Anda di halaman 1dari 14

“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Ibrahimy Pada

Materi Hukum Nun Mati Dan Tajwid Melalui Media Animasi”

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah :

Penelitian Tindakan Kelas

Dosen Pengampu:
Alex Haris Fauzi, M.Pd

Kelas 6A
Oleh:
NURUL BADRIAH
(2017390100492)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY GENTENG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan dinamika perkembangan pendidikan pemerintah


menginginkan peningkatan kualitas pendidikan, tentu saja tidak terlepas dari
proses belajar mengajar yang mana proses belajar mengajar itu sendiri merupakan
kegiatan utama di sekolah. Di dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur
yang sangat penting adalah metode megajar dan media pengajaran. Kedua aspek
ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada
berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain
tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan dapat dikuasai siswa
setelah pembelajaran berlangsung dan konteks pembelajaran termasuk
karakteristik siswa.

Meskipun demikian, bisa dikatakan bahwa media pembelajaran itu sangat


bermanfaat karena sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Metode-
metode penyajian pengalaman belajar, terutama di lembaga-lembaga pendidikan
guru sangat menentukan performance para lulusan sebagai guru kelak. Oleh
karena itu, maka pilihan penggunaannya harus benar-benar terutama didasarkan
kepada tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan instruksional maupun efek
pengiring (Isjoni, 2007:58).

Tetapi menurut buku dari Djamarah (2000:193), “metode mengajar yang


digunakan guru hampir tidak ada yang sia-sia, karena metode tersebut
mendatangkan hasil dalam waktu dekat dan dalam waktu yang relatif lama.
Selama ini metode ceramah masih dominan digunakan para pendidik dalam
menyampaikan materi pembelajaran, juga adanya ketidakaktifan peserta didik
dalam mengikuti pelajaran terutama mata pelajaran PAI. Peserta didik sekedar
mengikuti pelajaran PAI yang diajarkan guru di dalam kelas, yaitu dengan hanya
mendengar ceramah dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru tanpa adanya
respon, kritik dan pertanyaan peserta didik kepada guru sebagai feed back

Hukum bacaan nun mati dan tajwid merupakan salah satu materi yang
diajarkan di dalam pembelajaran PAI pada kelas VII. Namun dilihat dari data
yang peneliti temukan bahwa hasil belajar PAI materi nun mati dan tajwid
sangatlah rendah. Kenyataannya siswa belum optimal dalam hasil belajar materi
tersebut. Sebagai bukti bahwa sebelum diadakan Penelitan Tindakan Kelas (PTK)
oleh peneliti memperoleh data dari 28 orang siswa nilai terendah 10 dan nilai
tertinggi 92, jika dirata-rata nilai yang diperoleh sangatlah rendah yakni 42.42.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti mencoba memanfaatkan


media animasi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan hasil belajar PAI
khususnya materi nun mati dan tajwid dapat meningkat paling tidak (minimal)
mencapai rata-rata batas tuntas yakni 75, serta dengan memahami materi nun mati
dantajwd dapat menjadikan semangat diri/termotivasi untuk mempelajari semua
ilmu pengetahuan, demi peningkatan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah
SWT. Sehingga menjadi manusia yang beriman dan berilmu, sebab Allah SWT
akan mengangkat orang beriman dan berilmu pengetahuan dengan beberapa
derajat.

Berdasarkan paparan tersebut di atas, maka peneliti tertarik mengkaji


masalah tersebut dan menjadikannya sebagai tema penelitian yang berjudul
“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Ibrahimy Pada
Materi Hukum Nun Mati Dan Tajwid Melalui Media Animasi”

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses pembelajaran dengan menggunakan media animasi
pada materi nun mati dan tajwid?
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa melalui media animasi pada
materi nun mati dan tajwid?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menggunakan media
animasi pada materi nun mati dan tajwid.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui media animasi
pada materi nun mati dan tajwid.
D. Manfaat Penelitian
1) Manfaat bagi siswa
Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa, sebab siswa merupakan
subyek dari penelitian secara khusus dan subjek dari pendidikan secara umum.
Karena siswa sangat membutuhkan sesuatu yang dapat meningkatkan hasil
belajar PAI pada materi nun mati dan tajwid, dan lebih termotivasi belajarnya
dengan memnafaatkan media animasi

2) Manfaat bagi guru

Dengan penelitian ini guru sedikit demi sedikit mengetahui media animasi
untuk pembelajaran yang berfariasi yaitu dengan menciptakan animasi yang
tepat, sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran
Pendidikan Agama Islam khususnya materi nun mati dan tajwid.

