Anda di halaman 1dari 49

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
Nomor : 41 / G / 2018 /PTUN.MTR

si
ne
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram, yang memeriksa, memutus dan

do
gu
menyelesaikan sengketa tata usaha negara di tingkat pertama, dengan acara

biasa, telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut di bawah ini, dalam sengketa

In
A
antara:

MURHAM, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, Tempat tinggal


ah

lik
Lengkok Tengak Desa Memben Lauk, Kecamatan Wanasaba,

Kabupaten Lombok Timur ;


am

ub
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 5 Juli 2018 memberikan

kuasa kepada :
ep
k

1. OKE WIRA DARME, SH.,CIL ;


ah

2. MUHAMAD HAERUDIN MS, S. H. ;


R
Kesemuanya kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat &

si
Legal Consultan, berkantor di Lembaga Bantuan Hukum Progres

ne
ng

yang beralamat di Jalan Irigasi Raya Nomor 02 Kelurahan Kekalik,

Kota Mataram ;

do
gu

Selanjutnya disebut sebagai ………………………….PENGGUGAT ;


In
A

MELAWAN
ah

lik

KEPALA DESA MAMBEN LAUK;

Berkedudukan di Desa Mamben Lauk, Kecamatan Wanasaba,


m

ub

Kabupaten Lombok Timur ;


ka

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 2 Juli 2018 memberikan


ep

Kuasa kepada :
ah

1. BASRI MULYANI, S.H., M. H ;


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 1


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. D.A MALIK, S. H.;

a
3. ZAINUL FIKRI, SH.,

R
4. HENDRO TUSTIANTO, S. H. ;

si
5. SUKERSA WIRAHADI, S. H. ;
Kesemuanya kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat

ne
ng
pada kantor BM & Partner, beralamat di Jalan Pariwisata Nomor

22 Kelurahan Pejanggik, Kota Mataram;

do
gu Selanjutnya disebut sebagai …………………………..TERGUGAT ;

Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram tersebut ;

In
A
- Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata
ah

lik
Usaha Negara Mataram Nomor : 41/PEN-DIS/2018/PTUN.MTR, tanggal 8

Juni 2018 tentang Lolos Dismissal;


am

- Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata

ub
Usaha Negara Mataram Nomor : 41/PEN-MH/2018/PTUN.MTR, tanggal 8
ep
Juni 2018 tentang Penetapan Majelis Hakim;
k

- Telah membaca Penetapan Wakil Panitera Pengadilan


ah

Tata Usaha Negara Mataram Nomor : 41/PEN-PPJS/2018/PTUN-MTR,


R

si
tanggal 8 Juni 2018 tentang Surat Penunjukkan Panitera Pengganti dan

ne
ng

Juru Sita ;
- Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis

do
Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram Nomor : 41/PEN-PP/2018/PTUN-
gu

MTR, tanggal 8 Juni 2018 tentang Hari dan Tanggal Pemeriksaan Persiapan;
- Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis
In
A

Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram Nomor : 41/PEN-HS/2018/PTUN-

MTR, tanggal 18 Juli 2018 tentang Hari dan Tanggal Sidang;


ah

lik

- Telah membaca berkas perkara Nomor :

41/G/2018/PTUN. MTR;
m

ub

TENTANG DUDUK PERKARA


ka

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tertanggal


ep

7 Juni 2018 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 2


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Negara Mataram tanggal 7 Juni 2018 dibawah Register Perkara Nomor :

a
R
41/G/2018/PTUN.MTR, gugatan mana telah diperbaiki tanggal 18 Juli 2018,

si
telah mengemukakan dalil-dalilnya sebagai berikut:

ne
ng
A.YANG MENJADI OBYEK SENGKETA

Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba, Kabupaten

do
gu
Lombok Timur Nomor : 141.1/02/PEM/2018 Tentang Pemberhentian Dan

In
Pengangkatan Kepala Dusun Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk
A
Kecamatan Wanasaba Masa Bakti 10 Februari 2012 sampai dengan 10
ah

lik
Pebruari 2018 tanggal 11 Februari 2018 atas nama Murham ;

Bahwa Surat Keputusan Kepala Desa Diatas Merupakan Suatu Keputusan


am

ub
Tata Usaha Negara Sebagaimana Di Sebutkan Dalam Pasal 1 Angka 9

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 (Keputusan Tata Usaha Negara


ep
k

Adalah “Suatu Penetapan Tertulis Yang Dikeluarkan Oleh Badan Atau


ah

Pejabat Tata Usaha Negara Yang Berisi Tindakan Hukum Tata Usaha
R

si
Negara Yang Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku,

ne
ng

Yang Bersifat Konkret, Individual Dan Final, Yang Menimbulkan Akibat

Hukum Bagi Seseorang Atau Badan Hukum Perdata”.

do
gu

B.KEPENTINGAN PENGGUGAT YANG DI RUGIKAN

Bahwa Dengan Diterbitkannya Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk


In
A

kecamatan wanasaba kabupaten Lombok timur Nomor: 141/02/PEM/2018


ah

Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Kepala Dusun Lengkok Tengak


lik

Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Masa Bakti 10 Februari 2012


m

ub

S/D 10 Februari 2018 Tanggal 11 Februari 2018 atas Nama Murham Oleh

Tergugat, Kepentingan Penggugat Sangat Dirugikan Karena Harus


ka

ep

Kehilangan Pekerjaan, Kehilangan Gaji dan Tunjangan.


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 3


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa Sesuai Dengan Ketentuan Pasal 53 Ayat (1) Undang-

a
R
Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara

si
(PTUN) Orang Atau Badan Hukum Perdata Yang Merasa Kepentingannya

ne
ng
Dirugikan Oleh Suatu Keputusan Tata Usaha Negara Dapat Mengajukan

Gugatan Tertulis Kepada Pengadilan Yang Berwenang Yang Berisi Tuntutan

do
gu
Agar Keputusan Tata Usaha Negara Yang Disengketakan Itu Dinyatakan

Batal Atau Tidak Sah, Dengan Atau Tanpa Disertai Tuntutan Ganti Rugi

In
A
dan/atau Direhabilitasi.
ah

lik
C. TENGGANG WAKTU GUGATAN

Bahwa Obyek Sengketa Diterima dan Diketahui Penggugat Pada Tanggal


am

ub
17 Mei 2018 Yang Diserahkan Langsung Oleh Saudara Abdul Sahid Selaku

Perangkat Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok


ep
k

Timur Di Tempat Tinggal Penggugat.


ah

Bahwa Oleh Karena Gugatan Penggugat Diajukan Masih Dalam


R

si
Tenggang Waktu Yang Ditentukan Sebagaimana Pasal 55 Undang-Undang

ne
ng

Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Gugatan

Dapat Diajukan Hanya Dalam Tenggang Waktu 90 (Sembilan Puluh) Hari

do
gu

Terhitung Sejak Saat Diterimanya Atau Di Umumkannya Keputusan Badan

Atau Pejabat Tata Usaha Negara).


In
A

D.ALASAN-ALASAN GUGATAN

Adapun alasan-alasan Penggugat dalam mengajukan gugatan ini adalah


ah

lik

sebagai berikut :
m

ub

1. Bahwa Penggugat Adalah Kepala Dusun Lengkok Tengak Desa

Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur,


ka

ep

Berdasarkan Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk Kecamatan


ah

Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor: 141.1/04/Pem/2012


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 4


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Dusun Terpilih Dusun

a
R
Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupten

si
Lombok Timur Priode 2012 - 2018 Dan Disahkan Sebagai Kepala

ne
ng
Dusun Lengkok Tengak Pada Tanggal 10 Februari 2012 Yang

Ditandatangani Oleh Kepala Desa Atas Nama HANAN.

do
gu 2. Bahwa Pada Tanggal 11 Februari 2018 Telah Diterbitkan Surat

Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk Nomor: 141/02/PEM/2018

In
A
Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Kepala Dusun Lengkok

Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Masa Bakti 10


ah

lik
FebruarI 2012 S/D 10 Februari 2018, atas Nama MURHAM Yang
am

Dibawa Langsung Oleh Saudara Abdul Sahid Ke Kediaman Penggugat

ub
Pada Tanggal 17 Mei 2018.
3. Bahwa Penerbitan Surat Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk
ep
k

Nomor: 141/02/PEM/2018 Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan


ah

Kepala Dusun Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan


R

si
Wanasaba Masa Bakti 10 Februari 2012 S/D 10 Februari 2018 Tanggal

ne
ng

11 Februari 2018, atas Nama Murham Oleh Tergugat Selaku Kepala

Desa Mamben Lauk Tidak Sesuai Dengan Surat Penegasan Bupati

do
gu

Lombok Timur Tanggal 10 April 2017 Nomor: 141/242/PMD/2017,

Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa,


In
A

sebagaimana disebut pada angka 3 dan angka 4 berikut:


1. Di dalam angka 3 menyebutkan, Perangkat Desa Yang
ah

lik

Berakhir Masa Jabatannya Dilakukan Pemberhentian Dan

Menunjuk Yang Bersangkutan Sebagai Pelaksana Tugas.


m

ub

2. Di dalam angka 4 menyebutkan, Sesuai Pasal 5

Permendagri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan Dan


ka

ep

Pemberhentian Perangkat Desa Dan Pasal 39 Peraturan Daerah


ah

Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Perangkat Desa Yang Intinya


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 5


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Wajib Di

a
R
Konsultasikan Terlebih Dahulu Kepada Camat Dengan Surat

si
Tertulis. Atas Dasar Konsultasi Tersebut Camat Memberikan

ne
ng
Rekomendasi Tertulis Yang Dijadikan Dasar Penerbitan Keputusan

Kepala Desa.

do
gu Bahwa dalam Pasal 39 Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016

Menjelaskan yakni “Pemberhentian Perangkat Desa Sebagaimana

In
A
Dimaksud Dalam Pasal 38 Ayat (1) Huruf c, Wajib Dikonsultasikan

Terlebih Dahulu Kepada Camat Dengan Mekanisme:


ah

lik
a. Kepala Desa Melakukan Konsultasi Dengan Camat Mengenai

Perangkat Desa Dengan Surat Tertulis;


am

b. Camat Memberikan Rekomendasi Tertulis Yang Memuat Mengenai

ub
Pemberhentian Perangkat Desa Yang Telah Dikonsultasikan Dengan
ep
Kepala Desa; dan
k

c. Rekomendasi Tertulis Camat Dijadikan Dasar Oleh Kepala Desa


ah

Dalam Pemberhentian Perangkat Desa Dengan Keputusan Kepala


R

si
Desa”.
4. Bahwa Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk Kecamatan

ne
ng

Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor: 141/02/PEM/2018

do
Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Kepala Dusun Lengkok
gu

Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Masa Bakti 10


In
A

Februari 2012 S/D 10 Februari 2018 Tanggal 11 Februari 2018, atas

Nama Murham Yang Dikeluarkan Oleh Tergugat Tidak Sesuai Dengan


ah

lik

Pasal 5 Ayat (1), (2), (3), (4), (5) Dan 6 Peraturan Menteri Dalam Negeri

Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas


m

ub

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang


ka

pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa, adalah sebagai


ep

berikut:
ah

Pasal 5
R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 6


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ayat (1) Kepala Desa Memberhentikan Perangkat Desa Setelah

a
R
Berkonsultasi Dengan Camat;

si
Ayat (2) Perangkat Desa Berhenti Karena; a. Meninggal Dunia;

ne
ng
b.Permintaan Sendiri; dan c. Diberhentikan;
Ayat (3) Perangkat Desa Diberhentikan Sebagaimana Dimaksud

