(TPT2028) ACARA 4
DISUSUN OLEH :
NIM : 19/446800/TP/12603
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara agraris, dimana banyak penduduknya yang
bekerja pada sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan begitu,
seharusnya Indonesia menjadi Negara penghasil produk pertanian terbanyak. Namun,
fakta berkata lain. Jika ditinjau dari jumlah impor, Indonesia banyak sekali mengimpor
produk pertanian, bahkan beras yang menjadi makanan pokok rakyat pun, Indonesia
masih benyak mengimpor. Pada tahun 2019, Indonesia mengimpor 780.000 ton beras
dari Thailand. Ini merupakan jumlah yang sangat fantastis, menandakan Indonesia
belum mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Keadaan ini bisa dipicu oleh berbagai sebab. Salah satunya adalah kurangnya
minat generasi muda untuk melanjutkan estafet pertanian Indonesia. Jika dilihat di
lapangan, fakta ini terlihat semakin jelas. Mayoritas petani adalah orang tua, jarang
sekali ada anak muda yang mau memegang cangkul. Petani dianggap sebagai profesi
yang tidak bergengsi, tidak membutuhkan kepandaian, kotor, dan tidak menghasilkan
uang (Araulo,. Padua & Graham. 1976).
Salah satu cara intuk mengatasi keadaan ini adalah dengan merubah anggapan
mengenai petani. Petani juga bisa menjadi profesi yang keren, bergengsi, dan terdidik.
Caranya adalah dengan mengenalkan teknologi alat dan mesin pertanian pada
masyarakat. Selain untuk menarik minat generasi muda, penggunaan alat dan mesin
pertanian juga membantu meringankan beban petani generasi tua yang kekuatan
fisiknya sudah berkurang (Sutanto.2005).
Salah satu kegiatan pertanian yang cukup berat untuk dilakukan adalah ketika
pemanenan. Pada pemanenan padi yang merupakan makanan pokok di Indonesia,
dibutuhkan banyak tenaga dan waktu hanya untuk memanen satu petak sawah. Oleh
karena itu sangat krusial untuk mempelajari mengenai alat dan mesin pemanenan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini antara lain adalah untuk mempelajari watak
kerja mesin pemanen padi ditinjau dari aspek mesin, aspek tanaman, serta aspek teknik
operasionalnya.
1.3 Manfaat
Praktikum tentang pengenalan dasar dan identifikasi alat dan mesin pemanen
ini mempunyai manfaat terhadap mahasiswa TPB agar dapat memahami tentang proses
pemanenan, prinsip kerja mesin pemanen padi beserta fungsi komponen -
komponennya, serta manfaat yang dinikmati oleh masyarakat jika hal ini diterapkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat dan mesin pertanian atau yang biasa disingkat alsintan adalah segala alat
– alat yang memudahkan manusia dalam melakukan kegiatan bertani serta mengolah
hasil pertanian. Alat dan mesin pertanian ini perannya sangatlah krusial pada
ketersediaannya pangan di suatu wilayah. Alsintan dapat berperan sebagai tenaga
tambahan pada wilayah yang tak memiliki tenaga cukup dengan lapangan pekerjaan di
bidang pertanian kini mayoritas berisi tenaga kerja yang telah berumur (Atmaja.2010).
Alsintan juga dapat difungsikan untuk penarik minat tenaga kerja muda. Ini tentu
sangatlah penting, mengingat jika tidak ada pewaris profesi di bidang pertanian. Maka
pertanian Indonesia yang sekarang sedang melemah ini akan semakin terpuruk.
Panen adalah rangkaian kegiatan pengambilan hasil budidaya berdasarkan
umur, waktu, dan cara sesuai dengan sifat dan karakter produk. Panen merupakan
pekerjaan terakhir dari proses pertanian budidaya (Sulistiaji.2007). Namun di lain, sisi
panen merupakan awal dari rangkaian pekerjaan pasca panen. Yakni melakukan
persiapan untuk penyimpanan sampai dengan pemasaran. Komoditas yang dipanen
nantinya akan melalui beberapa tahap sampai produk tersebut berada di tangan
konsumen. Oleh karena itu, proses pasca panen ini perlu direncanakan dengan baik
(Setyono, Sutrisno & Sigit. 2000).
Pemanenan padi merupakan hal yang kompleks, sehingga tak jarang para petani
menghadapi banyak tantangan pada proses pemanenan ini. Tantangan yang sering
dihadapi adalah banyaknya tenaga yang harus dikeluarkan serta proses pemanenan
yang tidak efektif sehingga banyak padi yang terbuang. Kedua masalah ini tentu saja
membawa dampak langsung terhadap hasil produktifitas padi. Sehingga, juga
berdampak pada perekonomian petani padi. Permasalahan ini diperkeruh dengan tidak
mendukungnya alat – alat yang biasa dipakai petani pada saat memanen padi. alat
konvensional berkapasitas kecil seperti ani – ani tentu akan menghambat produktivitas
petani.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
1. Meteran
2. Alat tulis
Bahan:
1. Mesin pemotong padi (reaper)
2. Mesin pemanen padi (combine harvester)