3) Manfaat bagi sekolah

Hasil penelitian ini akan bermanfaat pula bagi sekolah sebab sekolah
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara murid, guru, dan
sekolah itu sendiri yaitu untuk perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan
mutu (kualitas) sekolah baik jangka panjang maupun pendek.

E. Kajian Pustaka
1. Strategi Pembelajaran Media Animasi
a. Pengertian Stategi Media Animasi
Menurut Sardiman (2002:6), Media animasi adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan
perhatian sedemikian rupa sehinggaa proses belajar terjadi.
b. Langkah-Langkah Strategi Media Animasi
1) Siapkan Ide Cerita
Ide merupakan langkah awal menulis cerita. Jika kamu menemukan
ide yang perlu kamu lakukan hanyalah memperhatikan lebih banyak
dan meresapi semuanya lebih dalam. Inspirasi sebenarnya tersebar
dimana-mana.
2) Buat cerita dalam Stori Board
Story Board merupakan buku bergambar seperti komik, hal ini
sangat penting karena storyboard sendiri berfungsi sebagai acuan
gerak untuk animator.
3) Membuat Story Board kedalam animasi
Langkah terakhir barulah kita membuat animasi berdasarkan
StoryBoard. Sebelum membuat animasi maka harus memilih salah
satu sofware yang tepat misalnya dengan menggunakan sofware
anime studio. Anime studio memiliki banyak banyak fitur-fitur
canggih yang dapat mempermudah kita dalam pembuatan film
animasi sehingga kualitas yang di hasilkannya pun akan sangat baik
dan tidak berbeda jauh dengan kartun-kartun anime buatan jepang.
Dan kita harus membuat dasar tutorial resmi dari
anime.smithmicro.com
4) Langkah selanjutnya barulah kita berkreasi untuk mendapatkan hasil
yang memuaskan

c. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Media Animasi

Menurut Artawan (2010), kelebihan media animasi dalam


pembelajaran biologi diantaranya :

1) Memudahkan guru untuk menyajikan informasi mengenai proses


yang cukup kompleks dalam kehidupan, misalnya siklus nitrogen,
respirasi aerob, sistem peredaran darah dan proses lainnya.
2) Memperkecil ukuran objek yang cukup besar dan sebaliknya
seperti hewan dan mikroba.
3) Memotivasi siswa untuk memperhatikan karena menghadirkan
daya tarik bagi siswa terutama animasi yang dilengkapi dengan
suara.
4) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya
menggabungkan unsur audio dan visual.
5) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk
mengakomodasi respon pengguna.
6) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan
kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa
menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

Menurut Artawan (2010), kelemahan dari media animasi


diantaranya :

1) Memerlukan kreatifitas dan ketrampilan yang cukup memadai


untuk mendesain animasi yang dapat secara efektif digunakan
sebagai media pembelajaran
2) Memerlukan software khusus untuk membukanya
3) Guru sebagai komunikator dan fasilitator harus memiliki
kemampuan memahami siswanya, bukan memanjakannya dengan
berbagai animasi pembelajaran yang cukup jelas tanpa adanya
usaha belajar dari mereka atau penyajian informasi yang terlalu
banyak dalam satu frame cenderung akan sulit dicerna siswa.

2. Materi Nun Mati dan Tajwid


Materi nun mati dan tajwid merupakan bagian dari materi pelajaran Fiqih
yang diajarkan di kelas VII MTs Ibrahimy tahun ajaran 2020/2021.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran
(Al-Qur’an)
9. Menerap kan 9.1 Menjelaskan 9.1.1 Menjelaskan
Hukum Bacaan Nun hukum bacaan nun pengertian nun
Mati/Tanwin dan mati/tanwin dan mim mati/tanwin 9.1.2
Mim Mat mati Menjelaskan pengertian
mim mati 9.1.3
Menyebutkan contoh-
contoh bacaan nun
mati/tanwin dan mim
mati