Pada Ayat (2) Huruf c Karena; a. Usia Telah Genap 60 (Enam

do
gu Puluh) Tahun; b. Dinyatakan Sebagai Terpidana Yang Diancam

Dengan Pidana Penjara Paling Singkat 5 (Lima) Tahun

In
A
Berdasarkan Putusan Pengadilan Yang Telah Mempunyai
ah

lik
Kekuatan Hukum Tetap;
c. Berhalangan Tetap; d. Tidak Lagi Memenuhi Persyaratan
am

Sebagai Perangkat Desa; Dan e. Melanggar Larangan Sebagai

ub
Perangkat Desa;
Ayat (4) Pemberhentian Perangkat Desa Sebagaimana Dimaksud
ep
k

Pada ayat (2) Huruf a, Dan Huruf b, Ditetapkan Dengan


ah

Keputusan Kepala Desadan Disampaikan Kepada Camat Atau


R

si
Sebutan Lain Paling Lambat 14 (Empat Belas) Hari Setelah

ne
ng

Ditetapkan;
Ayat (5) Pemberhentian Perangkat Desa Sebagaimana Dimaksud

do
Pada Ayat (2) Huruf c dikonsultasikan Terlebih Dahulu Kepada
gu

Camat Atau Sebutan Lain;


Ayat (6) Rekomendasi Tertulis Camat Atau Sebutan Lain
In
A

Sebagaimana Dimaksud ayat (5) didasarkan pada persyaratan

pemberhentian perangkat Desa.


ah

lik

5. Bahwa Penerbitan Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk

Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor:


m

ub

141/02/PEM/2018 Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Kepala


ka

Dusun Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba


ep

Masa Bakti 10 Februari 2012 S/D 10 Februari 2018 Tanggal 11 Februari


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 7


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2018, atas nama Murham, Yang Dikeluarkan Oleh Tergugat Tidak

a
R
Sesuai Dengan Pasal 12 Ayat (1) dan Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam

si
Negeri Republik Indonesia Nomor: 67 Tahun 2017 Tentang Perubahan

ne
ng
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang

Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa.

do
gu Bahwa adapun bunyi Pasal 12 Ayat (1) dan (2), Perangkat Desa

Yang Diangkat Sebelum Ditetapkannya Peraturan Menteri Ini Tetap

In
A
Melaksanakan Tugas Sampai Habis Masa Tugasnya Berdasarkan

Surat Keputusan Pengangkatannya.


ah

lik
Ayat (2) Perangkat Desa Sebagaimana Dimaksud Pada Ayat (1) Yang

Diangkat Secara Periodesasi Yang Telah Habis Masa Tugasnya Dan


am

ub
Berusia Kurang Dari 60 (Enam Puluh) Tahun Diangkat Sampai

Dengan Usia 60 (Enam Puluh) Tahun.


ep
6. Bahwa Gugatan Terhadap Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk
k

Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor:


ah

si
141/02/PEM/2018 Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Kepala

Dusun Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba

ne
ng

Masa Bakti 10 Februari 2012 S/D 10 Februari 2018 Tanggal 11 Februari

do
2018, atas nama murham Yang Dikeluarkan Oleh Tergugat
gu

Bertentangan Dengan Surat Rekomendasi Camat Nomor:


In
A

141/229/Pem/2018 Yang Intinya Merekomendasikan Kepada Kepala

Desa Mamben Lauk Untuk Tetap Mengacu Pada:


a. Himbauan Bupati Lombok Timur Tanggal 29 Agustus 2016 Nomor:
ah

lik

141/581/PMPD/2016.
b. Penegasan Bupati Lombok Timur Tanggal 10 April 2017 Nomor:
m

ub

141/242/PMD/2017.
c. Surat Edaran Bupati Lombok Timur Tanggal 17 Juli 2017 Nomor:
ka

ep

141/438/PMD/2017.
ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 8


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
7. Bahwa Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk Kecamatan

a
R
Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor: 141/02/PEM/2018

si
Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Kepala Dusun Lengkok

ne
ng
Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Masa Bakti 10

Februari 2012 S/D 10 FEBRUARI 2018 Tanggal 11 Februari 2018 atas

do
gu Nama Murham, Yang Dikeluarkan Oleh Tergugat Semata-Mata

Didasarkan Atas Alasan Yang Tidak Jelas Dan Bersifat Sepihak,

In
A
Mengingat Tergugat Tidak Pernah Melakukan Konsultasi Secara Tertulis
ah

lik
Kepada Camat Dikuatkan Dengan Penjelasan Kasi Pemerintahan

Kecamatan Wanasaba Dan Camat Wanasaba.


am

ub
Bahwa adapun penjelasan Kasi Pemerintahan Dan Camat

Wanasaba “Tidak Pernah Masuk Surat Tertulis Untuk Berkonsultasi


ep
k

Dari Kepala Desa Mamben Lauk Tentang Pengangkatan Dan


ah

Pemberhentian Perangkat Desa”, Camat Juga Menjelaskan “Tidak


R

si
Pernah Memberikan Rekomendasi Tertulis Kepada Kepala Desa

ne
ng

Mamben Lauk Yang Dijadikan Dasar Penerbitan Keputusan Kepala

Desa Untuk Memberhentikan Perangkat Desa atau Kepala Dusun

do
gu

Secara Permanen, Melainkan Camat Memberikan Rekomendasi

Kepada Kepala Desa Untuk Tetap Mengacu Pada Peraturan Yang


In
A

Berlaku, Sebagaimana Diatur Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas


ah

lik

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang


m

ub

Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa Tersebut Diatas”;

8. Bahwa Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk Kecamatan


ka

ep

Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor: 141/02/PEM/2018


ah

Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Kepala Dusun Lengkok


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 9


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Masa Bakti 10

a
R
Februari 2012 S/D 10 Februari 2018, Tanggal 11 Februari 2018 atas

si
Nama Muhram, Yang telah dikeluarkan Oleh Tergugat Semata-Mata

ne
ng
Didasarkan Atas Alasan Yang Tidak Jelas Dan Mengada-Ada,

Mengingat Pada Bulan April 2018 Tergugat Memanggil Daripada

do
gu Penggugat Untuk Menandatangani Penghasilan Tetap (SILTAP) Yang

Hingga Saat Ini Belum Dibayar Oleh Tergugat.

In
A
9. Bahwa dikarenakan Surat Keputusan Tata Usaha Negara Yang

Menjadi Objek Gugatan Sengketa TUN Dalam Perkara Ini Telah


ah

lik
Melanggar Peraturan Perundang–undangan Yang Berlaku
am

Sebagaimana Yang Diatur Dalam Pasal 53 Ayat (2) Huruf a dan Huruf b

ub
Undang-Undang No. 9 Tahun 2004, sebagai berikut:
a. Keputusan Tata Usaha Negara Yang Digugat Itu
ep
k

Bertentangan Dengan Peraturan Perundang-Undangan Yang


ah

Berlaku;
R

si
b. Keputusan Tata Usaha Negara Yang Digugat Itu

Bertentangan Dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik.

ne
ng

Adapun Yang Dimaksud Dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan

do
Yang Baik Di Dalam Penjelasan Ayat (2) Pasal 53 Huruf B Undang-
gu

Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negara Yang


In
A

Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme Adalah Meliputi

Asas: Tertib Penyelenggaraan Negara; Proporsionalitas; Dan


ah

lik

Profesionalitas;.

Bahwa dikarenakan Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk


m

ub

Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor:


ka

141/02/PEM/2018 Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Kepala


ep

Dusun Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 10


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Masa Bakti 10 Februari 2012 sampai dengan 10 Februari 2018 Tanggal

a
R
11 Februari 2018 atas Nama Murham, Yang Dikeluarkan Tergugat

si
Mengandung Cacat Hukum maka Haruslah Dinyatakan Batal dan/atau

ne
ng
Tidak Sah Demi Hukum.

Berdasarkan Uraian Yang Telah Dikemukakan Di Atas, Bersama Ini

do
gu
Penggugat Mohon Kepada Majelis Hakim Yang Memeriksa Dan Mengadili

Perkara Ini Memberikan Putusan Dengan Amar Putusan Sebagai Berikut:

In
A
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat Untuk Seluruhnya;
ah

lik
2. Menyatakan Batal Atau Tidak Sah Keputusan Kepala Desa Mamben

Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor:


am

ub
141/02/PEM/2018 Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Kepala

Dusun Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Masa


ep
k

Bakti 10 Februari 2012 S/D 10 Februari 2018, Tanggal 11 Februari 2018


ah

atas Nama Murham;


R

si
3. Mewajibkan Kepada Tergugat Untuk Mencabut Keputusan Kepala Desa

ne
ng

Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor:

141/02/PEM/2018 Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Kepala

do
gu

Dusun Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Masa

Bakti 10 Februari 2012 S/D 10 Februari 2018, Tanggal 11 Februari 2018


In
A

atas Nama Murham;

4. Mewajibkan Kepada Tergugat Membuat Surat Keputusan Baru Yang


ah

lik

Berisi Mengembalikan Penggugat Kepada Kedudukan Semula dan


m

ub

Memberikan Hak-Hak Penggugat;

5. Menghukum Tergugat Untuk Membayar Biaya Perkara;


ka

ep

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat


ah

telah mengajukan eksepsi dan Jawaban di dalam persidangan yang diterima


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 11


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
oleh Majelis Hakim tanggal 31 Juli 2018 yang pada pokoknya mengemukakan

a
R
hal-hal sebagai berikut:

si
I. DALAM EKSEPSI

ne
ng
1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan

oleh Penggugat kecuali secara tegas diakui kebenarannya oleh

do
gu Tergugat ;

In
A
2. Bahwa Tergugat mohon segala hal yang terurai dalam eksepsi ini

secara mutatis mutandis merupakan bagian yang tidak terpisahkan


ah

lik
dengan jawaban dalam Pokok Perkara;

3. Bahwa gugatan Penggugat adalah gugatan yang terkualifikasi


am

ub
sebagai gugatan yang kurang subyek hukumnya yang seharusnya ikut

digugat atau dijadikan pihak dalam perkara a quo;


ep
k

4. Bahwa obyek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat adalah


ah

R
obyek sengketa (Keputusan Tata Usaha Negara/KTUN) yang termasuk

si
bersifat berantai (ketting beschikking) dan tidak berdiri sendiri

ne
ng

mengingat terbitnya obyek sengketa tersebut diterbitkan berdasarkan

"rekomendasi" dari berbagai subyek hukum lain sebagaimana yang

do
gu

diamanatkan oleh Pasal 39 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten


In
Lombok Timur Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perangkat Desa ;
A

