Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

SIFAT ALAMI TANAH


ACARA III
BERAT VOLUME DAN BERAT JENIS TANAH

Disusun Oleh:

Nama : FATHUZAKY SETYAWAN


NIM : 19/446800/TP/12603
GOL/KEL : C/14
CO.ASS : UNGGUL FAJAR HIDAYAT

LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA LAHAN DAN AIR


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PPERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah dalam kehidupan manusia mempunyai peran yang sangat penting
karena merupakan sumber kesejahteraan, kemakmuran, dan kehidupan.
Sederhananya, tanah hanyalah permukaan bumi berupa batuan yang sudah
melapuk. Bentuk permukaan bumi selalu mengalami perkembangan dan
perubahan, baik secara fisik maupun kimiawi. Tanah juga adalah salah satu sumber
daya utama dalam bidang pertanian. Tanah yang ideal bagi usaha pertanian adalah
tanah dengan sifat fisika, kimia, dan biologi yang baik. Secara fisika, tanah
berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman serta
menyuplai kebutuhan air dan udara. Secara kimia, tanah berfungsi sebagai
penyimpan air dan penyuplai unsur. Sedangkan secara biologi, tanah berfungsi
sebagai habitat organisme tanah yang aktif dalam penyediaan hara dan zat-zat aditif
bagi pertumbuhan tanaman.
Sifat fisika tanah yang berpengaruh terhadap kualitas kesuburan tanah baik
secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya yaitu tekstur tanah, struktur
tanah, bobot volume (BV) tanah, total ruang pori (TRP) tanah, permeabilitas tanah,
bahan organik tanah, dan kemantapan agregat tanah. Sifat fisika ini juga akan
mempengaruhi sifat kimia dan biologi tanah. Ketiga sifat tanah ini saling berkaitan,
oleh karena itu dilakukan praktikum mengenai berat volume dan berat jenis tanah
sehingga akan menentukan tingkat kesuburan dari suatu tanah.
1.2 Tujuan
Tujuan diadakannya praktikum acara 3 ini antara lain adalah:
1. Mahasiswa mampu menentukan berat volume dan berat jenis tanah.
2. Mahasiswa mampu menganalisa factor yang mempengaruhi berat volume
dan berat jenis tanah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tekstur tanah ialah perbandingan relatif (dalam persen) fraksi-fraksi seperti
pasir, debu, dan liat. Tekstur tanah penting kita ketahui karena komposisi ketiga
fraksi butir-butir tanah tersebut akan menentukan sifat fisik tanah. Tekstur tanah
merupakan salah satu sifat tanah yang sangat menentukan kemampuan tanah untuk
menunjang pertumbuhan tanaman. Tekstur tanah akan mempengaruhi kemampuan
tanah menyimpan dan menghantarkan air, menyimpan dan menyediakan hara
tanaman (Hanafiah, 2005).
Berat jenis tanah (bulk densiry) adalah massa tanah kering yang mengisi
ruangan di dalam lapisan tanah. Berat jenis tanah dengan demikian merupakan
massa per satuan tanah kering. Volume tersebut dalam hal ini mewakili ruangan
dalam tanah yang terisi butir-butir tanah. Dalam sistem matrik, massa dan berat
tanah di permukaan bumi secara numerik dapat dianggap sebanding (Asdak, 2007).
Kerapatan massa tanah (bulk density) menyatakan berat volume tanah, dimana
seluruh ruang tanah diduduki butir padat dan pori yang masuk dalam perhitungan.
Berat volume dinyatakan dalam massa suatu kesatuan volume tanah kering.
Volume yang dimaksudkan adalah menyangkut benda padat dan pori yang
terkandung di dalam tanah. Bulk density dipengaruhi oleh padatan tanah, pori-pori
tanah, struktur, tekstur, ketersediaan bahan organik, serta pengolahan tanah
sehingga dapat dengan cepat berubah akibat pengolahan tanah dan praktek
budidaya (Hardjowigeno, 2003).
Bulk density atau kerapatan massa tanah banyak mempengaruhi sifat fisik
tanah, seperti porositas, kekuatan, daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air
drainase dan Jain-lain. Sifst fisik tanah ini banyak bersangkutan dengan
penggunaan tanah dalam berbagai keadaan Hardjowigeno, 2003).
Kerapatan butir tanah menyatakan berat butir-butir padat tanah yang terkandung
di dalam tanah. Menghitung kerapatan butir tanah, berarti menentukan kerapatan
partikel tanah dimana pertimbangan hanya diberikan untuk partikel yang solid.
Oleh karena itu, kerapatan partikel setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak
bervariasi menurut jumlah ruang partikel. Porositas tanah adalah kemampuan tanah
dalam menyerap air. Porositas tanah erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah
(bulk density). Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka
porositas semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah
tersebut memiliki porositas yang besar. Tinggi rendahnya porositas suatu tanah ini
sangat berguna dalam menentukan tanaman yang cocok untuk tanaman tersebut
(Hakim dkk., 1986).