9.2 Membeda kan 9.2.1 Menjelaskan


hukum bacaan nun macam-macam hukum
mati/tanwin dan mim bacaan nun mati/tanwin
mati 9.2.2 Menjelaskan
macam-macam hukum
bacaan mim mati 9.2.3
Menjelaskan perbedaan
antara hukum bacaan
nun mati/tanwin dan
mim mati
9.3 Menerapkan 9.3.1 Mencari hukum
hukum bacaan nun bacaan nun mati/tanwin
mati/tanwin dan mim dalam QS. al-Qadar
mati dalam bacaan 9.3.2 Membaca ayat-
surat-surat al-Qur’an ayat dalam QS. al-
dengan benar Qadar yang
mengandung bacaan
nun mati/tanwin dengan
benar 9.3.3 Mencari
hukum bacaan mim
mati dalam QS. alFiil
9.3.4 Membaca ayat-
ayat dalam QS. al-Fiil
yang mengandung
bacaan mim mati
dengan benar

3. Peningkatan
Menurut seorang ahli bernama Adi S 2000 : 117 peningkatan berasal dari
kata tingkat. Yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian
membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas.
Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan
merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun
kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan
kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti
pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya. Kata
peningkatan biasanya digunakan untuk arti yang positif.
4. Hasil Belajar Siswa
a. Pengertian Belajar
Pengertian belajar secara umum adalah semua aktivitas mental atau
psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan
tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.
Belajar juga didefinisikan sebagai sebuah proses perubahan di dalam
keperibadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir dan kemampuan-kemampuan yang lain

b. Pengertian Hasil Belajar


Pengertian hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajarnya, sedangkan menurut
Gagne hasil belajar harus harus didasarkan pada pengamatan tingkah
laku melalui stimulus respon (Sudjana, 2005:19). Hasil belajar
berkenaan dengan kemampuan siswa di dalam memahami materi
pelajaran. Menurut Hamalik (2007: 31) mengemukakan, “hasil belajar
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi, ablititas dan keterampilan”.
c. Macam-Macam Hasil Belajar
Ditinjau dari fungsinya, menurut Sudjana “2005” membagi penilaian ke
dalam tiga jenis yang diantaranya yaitu:
1) Penilaian formatif ialah penilaian yang dilaksanakan di akhir
program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan
proses belajar mengajar itu sendiri.
2) Penilaian sumatif ialah penilaian yang dilaksanakan di akhir unit
program yaitu akhir caturwulan, akhir semester dan akhir tahun,
penilaian ini berorientasi pada produk bukan pada proses.
3) Penilaian diagnostik ialah penilaian yang bertujuan untuk melihat
kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya.
4) Penilaian selektif ialah penialian yang bertujuan untuk keperluan
seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan
tertentu.
5) Penilaian penempatan ialah penialian yang dilakukan untuk
mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu
program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan
sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain faktor yang terdapat
dalam diri siswa, dan faktor yang ada diluar diri siswa. Faktor internal
berasal dari dalam diri anak bersifat biologis, sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang sifatnya dari luar diri siswa.
1) Faktor Internal
Faktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan
keadaan fungsi-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat
menunjang atau melatar belakangi aktivitas belajar. Keadaan
jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang
keadaannya kurang sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani
tetap sehat, nutrisi harus cukup. Hal ini disebabkan, kekurangan
kadar makanan akan mengakibatkan keadaan jasmani lemah yang
mengakibatkan lekas mengantuk dan lelah
2) Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut
mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua,
sekolah, dan masyarakat.
BAB II

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Latar Penelitian


1. Tempat Penelitian/Sekolah
Penelitian ini dilakukan di MTs Ibrahimy, Banyuwangi, Jawa Timur yang
letaknya di Kecamatan Kalipuro. Sekolah ini termasuk sekolah yang sudah
lama berdiri yang sudah eksis sekitar tahun 1991 dibawah naungan Yayasan
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Nurul Amin yang merupakan Cabang
dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo
2. Deskripsi Mata Pelajaran
Mata pelajaran PAI diuraikan lebih rinci karena materi-materi itu tidak lagi
digabung dalam satu pelajaran, tetapi terurai secara terpisah dalam masing-
masing mata pelajaran seperti; mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, mata
pelajaran Aqidah Akhlah, mata pelajaran Fiqih dan seterusnya. Oleh karena
itu, pada tingkat MTs ruang lingkup materinya lebih detail dan lebih lengkap.
3. Deskripsi Pembelajaran
Mata Pelajaran PAI Dalam pembelajaran yang berlangsung saat ini di MTs
Ibrahimy, guru masih mendominasi. Dengan mengajarkan ilmu tajwid, siswa
diharapkan bisa memahami dan mengaplikasikan ilmu tajwid tersebut dalam
membaca Al-Qur’an sehari hari. Siswa bisa mempraktekkan membaca Al-
Qur’an dengan fasih dan benar.
B. Refleksi Awal

