Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Hadist-Hadist Tentang Perintah Berdakwah


Mata Kuliah : Hadist Dakwah
Dosen Pengampu : Rouf Tamim,M.PD.I

Kelompok 1 :
Mu Iman (2041030172)
Op Sesar Dandi Arafat (1741030185)
Yusela Anggraini (2041030181)

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI


JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hadist-Hadist Tentang
Perintah Berdakwah ” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen
Mata Kuliah Hadist Dakwah Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pemahaman Hadist Dakwah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya ucapkan terimakasih kepada Bpk.Rouf Tamim,M.Pd.I. selaku dosen pengampu


Mata Kuliah Hadist Dakwah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuanya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandar Lampung, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar….. ………………………………………..…………………... i

Daftar isi ………………………………………………….…………………….ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang …………………………………….….…………..………1

1.2   Rumusan Masalah ……………………………...……………………..…..2

1.3   Tujuan Pembelajaran ……………………………………………….….…3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hadist-Hadist Tentang Perintah Dakwah…….………............................4

2.2 Metode Dakwah........................................................................................11

2.3 Tujuan Dakwah ..........................................................................................11

BAB III PENUTUP………………………………………………….…….….13

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………..........13

3.2 Saran……………………………………………….…................................13

Daftar Pustaka

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

hadis adalah sumber islam setelah Al-Qur’an. AlQur’an tidak dapat dipisahkan
dari hadis karena keterangan ayat-ayatnya bersifat mujmal (global) dan ‘amm
(umum) hadis berfungsi memberi penjelasan kepada Al-Qur’an oleh karena itu
hadis tidak bisa dipisahkan dari Al-Qur’an hal ini berlaku sejak masa Nabi
SAW. Dalam setiap kajian dakwah yang diadakan oleh Nabi Muhammad
sampai saat ini yang ikut dikaji oleh para tokoh agama yang terjun dalam
kegiatan dakwah dari setiap nasihat yang disampiakannya tidak keluar dari Al-
Qur’an dan hadis. Ketentuan berdakwah sebenarnya bukan hanya tugas para
ustadz dan ustadzah, tapi tugas kita selaku umat Nabi Muhammad saw. Dari
Abdullah bin Amru, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Sampaikanlah
dariku meskipun hanya satu ayat ....” (HR Tirmidzi). Hadis ini melandaskan
kewajiban untuk berdakwah. Kewajiban tersebut berlaku bagi setiap Muslim
laki-laki dan perempuan. Tidak ada alasan untuk tidak menunaikan kewajiban
dakwah. Hal ini tampak dari perintah untuk menyampaikan (dakwah) meskipun
satu ayat. Dan, rasanya, tidak ada seorang Muslim pun yang tidak menerima
atau memahami satu ayat. Berdakwah bukan kewajiban yang diperintahkan oleh
para ulama, kiai, atau oleh siapa pun. Akan tetapi merupakan perintah dari
Allah SWT secara langsung kepada setiap individu Muslim. Dakwah (Arab:
‫دعوة‬, da‘wah; "ajakan") adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan
memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis
aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda)
dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan.Kata
dakwah sering dirangkaikan dengan kata "Ilmu" dan kata "Islam", sehingga
menjadi "Ilmu dakwah" dan Dakwah Islam" atau ad-dakwah al-Islamiyah.

1
1.2  Rumusan Masalah

Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan runtut sesuai dengan
ketentuan yang ada. Maka dari itu perlu untuk menyusun suatu rumusan masalah yang
menjadi batu pijakan untuk pembahasan pada makalah ini. Adapun rumusan masalah tersebut
ialah sebagai berikut:

1.Apa saja Hadist-Hadist Tentang Perintah Berdakwah

2.Apa saja Metode dakwah

3.Apa Tujuan Dakwah

2
1.3 Tujuan Pembelajaran

Adanya suatu diskusi dalam kelas yang kita lakuakan sudah barang tentu semuanya
mempunyai tujuan masing-masing dan boleh jadi tujuan tersebut berbeda ataupun sama.
Sedang pembelajaran pada saat ini yaitu dengan judul “ Akhlak” mempunyai beberapa tujuan
diantaranya adalah :
1.Mahasiswa dan mahasiswi dapat mengetahui Hadist-Hadist Tentang Perintah Dakwah
2. Mahasiswa dan mahasiswi dapat mengetahui Metode Dakwah

3.Mahasiswa dan mahasiswi dapat mengetahui Tujuan Dakwah

3
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hadist-Hadist Tentang Petrintah Berdakwah

