Biokimia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 11 BIOKIMIA

1. Mahdum Walimun Hamzah


2. Dian Indie Rahmalia
3. Rifqah Hanyfah

PROTEIN DAN
ASAM AMINO
ASAM
PROTEIN AMINO

QUESTION
DEFINISI
Protein adalah senyawa organik kompleks yang
terdiri dari unsur-unsur karbon (50-55%), hidrogen (±
7%), oksigen (± 13%), dan nitrogen (±16%). Banyak
protein yang mengandung belerang (S) dan fosfor (P)
dalam jumlah yang lebih sedikit (1-2%). Beberapa
protein lainnya mengandung unsur logam, seperti
tembaga (Cu) dan besi (Fe).

BACK NEXT
FUNGSI

1. Sebagai enzim

2. Alat pengangkut dan penyimpan

3. Pengatur pergerakan

4. Penunjang mekanis

5. Pertahanan tubuh atau imunisasi

6. Media perambatan impuls syaraf

7. Pengendalian pertumbuhan

BACK NEXT
STRUKTUR
PRIMER TERSIER

.
Menyatakan susunan Menggambaran pelipatan
linear asam-asam amino bagian-bagian antara heliks
sepanjang rantai dan lembaran serta semua
polipeptida. interaksi nonkovalen yang
menyebabkan terjadinya
pelipatan yang sesuai pada
suatu rantai polipeptida.
SEKUNDER
KUARTENER
Menggambarkan pola
pelipatan (folding) Menunjukan interaksi
bagian-bagian nonkovalen yang
polipeptida ke dalam mengikat beberapa
struktur yang teratur, rantai polipeptida ke
misalnya heliks dan dalam satu molekul
lembaran terlipat ( - tunggal protein,
pleated sheet). misalnya hemoglobin.
BACK HOME
JENIS
• Berdasarkan daya larutnya, protein dibedakan menjadi 3:
1. Protein Serat (fibrous proteins), yaitu jenis protein yang tidak mudah
larut, seperti kolagen, elastin dan keratin.
2. Protein kontraktil (contractile proteins), yakni kompleks protein
otot, misalnya aktin, tropomiosin B, dan miosin.
3. Protein Globular (globular proteins), protein yang dapat diekstrak
dari jaringan dengan menggunakan air laut atau air garam. Protein
globular terdapat pada enzim, hormon, serum, dan darah.
JENIS
Berdasarkan asalnya, protein dibedakan menjadi 2,
yaitu:
• Protein hewani, Protein yang berasal dari hewan.

• Protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.


SIFAT
Sifat fisikokimia protein berbeda satu dengan yang
lainnya berganting komposisi dan jenis asam amino
penyusunnya. Sebagian besar protein bila dilarutkan dalam
air akan membentuk dispersi koloidal dan tidak dapat
berdifusi bila dilewatkan melalui membran semipermeabel.
Beberapa protein ada yang mudah larut dalam air, tetapi
ada pula yang sukar larut. Meskipun demikian, protein tidak
dapat larut dalam pelarut organik seperti eter, kloroform,
atau benzena.
Pada umumnya, protein sangat peka terhadap berbagai
pengaruh fisik dan zat kimia sehingga mudah mengalami
perubahan bentuk. Perubahan atau modifikasi struktur
molekul protein tersebut disebut denaturasi.
SIFAT
Protein mempunyai gugus amino (-NH2) dan gugus
karboksilat (-COOH) pada ujung-ujung rantainya. Hal ini
menyebabkan protein mempunyai banyak muatan (piloelektrolit)
dan bersifat amfoter yang dapat bereaksi dengan asam dan basa.
Dengan larutan asam atau pH rendah, gugus amino pada protein
akan bereaksi dengan ion H+ sehingga bermuatan positif.
Sebaliknya, gugus karboksilat pada protein bereaksi dengan ion
OH- dalam larutan basa sehingga protein bermuatan negatif.
Muatan pada molekul protein tersebut menyebabkan protein
bergerak di bawah pengaruh medan listrik.
Setiap jenis protein dalam larutan mempunyai pH
tertentu yang disebut titik isoelektrik (TI). Pada pH isoelektrik (pI)
tersebut, molekul protein mempunyai muatan positif dan negatif
yang sama sehingga saling menetralkan atau bermuatan nol.
DEFINISI DAN SIFAT
• Definisi
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang
memiliki gugus fungsional karboksil (–COOH) dan amina
(biasanya –NH 2).
• Sifat
Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina
memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino
bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa
dan menjadi basa pada larutan asam.

BACK NEXT
STRUKTUR

.
PEPTIDA PROTEIN
Terdiri dari asam amino
yang jumlahnya kurang dari Terdiri dari asam amino yang
50 jumlahnya lebih dari 50. Biasana
a). Dipeptida, terdiri dari 2 protein terdiri dari 100-1800
asam amino asam amino.
b). Tripeptida, terdiri dari 3 Suatu protein yang hanya
tersusun dari asam amino dan
asam amino
tidak mengandung gugus kimia
c). Tetrapeptida, terdiri dari lain disebut protein sederhana,
4 asam amino contohnya enzim ribonuklease
dan kimotripsinogen.
d). Polipeptida, terdiri lebih
dari 10 asam amino

BACK NEXT
BACK
JENIS DAN FUNGSI
Berdasarkan kemampuan tubuh mensintesis, asam amino dibagi
menjadi asam amino essensial, dan non-essensial
• Asam amino essensial adalah asam amino yang tidak dapat
disintesis oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari makanan
yang dikonsumsi.
• Asam amino non-essensial adalah asam amino yang dapat
disintesis oleh tubuh.