5. Bahwa obyek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat adalah


ah

lik

obyek sengketa yang berupa Surat Keputusan/penetapan yang

diterbitkan berdasar hasil konsultasi terlebih dahulu dengan Camat


m

ub

Wanasaba dan kemudian oleh Camat Wanasaba dikeluarkan


ka

rekomendasi yang didasarkan karena adanya surat penolakan dari


ep

masyarakat dusun Lengkok Tengak yang dapat menimbulkan stabilitas


ah

dilingkungan (baca : Dusun Lengkok Tengak) tersebut;


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 12


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6. Bahwa oleh karena obyek sengketa diterbitkan sebagai akibat dari

a
R
adanya surat penolakan dari masyarakat dusun Lengkok Tengak yang

si
dapat menimbulkan stabilitas dilingkungan tersebut, kemudian

ne
ng
Tergugat melakukan konsultasi dengan Camat Wanasaba dan

kemudian Camat Wanasaba mengeluarkan rekomendasi maka secara

do
gu hukum Camat Wanasaba haruslah juga ditarik sebagai pihak atau

Tergugat lain demi adanya kepastian dan kejelasan dalam perkara a

In
A
quo sehingga tercapai kepastian dan keadilan hokum, sebagaimana
ah

lik
juga telah diakui oleh Penggugat dalam gugatannya pada Huruf D

angka 7 tentang Rekomendasi Camat;


am

ub
7. Bahwa oleh karena Penggugat tidak melibatkan pihak Camat

Wanasaba sebagai pihak atau Tergugat lain dalam gugatannya maka


ep
k

Gugatan Penggugat adalah gugatan kurang subyek/pihak (EXEPTIO


ah

PLURIUM LITIS CONSORTIUM - SUBJECTUM LITIS), sehingga oleh


R

si
karenanya patut secara hukum untuk gugatan a quo dinyatakan tidak

ne
ng

diterima untuk seluruhnya ;

II. DALAM POKOK PERKARA

do
gu

1. Bahwa segala hal yang dikemukan dalam Pokok Perkara ini

merupakan satu kesatuan yang integral dan tidak terpisahkan dengan


In
A

alasan dan dasar-dasar hukum yang telah TERGUGAT uraikan dalam

eksepsi di atas;
ah

lik

2. Bahwa pada dasarnya jawaban atas pokok perkara ini prinsipnya

Tergugat tetap menolak semua dalil-dalil yang dikemukakan oleh


m

ub

Penggugat kecuali secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat;


3. Bahwa setelah Tergugat membaca dan mencermati dalil-dalil
ka

ep

gugatan Penggugat dan mengecek berbagai putusan di Direktori

Putusan Mahkamah Agung, gugatan Penggugat adalah gugatan yang


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 13


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
disadur (replikasi), titik maupun komanya dari Putusan Pengadilan Tata

a
R
Usaha Negara Mataram Nomor : 170/G/2017/PTUN-MTR, tanggal 4

si
April 2018, antara Muh. Rofi’i, S.Pd melawan Kepala Desa Korleko

ne
ng
Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur, sehingga seluruh

alasan gugatan Penggugat serupa dan sama, oleh karenanya fakta

do
gu sebenarnya dalam perkara a quo tidak mampu Penggugat uraikan

dalam gugatannya dan bahkan lebih membuat cerita fiktif untuk

In
A
jadikan alasan gugatan dengan melibatkan pihak (kasi pemerintahan
ah

lik
dan camat) sebagai dasar mengajukan gugatan;

4. Bahwa terhadap Posita huruf A sampai dengan huruf C didalam


am

ub
surat gugatan Penggugat, kami tidak akan menanggapinya karena hal-

hal tersebut bukan kapasitas kami sebagai Tergugat untuk


ep
k

membantah maupun membenarkannya, sehingga kami menyerahkan


ah

R
kepada Majelis Hakim untuk mempertimbangkan hal-hal tersebut;

si
5. Bahwa benar Tergugat telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor

ne
ng

: 141/02/PEM/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala

Dusun Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba

do
gu

Masa Bakti 10 Februari 2012 s/d 10 Februari 2018, tanggal 11


In
Februari 2018 atas nama Murham (untuk selanjutnya disebut sebagai
A

OBYEK SENGKETA);
ah

lik

6. Bahwa penerbitan obyek sengketa tersebut bertujuan demi

terciptanya kepastian hukum dan berjalannya roda pemerintahan yang


m

ub

efektif, efisien, baik dan bersih di Desa Mamben Lauk, Kecamatan


ka

Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Sehingga kebijakan penerbitan


ep

obyek sengketa tersebut telah sesuai dengan Asas-Asas Umum


ah

Pemerintahan yang Baik (AAUB);


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 14


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
7. Bahwa Penggugat dalam posita huruf D angka 1 tidak

a
R
menguraikan dasar terbitnya Surat Keputusan untuk Penggugat yang

si
terpilih melalui proses pemilihan langsung berdasarkan Perda Nomor :

ne
ng
3 Tahun 2007 tentang Desa bukan sebaliknya seperti sekarang ini

Kepala Dusun dipilih melalui proses seleksi, karena sebelum

do
gu berlakunya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

jabatan kepala dusun dalam prosesnya dilakukan melalui mekanisme

In
A
pemilihan langsung sama dengan Kepala Desa. Dimana faktanya
ah

lik
pada saat pemilihan kepala dusun Lengkok Tengak sekitar akhir tahun

2011 lalu, Penggugat bukan dipilih secara aklamasi tetapi bersaingan


am

ub
dengan salah seorang masyarakat lainnya, jadi periodesasi jabatan

Kepala Dusun (Tergugat) secara bersama-sama dengan jabatan


ep
k

perangkat desa lainnya dan Kepala Desa. Sehingga dalam perkara in


ah

casu tentang periodesasi dapat diuji, hingga terbitnya objek sengketa


R

si
sampai dengan diterimanya oleh Penggugat tidak ada yang dilanggar

ne
ng

tetapi telah sesuai dengan prosedur administrasi;

8. Bahwa kami menolak secara tegas pendapat Penggugat dalam

do
gu

Posita Huruf D Angka 3 di dalam surat gugatan Penggugat . Karena

Tergugat telah melaksanakan seluruh peraturan perundang-undangan


In
A

yang berlaku dan prosedur yang ditetapkan didalam menerbitkan

Obyek Sengketa. Selain itu Tergugat juga sudah menempuh upaya


ah

lik

konsultasi dengan Camat sebagaimana yang diamanatkan peraturan


m

ub

perundang-undangan dan telah terbit rekomendasi dari Camat

Wanasaba, sebagaimana telah diakui oleh Penggugat dalam dalil


ka

ep

gugatannya pada posita Huruf D angka 6, sehingga menjadi bukti yang


ah

sempurna dengan pengakuan Penggugat tersebut;


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 15


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa dimana sebelum diterbitkan objek sengketa oleh Tergugat

a
R
dengan prinsip kehati-hatian selaku kepala pemerintahan di desa

si
Tergugat mendengar masukkan dari masyarakat Dusun Lengkok

ne
ng
Tengak khususnya kedua belah pihak yang pro maupun kontra

terhadap Penggugat dan Badan Perwakilan Desa (BPD) Mamben

do
gu Lauk khususnya dari Dusun Lengkok Tengak serta orang tua

Penggugat sebagaimana yang disyaratkan dalam prinisp audi et

In
A
alteram partem. Dimana pada akhir tahun 2017 sebelum masa jabatan
ah

lik
Penggugat berakhir beberapa tokoh masyarakat, pemuda, agama dan

bahkan ketua RT datang pada Tergugat menyampaikan aspirasinya


am

ub
terkait penolakan masayarakat terhadap sdr. Murham (Tergugat)

untuk kembali diangkat sebagai Kepala Dusun walaupun dengan


ep
k

Pelaksana Tugas (Plt) ;


Bahwa atas dasar tersebut Tergugat langsung turun ke masyarakat
ah

si
menyerap aspirasi dan faktanya sebagian besar masyarakat Dusun

Lengkok Tengak sudah tidak menginginkan Penggugat kembali

ne
ng

menjadi Kepala Dusun bahkan Plt dan juga masyarakat telah bersurat

do
kepada Tergugat terkait dengan penolakan tersebut yang
gu

ditandatangani oleh semua Ketua RT di Dusun Lengkok Tengak dan


In
A

Berita Acara Penandatangan Penolakan Kadus Lengkok Tengak untuk

di PLTkan oleh tokoh masyarakat, agama, pemuda, perempuan dan


ah

lik

masyarakat lainnya.
Bahwa pada tanggal 8 Februari 2018, Tergugat mengajak Penggugat
m

ub

yang didampingi salah seorang tokoh pemuda di Dusun Lengkok

Tengak membicarakan masalah jabatan Penggugat selaku Kepala


ka

ep

Dusun Lengkok Tengak yang akan berakhir dan menyampaikan


ah

penolakan masayarakat terkait dengan keluhan atas kinerja


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 16


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Penggugat ditengah masyarakat, PENGGUGAT menerima masukan

a
R
dari Tergugat dan siap kembali bekerja dan beberapa syarat yang

si
disampaikan secara lisan antara Penggugat dengan Tergugat

ne
ng
lainnya, dimana Tergugat akan segera menerbitkan Surat Keputusan

Penggugat sebagai Plt karena pada tanggal 10 Februari 2018 jabatan

do
gu Penggugat telah berakhir ;
Bahwa dari apa yang telah disepakati secara lisan pada tanggal 8

In
A
Februari 2018 antara Penggugat dan Tergugat tersebut, ternyata

oleh Penggugat tidak diindahkan kesepakatan tersebut, tetapi lebih


ah

lik
pada membangun sikap pro dan kontra ditengah masyarakat, dimana
am

Plt Sekretaris Desa Mamben Lauk dipanggil oleh Forum Kepala Dusun

ub
Mambem Lauk yang sebelumnya telah mengelar rapat dengan
ep
Penggugat , alasannya : “masyarakat tidak setuju Kadus Murham
k

diberhentikan dan masyarakat tidak menerima sebagai Plt”, atas dasar


ah

si
tersebut Tergugat kemudian menunda penerbitan Surat Keputusan

Penggugat sebagai Plt pada tanggal 11 Februari 2018, sehingga pada

ne
ng

saat itu terjadi kekosongan jabatan kepala dusun Lengkok Tengak;


Bahwa kemudian dilakukan pertemuan dengan Forum Kepala Dusun

do
gu

Mamben Lauk dan BPD Desa Mamben Lauk untuk membicarakan

masalah Penggugat, sampai akhirnya Penggugat diberikan peringatan


In
A

secara lisan oleh Tergugat, tetapi juga tidak diindahkan sama sekali;
Bahwa dimana surat penolakan masyarakat Dusun Lengkok Tengak
ah

lik

tersebut menguraikan beberapa alasan-alasan pokok yang dapat

mengganggu stabilitas dan berjalannya kondusifitas masyarakat serta


m

ub

pelayanan public di Dusun Lengkok Tengak, atas dasar tersebut


ka

Tergugat kemudian melakukan konsultasi dengan Camat Wanasaba


ep

dan menyerahkan surat penolakan dari semua Ketua RT di Dusun


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 17


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Lengkok Tengak dan Berita Acara Penandatangan Penolakan Kadus

a
R
Lengkok Tengak untuk di PLTkan. Berberapa kali Tergugat di dengar

si
keterangan oleh Camat dan juga masyarakat yang pro dan kontra

ne
ng
dengan Penggugat dimintai keterangan oleh Camat. sampai akhirnya

keluar rekomendasi Camat Wanasaba Nomor : 141/229/Pem/2018,

do
gu tanggal 16 Mei 2018 dan diterbitkannya obyek sengketa oleh Tergugat

pada hari dan tanggal yang sama, tetapi kemudian tanggal dalam

In
A
obyek sengketa dibuat pada tanggal 11 Februari 2018 sebagaimana
ah

lik
yang disyaratkan masa berkahirnya jabatan Penggugat ;
Bahwa TERGUGAT menolak secara tegas dalil PENGGUGAT yang
am

menyatakan : “…penerbitan obyek sengketa tidak sesuai dengan

ub
Surat Penegasan Bupati Lombok Timur, Tanggal 10 April 2017
ep
Nomor : 141/242/PMD/2017, tentang Pengangkatan dan
k

Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana disebut pada angka 3


ah

si
dan angka 4 dan juga pasal 39 Perda No. 3 Tahun 2016 tentang

Perangkat Desa”. Sebagaimana yang telah terurai diatas bahwa

ne
ng

terbitnya objek sengketa telah dikonsultasikan kepada Camat atas

do
dasar penolakan dari masyarakat yang juga telah didengar
gu

keterangannya dan telah diterbitkan rekomendasi oleh Camat.


