Anda di halaman 1dari 6

DOI: https://doi.org/10.36720/nhjk.v7i2.

43
Dwipayanti, PI, dkk. Perawat dan Kesehatan: Jurnal Keperawatan. 2018 Juli-Desember; 7 (2): 100-105

Diterima: 15 Oktober 2018


http://ejournal-kertacendekia.id/index.php/nhjk/

© Perawat dan Kesehatan 2018: Jurnal Keperawatan

PENELITIAN ASLI p- ISSN 2088-9909 ǀ e- ISSN 2623-2448

PENGARUH KOMPRES WARMGINGER TERHADAP SAKIT BERSAMA


LANSIA LANSIA UPT PANTI WERDHA
MOJOPAHIT, KABUPATEN MOJOKERTO

Puteri Indah Dwipayanti 1, Anik Supriani 1 *, Nanik Nur Rosyidah 1, Nurul Mufida 1

1 STIKES Dian Husada Mojokerto

* Korespondensi:
Anik Supriani
Email: aniksupriani76@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Ada nyeri sendi yang sering dialami oleh lansia, yaitu nyeri sendi. Salah satu tindakan untuk meredakan nyeri sendi adalah mengompres dengan jahe hangat.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres jahe hangat terhadap nyeri sendi pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit Kabupaten
Mojokerto.
Metode: Desain penelitian ini adalah Pre-Eksperimen dengan desain One Group Pre-Test-Post Test Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang mengalami nyeri
sendi di UPT Panti Werdha Kabupaten Mojopahit Mojokerto. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah responden 20 orang.
Pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah pemberian kompres jahe hangat menggunakan instrumen skala nyeri PAINAD skala 1-10. Peneliti menggunakan uji statistik Wilcoxon
dengan nilai α = 0, 05 untuk menganalisis data.
Hasil: Hasil penelitian ini diperoleh sebelum dilakukan kompres jahe hangat dengan skala nyeri muka 6 responden (30%), dan skala nyeri sedang sebanyak 10
responden (50%). Setelah kompres jahe hangat dilakukan oleh 8 responden (40%) dengan skala nyeri ringan dan 11 responden (55%) dengan nyeri sedang. Analisis
data menggunakan uji statistik dengan uji nilai Wilcoxon P 0,003 (α˂ ˂0,
05). Hal tersebut menunjukkan bahwa kompres jahe hangat efektif untuk mengatasi nyeri sendi pada lansia.
Kesimpulan: Melihat hasil di atas menunjukkan bahwa kompres jahe hangat dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan untuk menurunkan intensitas nyeri sendi pada lansia,
karena pengobatan non farmakologi ini menggunakan bahan yang mudah didapat dan tidak ada efek samping bagi lansia.

Kata kunci: Nyeri Sendi, Kompres Jahe Hangat, Lansia.

PENGANTAR Sistem muskuloskeletal pada lansia antara lain pada


Lansia akan mengalami hilangnya kemampuan persendian, meliputi empat penyakit yang erat kaitannya
jaringan untuk memperbaiki atau mengubah dan dengan proses penuaan dan respon yang sering terjadi yaitu
kemampuan untuk mempertahankan fungsi normal secara nyeri pada persendian (Pujiastuti, 2003). Nyeri sendi
perlahan sehingga tidak dapat menahan infeksi dan merupakan penyakit tulang degeneratif yang ditandai dengan
memperbaiki kerusakan (Constantinides, 1994). Proses kehilangan sendi (Corwin, 2009). Banyaknya kerugian akibat
penuaan biasanya ditandai dengan perubahan fisik secara nyeri sendi, masih banyak orang lanjut usia yang belum
biologis, mental atau psikososial. Perubahan fisik tersebut mengetahui tentang penggunaan kompres jahe dalam
dapat berupa sistem muskuloskeletal, sistem saraf, sistem mengurangi nyeri akibat peradangan pada persendiannya.
kardiovaskular, sistem integumen, sistem pernapasan, Sebuah fenomena yang terjadi di masyarakat, para lansia
sistem endokrin, sistem pendengaran, sistem penglihatan, hanya menggunakan balsem, minyak pijat, dan analgesik untuk
dan sistem kemih. Salah satu perubahan yang terjadi adalah meredakan nyeri sendi. Dengan memberikan kompres hangat
pada sebesar

PERAWATAN DAN KESEHATAN: JURNAL KEPERAWATAN, VOL 7, EDISI 2, JULI-DESEMBER 2018 100
jahe, pada lansia dapat terhindar dari risiko efek samping Subjek Penelitian
yang dapat merusak organ tubuh (Santosa, 2016). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Organisasi Kesehatan adalah purposive sampling. Sampel penelitian
Dunia menyatakan bahwa nyeri sendi diderita individu yang adalah seluruh lansia yang mengalami nyeri sendi di UPT
berusia di atas 60 tahun. Kasus nyeri sendi pada lansia di Panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto sebanyak
dunia diperkirakan mencapai 9,6% pada pria dan 18% 20 responden.
pada wanita. Prevalensi total nyeri di Indonesia adalah 34,3
juta pada tahun 2002 dan mencapai 36,5 juta pada tahun Instrumen
2007. Diperkirakan 40% penduduk berusia di atas 65 tahun Penelitian ini dilakukan sebelum diberikan
menderita nyeri sendi, dan 80% penderita nyeri sendi perlakuan berupa pemberian kompres jahe hangat,
mengalami keterbatasan gerak dalam berbagai derajat. dari diukur nyeri terlebih dahulu ( pra-tes). Setelah itu
ringan sampai berat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pengobatan berupa pemberian kompres jahe
dilakukan oleh Damayanti (2012), ditemukan bahwa 89,5% hangat dengan cara dibakar jahe, kemudian ditumbuk,
dari total responden mengalami penurunan intensitas nyeri kemudian jahe dibungkus dengan kain kasa dan diberi
setelah diberikan kompres hangat jahe dengan cairan NaCl, kemudian ditempelkan pada bagian
menggunakan rebusan jahe sebagai bahan kompres. persendian yang mengalami nyeri. Setelah diberikan
Penyebab nyeri pada lansia adalah perubahan jaringan ikat intervensi, responden diukur skala nyeri yang dirasakan
(kolagen dan elastin), berkurangnya tulang rawan untuk dengan Skala PAINAD.
beregenerasi, berkurangnya kepadatan tulang, perubahan
struktur otot, dan penurunan elastisitas sendi. Hal ini
menyebabkan sebagian besar lansia mengalami gangguan Analisis data
sistem muskuloskeletal seperti nyeri pada persendian Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji
(Pujiastuti, 2003). Pada bagian nyeri sendi biasanya statistik Wilcoxon dengan nilai α = 0, 05.
kurang, keadaan nyaman akan tampak saat disentuh,
tampak bengkak, radang, kaku, dan keterbatasan gerak.
Salah satu intervensi non farmakologis untuk mengurangi HASIL
nyeri sendi pada pasien lanjut usia adalah pemberian Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
kompres jahe hangat, karena jahe mengandung enzim
siklooksigenase yang dapat mengurangi inflamasi pada Tabel 1. Sebaran Frekuensi Responden Menurut
sendi. Selain itu jahe juga memiliki efek farmakologis yaitu Umur Lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit
pedas dan pedas (gingerol) yang dapat mengurangi rasa Kecamatan Mojokoerto (n = 20).
nyeri, Kekakuan dan spasme otot atau terjadinya
vasodilatasi vaskuler, manfaat maksimal akan tercapai
Usia
dalam waktu 20 menit setelah aplikasi hangat (Brunner & Tidak
(Tahun)
Frekuensi Persentase (%)

Suddarth, 2001). Tujuan penelitian ini adalah untuk 1 45-59 2 10


2 60-74 8 40
mengetahui pengaruh kompres jahe hangat terhadap nyeri
3 75-90 10 50
sendi pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit 4 ˃90 0 0
Kabupaten Mojokerto. Total 20 100
Sumber: Data Primer Kuisioner

Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa karakteristik


responden menurut umur 75-90 tahun sebanyak 10
responden (50%).

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

METODE
Desain Studi Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa
Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen
karakteristik responden berdasarkan tingkat
dengan type one group pre-test-post-test design.
pendidikan sebagian besar adalah siswa SD yaitu
sebanyak 11 responden (55%).
Pengaturan
Penelitian ini dilakukan di UPT Panti Werdha
Mojopahit Kabupaten Mojokerto.