Melalui dakwah yang dilakukan oleh para ulama dan para aktivis untuk memperjuangkan
agama ini, maka dengan izin Allah, umat akan berhasil menggapai kejayaan, keagungan, dan
kepemimpinan. Hal itu hanya bisa dicapai dengan keikhlasan, teguhan, kekuatan, keteladanan
dan kecerdasan mereka. Allah SWT berfirman: “Siapakah yang lebih baik perkataannya
daripada orang yang menyeru kepada allahmengerjkan amal shaleh dan berkata
sesungguhnya aku termasuk orangorang yang berserah diri” (QS. Fussilat : 33). Ayat
tersebut merupakan peringatan bagi para dai, dan sekaligus sanjungan, bahwa tidak ada
seorangpun yang lebih baik perkatannya daripada mereka, terutama para Rasul, kemudian
para pengikutnya, sesuia tingkatan mereka dalam dakwah, ilmu dan keutamaan, tidakkah
cukup kabar gembira dari Rasulullah saw untukmu yang disebutkan didalam hadis shaih yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut: “Barang siapa menunjukan kepada
kebaikan ia berhak memperoleh pahala sebagaimana orang yang melakukannya”. ”Barang
siapa mengajak petunjuk, ia berhak mendapat pahala seperti pahala orang yang
mengikutinya, tiakmegurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barang siapa mengajak kepada
kesesatan, ia berhak memikul dosa seperti dosadosa orang yang mengikutinya tidak
megurangi dosa-dosa mereka sedikitpun(HR. Muslim). Ini semua merupakan nikmat yang
besar,kedudukan yang mulia, dan kebaikan yang merata karena engkau telah diciptakan
untuk kebaikan dan kebaikan itu diciptakan untuk mu dan Allah telah menakdirkan kebikan
itu ada ditanganmu. Berikut ini kami uraikan keutamaan dakwah dan hadis yang berkaitan
dengannya:

1.Dakwah adalah MuhimmaturRusul (Tugas Utama Para Rasul alaihimussalam).

Para Rasul alaihimussalam adalah orang yang diutus oleh Allah swt untuk melakukan tugas
utama mereka, yakni berdakwah kepada Allah. Keutamaan dakwah terletak pada
disandarkannya kerja dakwah ini kepada manusia yang paling utama dan mulia yakni
Rasulullah saw dan saudara-saudara beliau para Nabi & Rasul alaihimussalam. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫إنالعلماءهمورثةاألنبياءإناألنبياءلميورثواديناراوالدرهماإنماورثواالعلمفمنأخذهأخذبحظوافر‬

“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidaklah mewariskan
dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barang siapa mengambilnya, sungguh dia
telah mengambil bagian yang sangat mencukupi.” (HR. Sunan Ibnu Majah).

2.Dakwah adalah Ahsanul A’mal (Amal yang Terbaik).

Dakwah adalah amal yang terbaik, karena da’wah memelihara amal Islami di dalam pribadi
dan masyarakat. Membangun potensi dan memelihara amal sholeh adalah amal da’wah,
sehingga da’wah merupakan aktivitas dan amal yang mempunyai peranan penting di dalam
menegakkan Islam. Tanpa da’wah ini maka amal sholeh tidak akan berlangsung. Keagungan
balasan bagi orang yang berdakwah terus menerusnya ganjaran itu mengalir kepadanya
meskipun ia telah wafat. Rasulullah saw bersabda:

5
“Siapa yang mencontohkan perbuatan baik dalam Islam, lalu perbuatan itu setelahnya
dicontoh (orang lain), maka akan dicatat untuknya pahala seperti pahala orang yang
mencontohnya tanpa dikurangi sedikitpun pahala mereka yang mencontohnya. Dan
barangsiapa mencontohkan perbuatan buruk, lalu perbuatan itu dilakukan oleh orang lain,
maka akan ditulis baginya dosa seperti dosa orang yang menirunya tanpa mengurangi mereka
yang menirunya. (HR. Muslim dari Jarir bin Abdillah ra).”