In
A

Sehingga tidak cukup alasan dalil gugatan Penggugat pada Huruf D

Angka 3, dan sudah sepantasnya untuk dikesampingkan;


9. Bahwa dalil Penggugat di dalam posita Huruf D Angka 4 gugatan
ah

lik

Penggugat adalah tidak benar, sangat menyesatkan dan mengada-


m

ub

ada, karena pernyataan Penggugat yang menyatakan “Tergugat dalam

mengeluarkan obyek sengketa tidak sesuai dengan Pasal 5 ayat (1)


ka

ep

s.d ayat (6) Permendagri No. 67 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
ah

Permendagri No. 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 18


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pemberhentian Perangkat Desa”. Sebagaimana yang telah terurai

a
R
diatas pada angka 8 terbitnya obyek sengketa bukan tanpa melalui

si
proses, tetapi berdialektika dibawah dengan mekanisme peraturan

ne
ng
perundangan-undangan dan Tergugat juga menggunakan prinsip

kehati-hatian, prinisp audi et alteram partem dan due process of law

do
gu dalam penerbitannya. Sebagaimana dasar terbitnya adalah karena

adanya penolakan masyarakat dan juga semua ketua RT di dusun

In
A
Lengkok Tengak bersurat terkait penolakan kepada Penggugat untuk
ah

lik
diangkat lagi sebagai kepala dusun walaupun melalui Plt terlebih

dahulu, dimana yang menjadi alasan pokoknya adalah Penggugat


am

ub
telah melanggar pasal 51 Undang - Undang Nomor : 6 Tahun 2014

tentang Desa
ep
k

khususnya peran dan fungsi Penggugat selaku pelayanan masyarakat


ah

tidak dilaksanakan dan cenderung menimbulkan gesekan horizontal


R

si
antar masyarakat, jika hal ini dibiarkan dan terus berlanjut, maka

ne
ng

Tergugatlah yang ‘dapat’ dinyatakan melalaikan perannya selaku unsur

penyelenggara Pemerintahan Desa yang paling bertangungjawab atas

do
gu

pembinaan dan pemberdayaan masyarakat agar terciptanya

ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa khususnya di Dusun


In
A

Lengkok Tengak sebagaimana yang diamanatkan dalam pasal 26

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Karena jabatan


ah

lik

TERGUGAT dalam melaksanakan pemerintahan desa Mamben Lauk


m

ub

berdasarkan kewenangan atribusi sedangkan Kepala Dusun

melaksanakan kewenangan mandate yang diterima dari Tergugat


ka

ep

(Kepala Desa);
ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 19


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
10. Bahwa dalil Penggugat didalam posita Huruf D angka 5 gugatan

a
R
Penggugat yang menyadur bunyi pasal 12 ayat (1) dan ayat (2)

si
Permendagri No. 67 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Permendagri

ne
ng
No. 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian

Perangkat Desa adalah tidak benar, sudah sepantasnya ayat maupun

do
gu isi dari sebuah peraturan dalam penyebutannya harus lengkap, tidak

boleh dihilangkan atau bahkan diganti, karena satu kata saja hilang

In
A
maka akan merubah substansi dari pasal tersebut. Sebagaimana
ah

lik
gugatan Penggugat dalam Pasal 12 Permendagri No. 67 Tahun 2017

tentang Perubahan Atas Permendagri No. 83 Tahun 2015 tentang


am

ub
Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa tidak ada ayat (2)

yang benar adalah ayat (2a) sebagaimana angka 9 Permendagri No.


ep
k

67 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Permendagri No. 83 Tahun


ah

2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa


R

si
menyatakan “Ketentuan Pasal 12 diubah dan ditambah satu ayat yaitu

ne
ng

ayat (2a) sehingga Pasal 12 berbunyi sebagai berikut :


Bahwa demikian pula Penggugat dalam menguraikan pasal 12 ayat

do
(2) seharusnya (2a) menyatakan : Perangkat sebagaimana dimaksud
gu

pada ayat (1) yang diangkat secara periodisasi yang telah habis masa
In
A

tugasnya dan berusia kurang dari 60 (enam puluh) tahun DAPAT

(dalam gugatan hilang) diangkat sampai dengan usia 60 (enam puluh)


ah

lik

tahun. Dimana Penggugat telah menghilangkan kata DAPAT dalam

uraian ayat (2a) tersebut, sehingga sangat wajar argumentasi


m

ub

Penggugat tidak relevan dan berdasarkan hukum dengan kata lain


ka

Penggugat telah memainkan kesesatan (fallacy) dalam berfikir yakni


ep

Argumentum ad Hominem. Dalam hal ini, harus diingat kata-kata


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 20


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Gustav Radbruch yang mengatakan, karakteristik bahasa hukum

a
R
adalah karakteristik bahasa hukum atas peraturan perundang-

si
undangan haruslah bebas emosi, tanpa perasaan, datar, dan kering.

ne
ng
Semuanya itu ditujukan untuk kepastian dan menghindari dwi makna

atau makna yang ganda. Bahasa hukum sebagai sarana komunikasi

do
gu ilmiah, hukum harus bersifat jelas dan objektif, serta bebas dari emosi.

Karenanya, penghindaran atas makna ganda menjadi salah satu

In
A
karakter bahasa hukum baik yang selama ini dituangkan dalam
ah

lik
berbagai teori mengenai legal drafting. Maka sudah sepantasnya

Penggugat tidak merubah atau setidak-tidaknya menghilangkan satu


am

ub
kata yang dapat merubah seluruh arti dari pasal 2a tersebut;
Bahwa karena kata DAPAT dalam pasal 12 ayat (2a) Permendagri No.
ep
67 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Permendagri No. 83 Tahun
k

2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa telah


ah

si
hilang dalam gugatan Penggugat tentunya telah merubah makna dan

kejelasan rumusan dalam pasal tersebut. Karena kata DAPAT adalah

ne
ng

melekat KEWENANGAN DISKRESI dari T selaku Kepala Desa untuk

do
mengangkat atau memberhentikan Penggugat sebagai Kepala Dusun;
gu

Bahwa wewenang diskresi, dalam konteks 12 ayat (2a) Permendagri a

quo ada kata dapat. Dalam lampiran dua Undang-Undang Nomor 12


In
A

Tahun 2011 butir 267, dikatakan, “Untuk menyatakan sifat diskrasioner

dari suatu kewenangan yang diberikan kepada seseorang atau lembaga,


ah

lik

gunakan kata dapat”, Tergugat kutip dari penjelasan di Undang-Undang


m

ub

Nomor 12 Tahun 2011. Mengenai bagaimana esensi dari suatu diskresi?

Wewenang diskresi memberikan suatu pilihan. Jadi seperti dalam


ka

ep

konteks 12 ayat (2a) Permendagri a quo ada pilihan soal pemberhentian


ah

karena habis masa jabatan atau dapat mengangkatnya kembali sebagai


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 21


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Plt. Rumusan norma kata-kata hukum salah satunya seperti dalam

a
R
lampiran butir 267, tentang kata dapat. Ini kata-kata hukum

si
mengindikasikan bahwa wewenang tersebut mengandung suatu diskresi;

ne
ng
Bagaimana kita mengukur penggunaan wewenang diskresi, pertama

diukur dengan peraturan perundang-undangan. Kedua yang paling

do
gu penting, lebih-lebih dengan tipe diskresi yang pertama, dari rumusan

hukum yang tadi, maka pengujian penggunaan wewenang diskresi

In
A
parameternya adalah asas-asas umum pemerintahan yang baik.
ah

lik
Khususnya, penggunaan wewenang tersebut harus menghindari tindakan

yang sewenang-wenang. Jadi harus rasional, parameternya adalah


am

ub
rasionalitas dan yang kedua adalah tujuan, yaitu larangan

penyalahgunaan wewenang. Ini parameter utama untuk menguji diskresi.


ep
k

Bahwa makna kata dapat bukan berarti boleh ya, boleh tidak. Itu bahasa
ah

kamus, bukan bahasa hukum, apalagi hukum tata negara, dan hukum
R

si
administrasi. Hukum tata negara dan hukum administrasi mengartikan

ne
ng

bahwa orang yang mempunyai wewenang diskresi diberi suatu pilihan

dengan pertanggungjawabannya, perundang-undangan, dan asas-asas

do
gu

umum pemerintahan yang baik. Bahwa menurut pandangan Tergugat

kata dapat dalam ayat (2.a) adalah adanya perlindungan yang sama
In
A

(equal protection) atau persamaan dalam hukum (equality before the

law). Dalam Negara hukum kedudukan penguasa dengan rakyat dimata


ah

lik

hukum adalah sama (sederajat), yang membedakan hanyalah fungsinya,


m

ub

yakni pemerintah berfungsi mengatur dan rakyat yang diatur. Tindakan

penguasa harus berdasarkan Undang-Undang atau berlaku asas


ka

ep

legalitas, maka dalam negara hukum materiil tindakan dari penguasa


ah

dalam hal mendesak demi kepentingan warga negara dibenarkan


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 22


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bertindak menyimpang dari Undang-Undang atau berlaku asas

a
R
Opportunitas. Artinya bahwa kata ‘DAPAT’ dalam penerapan berbagai

si
peraturan bisa mempunyai arti dan makna yang berbeda, tergantung

ne
ng
bagaimana kata ‘DAPAT’ digunakan. Kata ‘DAPAT’ bukan kata yang mati,

tetapi berfungsi untuk memberikan solusi keberlakuanya suatu rumusan.

do
gu Jika semua rumusan dipaksakan dengan keharusan hal tersebut bisa

mempengaruhi berlakunya suatu Undang-Undang.