PERAWATAN DAN KESEHATAN: JURNAL KEPERAWATAN, VOL 7, EDISI 2, JULI-DESEMBER 2018 101
Meja 2. Distribusi Frekuensi nyeri sedang 10 responden (50%). Sedangkan setelah
Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Lansia di dikompres jahe hangat sebagian responden mengalami
UPT Panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto (n = nyeri sedang sebanyak 11 responden (55%). Berdasarkan
20). hasil penelitian didapatkan bahwa p = 0,003, karena nilai
α <0,05 maka H1 diterima, dengan demikian terdapat
Tingkat Persentase pengaruh pemberian kompres jahe hangat terhadap nyeri
Tidak Frekuensi
pendidikan (%)
Dasar
sendi pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit
1 11 55
Sekolah Kabupaten Mojokerto. .
SMP
2 5 25
Sekolah
SMA
3 2 10
Sekolah DISKUSI
4 2 10
Universitas
Tingkat Nyeri Sebelum Diberikan Perawatan
Total 20 100
Sumber: Data Primer Kuisioner Kompres Jahe Hangat
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin UPT Panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto
terhadap 20 responden yang mengalami nyeri sendi dan
Tabel 3. Sebaran Frekuensi Responden Menurut Jenis sebelum diberikan perlakuan kompres jahe hangat
Kelamin Pada Lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit diperoleh data bahwa separuh responden mengalami
Kabupaten Mojokerto (n = 20). nyeri sedang 10 responden (50%) . Nyeri didefinisikan
sebagai suatu kondisi yang mempengaruhi seseorang
dan ekstensi mereka diketahui jika seseorang
Tidak Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%) mengalaminya (Tamsuri,
1 Pria 8 40
2 Perempuan 12 60
Total 20 100
2007). Perry dan Potter (2006) menyatakan bahwa ada
Sumber: Data Primer Kuisioner beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri antara lain usia,
pendidikan, budaya, perhatian, kecemasan, kelelahan,
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa karakteristik responden pengalaman sebelumnya, gaya koping dan dukungan keluarga
berdasarkan jenis kelamin sebagian besar berjenis kelamin dan sosial. Salah satu karakteristik yang diteliti dalam penelitian
Perempuan yaitu sebanyak 12 responden (60%). ini adalah faktor usia, pendidikan dan jenis kelamin. Pada lansia,
penurunan sistem muskuloskeletal adalah penurunan tinggi
badan secara progresif, peningkatan risiko
Pemeriksaan Pengaruh Kompres Jahe Hangat
Terhadap Nyeri Sendi Lansia di UPT Panti Werdha patah atau patah tulang, sendi rasa sakit,
Mojopahit Kabupaten Mojokerto peradangan, penurunan mobilitas sendi, deformitas,
pengeroposan tulang, dan atrofi otot. Salah satu perubahan
yang terjadi adalah pada sistem muskuloskeletal lansia antara
Tabel 4. Pengaruh Kompres Jahe Hangat Terhadap lain pada persendian, meliputi empat penyakit yang sangat
Nyeri Sendi Lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit erat kaitannya dengan proses penuaan dan respon yang
Kabupaten Mojokerto (n = 20) sering terjadi yaitu nyeri pada persendian (Pujiastuti, 2003).
Nyeri sendi merupakan penyakit tulang degeneratif yang
Sebelum Diberikan A Setelah Diberikan A ditandai dengan kehilangan sendi (Corwin, 2009). Nyeri
Jahe hangat Jahe hangat
Tingkat biasanya timbul setelah seseorang melakukan suatu aktivitas
Perawatan Kompres Perawatan Kompres
Rasa sakit
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase atau aktivitas dan akan hilang setelah istirahat.
(%) (%)
Tidak ada rasa sakit 0 0 1 5
Nyeri Ringan 4 20 8 40
Nyeri Sedang 10 50 11 55 Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri yang
Sakit parah 6 30 0 0
dialami oleh responden kebanyakan
Total 20 100 20 100
p = 0,003, α < 0,05 mengalami nyeri sedang. Hal ini terjadi karena responden
Sumber: Data Primer Kuisioner belum pernah melakukan pengobatan dengan terapi
kompres jahe hangat dan responden hanya menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh obat-obatan atau balsem untuk mengatasi nyeri
kompres hangat jahe terhadap nyeri sendi didapatkan persendiannya, sehingga ada kalanya responden tidak
bahwa nyeri sebelum kompres hangat jahe dialami oleh mengkonsumsi obat-obatan karena merasa bosan.
separuh responden.

