LAporan Farfis
LAporan Farfis
KELARUTAN
I. JUDUL
Kelarutan
1. Pengaruh pH
Zat aktif yang sering digunakan di dalam dunia pengobatan umumnya adalah Zat
organik yang bersifat asam lemah, dimana kelarutannya sangat dipengaruhi oleh pH
pelarutnya. Kelarutan asam-asam organik lemah seperti barbiturat dan sulfonamide dalam air
akan bertambah dengan naiknya pH karena terbentuk garam yang mudah larut dalam air.
Sedangkan basa-basa organik lemah seperti alkoholida dan anastetika lokal pada umumnya
sukar larut dalam air. Bila pH larutan diturunkan dengan penambahan asam kuat maka akan
terbentuk garam yang mudah larut dalam air.
Theofilin
Kelarutan sukar larut dalam larutan alkali dan ammonium hidroksida , agak sukar larut dalam
etanol, dalam kloroform, dan dalam eter.
Sterilisasi : otoklaf
http://formulasisteril.blogspot.com/2008/05/preformulasi-ampul.html
a. Alat
Erlen meyer
Agitator mekanik
Buret
Statif
Gelas Kimia
b. Bahan
Air
Alkohol
Propilenglikol
Theofilin
Luminal
NaOH 0,1 N
Phenopthalien
V. PROSEDUR
VI. DATA HASIL PRAKTIKUM
DATA HASIL PENGAMATAN
Pembakuan NaOH :
Volume NaOH Volume Titrasi
13 ml 9 ml
12,5 ml 9 ml
Perhitungan :
1) Pembakuan NaOH
Pembakuan NaOH dengan asam oksalat 62,00 mg
BE Asam oksalat 63,05 mg
N NaOH = Mg Asam oksalat
BE Asam oksalat x V NaOH
N NaOH = 62 mg = 62 = 0,076 N
63,04 x 13 ml 819,52
N NaOH = 62 mg = 62 = 0,079 N
63,04 x 12,5 ml 788
VII. PEMBAHASAN
Kelarutan adalah suatu kemampuan suatu zat yang dapat larut dalam pelarut tertentu.
Hasil dari zat yang tersebut ini disebut larutan jenuh. Suatu zat yang akan mengalami
kelarutan harus disesuaikan dengan zat pelarut yang dapat melarutkan zat yang akan
dilarutkan. Pada keadaan ini, suhu dan ukuran permukaan sangat berpengaruh, semakin tinggi
suhu semakin cepat suatu zat akan larut. Semakin kecil luas permukaan, semakin cepat pula
suatu zat itu larut.
Pada percobaan ini, Theofilin akan dilarutkan dalam volume air, alkohol dan
propilenglikol yang berbeda volume. Pada percobaan pertama, 60 ml air dan 40 ml
propilenglikol dicampurkan kemudian ditambahkan theofilin, semua campuran itu dikocok
selama satu jam hingga larutan jenuh dan timbul endapan, jika campuran setelah dikocok atau
dengan menggunakan agitator mekanik masih berwarna bening, ditambahkan theofilin terus
menerus. Dilakukan juga dengan campuran :
1. Theofilin dan air 60 ml, 5 ml alkohol dan 40 ml propilenglikol.
2. Theofilin dan air 60 ml, 10 ml alkohol dan 35 ml propilenglikol.
3. Theofilin dan air 60 ml, 15 ml alkohol dan 25 ml propilenglikol.
4. Theofilin dan air 60 ml, 20 ml alkohol dan 20 ml propilenglikol.
5. Theofilin dan air 60 ml, 30 ml alkohol dan 10 ml propilenglikol.
6. Theofilin dan air 60 ml, 35 ml alkohol dan 5 ml propilenglikol.
7. Theofilin dan air 60 ml, 40 ml alkohol dan 0 ml propilenglikol.
Sebelum dilakukan titrasi theofilin, lakukan pembakuan NaOH terlebih dahulu, dengan
mentitrasi asam oksalat 63 mg ditambahkan dengan 20 ml air dan 2 tetes phenofthalien.
Pembakuan dilakukan selama dua kali.
Setelah delapan campuran diatas dikocok selama 1 jam, kemudian disaring dan
dilakukan titrasi dengan NaOH, masing-masing campuran ditambahkan dengan 2 tetes
indikator phenofthalien sampai terjadi perubahan warna merah muda. Pada titik ekivalen atau
perubahan warna dititik akhir titrasi sangat penting untuk diperhatikan, jika sudah timbul
perubahan warna, titrasi harus segera dihentikan, jika tidak, pH dalam larutan tersebut akan
berubah dan melampaui pH yang seharusnya.
VIII. KESIMPULAN
Pada pembakuan NaOH dengan asam oksalat sebanyak 2 kali, volume NaOH
yang dihasilkan adalah sama, yaitu 9 ml. Hal tersebut menandakan nilai yang stabil.
Untuk penentuan kadar theofilin, konsentrasi terbesar dari kadar theofilin dengan
volume titrasi NaOH dengan penyusutan 7 ml adalah dengan konsentrasi 0,059 N,
sedangkan untuk kadar terkecil yaitu dengan penyusutan 3 ml dengan konsentrasi
0,025 N.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelarutan
Diaskes 19 Mei 2011 Pukul. 22 : 02 WIB
http://ahmad-my-farmasi07.blogspot.com/2009/09/laporan-kelarutan-farfis.html
Diaskes 19 Mei 2011 Pukul. 22 : 05 WIB
http://formulasisteril.blogspot.com/2008/05/preformulasi-ampul.html
Diaskes 19 Mei 2011 Pukul. 22 : 08 WIB
Dicatat oleh Yoga Kevan Rahmat di Jumat, Mei 20, 2011
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest