus
dilakukkandalam membina hubungan saling percaya adalah :

 Mengucapkan salam terapeutik


 Berjabat tangan
 Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan, asal
institusi)
 Menanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
 Menjelaskantujuan interaksi
 Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu
pasien.
b. Bantu klien mengenal halusinasi
 Bantu klien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
 Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan halusinasi
 Bantu pasien mengenal penyebeb halusinasi
 Bantu pasien menyadari perilaku akibat halusinasi
c. Ajarkan klien teknik menghardik
d. Motivasi klien melakukan teknik menghardik setiap kali halusinasi muncul.
4. Tujuan :
a. Klien mampu membina hubungan saling percaya
b. Klien mampu mengenal halusinasi
c. Klien mampu mengatasi halusinasi melalui teknik menghardik
d. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik menghardik untuk
mengatasi halusinasi.

B. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Perawat : “Selamat Pagi, saya perawat Mira yang bertugas pada pagi hari
ini. ”
Klien : “Selamat Pagi sus.”
Perawat : “Apa benar dengan ibu Ni Ngh Raning?”
Klien : “Benar sus.”
Perawat : “Baik pak, ibu senang dipanggil apa?”
Klien : “Panggil ibu Nengah saja sus”
b. Evaluasi/Validasi
Perawat : “Baik ibu, bagaimana perasaan ibu hari ini? ibu tampak terlihat
gelisah.”
Klien : “Iya sus, saya sedikit gelisah telinga saya rasanya penuh dengan
suara – suara yang sangat mengganggu saya.”
c. Kontrak
Perawat : “Baik ibu, sekarang apa yang ibu pikirkan? Bagaimana kalau
kita bercakap – cakap tentang perasaan yang ibu rasakan?”
Klien : “Boleh sus”
Perawat : “Mau berapa lama ibu? Bagaimana 15 menit ibu?”
Klien : “iya boleh sus.”
Perawat : “kita bicaranya disini saja atau di tempat lain ibu?”
Klien : “disini saja sus”

2. Fase Kerja
Perawat : “Baik ibu, tadi ibu mengatakan kalau ibu merasa gelisah, dan
mendengar suara-suara yang sangat mengganggu di telinga
ibu, apa ibu bisa menceritakan lebih lanjut tentang perasaan
yang ibu rasakan?”
Klien : “bisa sus”
Perawat : “Pada saat ibu mendengar suara yang menggangu itu apa ibu
melihat orang/bayangan yang tak berwujud?”
Klien : “saya tidak melihat orang atau bayangan yang suster katakan.
Saya hanya mendengar saja”
Perawat : “Apa ibu mengalaminya setiap hari? Kalau setiap hari berapa
kali ibu mendengarkannya? ”
Klien : “ya setiap hari, kurang lebih 3 kali dalam sehari sus”
Perawat : “Pada keadaan seperti apa ibu mendengarkan? Apakah pada saat
ibu sendirian?”
Klien : “ya saya mendengarkansaat saya sendirian sus”
Perawat : “Apa yang ibu lakukkan saat ibu mendengar suara tersebut?”
Klien : “saya hanya menutup telinga saja sus dan mencari anak saya,
selanjutnya suara tersebut hilang sus”
Perawat : “baik ibu, bagaimana sekarang kita belajar untuk mencegah
suara-suara agar tidak muncul? ”
Klien : “baik sus, saya mau”
Perawat : “baik ibu ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul. Pertama dengan cara teknik menghardik. Kedua
dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga dengan
cara melakukkan kegiatan dengan terjadwal. Keempat dengan
cara meminum obat yang sudah diberikan oleh dokter.”
Klien : “banyak juga ya sus”
Perawat : “Bagaimana kalau kita belajar dengan satu cara dulu ibu?
Dengan cara menghardik, caranya seperti ini : saat suara-suara
itu muncul, langsung bapak mengatakan dalam hati, “Pergi
saya tidak mau dengar kamu, saya tidak mau dengar kamu,
kamu suara palsu” sampai suara tersebut hilang ibu. ”
Klien : “baik sus saya tirukan sekarang” (sambil menirukan dan
memperagakan )
Perawat : “Nah bagus ibu, seperti itu ibu, coba terus ya ibu sampai suara
tersebut hilang ibu.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Perawat : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tadi
ibu? Apa ibu akan mengulang cara yang sudah kita pelajari
tadi?”
Klien : “saya sudah mulai agak tenang sus, iya sus saya akan
mengulanginya kembali sus, apa seperti ini sus?”
Perawat : “iya ibu benar sekali”
b. Tindak Lanjut
Perawat : “baik ibu, bagaimana sekarang kita membuat jadwal untuk ibu
melakukan teknik menghardik tadi ibu, apa ibu bersedia?”
Klien : “ya sus saya mau sus”
c. Kontrak yang akan datang
Perawat : “baik ibu karna sudah 15 menit. Saya rasa cakap-cakap ini saya
sudahkan dulu ya ibu, untuk besok saya datang kembali lagi ya
pak pukul 09.00 untuk mengetahui kondisi ibu lagi.”
Klien : “baik sus”
Perawat : “baik ibu sampai jumpa besok”
Klien : “iya sus”

Anda mungkin juga menyukai