3.Pendakwah memperoleh pahala yang besar

‫ حدثنا سعيد بن منصور حدثنا عبد العزيز بن أبي حازم عن أبيه عن سهل يعني ابن سعد‬:٣١٧٦ ‫سنن أبي داوود‬
‫ رجال واحدا خير لك من حمر النعم‬o‫عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال وهللا ألن يهدي هللا بهداك‬
Sunan Abu Daud 3176: Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshurtelah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abu Hazimdari Ayahnya dari Sahl bin
Sa'dan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:"Demi Allah, sekiranya
Allah memberi petunjuk kepada seorang laki-laki melalui perantaramu, maka itu lebih
baik bagimu dari unta merah."
Dalam riwayat Al-Hakim disebutkan: “Wahai Ali, sesungguhnya Allah swt memberikan
hidayah seseorang dengan usaha kedua tanganmu, maka itu lebih bagimu dari tempat
manapun yang matahari terbit di atasnya (lebih baik dari dunia dan isinya). (HR. Al-
Hakim dalam Al-Mustadrak).
4. Da’wah dapat menjadi penyelamat dari azab Allah swt (An-Najatu minal ‘Azab).
Da’wah yang dilakukan oleh seorang da’i akan membawa manfaat bagi dirinya sebelum
manfaat itu dirasakan oleh orang lain yang menjadi objek dawahnya (mad’u). Manfaat
itu antara lain adalah terlepasnya tanggung jawabnya di hadapan Allah swt sehingga ia
terhindar dari adzab Allah. Da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar adalah kontrol sosial
yang harus dilakukan oleh kaum muslimin agar kehidupan ini selalu didominasi oleh
kebaikan. Kebatilan yang mendominasi kehidupan akan menyebabkan turunnya teguran
atau adzab dari Allah swt. Rasulullah saw bersabda: “Perumpamaan orang yang tegak di
atas hukum-hukum Allah dengan orang yang melanggarnya seperti kaum yang
menempati posisinya di atas bahtera, ada sebagian yang mendapatkan tempat di atas,
dan ada sebagian yang mendapat tempat di bawah. Mereka yang berada di bawah jika
akan mengambil air harus melewati orang yang berada di atas, lalu mereka berkata:
“Jika kita membolongi bagian bawah milik kita dan tidak mengganggu mereka.” Kalau
mereka membiarkan keinginan orang yang akan membolongi, mereka semua celaka, dan
jika mereka menahan tangan mereka maka selamatlah semuanya. (HR. Bukhari).
“Dari Hudzaifah bin Yaman ra dari Nabi Muhammad Saw beliau bersabda: "Demi Dzat
yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian harus melakukan amar ma'ruf dan nahi
munkar, atau Allah akan menurunkan hukuman dari-Nya kemudian kalian berdoa

6
kepada-Nya dan Dia tidak mengabulkan doa kalian." (HR Tirmidzi, beliau berkata:
hadits ini hasan).
5. Da’wah adalah Jalan Menuju Khairu Ummah
Rasulullah saw berhasil mengubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik sepanjang
zaman dengan dakwah beliau. Dakwah secara umum dan pembinaan Da’i sebagai asset
SDM dalam dakwah secara khusus adalah jalan satu-satunya menuju terbentuknya
khairuummah yang kita idam-idamkan. Rasulullah saw melakukan tarbiyah mencetak
kader-kader dakwah di kalangan para sahabat beliau di rumah Arqam bin Abil Arqam ra,
beliau juga mengutus Mush’ab bin Umairra ke Madinah untuk membentuk basis dan
cikal bakal masyarakat terbaik di Madinah (Anshar). Jalan yang ditempuh oleh
Rasulullah saw ini adalah juga jalan yang sepatutnya ditempuh untuk mengembalikan
kembali kejayaan umat Islam. Imam Malik bin Anas ra berkata: “Akhir umat ini tidak
menjadi baik kecuali menggunakan cara yang digunakan untuk memperbaiki generasi
awalnya.” (Nashiruddin Al-AlBani, FiqhulWaqi’ hlm 22).
Maka, orang yang istiqamah menunaikan kewajiban dakwah disebut sebagai khairuumah
(umat terbaik). “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada
Allah.” (QS Ali Imran [3]: 110).
Untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas dalam penelitian ini, dengan demikian
dakwah merupakan tugas mulia bagi umat islam, terutama dalam pengembangan dan
penyebaran ajaran Rasulullah SAW kepada seluruh umat manusia. Bagi pendakwah akan
mendapatkan banyak keutamaan. Pertama, diberi pahala yang berlipat ganda. “Demi
Allah, sesungguhnya Allah SWT memberikan hidayah kepada seseorang dengan
(dakwah)-mu, maka itu lebih baik bagimu daripada unta merah.” (HR Bukhari, Muslim,
dan Ahmad). Dakwah adalah kegiatan mengajak manusia untuk beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT. Dakwah merupakan bukti ketaatan seorang Muslim dalam
menyebarkan ajaran Islam. Berdakwah tidak hanya sekedar menyampaikan ceramah di
depan khalayak ramai, walau hanya sepatah kata kebaikan yang disampaikan, itu
termasuk dalam berdakwah. Dengan berbagai kemudahan dan teknologi saat ini,
berdakwah menjadi jauh lebih fleksibel dan efisien. Sebagai seorang Muslim, hendaklah
kita selalu berdakwah menyebarkan firman Allah. Sudah seharusnya dakwah menjadi
tujuan hidup manusia di dunia. Sebagaimana firman Allah SWT:

َِ•َٰ ‫َو َم ْن أحْ َسنُ قَوْ اًل ِّم َّمن َدعَٓا إلى ٱهَّلل ِ َو ِ َع ِم َل‬
َ‫ِصلِحًا َوقَا َل إنَِّنِى ِ ِمنَ ٱل ُم ْسلِ ِمين‬

Artinya : “Dan siapakah yang lebih baik perkataanya dari pada orang yang menyeru
kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, sesungguhnya aku termasuk
orangorang muslim yang berserah diri”

Ketika sekolah, kita sering diperintahkan untuk menghapal nama-nama nabi dan
rasul dan membaca kisah teladan Nabi Muhammad. Masih ingatkah Anda dengan tugas
para rasul? Para rasul adalah orang yang diutus oleh Allah swt untuk melakukan dakwah
kepada Allah. Sebagai umat Rasulullah SAW, kita mendapatkan keutamaan dalam
berdakwah, meneladani para rasul dalam menjalankan tugas mulianya juga sebagai bukti

7
keutamaan cinta kepada Rasulullah. Dakwah merupakan amal yang terbaik karena
meneruskan tugas mulia para nabi dan rasul dalam menyebarkan agama Allah. Sayyid
Quthbrahimahullah berkata dalam FiZhilal Al-Quran: “Sesungguhnya kalimat dakwah
adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi ini, ia naik ke langit di depan kalimat-
kalimat baik lainnya. Akan tetapi ia harus disertai dengan amal shalih yang
membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak ada
penonjolan diri di dalamnya. Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah,
tidak ada kepentingan bagi seorang da’i kecuali menyampaikan. Setelah itu tidak pantas
kalimat seorang da’i disikapi dengan berpaling, adab yang buruk, atau pengingkaran.
Karena seorang da’i datang dan maju membawa kebaikan, sehingga ia berada dalam
kedudukan yang amat tinggi…” (FiZhilal Al-Quran 6/295).
Dari anas Ibnu Malik berkata : Rasulullah bersabda : sesungguhnya orang yang
menunjukan kepada kebaikan, maka baginya (pahala) seperti orang yang melakukan
(kebaikan itu). “
( HR. At-Tirmizi, hadist Hasan Shahih )

Mendapat pahala yang besar, meneruskan tugas mulia para nabi tentunya
mendapatkan pahala yang besar. Pahala yang didapatkan si pendakwah bukan hanya
sampai di dakwah saja, bahkan ketika orang yang mendengar dakwah menyampaikan isi
dakwah kepada orang lain, maka pahalanya pun akan mengalir juga untuk si pendakwah,
begitulah seterusnya berulang-ulang hingga akhir dunia dan menjadi amal jariyah.
Sebagaimana sabda Rasul: “Siapa yang mencontohkan perbuatan baik dalam Islam, lalu
perbuatan itu setelahnya dicontoh (orang lain), maka akan dicatat untuknya pahala
seperti pahala orang yang mencontohnya tanpa dikurangi sedikitpun pahala mereka yang
mencontohnya. Dan barangsiapa mencontohkan perbuatan buruk, lalu perbuatan itu
dilakukan oleh orang lain, maka akan ditulis baginya dosa seperti dosa orang yang
menirunya tanpa mengurangi mereka yang menirunya. (HR. Muslim dari Jarir bin
Abdillah ra).
6.Penyelamat dari azab Allah SWT

Dikisahkan dalam Al-Quran, sebuah kisah tentang mereka yang berdakwah agar
selamat dari azab Allah.