Total ruang pori adalah volume pada ruang tanah yang diisi oleh air dan udara.
Ruang pori tanah yang tinggi akan membuat permeabilitas tanah yang tinggi Juga.
Oleh karena itu maka tanah tersebut akan meloloskan air dengan cepat (Foth, 1984)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut
A. Picnometer
B. Oven tanah
C. Timbangan analitik
D. Mistar ukur
E. Termometer
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
A. Aquadest
B. Sampel tanah disturbed
C. Sampel tanah undisturbed
3.2 Cara Kerja
Praktikum kali ini memiliki beberapa cara kerja yaitu sebagai berikut :
1. Penentuan Berat Volume (BV)
Tanah tak terusik yang telah diambil dari lapangan disiapkan dan diukur
volume tanah dalam ring. Kemudian contoh tanah beserta ring ditimbang.
Selanjutnya contoh tanah tersebut dikeringkan dalam oven dengan suhu 105°C
selama kurang lebih24 jam. Kemudian contoh tanah sesudah didinginkan pada
desikator ditimbang.
2. Penentuan Kadar Air
Sampel tanah terusik disiapkan dengan ukuran sembarang, kemudian cawan
ditimbang serta ditimbang lagi beserta sampel tanah sebelum dioven. Kemudian
cawan beserta sampel tanah dioven dengan suhu 105°C selama kurang lebih 24 jam.
Kemudian contoh tanah sesudah didinginkan dalam desikator ditimbang dan dicatat
massa setelah oven.
3. Penentuan Berat Jenis (BJ)
Sampel tanah terusik sebanyak 5 gram disiapkan. Kemudian massa
picnometer kosong ditimbang (picnometer + tutupnya). Contoh tanah yang telah
diayak dimasukkan kemudian dibuat pasta dan dimasukkan kedalam picnometer,
ditimbang dan dicatat. Air sebanyak ½ dari volume picnometer ditambahkan.
Picnometer yang berisi tanah + air didiamkan selama ±24 jam tanpa ditutup (untuk
menghilangkan gelembunggelembung udara yang terperangkap). Setelah 24 jam,
ditambahkan air hingga penuh kemudian diaduk dan diukur suhunya (BD2). Massa
picnometer + tanah + air ditimbang dan dicatat. Suhu picnometer + air diukur
(BD1). Massa picnometer + air ditimbang dan dicatat.
3.3 Cara Analisis
1. Perhitungan Volume Tanah

Keterangan:
d = diameter dalam ring (cm)
t = tinggi dalam ring (cm)
2. Perhitungan Berat Volume

Keterangan:
BV = berat volume tanah (gr/cm3)
a = massa cawan (gram)
b = massa tanah + cawan sebelum dioven (gram)
c = massa tanah + cawan setelah dioven (gram)
3. Perhitungan Kadar Air

4. Perhitungan Berat Jenis

Keterangan:
A = berat picno kosong (gram)
B = berat picno + air (gram)
C = berat picno + tanah (gram)
D = berat picno + tanah + air (gram)
BD1 = berat jenis air pada T1 (T picnometer berisi air) (gram)
BD2 = berat jenis air pada T2 (T picnometer berisi tanah + air) (gram)
Ka = kadar air (%)
5. Perhitungan Porositas Tanah

Keterangan:
N = porositas (%)
BV = berat volume (gr/cm3)
BJ = berat jenis (gr/cm3)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Berdasarkan praktikum yang sudah dilaksanakan, didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel 1. Data pengamatan berat volume tanah
Massa Massa Massa Tinggi Diameter Volume Berat
Cawan tanah + tanah + ring ring tanah volume
(gram) Cawan cawan sampler sampler (cm) (gr/cm3)
basah kering (cm) (cm)
(gram) (gram)
6,57 137,11 96,78 5,1 5 100,0875 0,9013

Tabel 2. Data pengukuran kadar air


Massa cawan Massa tanah + Massa tanah + Kadar Air (%)
(gram) cawan basah (gram cawan kering
) (gram)

6,54 27,38 24,92 9,871%

Tabel 3. Data penetapan berat jenis tanah


Massa Massa Massa Massa BDI 1 BDI 2 BDI 3 BJ
tanah picnometer picnometer picnometer (gr/cm3) (gr/cm3) (gr/cm (gr/cm3)
3
(gram) (gram) + air + air + )
(gram) tanah
(gram)

5 17,37 42,43 22,36 44,62 0,9969 0,996 1,81


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pada praktikum kali ini didapatkan berat volume sebesar 0,9013 gr/cm3 ,
berat jenis sebesar 1,81 gr/cm3 , serta porositas tanah 50,22%.
2. Berat volume tanah dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti tekstur tanah,
struktur tanah, bahan organik, dan kandungan air. Kemudian berat jenis
tanah dapat dipengaruhi oleh tekstur tanah, struktur tanah, bahan organic
serta topografi. Sedangkan porositas dapat dipengaruhi oleh iklim,
kelembapan, dan struktur tanah.
5.2 Saran
Praktikum sudah berjalan dengan baik, materi dapat dipahami dengan
mudah dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA

Asdak, C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.


Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Foth, H. D. 1984. DasarDasar Ilmu Tanah. Terjemahan Purbayanti, E. D.


Dwi R. L. Rayahayuning T. Yogayakarta: Gajah Mada University Press.

Hakim, et al.1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Penerbit Universitas


Lampung.

Hanafiah, K.A, 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : PT. RajaGrafindo


Persada.

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: PT. Mediyatama Sarana


Perkasa.

Anda mungkin juga menyukai