Studi Kasus Hipertensi :

Seorang pasien wanita Ny. A berusia 39 tahun TB 158 cm BB 61 kg, datang ke rumah sakit
dengan keluhan sakit kepala sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, leher terasa pegal sehingga
tengkuk pasien terasa berat. Pasien juga mengeluh nyeri pada sendi sendi jari tangan yang dirasakan
hilang timbul dan hilang dengan sendirinya. Hasil diagnose pasien adalah Hipertensi dan
hiperlipidemia. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan Tekanan darah 140/90 mmHg, kolesterol
total 162 mg/dL, LDL 101 mg/dL, HDL 37 mg/dL, Trigliserida 180 mg/dL.

Dr. Samiaji
Jl. Terusan Jenderal Sudirman 148 Cimahi
SIP: 231/345/VII/DINKES/2011
Telp. 022 – 45678901

No. 1
Cimahi, 10 November 2019

R/ Amlodipin tab 5 mg no. XXX

S 1 dd1

Simvastatin tab 40 mg no. XXX

S 1 dd1

Paraf dokter

Pro : Ny. An (39 tahun)

Pada saat melakukan pengkajian resep, apoteker melihat adanya potensi terjadinya interaksi obat.

Penyelesaian Kasus :

- Pasien wanita Ny. A berusia 39 tahun, TB 158 cm, BB 55

- Keluhan : sakit kepala sejak 3 hari yang lalu, lemah separuh badan sebelah
Subjek
kanan, serta sesak.
- Diagnosa: Hipertensi dan hiperlipidemia
Objektif - Hasil pemeriksaan lab menunjukkan Tekanan darah 140/90 mmHg,
kolesterol total 162 mg/dL, LDL 101 mg/dL, HDL 37 mg/dL, Trigliserida
180 mg/dL.
 - Pengobatan yang diterima : Amlodipin 5 mg 1x1, Simvastatin 20 mg 1x1
Terdapat interaksi obat, yaitu :
Penggunaan Amlodipin dengan Simvastatin yaitu amlodipin secara signifikan
meningkatkan AUC HMG-CoA reductase inhibitors setelah pemberian
Assesment
simvastatin sehingga dapat menyebabkan kadar simvastatin dalam tubuh
meningkat.
(Stockley’s drug interaction 9th edition)
Menginformasikan kepada dokter untuk :
- Menyarankan agar pengobatan statin pada pasien dengan penyakit
hipertensi dimulai dari dosis yang paling rendah dimana disarankan dosis
Plan untuk pemberian simvastatin pada dosis 20 mg.
- Pemberian waktu obat tidak bersamaan, amlodipin disarankan diberikan
pada pagi hari setelah makan dan simvastatin diberikan pada sore hari
setelah makan