PERAWATAN DAN KESEHATAN: JURNAL KEPERAWATAN, VOL 7, EDISI 2, JULI-DESEMBER 2018 102
Responden yang terlalu sering mengkonsumsi obat-obatan Hal ini dikarenakan mayoritas lansia yang berada di tempat
seperti analgesik akan berdampak buruk pada penderita, seperti penelitian sebagian besar berjenis kelamin perempuan. Namun
mual, muntah, dan juga dapat menyebabkan kerusakan pada jenis kelamin tidak berpengaruh penuh terhadap nyeri, karena
ginjal, karena ginjal tidak dapat menyaring obat yang telah masuk masing-masing responden atau individu memiliki mekanisme
ke ginjal. Responden yang menggunakan balsem untuk koping yang berbeda untuk menghadapi masalah yang
mengatasi rasa sakit juga dapat menimbulkan efek samping, dialaminya, baik masalah kesehatan maupun masalah dari
seperti sensasi terbakar pada kulit. Ada beberapa faktor yang lingkungan luar.
dapat meningkatkan nyeri sendi pada responden yaitu aktivitas
dan makanan yang berlebihan
Tingkat Nyeri Setelah Diberikan Perawatan Kompres
konsumsi. Responden WHO Jahe Hangat
nyeri sendi yang dialami menunjukkan ekspresi wajah meringis. Berdasarkan tabel 4 didapatkan bahwa setelah
diberikan kompres hangat jahe ditemukan nyeri terbanyak
Berdasarkan Tabel 1 didapatkan bahwa separuh yaitu 11 responden (55%). Hal ini terjadi karena setelah
responden yang berumur 75-90 tahun sebanyak 10 responden pemberian kompres hangat jahe sirkulasi dalam darah
(50%). Umur sangat mempengaruhi toleransinya terhadap rasa lancar dan suplai makanan dan oksigen lebih baik, nyeri
sakit. Hal ini akan mempengaruhi perubahan skala nyeri yang bisa berkurang atau stabil. Zingiberaceae adalah kelompok
dialami responden. Usia dapat mempengaruhi nyeri karena tumbuhan yang dapat membantu siapa saja yang memiliki
pengendalian nyeri seseorang akan berubah dan berbeda masalah nyeri sendi. Zingerol, gingerol, dan shogaol
menurut usia (Depkes RI, 1997). Dari hasil penelitian diketahui merupakan ramuan jahe yang bermanfaat untuk mengurangi
bahwa dengan bertambahnya usia seseorang maka akan nyeri sendi. Kandungan air dan minyak yang menguap pada
terjadi pula perubahan atau gangguan kesehatan. Pada lansia jahe berfungsi sebagai peningkat yang dapat meningkatkan
usia 75-90 tahun paling banyak mengalami perubahan fisik permeabilitas oleoresin melalui kulit tanpa menyebabkan
seperti nyeri sendi, bisa disebabkan oleh penurunan massa otot iritasi atau kerusakan pada sirkulasi perifer (Izza, 2014).
atau karena aktivitas yang berlebihan dan kurangnya kontrol
asupan makanan yang dapat menyebabkan nyeri sendi.
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar
berpendidikan Sekolah Dasar yaitu sebanyak 11 responden Kompres hangat jahe merupakan tindakan yang
(50%). Menurut Notoatmodjo (2003), Semakin tinggi pendidikan sering digunakan sebagai obat nyeri sendi karena
seseorang semakin mudah menerima informasi, sehingga mengandung gingerol dan rasa hangat yang dihasilkannya
semakin banyak pula ilmu yang dimilikinya. Dari hasil penelitian membuat pembuluh darah terbuka dan memperlancar
tersebut, sebagian besar responden peredaran darah, sehingga suplai makanan dan oksigen
lebih baik dan nyeri sendi lebih baik. dikurangi (Utami &
Puspaningtyas, 2013). Setelah dilakukan penelitian
didapatkan bahwa sebagian besar lansia mengalami
punya dasar pendidikan. penurunan nyeri sendi karena jahe terdapat rasa panas
Pengetahuan yang kurang mampu menghambat dan hangat yang dapat digunakan untuk memenuhi
perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru kebutuhan kenyamanan responden. Rasa nyaman pada
yang diperkenalkan kepada responden seperti pemahaman, responden akan membuat otot terasa rileks dan
tujuan, manfaat dan tata cara pemberian kompres jahe mengurangi kontraksi pada otot. Namun nilai penurunan
hangat. Ini membutuhkan intensitas nyeri sendi responden berbeda-beda, karena
Sebuahterapeutik pendekatan dan dapat disebabkan oleh aktivitas dan konsumsi makanan
komunikasi sehingga responden dapat menerima yang berlebihan.
informasi yang diberikan.
Tabel 3 menunjukkan bahwa mayoritas responden
perempuan sebanyak 12 responden (60%). Secara umum,
pria dan wanita tidak berbeda secara signifikan dalam Pengaruh Kompres Jahe Hangat Terhadap Nyeri Sendi
menanggapi nyeri (Gil, 1990). Toleransi nyeri telah lama Lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit Kabupaten
menjadi subjek penelitian yang melibatkan pria dan wanita. Mojokerto
Namun, toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh faktor Berdasarkan tabel 4 dapat disimpulkan bahwa hasil
biokimia dan unik untuk setiap individu, apapun jenis penelitian setelah pemberian kompres jahe hangat
kelaminnya. Dari hasil penelitian sebagian besar selama 7 hari didapatkan tanpa nyeri 1 responden (5%)
responden adalah perempuan. nyeri ringan 8 responden (40%) dan nyeri sedang 11
responden