‫ت ْإذ تَْأِِْ•تِي ِه ْم ِ ِحيتَانهُ ْم يَوْ َم َس ِْْبِ•تِ ِه ْم ُش َّرعًا َويَوْ َم اَل يَ ْسبِتُونَ ۙ اَل‬
ِ •ِ‫ض َرةَ ٱلبَحْ ِر ْإذ يَ ْع ُدونَ ِفِى ٱل َّس ِْْب‬ ْ ‫َو ْسٔـََٔ•لهُ ْم ع َِن ْٱلقَرْ يَِ ِة ٱلَِّتِى َكان‬
ِ ِ ‫َت َحا‬

َ‫ك نَبْلوهُم بِ َما َكانُو ۟ا يَ ْف ُسقُون‬ ۚ ‫تَْأِِْ•تِي ِه ْم‬


َ ِ‫ك ٰ•ََِِذل‬

“Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika
mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan
(yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari

8
yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami
mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.” (Q.S. Al-A’raf:163)

َ‫الت أ َّمةٌ ِّم ْنهُ ْم لِ َم تَِ ِعظُونَ قَوْ ًما ۙ ٱهَّلل ُ ُم ْهلِ ُكهُ ْم أوْ ُم َع ِّذبهُ ْم َع َذابًا ِ َش ِديدًا ۖ قالو ۟ا َم ِ•ِْْع ِذ َرةً إلاَ ٰى َرب ُك ْم َول َعلهُ ْم يَتَّقُون‬
ْ َ‫َو ْإذ ق‬

“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu
menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka
dengan azab yang amat keras?” Mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan
(pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.” (Q.S. Al-
A’raf:164)

َ‫ٍۭب®• ٍَۭ ٍَِ•ِۭسما َكانُو ۟ا يَ ْف ُسقُون‬ ۟ ِ ‫فَل َّما نَسُو ۟ا َما ُذ ِّكرُو ۟ا‬
‫بٓۦِه أنجينا ٱلِذين ينهون عن ُّٓوٱلس ِء َوأخ َْذنَا ٱلَِّ ِذينَ ظَل ُموا بِ َع َذا ٍۭۭب®•بـِٔي‬

“Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami
selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan
kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu
berbuat fasik.” (Q.S. Al-A’raf:165)

Dari penggalan surah di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan berdakwah, akan
terlepasnya tanggung jawabnya di hadapan Allah swt sehingga ia terhindar dari adzab
Allah. Sebagaimana sabda Rasul:

7.Jalan menuju khairuummah


Khairu ummah adalah umat terbaik yang pernah ada, seperti yang telah disebutkan
dalam Al-Quran:

َ‫ب لَ َكان‬ ِ ‫اس تَأْ ُمرُونَ بِٱل َم ْعر ُِو‬


ِ ‫ف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ٱل ُمن َك ِر َوتُ ِِْ•ْؤ ِمنُونَ بِٱهَّلل ِ ۗ َولوْ َءا َمنَ أ ْه ُل ٱلْ تِك‬ ْ ‫أخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬ ْ ‫ُكنتُ ْم خَ ْي َر أ ٍَّم ٍة‬

َ‫ون َوأ ْكثَ ُرهُ ُم ٱلْ َٰٰفَ•ِسقِسقُون‬


•َ ُ‫َخ ْيرًا لهُم ۚ ِّم ْنهُ ُم ٱل ُم ِِْ•ْؤمنِمن‬

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya
Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali
Imran:110)

Rasulullah SAW telah berhasil mengubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik
sepanjang zaman dengan dakwahnya. Beliau juga terus mencetak para penerus
dakwahnya untuk membentuk basis dan cikal bakal masyarakat terbaik di Madinah
(Anshar). Dan dengan dakwahlah kita bisa kembali bangkit menuju kejayaan sebagai
khairuummah.