In
A
Bahwa bahasa perundang-undangan mempunyai corak atau gaya yang
ah

lik
khas yang bercirikan kejernihan pengertian, kelugasan, kebakuan, dan

keserasian, sehingga dalam memaknai pasal suatu peraturan harus


am

ub
lugas yang tidak bisa diartikan kata per kata atau kalimat per kalimat

tetapi harus dimaknai secara keseluruhan ayat atau pasal sehingga


ep
k

memperoleh kejernihan pengertian. Bahwa kembali lagi terkait dengan


ah

kewenangan diskresi Tergugat (Kepala Desa) untuk bertindak atau tidak


R

si
bertindak atas dasar penilaiannya sendiri dalam menjalankan kewajiban

ne
ng

hukum. Oleh karena tindakan yang dilakukan atas dasar penilaian dan

pertimbangannya sendiri, maka tepat dan tidaknya penilaian sangat

do
gu

dipengaruhi oleh moralitas pengambil tindakan. Kewenangan diskresi

tersebut berkait erat dengan kebebasan bertindak dari pemerintah, yang


In
A

menurut N.M. Spelt - J.B.J.M. ten Berge dalam tulisannya berjudul

"Inleiding Vergunningenrecht" sebagaimana disitir oleh Philipus M.


ah

lik

Hadjon mengemukakan, bahwa kebebasan pemerintah dibedakan


m

ub

menjadi kebebasan kebijaksanaan (beleidsvrijheid ) dan kebebasan

penilaian (beoordelingsvrijheid). Kebebasan kebijaksanaan


ka

ep

(beleidsvrijheid ) yang juga dimaknai sebagai wewenang diskresi dalam


ah

arti sempit, apabila peraturan perundang-undangan memberikan


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 23


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
wewenang tertentu kepada organ pemerintah, sedangkan organ tersebut

a
R
bebas untuk (tidak) menggunakannya meskipun syarat-syarat lagi

si
penggunaannya secara sah dipenuhi. Sedangkan kebebasan penilaian

ne
ng
(beoordelingsvrijheid) yang juga disebut wewenang diskresi dalam arti

yang tidak sesungguhnya ada, sejauh menurut hukum diserahkan

do
gu kepada organ pemerintah untuk menilai secara mandiri dan eksklusif

apakah syarat-syarat bagi pelaksanaan suatu wewenang secara sah

In
A
telah dipenuhi. Lebih lanjut Philipus M. Hadjon menyimpulkan, bahwa
ah

lik
kekuasaan bebas atau kekuasaan diskresi meliputi dua kewenangan,

yakni : (1). Kewenangan untuk memutuskan secara mandiri; dan (2).


am

ub
Kewenangan interpretasi terhadap norma-norma tersamar ( yage norm );
Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas karena akibat argumentasi
ep
Penggugat yang tidak relevan dan berdasarkan hukum dengan kata lain
k

Penggugat telah memainkan kesesatan (fallacy) dalam berfikir yakni


ah

si
Argumentum ad Hominem dengan menghilangkan kata ’DAPAT’ dalam

pasal 12 ayat (2a), sehingga dalil gugatan Penggugat pada posita Huruf

ne
ng

D angka 5 sudah selayaknya untuk dikesampingan ;


11. Bahwa karena penerbitan Obyek Sengketa telah sesuai dengan

do
gu

Syarat-syarat dan prosedur (mekanisme) yang berlaku serta telah sesuai

dengan aturan Perundang-undangan yang berlaku dan telah memenuhi


In
A

Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUB), sehingga dalil

gugatan Penggugat pada posita Huruf D angka 6 yang pada pokoknya


ah

lik

menyatakan “…obyek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat telah


m

ub

bertentangan dengan Surat Rekomendasi Camat…dst”. Ketiga surat dari

Bupati Lombok Timur sudah dilaksanakan oleh Tergugat sampai


ka

ep

berakhirnya masa jabatan Penggugat, akan tetapi karena ada penolakan


ah

dari masyarakat yang telah berulang kali disampaikan sebagaimana


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 24


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
terurai diatas, demikian pula dalam Surat Edaran Bupati Lombok Timur

a
R
Nomor : 141/438/PMD/2017, tanggal 17 Juli 2017 tentang Keberadaan

si
Perangkat Desa yang pada pokoknya menegaskan tentang keberlakukan

ne
ng
Permendagri No. 67 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Permendagri

No. 83 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat

do
gu Desa, yang pada pokoknya sebagai berikut :
Angka (3) menguraikan : Bagi perangkat desa yang berakhir masa

In
A
jabatannya dilakukan pemberhentian dan ‘DAPAT’ ditunjuk sebagai

pelaksana tugas.
ah

lik
Angka (4) menguraikan : “Bagi perangkat desa yang tidak ditunjuk

kembali sebagai pelaksana tugas harus jelas dasar pertimbangan dan


am

ub
bila dalam menjalankan tugasnya melanggar peraturan yang ada maka

dilakukan pembinaan dalam bentuk teguran lisan dan tertulis terlebih


ep
k

dahulu baru dilakukan proses lebih lanjut dan harus mengacu pada
ah

rekomendasi Camat yang diterbitkan paling lambat 7 hari sesuai


R

si
peraturan Perundang-Undangan yang berlaku”.
Bahwa angka 3 dan angka 4 dalam Surat Edaran Bupati Lombok Timur

ne
ng

Nomor : 141/438/PMD/2017, tanggal 17 Juli 2017 tentang Keberadaan

do
Perangkat Desa semakin menegaskan kewenangan diskresi yang dimiliki
gu

oleh Kepala Desa (TERGUGAT), karena adanya kekosongan hukum


In
A

terkait dengan belum adanya Peraturan Desa tentang Struktur Organisasi

Tata Kerja Pemerintahan Desa yang disusun berdasarkan klasifikasi


ah

lik

tingkat perkembangan desa yang dinilai oleh Pemerintah Kabupaten

Lombok Timur melalui Dinas Pemerintahan Desa (PMD), karena belum


m

ub

adanya Peraturan Bupati tentang Kriteria Desa sebagaimana yang


ka

diamanatkan oleh Perda No. 3 Tahun 2016 tentang Perangkat Desa.


ep
ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 25


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sehingga dalil gugatan Penggugat pada posita Huruf D angka 6 tidak

a
R
beralasan hukum sudah selayaknya untuk dikesampingkan;

si
12. Bahwa TERGUGAT menolak secara tegas dalil Penggugat pada

ne
ng
Huruf D Angka 8 dalam positanya yang menyatakan “…obyek sengketa

yang dikeluarkan oleh Tergugat semata-mata didasarkan atas alasan

do
gu yang tidak jelas dan mengada-ada mengingat pada bulan April 2018

Tergugat memanggil daripada Penggugat untuk menandatangani

In
A
Penghasilan Tetap (SILTAP) yang hingga saat ini belum dibayar oleh

Tergugat”.
ah

lik
Bahwa penandatangan SILTAP oleh Penggugat, bukan dilakukan pada

bulan April tetapi pada bulan Maret saat Penggugat mengambil gajinya
am

ub
untuk bulan Januari – Februari 2018, dan pada saat itu juga langsung

dilakukan penandatangan SILTAP tetapi Tergugat tidak memberikannya


ep
k

karena Penggugat sudah diberhentikan dan gajinya masih tersimpan


ah

direkening desa;
R

si
13. Bahwa oleh karena penerbitan obyek sengketa oleh Tergugat telah

melalui mekanisme dan dasar hukum yang berlaku serta memperhatikan

ne
ng

Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUB) maka sah secara

do
hukum jika obyek sengketa/Surat Keputusan Nomor : 141/02/PEM/2018
gu

tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Dusun Lengkok


In
A

Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Masa Bakti 10

Februari 2012 s/d 10 Februari 2018, tanggal 11 Februari 2018 atas nama
ah

lik

Murham, dinyatakan sah dan mengikat secara hukum;

14.Bahwa oleh karena Penggugat tidak dapat membuktikan segala dalil


m

ub

gugatannya, maka mohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa Perkara


ka

untuk menolak seluruh gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ep

III. PERMOHONAN
ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 26


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa berdasarkan uraian diatas, maka melalui kesempatan ini, Tergugat

a
R
mohon kepada Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Cq. Majelis Hakim

si
Pengadilan Tata Usaha Negara Mataram yang memeriksa perkara ini untuk

ne
ng
memberikan putusan sebagai berikut :

A. DALAM EKSEPSI

do
gu 1. Menerima Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan hukum gugatan PENGGUGAT dinyatakan tidak dapat

In
A
diterima (niet ontvankelijk verklaard).
ah

lik
B. DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya ;


am

ub
2. Menyatakan Hukum Surat Keputusan Nomor : 141/02/PEM/2018

tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Dusun Lengkok


ep
k

Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Masa Bakti 10


ah

Februari 2012 s/d 10 Februari 2018, tanggal 11 Februari 2018 atas


R

si
nama Murham yang dikeluarkan / diterbitkan oleh TERGUGAT

ne
ng

adalah sah dan telah sesuai dengan hukum dan perundang-undangan

yang berlaku ;

do
gu

3. Membebankan semua biaya yang timbul dalam perkara ini kepada

PENGGUGAT ;
In
A

Menimbang, bahwa atas eksepsi dan jawaban Tergugat, pihak

Penggugat telah mengajukan Replik dipersidangan pada tanggal 7 Agustus


ah

lik

2018 dan atas Replik dari Penggugat tersebut, pihak Tergugat telah
m

ub

mengajukan Duplik pada persidangan tanggal 14 Agustus 2018;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya,


ka

ep

Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa fotokopi, yang telah
ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 27


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dicocokkan sesuai dengan asli maupun fotokopinya dan bermeterai cukup,

a
R
dengan diberi tanda bukti P - 1 sampai dengan P - 15 sebagai berikut:

si
1. P – 1 : Surat Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk Kecamatan

ne
ng
Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor:

141/02/PEM/2018 Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan

do
gu Kepala Dusun Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk

Kecamatan Wanasaba Masa Bakti 10 Februari 2012 sampai

In
A
dengan 10 Februari 2018, tanggal 11 Februari 2018, Atas
ah

lik
Nama Murham (fotokopi sesuai dengan asli) ;

2. P– 2 : Surat Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk Kecamatan


am

ub
Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor

141.1/04/Pem/2012 Tentang Pengesahan Pengangkatan


ep
k

Kepala Dusun Terpilih Dusun Lengkok Tengak Desa Mamben


ah

Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupten Lombok Timur Periode


R

si
2012 – 2018, tanggal 10 Februari 2012 atas Nama Murham

ne
ng

(fotokopi sesuai dengan asli);


