Di susun :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020/2021
Tugas Individu Pertemuan 5:
1. Jelaskan tugas dan kewenangan bendahara penerimaan PPKD!
3. Mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS PPKD kepada pejabat yang terkait, apabila
dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau tidak lengkap.
1. Penerimaan yang dikelola PPKD dapat berupa pendapatan hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan, dana perimbangan, pendapatan lain-lain yang sah, dan
penerimaan pembiayaan.
Nota Kredit, Dokumen yang dipersamakan, Surat Tanda Setoran (STS), Bukti Transfer,
dll.
Dana Kapitasi adalah besaran pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka kepada FKTP
berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah
pelayanan kesehatan yang diberikan.
Uang Persediaan yang selanjutnya disebut UP adalah uang muka kerja dengan jumlah
tertentu yang bersifat daur ulang (revolving), diberikan kepada bendahara pengeluaran
hanya untuk membiayai kegiatan operasional kantor sehari-hari yang tidak dapat
dilakukan dengan pembayaran langsung.
Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disebut TUP adalah uang yang diberikan
kepada satker untuk kebutuhan yang sangat mendesak dalam satu bulan melebihi pagu UP
yang ditetapkan.
10. Sebutkan dokumen apa saja yang harus dilampirkan untuk mengajukan SPP UP
maupun SPP TU oleh bendahara pengeluaran?
1) Kelengkapan dokumen dalam pengajuan SPP-UP
b) Ringkasan SPP-UP;
c) Rincian SPP-UP;
e) Fotocopy DPA-SKPD;
f) Fotocopy SPD;
b) Ringkasan SPP-TU;
11. Jelaskan mekanisme pengajuan ganti uang persediaan (GU) oleh bendahara
pengeluaran SKPD?
1) Sub Sistem Penerbitan SPP-GU
12. Pada saat SP2D-UP terbit, apakah anggaran belanja SKPD sudah berkurang?
jelaskan!
Untuk melaksanakan pembayaran belanja, bendahara pengeluaran akan mengajukan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada PA/KPA melalui Pejabat Penatausahaan
Keuangan (PPK) SKPD. Dokumen SPP yang disusun dan diajukan oleh bendahara
pengeluaran dapat berupa SPP Uang Persediaan (UP), SPP Ganti Uang persediaan (GU),
SPP Tambahan Uang (TU) dan SPP Langsung (LS).
Selanjutnya, SPM yang telah ditandatangani oleh PA/KPA disampaikan ke Kuasa BUD.
Jika SPM yang diajukan tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, Kuasa
BUD selanjutnya akan menerbitkan SP2D. Jenis SPM dan SP2D yang diterbitkan oleh
pihak-pihak yang berwenang tentunya mengikuti dengan jenis SPP yang diajukan oleh
bendahara pengeluaran. Misalnya, jika bendahara pengeluaran mengajukan SPP-UP,
maka PA/KPA akan menerbitkan SPM-UP, demikian juga kuasa BUD akan menerbitkan
SP2D-UP, dan demikian seterusnya.
Apabila Kuasa BUD menganggap bahwa dokumen sudah lengkap, maka Kuasa BUD
menerbitkan SP2D yang terdiri atas empat rangkap:
Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh setiap bendahara berupa laporan keuangan daerah
yang dilakukan secara periodik. Menurut Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2005, laporan
keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.Berdasarkan waktu yang dilakukan
untuk sebuah pelaporan, maka pelaporan keuangan dibagi menjadi 4, yaitu laporan keuangan
bulanan, laporan keuangan triwulan, laporan keuangan semester, dan laporan keuangan
tahunan.
14. Terkait dengan kewajiban bendahara pengeluaran SKPD untuk menyusun dan
menyampaikan SPJ Administratif/Fungsional, jelaskan pertanyaan berikut ini:
a. Kapan batas waktu penyampaian SPJ tersebut?
b. Kepada siapa saja SPJ tersebut disampaikan?
c. Dokumen apa saja yang harus dilampirkan bersama SPJ tersebut?
a. Kapan batas waktu penyampaian SPJ tersebut?
1) SPJ Administratif
SPJ Bendahara Pengeluaran pembantu harus sudah disampaikan kepada
bendahara pengeluaran paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya. Kecuali
pada bulan terakhir di tahun anggaran, SPJ bendahara pengeluaran pembantu
harus sudah disampaikan paling lambat 5 hari kerja sebelum hari kerja terakhir
bulan tersebut.
2) SPJ Fungsional
Waktu penyampaian pertanggungjawaban fungsional juga sama dengan waktu
penyampaian pertanggungjawaban administratif yaitu tanggal 10 bulan
berikutnya. Pada bulan terakhir periode anggaran, pertanggungjawaban
disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut.