9
Berdakwah termasuk ibadah yang utama dan besar pahalanya. Allah
SubhaanahuwaTa'ala berfirman:
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang menyerah diri?" (Terj. QS. Fushshilat: 33)
Syaikh As Sa'diy berkata tentang ayat ini, "Ini merupakan pertanyaan yang
mengandung penafian yang tetap, yaitu tidak ada seorang pun yang lebih baik
perkataannya; maksudnya ucapan, jalan dan keadaannya, dibanding orang yang
mengajak manusia kepada Allah, dengan mengajarkan orang yang tidak tahu,
menasehati orang yang lalai dan berpaling, mendebat orang yang batil dengan
menyuruh beribadah kepada Allah dengan berbagai macamnya, mendorong untuk itu
serta memperbaiki ibadah tersebut sesuai kemampuan, dan melarang orang lain dari
mengerjakan larangan Allah, memunjukkan keburukan perbuatan tersebut dengan
berbagai cara agar dapat ditinggalkan. Yang lebih khusus lagi adalah mengajak
manusia ke dalam agama Islam, memperbaiki citranya dan membantah musuh-musuh
Islam dengan cara yang baik, melarang kebalikannya berupa perbuatan kufur dan
syirk, beramrma'ruf dan bernahi munkar. Termasuk berdakwah kepada Allah adalah
membuat manusia mencintai Allah dengan menyebutkan secara rinci nikmat-nikmat-
Nya, kepemurahan-Nya yang luas dan rahmat-Nya yang lengkap serta menyebutkan
sifat-sifat sempurna-Nya dan sifat-sifat agung-Nya. Termasuk berdakwah kepada
Allah adalah mendorong manusia mengambil ilmu dan petunjuk dari kitab Allah dan
sunnah Rasul-Nya, mendorong kepadanya dengan berbagai cara yang bisa
mengantarkan kepadanya. Termasuk pula mendorong berakhlak mulia, berbuat baik
kepada manusia secara umum, membalas keburukan dengan kebaikan,
memerintahkan bersilaturrahim dan berbakti kepada kedua orang tua. Termasuk pula
memberi nasihat kepada manusia secara umum pada waktu-waktu tertentu, pada
momen-momen tertentu dan saat datang musibah sambil menyesuaikan dengan
keadaan, dan lain sebagainya yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, di mana
hal tersebut termasuk ke dalam mengajak kepada kebaikan di samping
memperingatkan terhadap semua keburukan." (Lihat TaisirulKarimir Rahman pada
tafsir surat Fushsilat ayat 33).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda menerangkan keutamaan orang
yang berdakwah:

َ‫ضالََل®•ٍَ ٍة َكان‬
َ ‫ُور ِه ْم َش ْيئًا َو َم ْن َدعَا إلى‬ ِ ‫َم ْن َدعَا إلى هُدًى َكانَ لَهُ ِ ِمنَ األَجْ ِر ِ ِم ْث ُل أج‬
ِ ‫ُور َم ْن تَبِ َعهُ الَ يَ ْنقُصُ َذلِكَ ِ ِم ْن أج‬
‫ ِه‬ooِ‫َلي‬ْ ‫ع‬
‫اإل ْث ِم ِ ِم ْث ُل آثَ ِام َم ْن تَبِ َعهُ الَ يَ ْنقُصُ َذلِكَ ِ ِم ْن آثَا ِ ِم ِه ْم َش ْيئًا‬
ِ َ‫ِ ِمن‬

“Barang siapa yang menunjukkan kepada petunjuk, maka ia akan memperoleh pahala
seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun dari pahala
mereka, dan barang siapa yang menunjukkan kepada kesesatan, maka ia akan

10
menanggung dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikit pun
dari dosa-dosa mereka. “ (HR. Muslim)
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda kepada Ali bin Abi Thalib
radhiyallahu 'anhu:
َ ‫فَ َوهَّللا ِ أَل َ ْن ي ْهدَى بِكَ َر ُج ٌل َواِ ِح ٌد خَ ْي ٌر ل‬
‫ك ِ ِم ْن ُح ْم ِر الن َع ِم‬