Sebagaimana telah disinggung di atas, bahwa pembelajaran PAI selama ini


belum mampu memotivasi belajar siswa. Seperti yang telah kita ketahui bersama
bahwa motivasi merupakan sesuatu yang menggerakkan atau mendorong siswa
untuk belajar atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikut. Motivasi
belajar mutlak diperlukan karena sangat berpengaruh terhadap partisipasi aktif
siswa dalam pembelajaran dan prestasi siswa maka seorang guru memegang
peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan motivasi belajar dalam diri
siswa.
Hal ini karena cakupan materi yang luas sehingga proses pembelajaran
yang belum mengikutsertakan siswa aktif dan pembelajaran berlangsung dalam
satu arah serta belum dapat memotivasi siswa dalam belajar mengakibatkan
prestasi belajar siswa rendah. Permasalahan ini harus segera diatasi agar tidak
berlarut-larut dan menjadi masalah dalam proses tranformasi pengetahuan. Sebab,
sebagai seorang guru masalah kekurangan dalam kompetensi akan memiliki
dampak yang besar terhadap proses pembelajaran dan keberhasilan siswa dalam
pendidikan.

C. Analisis Pencarian Fakta

Melalui media wawancara dengan guru PAI, kemudian memperoleh


permasalahan di kelas VII, yang kemudian didiskusikan maka diputuskan
permasalahan yang diangkat adalah kurangnya motivasi belajar siswa yang
ditandai dengan kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Oleh sebab itu, dari hasil refleksi awal dapat diidentifikasikan faktor dan
penyebab masalah yang terangkum dalam tabel berikut:

No Faktor Penyebab Masalah


1 SISWA Siswa berasumsi bahwa materi Nun Mati dan
Tajwid sangat sulit untuk dipahami
2 GURU Mayoritas guru di sekolah ini masih menggunakan
metode ceramah, sehingga siswa sebagai pendengar
terlihat pasif dan merasa sangat rumit untuk
dipaham padahal di rumah pun siswa juga mengaji
3 PROSES Pembelajaran masih bersifat satu arah tidak
PEMBELAJARAN demokratis sehingga kurang mendorong siswa
berpartisipasi dalam proses pembelajaran
4 MATERI Cakupan materi untuk mata pelajaran PAI cukup
luas dan lengkap maka siswa dituntut untuk
memahami materi dari tahap ke tahap
D. Prosedur Penelitian

Sehubungan dengan permasalahan yang ingin penulis teliti bahwa penelitian ini
dirancang untuk meningkatakan motivasi belajar siswa pada materi Nun Mati dan
Tajwid yang dirasakan kurang maksimal dan memuaskan sehingga perlu
diperbaiki dengan menggunakan metode pembelajaran media animasi.
Diharapkan nantinya siswa dapat termotivasi dalam belajar dan pada akhrinya
hasil belajar pun dapat dicapai secara maksimal.

PERENCANAAN PELAKSANAA
SIKLUS I TINDAKAN N TINDAKAN

PENGAMATAN REFLEKSI
SIKLUS I SIKLUS II
OBSERVASI

PERENCANAAN
PELAKSANAA PENGAMATAN
TINDAKAN
N TINDAKAN OBSEVASI
REVISI

REFLEKSI PERENCANAAN
SIKLUS III
SIKLUS II TINDAKAN

?
DAFTAR PUSTAKA

Adi, S. 2000. Peningkatan Mutu Pendidikan. Jakarta: Primacon Jaya.


Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Diidik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Isjoni. 2007. Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia-Malaysia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjana, Nana. 2010. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Anda mungkin juga menyukai