Undang - Undang Repulik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014
3. P– 3 :

do
Tentang Desa (fotokopi dari fotokopi) ;
gu

Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 6 Tahun 2018

4. P– 4 : Tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian,


In
A

Perangkat Desa dan Staf Perangkat Desa (fotokopi dari

fotokopi) ;
ah

lik

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2017

Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri


m

ub

5. P– 5 :
Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan dan
ka

Pemberhentian Perangkat Desa (fotokopi dari fotokopi) ;


ep

Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 3 Tahun


ah

2016 Tentang Perangkat Desa (fotokopi dari fotokopi) ;


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 28


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
6. P– 6 : Surat Penegasan Bupati Kabupaten Lombok Timur Nomor:

a
R
141/242/PMD/2017 tanggal 10 April 2017 (fotokopi dari

si
7. P– 7 : fotokopi) ;

ne
ng
Rekomendasi Camat Wanasaba Nomor : 141/229/Pem/2018

tanggal 16 Mei 2018 (fotokopi sesuai dengan asli) ;


Rekomendasi Badan Permusyawaratan Desa Mamben Lauk

do
gu
8. P– 8 : tanggal 19 Mei 2018 (fotokopi sesuai dengan asli) ;
Kartu Tanda Penduduk atas nama Murham (fotokopi sesuai

In
A
dengan asli) ;
9. P– 9 : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015
ah

lik
Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa

10 P– 10 : (fotokopi dari fotokopi) ;


am

Surat Permakluman Camat Wanasaba tanggal 12 Maret 2018

ub
.
Nomor :141/139/PEM/2018 (fotokopi dari fotokopi) ;
P– 11 : Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur tanggal 11
ep
k

11 Juli 2018 Perihal Perangkat Desa yang ditujukan kepada


ah

. Camat se-Kabupaten Lombok Timur (fotokopi dari fotokopi) ;


R

si
P– 12 :

ne
ng

12 P – 13 :

do
gu

.
In
A

13

.
ah

lik
m

ub

14 P – 14 : Daftar Penerima Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kepala


ka

Desa dan Perangkat Desa untuk Bulan Mei Tahun Anggaran


ep

2018 atas nama Hauran dkk (fotokopi dari fotokopi) ;


ah

15 P – 15 : Surat Nomor : 005/226/Pem/2018 Perihal Undangan tanggal 15


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 29


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
. Mei 2018 (sesuai dengan fotokopi) ;

a
R

si
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil jawabannya, Tergugat

ne
ng
telah mengajukan alat bukti surat berupa fotokopi, yang telah dicocokkan sesuai

dengan asli maupun fotokopinya dan bermeterai cukup, dengan diberi tanda

do
gu
bukti T - 1 sampai dengan T - 16 sebagai berikut:

1. T–1 : Keputusan Kepala Desa Memben Lauk Kecamatan

In
A
Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor :

141/02/PEM/2018 Tentang Pemberhentian dan


ah

lik
Pengangkatan Kepala Dusun Lengkok Tengak Desa
am

Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Masa Bakti 10

ub
Februari 2012 sampai dengan 10 Februari 2018 tertanggal
ep
11 Februari 2018 (fotokopi sesuai dengan asli) ;
k

2. T–2 : Keputusan Kepala Desa Memben Lauk Kecamatan


ah

si
Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor :

141.1/04/Pem/2012 Tentang Pengesahan Pengangkatan

ne
ng

Kepala Dusun Terpilih Dusun Lengkok Tengak Desa

do
Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok
gu

Timur Periode 2012-2018, tanggal 10 Februari 2012 atas


In
A

nama Murham (fotokopi sesuai dengan asli) ;

3. T–3 : Surat dari Bupati Lombok Timur Nomor :


ah

lik

141/581/PMPD/2016 tanggal 29 Agustus 2016 Perihal :

Himbauan yang ditujukan kepada Kepala Desa se-


m

ub

Kabupaten Lombok Timur (foto kopi dari fotokopi) ;


ka

4. T–4 : Surat Bupati Lombok Timur Nomor: 141/242/PMD/2017


ep

tanggal 10 April 2017 Hal: Penegasan yang ditujukan


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 30


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kepada Camat se-Kabupaten Lombok Timur dan Kepala

a
R
Desa se-Kabupaten Lombok Timur (foto kopi dari fotokopi)

si
5. T–5 Surat Edaran Bupati Lombok Timur Nomor :

ne
ng
: 141/438/PMD/2017 Tentang Keberadaan Perangkat Desa

tanggal 17 Juli 2017 yang ditujukan kepada Kepala Desa se-

do
gu Kabupaten Lombok Timur (fotokopi dari fotokopi) ;

6. T–6 Rekomendasi Camat Wanasaba Nomor : 141/229/Pem/2018

In
A
: tanggal 16 Mei 2018 yang ditujukan kepada Kepala Desa
ah

lik
Mamben Lauq (fotokopi sesuai dengan asli) ;

7. T–7 Rapat Koordinasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD)


am

ub
: Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten

Lombok Timur Nomor : B/001/BPD.Mb.L/IV/2018 tanggal 4


ep
k

April 2018 (fotokopi sesuai dengan asli) ;


ah

8. T–8 Surat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Mamben


R

si
: Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur

ne
ng

Nomor : B/001/BPD.Mb.L/IV/2018 tanggal 19 Mei 2018 dan

Berita Acara Rapat tanggal 18 Mei 2018 (fotokopi sesuai

do
gu

dengan asli) ;

9. T–9 Surat Penolakan Kepala Dusun Murham untuk Di PLT kan


In
A

: oleh Masyarakat Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk

Kecamatan Wanasaba tanggal 24 Februari 2018 dan


ah

lik

Lampiran Berita Acara dan Penandatangan Penolakan


m

ub

(fotokopi sesuai dengan asli) ;

10. T – 10 Surat Penolakan Kepala Dusun Murham untuk Di PLT kan


ka

ep

: oleh Masyarakat Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk


ah

Kecamatan Wanasaba tanggal 28 Februari 2018 dan


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 31


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Lampiran Berita Acara dan Penandatangan Penolakan

a
R
(fotokopi sesuai dengan asli) ;

si
11. T – 11 : Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

ne
ng
67 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peratutan Menteri

Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan

do
gu Dan Pemberhentian Perangkat Desa (fotokopi sesuai dengan

copy;
12. T – 12 : CD rekaman 1 keping berisi rekaman pertemuan silaturahmi

In
A
tokoh masyarakat Lengkok Tengak di rumah dinas Camat
ah

lik
Wanasaba (sesuai dengan rekaman asli) ;

13. T – 13 : Surat Pernyataan atas nama Musabbihan (fotokopi sesuai


am

ub
dengan asli) ;

14. T – 14 : Berita Acara tanggal 5 Mei 2018 (fotokopi sesuai dengan


ep
k

: asli) ;
ah

15. T – 15 Keputusan Kepala Desa Memben Lauk Nomor : 141.1/


R

si
/PEM/2014 Tentang Pengangkatan Ketua RT pada Kantor

ne
ng

Desa Mamben Lauk Masa Bakti 2014-2015, tanggal 15

Desember 2014 (fotokopi sesuai dengan fotokopinya) ;

do
gu

16. T – 16 Keputusan Kepala Desa Nomor : 15 Tahun 2007 Tentang

: Pengesahan Pengangkatan Ketua Rukun Tetangga Desa


In
A

Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok

Timur tanggal 15 Desember 2017 (sesuai dengan aslinya) ;


ah

lik

Menimbang, bahwa selain mengajukan alat bukti surat, untuk


m

ub

menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan 3 (tiga) orang


ka

saksi, yang memberikan keterangan di bawah sumpah yaitu atas nama


ep

AHMAD, SH., SAIFULLAH, S. Ag dan MUHAMMAD ;


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 32


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R
Saksi AHMAD, SH pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:

si
1. Bahwa Proses pemberhentian perangkat desa seperti yang tercantum

ne
ng
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 83 Tahun 2015 Tentang

Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa wajib diadakan

do
gu
konsultasi dengan Camat secara tertulis atas dasar konsultasi tersebut

Camat memberikan rekomendasi dan dijadikan dasar Kepala Desa untuk

In
A
mengambil keputusan ;
2. Bahwa prosedur pemberhentian perangkat desa tidak dilaksanakan
ah

lik
Karena apabila ada surat masuk mengenai perangkat desa pasti saksi
am

mengetahui;

ub
3. Bahwa saksi tidak pernah melihat surat keputusan atas nama Murham /

Penggugat;
ep
4. Bahwa saksi mengetahui Surat Edaran Nomor Surat Bupati Kabupaten
k

Lombok Timur Nomor: 141/242/PMD/2017 tanggal 10 April 2017 Hal:


ah

si
Penegasan yang ditujukan kepada Camat se-Kabupaten Lombok Timur dan

Kepala Desa se-Kabupaten Lombok Timur, tapi tidak mengetahui secara

ne
ng

pasti mengenai isinya ;


5. Bahwa saksi tidak mengetahui apa dasarnya keluar Surat Rekomendasi;

do
gu

Untuk selengkapnya keterangan saksi termuat dalam berita acara persidangan;

Saksi SAIFULLAH, S. Ag pada pokoknya memberikan keterangan sebagai


In
A

berikut:

1. Bahwa Saksi tidak pernah mengetahui mengenai usulan pemberhentian


ah

lik

Murham, saksi ketahui hanya BPD pernah memperingatkan atau


m

ub

memberikan saran untuk mencabut Surat Keputusan Pemberhentian

tersebut;
ka

2. Bahwa saksi tidak ingat apakah hadir atau tidak mengenai rapat
ep

rekomendasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Mamben Lauk


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 33


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor :

a
R
B/001/BPD.Mb.L/IV/2018 tanggal 4 April 2018;

si
Untuk selengkapnya keterangan saksi termuat dalam berita acara persidangan;

ne
ng
Saksi MUHAMMAD pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:

1. Bahwa Saksi menerima undangan untuk menghadiri mediasi dan

do
gu
Penggugat memperlihatkan Surat Keputusan Pemberhentian;
2. Tanggal 16 Mei 2017 diperlihatkan kepada saksi;

In
A
Untuk selengkapnya keterangan saksi termuat dalam berita acara persidangan;

Menimbang, bahwa selain mengajukan alat bukti surat, untuk menguatkan


ah

lik
dalil-dalil jawabannya, Tergugat telah mengajukan 2 (dua) orang saksi, yang
am

telah memberikan keterangan di bawah sumpah yaitu atas nama SYAMSUL

ub
HAKIM dan AINUDDIN ; ep
Saksi SYAMSUL HAKIM pada pokoknya memberikan keterangan sebagai
k

berikut:
ah

si
1. Bahwa jabatan Penggugat adalah Sebagai Kepala Dusun masa periode

Tahun 2012 sampai Tahun 2018 ;

ne
ng

2. Bahwa permasalahan yang dialami Penggugat adalah Penggugat tidak

mampu melaksanakan tugas contohnya apabila ada permasalahan yang

do
gu

timbul dalam masyarakat tidak bisa memberikan solusi atau jalan keluarnya

misalnya rapat mengenai siskamling akan tetapi tidak ada realisasinya


In
A

(setiap rapat tidak pernah ada realisasinya) dan apabila ada kegiatan

kemasyarakatan misalkan ada kegiatan gotong royong, Penggugat tidak


ah

lik

pernah hadir demikian pula pada saat rapat pemilihan BPD unsur dari
m

ub

masyarakat tidak diikut sertakan yang seharusnya dalam peraturan tentang

desa unsur masyarakat harus dilibatkan dalam setiap rapat BPD tiba-tiba
ka

ep

kakaknya sudah dimasukkan dalam BPD tanpa ada musyawarah terlebih


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 34


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dahulu/pengurus BPD sudah terbentuk baru masyarakat di beritahukan

a
R
terjadi Tahun 2016 dan juga masyarakat datang ke Camat ;

si
3. Masyarakat datang ke Camat Untuk mengklarifikasi mengenai ditolaknya

ne
ng
Murham sebagai Plt Kepala Dusun karena masa jabatannya sebagai Kepala

Dusun sudah selesai;