"Demi Allah, jika seseorang mendapatkan hidayah melalui kamu itu lebih baik
daripada kamu mendapatkan unta merah." (HR. Bukhari dan Muslim). Unta merah
adalah harta paling berharga orang Arab pada waktu itu. Di samping itu, dengan
dakwah seseorang akan memperoleh martabat yang tinggi, Syaikh As
Sa’diyrahimahullah berkata, “Dan tingkatan ini –yakni tingkatan dakwah-
sempurnanya adalah untuk para shiddiqin (orangorang yang benar imannya), di mana
mereka beramal untuk menyempurnakan diri mereka dan menyempurnakan orang
lain, dan mereka mendapatkan warisan yang sempurna dari para rasul.” Ibnul
Qayyimrahimahullah berkata, “Oleh karena itu, dakwah ilallah adalah kedudukan
yang paling mulia bagi seorang hamba, paling besar dan paling utama.”. Dakwah
merupakan kerja besar dalam sekala yang besar, target besar, tanggung jawab besar,
harapan besar, dan balasannyapun sangat besar. Proyek ini hanya Allah percayakan
kepada hambanya sebagai kholifah di atas muka bumi ini. Di dalamnya ada rahasia
keutamaan dakwah yang harus kita ketahui, berikut beberapa rahasia keutamaan
dakwah.
Dakwah merupakan nikmat terbesar. Yang mana sudah di jelaskan diatas hanya Allah
berikan kepada hamba-hambanya, mereka masuk dalam barisan para nabi dan rosul,
baik secara pelaku maupun penerima. Dakwahlah yang akan membwa kegelapan
menuju terang benderang cahaya Islam. Ketika Allah mengamanahkan kepada kita
karunia dakwah maka itulah yang akan tak ternilai pahalanya. Dakwah adalah sebaik-
baik amal. Dakwah identik dengan kebaikan, karna dalam dakwah kebaikan akan
melekat kepada kita dengan sendirinya. Apapun yang dilakukan dalam dakwah adalah
kebaikan dan selalu merupakan kebaikan, karna dakwah akan memberikan yang
terbaik. Amal kebaikan yang selalu diawali dengan niat yang baik, disampaikan
dengan perkataan yang baik, dan diamalkan dengan pekerjaan yang baik pula
Dakwah adalah tugas para rasul. Allah yang mahapengasih dan mahapenyayang
memerintah utusannya yang terdiri para nabi dan rosul yang di bimbing membawa
pelita menuju jalan yang lurus. Maka setelah kenabian itu berakhir dilanjutkan kepada
pengikutnya. Mereka yang bertanggung jawab atas keberlangsungan peroses dakwah
Dakwah merupakan kehidupan yang robbani. Kehidupan robbani adalah kehidupan
yang berorentasi kepada Allah SWT, dari Allah, besama Allah, dan kepada Allah.
Dari Allah karna proyek besar menebarkan rahmat dan kesejahteraan bagi sekuruh
alam ini dari Allah sebagai wujud dan kasihsayangnya.. Kehidupan penuh berkah
:Dakwah akan menghasilkan kehidupan yang diberkahi. Keberkahan itu dirasakan
dalam kehidupan karna oran-orang terlibat didalamnya mendapat ridho Allah, Allah
ridho kepada mereka dan mereka ridho kepada Allah, cinta Allah, Allah mencintai
mentai mereka dan merekapun mencintai Allah, rahmat Allah, Allah merahmati
kepada mereka lebih dari kepada manusia umumnya, baik didunia maupun diakhirat,

11
pelakunya diberikan pahala yang tiada putus-putusnya, pelakunya akan diberikan
pahala yang berlipat ganda.
2.2 Metode Dakwah
Secara etimologi, metode berasal dari dua kata yaitu “meta” (melalui) dan “hodos”
(jalan,cara). Dengan demikian maka dapat diartikan bahwa metode adalah cara atau
jalan yang harusdilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan
bahwa metode berasal daribahasa Jerman methodica, artinya ajaran tentang metode.
Dalam bahasa Yunani metode berasaldari kata methodos artinya “jalan” yang dalam
bahasa Arab disebut thariq. Metode berarti carayang telah diatur dan melalui proses
pemikiran untuk mencapai suatu maksud. Menurut Syaikh Akram Kassab, metode
adalah jalan, yaitu setiap jalan yang terbentang. Metode juga berarti orientasi dan
madzhab. Metode juga berarti seni. Jika dikatakan “seseorang mengambil
carapenyampaian si Fulan”, maka ini berarti bahwa dia meniru seni
penyampaiannya.Sedangkan makna dari metode dakwah itu sendiri adalah sebagai
berikut:
a. Seni berdakwah yaitu cara atau rujukan, yang mana seorang da’i di jalan Allah akan
kembali kepadanya untuk mewujudkan tujuan dakwahnya. Dari ini dapat dikatakan
bahwa
metode dakwah adalah cara sukses yang dapat mempengaruhi dan sesuai dengan
keadaan objekdakwah.
b. Metode dakwah adalah jalan atau cara untuk mencapai tujuan dakwah yang
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
c. Metode dakwah adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang muballigh/da’i
(komunikator) untuk mencapai suatu tujuan tertentu atas dasar hikmah dan kasih
sayang. Dengan kata lain, pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan
human orientedmenempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia.
2.3 Tujuan Dakwah
Tujuan utama dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di
duniadan akhirat yang diridhai oleh Allah SWT. Yakni dengan menyampaikan nilai-
nilai yang dapat mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan yang diridhai Allah
SWT sesuai dengan segi ataubidangnya masing-masing.Setelah diangkat menjadi
rasul Allah SWT, Rasulullah SAW melakukan dakwah Islambaik secara lisan, tulisan
maupun perbuatan. Beliau memulai dakwahnya kepada istrinya,keluarganya dan
sahabat karibnya. Awalnya dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi,karena
situasi tak memungkinkan. Namun, setelah jumlah sahabat yang memeluk Islam
bertambah banyak, dakwah pun mulai dilakukan secara terang-terangan.

