Dosen pengampu :
Dra.Susilatri, MM., Ak.
Disusun oleh :
Kelompok 4
1. Neneng rahayu 190211017
rulida 8
2. Isasmi Hana Ikram 190211256
3. Latifa Nur Amalia 8
4. Putri Malasari S 190211312
9
190211258
5
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Perlindungan Terhadap
Hak Pemegang Saham.
Dalam penulisan ini kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam
penulisan maupun dalam materi yang di sampaikan. Dalam penulisan makalah ini
penulis mengharapkan saran dan kritik dan tidak lupa mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak ynga telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Pekanbaru, 21 Maret 2021
Penyusun
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dalam hubungan bisnis perusahaan dikenal adanya istilah pemangku kepentingan
atau yang dikenal dengan istilah stakeholders. Pemangku kepentingan (stakeholders)
merupakan pihak yang dipengaruhi dan mempengaruhi oleh kebijakan perusahaan.
Stakeholders sendiri dibagi atas 2 macam yaitu internal stakeholder yang terdiri atas
karyawan dan manajer, dan eksternal stakeholder yang terdiri atas market
stakeholders seperti pemegang saham (stockholders), pelanggan, kreditur, supplier,
pedagang besar dan pengecer, serta nonmarket stakeholders seperti pemerintah,
komunitas, media, dan kompetitor.
Sebagai bagian dari pemangku kepentingan, pemegang saham (stockholders)
menempati posisi yang sangat penting di perusahaan karena mereka adalah pemilik
perusahaan yang sah dengan membeli saham perusahaan. Sebagai pemilik, mereka
mengejar tujuan finansial dan non finansial, untuk mencapai tujuan-tujuan mereka
tersebut, mereka memiliki hak-hak yang diterima dari perusahaan tempat mereka
berinvestasi. Disamping itu, untuk menjamin hak-hak mereka tersebut terselenggara
dengan baik dan dana yang mereka investasikan tidak sia-sia,tentu saja perlu adanya
jaminan perlindungan hukum dari pemerintah terkait dimana perusahaan itu
beroperasi.
Dari sisi perusahaan, untuk memenuhi kepentingan dan tujuan dari pemegang
saham (stockholder), para direksi dan pihak internal perusahaan lainnya tentu harus
dapat menjalankan perusahaan dengan baik, sebab sudah menjadi tanggung jawab
mereka khususnya direksi untuk memastikan perusahaan dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, dan tentu saja memuaskan
para pemegang saham mereka, dan hal tersebut hanya dapat dicapai dengan
menerapkan suatu tata kelola perusahaan yang baik (good coporate governance).
1.3. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang hak
para pemegang saham dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Secara khusus,
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui siapa yang dimaksud dengan pemegang saham (stockholder)
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan kepemilikan saham
3. Untuk mengetahui bagaimana hak-hak dan perlindungan hukum pemegang saham
4. Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hak pemegang saham
5. Untuk mengetahui bagaimana aktivisme pemegang saham
6. Untuk mengetahui apa saja tuntunan hukum pemegang saham
7. Untuk mengetahui bagaimana bentuk perlindungan pemerintah atas kepentingan
pemegang saham
BAB II
Pembahasan
2.1. Pemegang Saham (Stockholder)
Pemegang saham (stockholders / shareholders) adalah pemilik sah dari perusahaan
bisnis. Dengan membeli saham perusahaan, mereka menjadi pemilik bagian. Untuk
alasan ini, pemegang saham (stockholders) memiliki andil besar dalam seberapa baik
kinerja perusahaan mereka. Mereka dianggap sebagai salah satu pemangku
kepentingan (stakeholders) pasar perusahaan.
Terdapat 2 jenis pemegang saham yang memiliki saham di perusahaan, yaitu:
- Pemegang saham individu (individual stockholders), adalah orang-orang yang secara
langsung memiliki saham yang diterbitkan oleh perusahaan. Saham ini biasanya dibeli
melalui pialang saham (stockbroker) dan dipegang akun pialang. Misalnya, seseorang
mungkin membeli 100 saham Intel Corporation untuk portofolionya. Pemegang
saham seperti itu kadang-kadang disebut investor “main street”, karena mereka datang
dari semua lapisan masyarakat.
- Institusi (institutions), adalah investor yang berupa lembaga institusi yang sudah
berbadan hukum, seperti dana pensiun, reksadana, perusahaan asuransi. Misalnya,
reksadana seperti Fidelity Contrafund dan dana pensiun seperti California Public
Employees Retirement System (CalPERS) yang membeli saham atas nama investor
atau anggotanya. Lembaga-lembaga ini kadang-kadang disebut investor “wall street”.
Untuk alasan yang jelas, lembaga biasanya memiliki lebih banyak uang untuk
berinvestasi dan membeli lebih banyak saham daripada investor perorangan.
3.2. Saran
Tindakan insider trading disebut-sebut merupakan salah satu kejahatan pasar modal
yang sulit untuk dideteksi, pengembangan dan pelatihan terhadap cara pendeteksian
tindakan ini mungkin perlu diperluas lagi. Disamping itu, berbagai kritikan tentang
jaminan perlindungan hukum para investor terhadap kejahatan di pasar modal
khususnya insider trading yang tertuang dalam UU Pasar Modal banyak bermunculan,
beberapa beranggapan bahwa UU tersebut belum cukup memberikan sanksi hukum
bagi para pelakunya. Mungkin adanya peninjauan kembali bagi UU perlindungan
investor terhadap kejahatan-kejahatan di pasar modal perlu dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl1017/perlindungan-terhadap-
pemegang-saham/
pdfcoffee.com_perlindungan-hukum-pemegang-saham-pdf-free.pdf