4. Bahwa saksi tidak ingat tanggal berapa saksi dan masyarakat datang

do
gu
menghadap ke Camat;
5. Bahwa hasil musyawarah di kantor desa Camat menginstruksikan

In
A
secara lisan kepada Kepala Desa untuk segera mengangkat Plt Kepala

Dusun Lengkok Tengak;


ah

lik
Untuk selengkapnya keterangan saksi termuat dalam berita acara persidangan;
am

Saksi AINUDDIN pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:

ub
1. Pada awalnya saksi tidak mengetahui apabila dirinya telah diangkat
ep
menjadi Ketua Rukun Tetangga, pada saat terpilih Kepala Desa yang baru
k

ada Surat Keputusan yang menyatakan saksi diangkat menjadi Ketua Rukun
ah

si
Tetangga;
2. Pada tahun 2017 saksi mengetahui mengenai Surat Keputusan

ne
ng

Pengangkatan sebagai Ketua Rukun Tetangga;


3. Bahwa saksi tahu Karena ada yang membawakan Surat Keputusan

do
Pengangkatan sebagai Ketua Rukun Tetangga yang bernama Musafihan;
gu

Untuk selengkapnya keterangan saksi termuat dalam berita acara persidangan;


In
A

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat dan Tergugat menyerahkan

kesimpulan tertanggal 18 September 2018 ;


Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi didalam persidangan
ah

lik

dianggap telah termuat dalam putusan ini ;


Menimbang, bahwa Majelis Hakim menganggap pemeriksaan sengketa
m

ub

ini telah cukup dan akhirnya mengambil putusan berdasarkan pertimbangan


ka

seperti terurai dalam pertimbangan hukum di bawah ini ;


ep
ah

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 35


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Gugatan Penggugat adalah

a
R
sebagaimana terurai di atas ;

si
Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa dalam sengketa ini

ne
ng
yang dimohonkan batal atau tidak sah oleh Penggugat dalam Gugatannya

adalah Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba

do
gu
Kabupaten Lombok Timur tentang Pemberhentian dan Pengangkatan

Kepala Dusun Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba

In
A
Masa Bakti 10 Pebruari 2012 sampai dengan 10 Pebruari 2018, tanggal 11
ah

lik
Pebruari 2018 atas nama Murham (vide bukti P-1 = bukti T-1) ;

Menimbang, bahwa terhadap Gugatan Penggugat, Tergugat telah


am

ub
menanggapinya di dalam Jawabannya tertanggal 31 Juli 2018 yang berisi

tentang eksepsi dan pokok perkara ;


ep
k

Menimbang, bahwa oleh karena di dalam jawaban Tergugat terdapat


ah

unsur eksepsi, maka sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis


R

si
Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan mengenai dalil eksepsi yang

ne
ng

diajukan oleh Tergugat, dengan pertimbangan sebagai berikut :

do
gu

DALAM EKSEPSI :
Menimbang, bahwa eksepsi yang diajukan oleh Tergugat pada
In
A

pokoknya adalah sebagai berikut :

1) Bahwa gugatan Penggugat kurang subyek hukum;


ah

lik

2) Bahwa objek sengketa bersifat berantai (ketting beschikking) dan tidak

berdiri sendiri, karena didasarkan pada rekomendasi;


m

ub

3) Bahwa objek sengketa diterbitkan berdasar hasil konsultasi dengan


ka

camat yang kemudian oleh camat dikeluarkan rekomendasi;


ep

4) Bahwa Camat Wanasaba haruslah ditarik sebagai pihak;


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 36


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi yang diajukan oleh Tergugat

a
R
sebagaimana tersebut diatas, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan

si
secara bersamaan, sebagaimana pertimbangan dibawah ini;

ne
ng
Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 12 Undang-

Undang Nomor 51 Tahun 2009, Tergugat adalah badan atau pejabat tata usaha

do
gu
negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada

padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang atau badan

In
A
hukum perdata;
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-

Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-


am

ub
Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka

yang dimaksud dengan Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan
ep
k

tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi
ah

tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-


R

si
undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual, dan final, yang

ne
ng

menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata;

Menimbang, bahwa dalam sengketa ini yang menjadi Tergugat adalah

do
gu

Kepala Desa Mamben Lauk, yang secara hukum telah menerbitkan Keputusan

Kepala Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur


In
A

tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Dusun Lengkok Tengak

Desa Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Masa Bakti 10 Pebruari 2012


ah

lik

sampai dengan 10 Pebruari 2018 (vide bukti P-1 = bukti T-1) ;


m

ub

Menimbang, bahwa Camat Wanasaba adalah pihak yang mengeluarkan

rekomendasi dan rekomendasinya tidak dijadikan obyek sengketa sehingga


ka

ep

Camat tidaklah beralasan untuk dijadikan pihak dalam sengketa ini.


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 37


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa setelah mencermati gugatan Penggugat dan yang

a
R
dijadikan Tergugat adalah Kepala Desa Mamben Lauk, maka Majelis Hakim

si
berpendapat gugatan penggugat tidak kurang pihak, sehingga eksepsi Tergugat

ne
ng
sebagaimana yang dituangkan dalam eksepsi pada angka 1 (satu) sampai

dengan 4 (empat) tidaklah beralasan hukum dan dinyatakan di tolak;

do
gu Menimbang, bahwa oleh karena terhadap eksepsi-eksepsi yang telah

diajukan oleh Tergugat adalah tidak beralasan hukum dan harus dinyatakan

In
A
ditolak seluruhnya, maka selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
ah

lik
pokok perkara sebagai berikut ;
am

ub
DALAM POKOK PERKARA;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati dan mempelajari


ep
k

dalil-dalil gugatan Penggugat, Jawaban Tergugat, dan bukti-bukti dari pihak


ah

yang diajukan baik bukti tertulis maupun saksi dipersidangan berikut


R

si
Kesimpulannya, dapat ditarik permasalahan hukum, yaitu apakah benar

ne
ng

Tergugat dalam menerbitkan surat keputusan obyek sengketa bertentangan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan asas-asas umum

do
gu

pemerintahan yang baik dan ataukah sebaliknya?;


In
A

Menimbang, bahwa dalam sengketa tata usaha negara, yang


ah

lik

dipersoalkan adalah sah atau tidaknya keputusan tata usaha negara. Persoalan
m

ub

keabsahan (rechtmatigheid) menyangkut alat ukur atau parameter. Dalam hal ini

alat ukur yang digunakan untuk menyatakan surat keputusan tata usaha negara
ka

ep

tersebut sah menurut hukum (rechtmatig) atau melanggar hukum


ah

(onrechtmatig);
R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 38


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa jika keputusan tata usaha negara termasuk jenis

a
R
keputusan terikat (gebonden beschikking), alat ukur yang relevan untuk

si
dijadikan dasar pengujian (toetsingsgronden) adalah peraturan perundang-

ne
ng
undangan yang berlaku, sedangkan jika keputusan tata usaha negara termasuk

jenis keputusan bebas (vrije beschikking) alat ukur yang relevan untuk dijadikan

do
gu
dasar pengujian (toetsingsgronden) adalah asas-asas umum pemerintahan

yang baik;

In
A
Menimbang, bahwa jika dikaitkan dengan penerbitan Surat Keputusan
ah

lik
objek sengketa dalam perkara ini, Majelis Hakim berpendapat bahwa penerbitan

surat keputusan objek sengketa adalah jenis keputusan yang terikat, sehingga
am

ub
akan di uji dengan menggunakan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Menimbang, bahwa suatu keputusan tata usaha Negara dapat dinilai


ep
k

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila


ah

keputusan yang bersangkutan itu: (a) Bertentangan dengan ketentuan-


R

si
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang bersifat

ne
ng

prosedural/formal; (b) Bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam

peraturan perundang-undangan yang bersifat material/substansial; (c)

do
gu

Dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang tidak berwenang;

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan aspek prosedur dan


In
A

substansi terlebih dahulu Majelis Hakim akan mempertimbangkan mengenai

aspek kewenangan, yaitu apakah Tergugat dalam hal ini Kepala Desa Mamben
ah

lik

Lauk berwenang dalam menerbitkan Surat Keputusan objek sengketa?


m

ub

Menimbang, bahwa Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun

2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986


ka

ep

tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan “Keputusan Tata Usaha


ah

Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau
R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 39


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang

a
R
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat

si
konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang

ne
ng
atau badan hukum perdata”. Selanjutnya Pasal 1 angka 12 Undang-Undang

Nomor 51 Tahun 2009 menyebutkan “Tergugat adalah badan atau pejabat tata

do
gu
usaha negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada

padanya atau yang dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang atau badan

In
A
hukum perdata”;
ah

lik
Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 9 dan 12

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas


am

ub
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

terdapat klausul bahwa Tergugat adalah badan atau pejabat tata usaha negara
ep
k

yang mempunyai kewenangan untuk menerbitkan suatu keputusan tata usaha


ah

negara;
R

si
Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 3 Undang-

ne
ng

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyebutkan “Pemerintah Desa

adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu

do
gu

perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa”;

Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 3 Peraturan


In
A

Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-


ah

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyebutkan ” Pemerintah Desa


lik

adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
m

ub

perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa”;

Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 4 Peraturan


ka

ep

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017 Tentang


ah

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 40


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa menyebutkan

a
R
”Kepala Desa atau sebutan lain adalah pejabat pemerintah Desa yang

si
mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan

ne
ng
rumah tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari pemerintah dan

pemerintah daerah;

do
gu Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 2 angka 1 Peraturan

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017 Tentang

In
A
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015
ah

lik
Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa menyebutkan

“Perangkat Desa diangkat oleh kepala Desa dari warga Desa yang telah
am

ub
memenuhi persyaratan umum dan khusus”. Sedangkan Pasal 5 angka 1

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017


ep
k

Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun


ah

2015 Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa


R

si
menyebutkan “Kepala Desa memberhentikan perangkat Desa setelah

ne
ng

berkonsultasi dengan camat”;

Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (7)

do
gu

Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 3 Tahun 2016 tentang

Perangkat Desa, menyebutkan:


In
A

Pasal 2 ayat (1) :

Perangkat Desa terdiri atas:


ah

lik

a. Sekretariat Desa;
m

ub

b. Pelaksana Teknis, dan

c. Pelaksana Kewilayahan;
ka

ep

Pasal 2 ayat (7):


ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 41


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Pelaksana Kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,

a
R
dilaksanakan oleh dusun yang dipimpin oleh Kepala Dusun;

si
Menimbang, bahwa sebagaimana bukti T-1 dan P-1, Tergugat adalah

ne
ng
Kepala Desa Mamben Lauk, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur

yang memberhentikan Penggugat sebagai Kepala Dusun;

do
gu Menimbang, bahwa dengan demikian jika dihubungkan sebagaimana

ketentuan Pasal 1 angka 9 dan 12 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009

In
A
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
ah

lik
Peradilan Tata Usaha Negara jo. Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa jo. ketentuan Pasal 1 angka 3 Peraturan Pemerintah
am

ub
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor

6 Tahun 2014 jo. Pasal 1 angka 4, Pasal 2 angka 1 dan Pasal 5 angka 1
ep
k

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017


ah

Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun


R

si
2015 Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa, jo. Pasal 2

ne
ng

ayat (1) dan (7) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 3 Tahun

2016 tentang Perangkat Desa dan bukti P-1 dan T-1, Majelis Hakim

do
gu

berpendapat Tergugat mempunyai kewenangan dalam menerbitkan Keputusan

Kepala Desa Objek Sengketa, sebagai salah satu bentuk dalam melaksanakan
In
A

administrasi pemerintah desa di wilayah hukum Desa Mamben Lauk;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


ah

lik

mengenai aspek prosedural sekaligus substansi penerbitan objek sengketa a


m

ub

quo, dengan pertimbangan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa selama pemeriksaan perkara a quo, terhadap alat


ka

ep

bukti baik berupa bukti-bukti tertulis dan keterangan Saksi yang diajukan oleh
ah

Para Pihak, terungkap fakta-fakta hukum dalam persidangan sebagai berikut :


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 42


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
1. Bahwa Penggugat diangkat oleh Tergugat sebagai Kepala Dusun

a
R
Lengkok Tengak Desa Mamben Lauk periode 2012-2018, pada tanggal 10

si
Pebruari 2012 (bukti P-2);

ne
ng
2. Bahwa Penggugat diberhentikan oleh Tergugat sebagaimana Surat

Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk objek sengketa (bukti P-1 = T-1);

do
gu
3. Bahwa sebagaimana Surat Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk objek

sengketa, Tergugat telah mengangkat Plt. Kepala Dusun Lengkok Tengak

In
A
atas nama Hauran (bukti P-1 = T-1);
ah

lik
Menimbang, bahwa sebagaimana fakta diatas dapat diketahui, bahwa

Penggugat diangkat sebagai Kepala Dusun Lengkok Tengak pada Pebruari


am

ub
2012 yang mana pada saat pengangkatan tersebut, sebelum terbitnya

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Menteri


ep
k

Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan Dan


ah

Pemberhentian Perangkat Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik


R

si
Indonesia Nomor 67 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

ne
ng

Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan Dan

Pemberhentian Perangkat Desa;

do
gu

Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 118 ayat (5) Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyebutkan “Perangkat Desa


In
A

yang tidak berstatus sebagai pegawai negeri sipil tetap melaksanakan tugas

sampai habis masa tugasnya”;


ah

lik

Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 12 ayat (1) dan (2a)


m

ub

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017

Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun


ka

ep

2015 Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa


ah

menyebutkan:
R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 43


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Ayat (1):

a
R
Perangkat Desa yang diangkat sebelum ditetapkannya Peraturan Menteri ini

si
tetap melaksanakan tugas sampai habis masa tugasnya berdasarkan surat

ne
ng
keputusan pengangkatannya;

Ayat (2a):

do
gu
Perangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diangkat secara

periodesasi yang telah habis masa tugasnya dan berusia kurang dari 60

In
A
(enam puluh) tahun dapat diangkat sampai dengan usia 60 (enam puluh)
ah

lik
tahun;

Menimbang, bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 45 ayat (1) Peraturan


am

ub
Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perangkat

Desa menyebutkan “Perangkat Desa yang diangkat berdasarkan Peraturan


ep
k

Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 3 Tahun 2007 tetap melaksanakan


ah

tugas sampai habis masa tugas berdasarkan surat keputusan


R

si
pengangkatannya”;

ne
ng

Menimbang, bahwa sebagaimana fakta hukum diatas jika dihubungkan

dengan ketentuan Pasal 118 ayat (5) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

do
gu

tentang Desa, Pasal 12 ayat (1) dan (2a) Peraturan Menteri Dalam Negeri

Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan


In
A

Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan Dan

Pemberhentian Perangkat Desa, dan Pasal 45 ayat (1) Peraturan Daerah


ah

lik

Kabupaten Lombok Timur Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perangkat Desa,


m

ub

Penggugat adalah Kepala Dusun Lengkok Tengah yang telah menjabat secara

periodesasi yaitu pada Pebruari 2012 hingga Pebruari 2018, sehingga tidak ada
ka

ep

aturan yang menyebutkan bahwa perangkat desa yang telah selesai masa
ah

jabatannya harus/wajib untuk diangkat kembali;


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 44


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dengan mencermati Pasal 12 ayat (1) dan (2a)

a
R
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017

si
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun

ne
ng
2015 Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa, meskipun

Penggugat belum berusia 60 (enam puluh) tahun, akan tetapi untuk

do
gu
pengangkatan perangkat desa yang telah habis masa tugasnya, Kepala Desa

dalam hal ini Tergugat dapat mengangkat calon lain tidak serta merta harus dari

In
A
perangkat desa yang telah habis masa tugasnya, karena Kepala Desa
ah

lik
(Tergugat) selaku pemangku jabatan mempunyai kewenangan dalam memilih

dan mengangkat perangkat desa sesuai dengan peraturan yang berlaku;


am

ub
Menimbang, bahwa dalam sengketa ini Majelis Hakim dalam melakukan

pengujian tidak menggunakan dasar ketentuan Pasal 68 dan Pasal 69


ep
k

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana


ah

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa jo. pasal 5 Peraturan


R

si
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017 Tentang

ne
ng

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015

Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa jo Pasal 38 dan

do
gu

Pasal 39 Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 3 Tahun 2016

tentang Perangkat Desa, yang pada pokoknya ketentuan peraturan tersebut


In
A

menyebutkan tentang persyaratan pemberhentian perangkat desa, akan tetapi

Majelis Hakim menggunakan ketentuan Pasal 118 ayat (5) Undang-Undang


ah

lik

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal 12 ayat (1) dan (2a) Peraturan
m

ub

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2017 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2015


ka

ep

Tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa, dan Pasal 45


ah

ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 3 Tahun 2016
R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 45


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tentang Perangkat Desa karena substansi sengketa ini adalah bukan pada

a
R
persyaratan pemberhentian perangkat desa akan tetapi Penggugat yang

si
diangkat sebagai perangkat desa (Kepala Dusun Lengkok Tengak) dengan

ne
ng
masa jabatan Pebruari 2012 hingga Pebruari 2018 yang telah berakhir masa

tugasnya sehingga dengan demikian secara otomatis sudah tidak menjalankan

do
gu
tugasnya sebagai Kepala Dusun Lengkok Tengak pada tanggal 11 Pebruari

2018 sebagaimana Surat Keputusan Kepala Desa objek sengketa;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan rangkaian pertimbangan di atas, maka
ah

lik
telah terbukti penerbitan Keputusan Kepala Desa Mamben Lauk Kecamatan

Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Nomor: 141/02/PEM/2018 tentang


am

ub
Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Dusun Lengkok Tengak Desa

Mamben Lauk Kecamatan Wanasaba Masa Bakti 10 Pebruari 2012 sampai


ep
k

dengan 10 Pebruari 2018 tanggal 11 Pebruari 2018 adalah telah sesuai dengan
ah

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Asas-Asas Umum


R

si
Pemerintahan Yang Baik sehingga tuntutan Penggugat supaya keputusan

ne
ng

tersebut dinyatakan batal/tidak sah tidaklah beralasan hukum dan oleh

karenanya patut dinyatakan ditolak;

do
gu

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat ditolak maka sesuai

ketentuan pasal 110 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan


In
A

Tata Usaha Negara, terhadap biaya perkara yang timbul dalam sengketa a quo

haruslah dibebankan kepada Penggugat yang jumlahnya akan ditentukan dalam


ah

lik

amar putusan ini;


m

ub

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala sesuatu yang terjadi

dalam pemeriksaan persidangan dan sesuai dengan ketentuan Pasal 107


ka

ep

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara,


ah

maka Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan, beban pembuktian


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 46


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
beserta penilaian pembuktian. Oleh karena itu, Majelis Hakim tetap

a
R
mempertimbangkan alat bukti yang diajukan oleh Para Pihak, namun untuk

si
memutus dan menyelesaikan sengketa ini Majelis Hakim hanya menggunakan

ne
ng
alat-alat bukti yang relevan. Sedangkan terhadap alat bukti lainnya yang tidak

dijadikan dasar untuk memutus dan menyelesaikan sengketa ini, tetap

do
gu
dilampirkan dan menjadi satu kesatuan dalam berkas perkara;

Mengingat, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang

In
A
Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5
ah

lik
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo Undang-Undang Nomor

51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5


am

ub
Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan ketentuan peraturan

perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perkara ini;


ep
k
ah

MENGADILI:
R

si
Dalam Eksepsi:

ne
ng

- Menolak seluruh eksepsi yang diajukan oleh Tergugat;

Dalam Pokok Perkara :

do
gu

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
In
A

339.000,- (tiga ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah);


ah

lik

Demikian diputus dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada

hari Senin, tanggal 24 September 2018 oleh kami SRI SETYOWATI, SH.,MH
m

ub

selaku Hakim Ketua Majelis, PULUNG HUDOPRAKOSO, SH., dan REZA


ka

ADYATAMA, SH.MH masing-masing selaku Hakim Anggota dan Putusan


ep

tersebut dibacakan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari Selasa,
ah

tanggal 2 Oktober 2018 oleh Majelis Hakim tersebut dengan dibantu


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 47


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
KESUMANINGTYAS, SH. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh

a
R
Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat;

si
ne
Hakim Ketua Majelis,

ng

do
gu

In
A
SRI SETYOWATI, SH.,MH

Hakim Anggota I, Hakim Anggota II,


ah

lik
am

ub
ep
PULUNG HUDOPRAKOSO, SH. REZA ADYATAMA, SH.,MH
k
ah

si
Panitera Pengganti

ne
ng

do
gu

KESUMANINGTYAS, SH

Perincian Biaya Perkara Nomor 41/G/2018/PTUN.Mtr :


In
A

1. Pendaftaran Gugatan ............................................... Rp. 30.000,-


2. ATK........................................................................... Rp. 150.000,-
ah

lik

3 Panggilan .................................................................. Rp. 120.000,-

4.. Sumpah Saksi........................................................... Rp. 25.000,-


m

ub

5. Meterai ..................................................................... Rp. 6.000,-


ka

6. Redaksi..................................................................... Rp. 5.000,-


ep

7. Leges ..................................................................... Rp. 3.000,- +


J U M L A H Rp. 339.000,-
ah

(tiga ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah)


R

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 48


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

Putusan Nomor : 41/G/2018/PTUN. Mtr halaman 49


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49

Anda mungkin juga menyukai