PERAWATAN DAN KESEHATAN: JURNAL KEPERAWATAN, VOL 7, EDISI 2, JULI-DESEMBER 2018 103
(55%). Berdasarkan uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,003, α bahan mudah didapat dan tidak menimbulkan efek
<0,05 yang berarti H1 diterima, dengan demikian terdapat samping pada lansia. Namun perlu juga diperhatikan
pengaruh pemberian kompres hangat (jahe) terhadap nyeri dalam terapi pemberian kompres jahe hangat, jika terlalu
sendi pada lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit Kabupaten banyak akan mengakibatkan gangguan pada kulit yaitu
Mojokerto. kemeran dan lecet.

Kompres hangat jahe dapat mengurangi nyeri sendi,


karena jahe dapat meningkatkan pengendalian nyeri. Jahe KESIMPULAN
memiliki rasa yang pedas dan hangat (Heriana, 2009). Efek Berdasarkan hasil penelitian terdapat
pedas dan pedas pada jahe ini dapat mengurangi nyeri, beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain:
kekakuan dan kejang otot pada nyeri sendi. Agar jahe juga
dapat mengobati penyakit, jahe juga memiliki banyak khasiat 1. Sebelum diberikan terapi kompres jahe
seperti antihelmatika, antraksis, dan masuk angin. Jahe hangat ditemukan pada kategori nyeri
mempunyai efek mengurangi sensasi nyeri sekaligus sedang 10 responden (50%) dan nyeri berat
meningkatkan proses penyembuhan jaringan yang rusak, 6 responden (30%).
menggunakan panas pada jahe disamping memberikan reaksi
fisiologis, diantaranya: meningkatkan respon inflamasi (Utami, 2. Setelah diberikan terapi kompres jahe
hangat didapatkan responden pada kategori
nyeri ringan 8 responden (40%) dan nyeri
2005). Pada tahap fisiologi nyeri, kompres jahe hangat sedang 11 responden (55%).
mengurangi nyeri sendi pada tahap transduksi, dimana
pada tahap ini jahe mengandung 3. Terjadi penurunan tingkat nyeri sendi pada
gingerol yang mengandung
lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit
siklooksigenase yang dapat menghambat pembentukan Kabupaten Mojokerto dengan uji Wilcoxon
prostaglandin sebagai mediator nyeri, sehingga terjadi menunjukkan p =
penurunan nyeri sendi (Izza, 2014) . 0,003 dengan tingkat signifikansi α <
Dari data hasil perubahan nyeri sendi responden di 0,05.
atas dapat disimpulkan bahwa penurunan nyeri sendi
pada masing-masing responden sangat berbeda, hal ini SARAN
dapat dipicu oleh beberapa faktor yang mempengaruhi Diharapkan adanya kebijakan dari panti asuhan
nyeri sendi pada lansia baik dari luar. faktor lingkungan dalam pelaksanaan terapi kompres hangat jahe
dan diri mereka sendiri. Dilihat dari penurunan nyeri sendi seminggu sekali dan diterapkan pada seluruh lansia
yang terjadi, pemberian kompres hangat jahe yang mengalami nyeri sendi, yang bertujuan untuk
menunjukkan adanya hasil perubahan yang cukup efektif mempercepat proses penurunan tingkat nyeri. Untuk
terhadap penurunan nyeri sendi pada responden. Namun peneliti selanjutnya dapat mengkaji perbedaan
terdapat responden yang tidak mengalami penurunan efektivitas pemberian jahe hangat
skala nyeri, bahkan ada yang meningkat, hal ini terjadi
karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti aktivitas kompres dan memberi hangat
berlebihan dan makanan yang dikonsumsi responden, kompres serai untuk nyeri sendi pada lansia.
disamping tingkat keparahan responden. Penyakit yang
tidak cukup hanya diberikan terapi kompres jahe hangat
dalam mengurangi nyeri sendi pada responden. Pada REFERENSI
responden yang mengalami nyeri bertambah, responden Arikunto, S. (2010). 206. Prosedur Penelitian
sering mengonsumsi kacang-kacangan, dan beraktivitas Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
berlebihan, tanpa diimbangi dengan istirahat yang cukup. Cipta.
Oleh karena itu, terapi non farmakologis dengan Azizah, LMR (2011). Keperawatan Lanjut
pemberian kompres hangat jahe dapat digunakan Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
sebagai alternatif pilihan untuk menurunkan intensitas Brunner & Suddarth. (2013). Keperawatan
nyeri sendi pada lansia, karena terapi non farmakologis Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
ini selain terapi Corwin, EJ (2000). Buku Saku Pato fi siologi.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Damaiyanti, S., & Siska, TY (2014).
Pengaruh Kompres Jahe Hangat Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Artritis