Tujuan dakwah menurut Masyhur Amin, dibagi menjadi dua bagian yakni tujuan dari
segi obyeknya dan tujuan dari segi materinya.
a. Tujuan dakwah dari segi obyeknya

12
1) Tujuan perorangan, yaitu terbentuknya pribadi muslim yang mempunyai iman
yangkuat, perilaku sesuai dengan hukum-hukum yang disyariatkan Allah SWT dan
berakhlak ‟karimah.
2) Tujuan untuk keluarga, yakni terbentuknya keluarga bahagia penuh ketentraman
dancinta kasih antara anggota keluarga.
3) Tujuan untuk masyarakat, yaitu terbentuknya masyarakat yang sejahtera yang
penuhdengan suasana ke-Islaman.
4) Tujuan untuk seluruh umat manusia, yaitu terbentuknya masyarakat dunia yang
penuhdengan kedamaian dan ketenangan.
b. Tujuan dakwah dari segi materinya
1. Tujuan akidah, yaitu tentramnya suatu akidah yang mantap di setiap hati
seseorang,sehinggakeyakinankeyakinan tentang ajaran-ajaran Islam tidak lagi
dicampuri dengan keraguan.
2. Tujuan hukum, yaitu kepatuhan setiap orang kepada hukum-hukum yang
disyariatkanoleh Allah SWT.
3. Tujuan akhlak, yaitu terbentuknya muslim yang berbudi luhur dihiasi dengan sifat
sifatyang terpuji dan bersih dari sifat yang tercela.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tidak akan rugi orang yang berdakah di jalan Allah, karena sudah banyak bukti dan
keutamaan yang telah Allah siapkan bagi siapa saja yang ingin mengambil jalan dakwah di
dalamnya. Tidak hanya dijamin keselamatan akhirat saja, namun Allah berikan keberkahan
rizki dalam kehidupan di dunia nya.Dan pastinya jika dia melakukan denganikhlas maka
pahala yang didapatkan berlipat ganda.

berdakwah seperti pada umumnya kyai menyampaikan dakwahnya dengan Salam dan
Muqaddimahterlebih dahulu, lalu memulainya dengan ayat atau hadits yang berkaitan dengan
tema, beliau menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh para jama’ah
yang mendengarkan serta menyesuaikan situasi dan kondisi, mengingat klasifikasi mad’u dan
daya tangkapnya yang berbeda. Oleh vokal yang beliau miliki sangat khas, nada dan irama
yang naik turun, dan tidak ketinggalan menyelipkan humor, dan terlebih penting juga tegas
dan serius, gayadan intonasinya yang khas dan sangat menarik perhatian masyarakat.

3.2 Saran

Kepada para juru dakwah hendaknya untuk dapat lebih dalam mengemas cara penyampaian
dan isi pesan dakwah yang ingin disampaikan agar masyarakat atau mad’u merasa tertarik
serta tidak membosankan. Terutama bagi mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam, dengan
mengembangkan dakwah dalam rangka Amar ma’ruf Nahi munkar.

14
Daftar Pustaka
Basit Abdul. Filsafat Dakwah. Jakarta: Raja Grafindo, 2013.
Abu Zahrah, Muhammad, Al-Da’wah ila al-Islam, Kairo : Dar al-fikr al-‘Arabi,
1990.
An-Nawawi, Imam. 2008,Terjemah Hadits Arba’in An-Nawawi, Jakarta : Al-
I’tishom.
Abdul ‘Aziz, Jum’ah Amin.2011, Fiqih Dakwah, Solo : PT. Era Adicitra
Intermedia.
Abdul Rahman, Abu Muhammad Jibriel. 2009,Penopang-penopang Dakwah dan
Jihad di jalan Allah, Jogjakarta : Majelis Mujahidin
Ibrahim, Abu Abdillah Said bin. 2016, Penjelasan Lengkap Hadits Arbain Imam
An-Nawawi,Solo : Al-Wafi.

Anda mungkin juga menyukai