BACK NEXT
FUNGSI
•Glisin, Sebagai inhibitor neurotransmiter pada sistem saraf pusat (CNS) dan
merupakan asam amino penting yang diperlukan kelenjar prostat.
•Alanin, Alanin dapat berperan dalam pengenalan substrat atau spesifisitas, khususnya dalam
interaksi dengan atom nonreaktif seperti karbon. Dalam proses pembentukan glukosa dari protein,
alanina berperan dalam daur alanin dan merupakan asam amino penting yang diperlukan kelenjar
prostat.
•Valin, Valin berfungsi menggantikan posisi asam glutamat, asam amino lain
yang hidrofilik pada hemoglobin.
•Leusin, Leusina berperan dalam menjaga perombakan dan pembentukan protein otot.
•Isoleusin, Sebagai penyusun utama protein.
•Serin, Serin merupakan asam amino penyusun protein, Serin penting bagi metabolisme karena
terlibat dalam biosintesis senyawa-senyawa purin dan pirimidin, sistein, triptofan (pada bakteria), dan
sejumlah besar metabolit lain.
•Treonin, Kehadiran enzim treonina-kinase dapat menyebabkan fosforilasi pada treonina,
menghasilkan fosfotreonina, senyawa antara penting pada biosintesis metabolit sekunder.
•Asam Aspartat, Asam amino penyusun protein sebagai pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf
otot. Senyawa ini juga merupakan produk dari daur urea dan terlibat dalam glukoneogenesis.
•Asam Glutamat, Asam amino penting yang diperlukan kelenjar prostat.
•Asparagin, Asparagin adalah analog dari asam aspartat dengan penggantian
gugus karboksil oleh gugus .
• Glutamin, Mengganti rantai samping hidroksil asam glutamat dengan gugus fungsional amina.
Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan amonia yang
terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia.
• Lisin, Kerangka bagi niasin (vitamin B1) serta penyusun protein.
• Arginin, Asam amino arginin memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat eksesi dua
gugus amina pada gugus residunya.
• Histidin, Berperan dalam sistem saraf dan karnosin.
• Sistein, Sumber utama dalam sintesis senyawa-senyawa biologis lain yang mengandung belerang.
Sisteina dan metionin pada protein juga berperan dalam menentukan konformasi protein karena
adanya ikatan hidrogen pada gugus tiol.
• Metionin, Asam amino ini penting dalam sintesis protein(dalam proses transkripsi, yang
menerjemahkan urutan basa nitrogen di DNA untuk membentuk RNA) karena kode untuk
metionina sama dengan kode awal (start) untuk suatu rangkaian RNA.
• Prolin, Sebagai komponen protein.
• Fenilalanin, Sebagai penghantar atau penyampai pesan (neurotransmitter) pada sistem saraf
otak. Bahan baku bagi pembentukan katekolamin.
• Tirosin, Prekursor hormon tiroksin dan triiodotironin yang dibentuk di kelenjar tiroid, pigmen
kulit melanin, dan dopamin, norepinefrin dan epinefrin.
• Triptofan, Prekursor melatonin (hormon perangsang tidur), serotonin (suatu transmitter pada
sistem saraf) dan niasin (suatu vitamin).
• Glutamin, Mengganti rantai samping hidroksil asam glutamat dengan gugus
fungsional amina. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang
mengontrol kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia.
• Lisin, Kerangka bagi niasin (vitamin B1) serta penyusun protein.
• Arginin, Asam amino arginin memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat
eksesi dua gugus amina pada gugus residunya.
• Histidin, Berperan dalam sistem saraf dan karnosin.
• Sistein, Sumber utama dalam sintesis senyawa-senyawa biologis lain yang
mengandung belerang. Sisteina dan metionin pada protein juga berperan dalam
menentukan konformasi protein karena adanya ikatan hidrogen pada gugus tiol.
• Metionin, Asam amino ini penting dalam sintesis protein(dalam proses transkripsi,
yang menerjemahkan urutan basa nitrogen di DNA untuk membentuk RNA) karena
kode untuk metionina sama dengan kode awal (start) untuk suatu rangkaian RNA.
• Prolin, Sebagai komponen protein.
• Fenilalanin, Sebagai penghantar atau penyampai pesan (neurotransmitter) pada
sistem saraf otak. Bahan baku bagi pembentukan katekolamin.
• Tirosin, Prekursor hormon tiroksin dan triiodotironin yang dibentuk di kelenjar
tiroid, pigmen kulit melanin, dan dopamin, norepinefrin dan epinefrin.
• Triptofan, Prekursor melatonin (hormon perangsang tidur), serotonin (suatu
transmitter pada sistem saraf) dan niasin (suatu vitamin).

BACK
JENIS DAN FUNGSI
asam amino dapat dibedakan atas:
• Polar, bermuatan negatif (aspartat, asam glutamat)
• Polar, bermuatan positif (arginin, histidin, lisin)
• Polar, tidak bermuatan (asparagin, glutamik, serin, dan
treonin)
• Nonpolar/hidrofobik (alanin, sistein, isoleusin, metionin,
fenilalanin, prolin, triptofan, tirosin, dan valin)
• Netral, (glisin)

BACK HOME
ANY QUESTION FOR US??

XOXO
FINALLY WE’VE DONE!!!
WE HOPE THIS PRESENTATION WILL BENEFIT FOR US!!!

THANKYOU FOR OU
ATTENTION GUYS !!!!!

Anda mungkin juga menyukai