PERAWATAN DAN KESEHATAN: JURNAL KEPERAWATAN, VOL 7, EDISI 2, JULI-DESEMBER 2018 104
Rhematoid Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Kutip Artikel Ini Sebagai: Dwipayanti, PI, Supriani,
Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Kanagarian A., Rosyidah, NN, & Mufida, N. Pengaruh
Cubadak Batu Sangkar 2012. Kompres Jahe Hangat Terhadap Nyeri Sendi
'AFIYAH, 1 ( 2). Lansia di UPT Panti Werdha Mojopahit,
Fauzi, Arif. (2017). Aneka Tanaman Obat dan Kabupaten Mojokerto. Perawat
Khasiatnya. Yogyakarta: Media dan Kesehatan: Jurnal
Pressindo. Keperawatan 2018; 7 (2): 100-105.
Hamid, AYS (2007). Riset Keperawatan:
Konsep, Etika dan Instrumentasi. Jakarta: EGC.

Heriana, Arif. (2009). Tumbuhan Obat dan


Khasiatnya. Seri I. Jakarta: Penebar Swadaya.

Hidayat, A., Aziz. (2012). Pengantar


Kebutuhan Dasar Manusia - Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan, Edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika.
Izza, S. (2014). Perbedaan Efektifitas
Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian
Kompres Jahe Terhadap Penurunan Nyeri Sendi
pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening
Wardoyo Ungaran. Skripsi: STIKES Ngudi
Waluyo Ungaran.

Mansjoer, (2000).
SEBUAH. Kapita Selekta
Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
Mubarak, WI, Indrawati, L., & Susanto, J.
(2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta:
Salemba Medika. Mujahidullah,
K. (2012). Keperawatan
Geriatrik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar .
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian
Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta. Nugroho, H.
Wahyudi. (2000). Keperawatan
Gerontik 2 Geriatrik Edisi 3. Jakarta: EGC.

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Jakarta: Salemba Medika.
Perry, AG, & Potter, PA (2005). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses Dan Praktik. Jakarta: EGC.
Pudjiastuti, SS, & Utomo, B. (2003).
Fisioterapi Pada Lansia. Jakarta: EGC. Stanley,
M., & Beare, PG (2006). Buku Ajar
Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC. Sunaryo,
W. Rahayu. (2016). Asuhan
Keperawatan Gerontik . Yogyakarta:
DAN SAYA.
Utami, dkk. (2005). Tanaman Obat untuk
Mengatasi Nyeri Rematik dan Asam Urat.
Jakarta: EKG.

PERAWATAN DAN KESEHATAN: JURNAL KEPERAWATAN, VOL 7, EDISI 2, JULI-DESEMBER 2018 105

Anda mungkin juga menyukai