Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rahmah Dahary

NPM : 130210180025

Mata Kuliah : Radiologi Veteriner

Tugas Radiologi Veteriner tentang Sinar X

1. Jelaskan mekanisme kerja sinar-X!


Jawab :
Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan
gelombang radio, cahaya tampak (visible light) dan sinar ultraviolet, tetapi dengan
panjang gelombang yang sangat pendek yaitu hanya 1/10.000 panjang gelombang
cahaya yang kelihatan. Karena panjang gelombangnya yang pendek, maka sinar-
X dapat menembus bahan yang tidak tertembus sinar yang terlihat (Anwar, 2011).
Pesawat sinar-X adalah suatu alat yang digunakan untuk melakukan
diagnosa medis dengan menggunakan sinar-X. Sinar yang dipancarkan dari
tabung diarahkan pada bagian tubuh yang akan didiagnosa. Berkas sinar-X
tersebut akan menembus bagian tubuh dan akan ditangkap oleh film, sehingga
akan terbentuk gambar dari bagian tubuh yang disinari Wiharja dan Albahar.
2019.
Sifat-sifat sinar-x telah terungkap pada percobaan rontgen yaitu sinar-x
dapat memendarkan berbagai jenis bahan kimia dan juga dapat menembus materi
yang tidak dapat ditembus oleh sinar yang lain.
Sifat-sifat sinar-x antara lain:
1) Sinar-x dapat menembus hampir semua materi atau bahan
2) Penyerapan (absorption) , sinar-x diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan
berat atom atau kepadatan bahan.
3) Efek fotografik, sinar-x dapat menghitamkan emulsi film (emulsi perak
bromida) setelah diproses secara kimiawi
4) Berpendar, Sinar-x dapat menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium
tungestan atau seng sulfide berpendar
5) Ionisasi,Sinar-x dapat mengionisasi bahan atau suatu zat sehingga berubah
strukturnya
6) Sinar-x tidak berpengaruh oleh medan listrik maupun medan listrik maupun
medan magnet
7) Pertebaran (scattering), Apabila sinar –x melalui suatu bahan maka berkas
tersebut akan bertebaran ke segala arah yang akan menimbulkan radiasi
sekunder pada bahan-bahan yang dilaluinya
8) Merupakan gelombang elektromagnetik
Secara umum cara terbentuknya sinar-x terbagi menjadi dua yaitu sinar-x
karakteristik dan sinar-x bremstrahlung. Mengenai sinar-x karakteristik adalah
apabila ada elektron yang menumbuk suatu atom, apabila elektron tersebut
mengenai elektron pada kulit yang paling rendah tingkat energinya , sehingga
elektron tersebut akan terpental dan kekosongan tersebut akan diisi oleh elektron
yang berada diatasnya dan pada perpindahan tersebut elektron harus
mengeluarkan energi dalam bentuk foton yang disebut dengan sinar-x
karakteristik (Anwar, 2011).
Ketika elektron berenergi tinggi menabrak target logam maka sinar-x akan
terpancar dari permukaan logam tersebut. Sinar-x yang melalui proses ini disebut
sinar-x bremstrahlung (pengereman). Sinar-x yang terbentuk melalui proses ini
disebut mempunyai energi maksimal sama dengan energi kinetik elektron pada
saat terjadinya perlambatan. Dari proses tersebut energi kinetik elektron sebagian
besar diubah menjadi panas (99%) dan 1% menjadi energi kinetik (Anwar, 2011).
Interaksi sinar–x dengan sel biologi memiliki efek langsung dan tidak
langsung. Efek langsung adalah efek yang timbul akibat terionisasi atau
tereksitasinya bagian sel yang terkena paparan radiasi secara langsung, sedangkan
efek tidak langsung adalah efek yang timbul akibat interaksi bahan-bahan yang
dihasikan olah efek langsung dengan komponen penyusun sel. Karena sel
tersusun oleh karbohidrat, lemak, protein dan sekitar 70% sel tersusun air, maka
Interaksi radiasi dengan komponen utama penyusunan ini menyebabkan
terbentuknya bahan-bahan kimia dari sel (Anwar, 2011).

2. Jelaskan analisa dari sebuah sampel hasil pengukuran sinar-X (bisa dari jurnal
atau rumah sakit)!
Jawab :
Prinsip dari radiografi digital adalah memanfaatkan perbedaan penyerapan
sinar-X pada bagian-bagian tulang dan jaringan lainnya (Kotter 2002). Pada
tulang padat, sinar-X yang diserap lebih banyak sehingga sinar yang datang ke
intensifying screen menjadi berkurang mengakibatkan gambaran tulang menjadi
lebih putih dibanding dengan jaringan tulang lainnya (Susilo et al, 2012)..

Oleh karena itu gambaran jaringan tulang yang densitasnya berbeda


dengan tulang normal ditampilkan berbeda pula pada layar tampilan gambar.
Paparan sinar-X mengenai objek (tulang), sehingga menghasilkan radiograf yang
bisa menggambarkan densitas dari tulang tersebut. Untuk pencitraan pada objek
yang terkena paparan (tulang normal dan tulang metastasis) dapat dinyatakan
secara matematis sebagai:
I= Io e-µx
dengan I = instensitas setelah mengenai objek,
Io= intensitas mula-mula dan x adalah tebal obyek (Rowlands 2002).
Tingkat keabuan sebanding dengan intensitas berkas sinar-X, sehingga
dengan menggunakan nilai tingkat keabuan dari 0~255 dapat digunakan untuk
menentukan I dan Io, sehingga dapat digunakan pula untuk diagnosis fraktur
tulang. Salah satu software yang digunakan dalam kajian ini adalah menggunakan
bahasa pemrograman Matlab (Matrix Laboratory) yang dikembangkan oleh
MathWork. Dengan memanfaatkan fasilitas GUI (Graphical User Interface) bisa
dibangun software berbasis Matlab untuk diagnosis fraktur tulang (Susilo et al,
2012).
Suatu citra X ray medis diperoleh ketika sinar X diaktifkan dan dibiarkan
memapari objek (tubuh phantom) sedemikian sehingga sebuah citra terbentuk
pada Intensifying Screen yang merupakan bagain depan dari tabung kedap
cahaya. Sebuah citra diagnostik medis tubuh phantom diperoleh melalui proses
digitisasi citra radiograf yang ditangkap oleh camera CCD dalam tabung kedap
cahaya melalui perangkat frame grabber yang terprogram. Citra hasil digitisasi
ini langsung dapat tervisualisasi di layar monitor komputer. Citra digital tersebut
kemudian disimpan dalam memori penyimpan pada PC sebagai file citra
radiograf digital (Susilo et al, 2012).
Daftar Pustaka

Anwar, Edi Daenuri. 2011. Sistem Prioteksi Radiasi : Analisis Terhadap Bidang
Radiologi Rumah Sakit. Jurnal phenomenon 1 (1) : 47-63.
Prasetyo dan Pratiwi. 2019. Fraktur Simpisis Mandibula pada Kucing Persia. ARSHI
Vet Lett 3 (4): 73-74.
Susilo et al. 2012. Aplikasi Alat Radiografi Digital Dalam Pengembangan Layanan
Foto Rontgen. Jurnal MIPA 35 (2) : 146-150.
Wiharja dan Albahar. 2019. Analisa Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiografi.
Jurnal Sains dan Teknologi : 1-6.

Anda mungkin juga menyukai