1) SPJ Administratif
Kepada Pejabat Pengguna Anggaran
2) SPJ Fungsional
Kepada PPKD selaku BUD
1) SPJ Administratif
Dilampiri dengan Buku Kas Umum, Laporan Penutupan Kas, dan SPJ Bendahara
Pengeluaran Pembantu. Untuk bulan terakhir tahun anggaran, pertanggungjawaban
disampaikan paling lambat hari kerja terakhir bulan tersebut dan harus dilampiri
dengan bukti setoran sisa uang persediaan.
2) SPJ Fungsional
Dilampiri bukti setoran sisa uang persediaan. Pertanggungjawaban fungsional yang
disampaikan adalah berupa SPJ yang disertai dengan lampiran berupa Laporan
Penutupan Kas dan SPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu.
15. Jelaskan bagaimana pembukuan untuk setiap SP2D yang disebutkan di bawah ini,
(buku apa saja yang digunakan dan di sisi mana transaksi tersebut akan dicatat,
apakah di sisi penerimaan atau pengeluaran):
a. SP2D UP b. SP2D GU c. SP2D TU d. SP2D LS
a. SP2D UP
SP2D UP adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum
Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM. Uang
Persediaan akan menambah saldo uang pada bendahara pengeluaran, sehingga akan
menambah uang yang berada di bank dan juga menambah saldo uang persediaan. Transaksi
tersebut akan dicatat menambah saldo BKU, menambah saldo BP-Bank, dan menambah
saldo BP-UP.
b. SP2D GU
SP2D GUP merupakan surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara
Umum Negara sebagai penggantian atas pengeluaran UP yang bersifat mengisi kembali UP
(revolving) oleh bendahara pengeluaran. Menerima Penggantian Uang Persediaan (GUP)
mengakibatkan rekening bendahara pengeluaran akan terisi kembali sebesar UP yang telah
digunakan untuk belanja.
Penggantian Uang Persediaan (GUP) akan menambah saldo uang pada bendahara
pengeluaran, sehingga akan menambah saldo BKU, menambah uang yang berada di bank,
menambah saldo uang persediaan dan mengesahkan belanja negara. Transaksi tersebut akan
dicatat menambah saldo BKU, menambah saldo BP-Bank, menambah saldo BP-UP, dan
pengesahan pada B-PAB.
c. SP2D TU
SP2D TUP adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara
Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.
Tambahan Uang Persediaan (TUP) akan menambah saldo uang pada bendahara pengeluaran,
sehingga akan menambah uang yang berada di bank dan juga menambah saldo uang
persediaan. Transaksi tersebut akan dicatat menambah saldo BKU, menambah saldo BP-
Bank, dan menambah saldo BP-UP.
d. SP2D LS
Penerimaan Pengeluaran
1 BKU
3 BKU
Penerimaan Pengeluaran
1 BKU
Penerimaan Pengeluaran
1 BKU
Penerimaan Pengeluaran
1 BKU
2 BKU
20. Jelaskan bagaimana pembukuan transaksi pemberian uang panjar dari bendahara
pengeluaran kepada PPTK dan pertanggungjawaban uang panjar dari PPTK ke
bendahara pengeluaran, untuk masing-masing kondisi berikut:
a. Realisasi belanja lebih kecil dari uang panjar yang diberikan (ada sisa uang
panjar)
b. Realisasi belanja lebih besar dari uang panjar yang diberikan (bendahara harus
memberikan tambahan uang atas kekurangan panjar)
a. Realisasi belanja lebih kecil dari uang panjar yang diberikan (ada sisa uang panjar)
Apabila uang panjar yang diberikan lebih kecil daripada belanja yang dilakukan, bendahara
pengeluaran membayar kekurangan kepada PPTK. Atas pembayaran itu bendahara
pengeluaran mencatat di Buku Pembantu Kas Tunai atau Buku Pembantu Simpanan/Bank
pada kolom pengeluaran sebesar jumlah yang dibayarkan.
b.Realisasi belanja lebih besar dari uang panjar yang diberikan (bendahara harus memberikan
tambahan uang atas kekurangan panjar)
Apabila uang panjar yang diberikan lebih besar daripada belanja yang dilakukan, PPTK
mengembalikan kelebihan tersebut. Atas pengembalian itu bendahara pengeluaran mencatat
di Buku Pembantu Kas Tunai atau Buku Pembantu Simpanan/Bank pada kolom penerimaan
sebesar jumlah yang dikembalikan.