Anda di halaman 1dari 10

ANEMIA

Anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah.Apabila jumlah sel


darah merah berkurang, asupan oksigen dan aliran darah menuju otak juga
semakin berkurang (Sutanto,dkk.,2017).Selain itu, sel darah merah juga
mengandung hemoglobin yang berfungsi membawa oksigen keseluruh jaringan ke
seluruh jaringan ubuh (proverawati dalam Astriana,2017).Bagi wanita usia
reproduksi, anemia merupakan suatu permasalahan kesehatan terbesar didunia
(Astriana,2017).Dampakan enimia diantaranya kelelahan, badan terasa lemah dan
penurunan produktifitas kerja.

Penyebab anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi, asam folat
dan pendarahan akut (NoverstitidalamAstriana,2017).Menurut WHO, prevelensia
anemia pada ibu hamil diseluruh dunia adalah 41,8% sel merah (eritrosit) didalam
tubuh disebuta nemia . Fakto resiko kejadianan enemia paling utama adalah umur.
Umur ibu hamil berhubungan erat dengan alat –alat reproduksi wanita. Umur
reproduksi yang ideal adalah 2030 tahun , ibu hamilan yg berusia kurang dari 20
tahun dan lebih dari 35 tahun dapat beresiko mengalami anemia. Karena dari usia
kurang dari 20 tahun secara biologis, emosi ibu hamil belum stabil sehingga
kurang memperhatikan pemenuhan zat gizi bagi dirinya selama kehamilan, ibu
hamil yang berusia lebih dari 35 tahun dayatahan tubuhnya semakin menurun dan
rentan terhadap penyakit.Anemia pada kehamilan sangat berbahaya bagi ibu dan
janinnya.

Dampak anemia pada ibu hamil adalah abortus,persalinan


prematur,hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim. Rentan terkena infeksi
,pendarahan antepartum,ketuban pecah dini ,saat persalinan dapat mengakibatkan
gangguan his,kala pertama dalam persalinan dapat berlangsung lama dan terjadi
partus terlantar ,pada kala nifas terjadi subinvolusiuteri yang menimbulkan
pendarahan post partum ,memudahakan infeksi puerperium,serta berkurangnya
produksi asi (Aryanty,dkk.daalam Astriana,2017).Anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (HB)<11gr%pada trimester I dan III
sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin <10,5gr%.Anemia kehamialn di
sebut “potentional danger to mother and child”(potensi membahayakan ibu dan
anak),karena itu anemia memerlukan perhatian dari semua pihakyang berkaitan
dalam pelayanan kesehatan (Manuaba,2010;Bobak dalam yanti ,dkk 2015).

A.Tanda dan Gejala

Anemia adalah bentuk mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan


kadar hemoglobin .Gejala ini muncul pada setiap kasus anemia setelah penurunan
hemoglobin sampai kadar tertentu (hb< 7g/dl).Sindrom anemia antaralain rasa
lelah ,lesu,cepat lelah,telinga berdenging,mata berkunang-kunang ,kaki terasa
dingin dan sesak nafas .pada pemeriksaan ,pasien tamoak pucat yang terlihat dari
konjungtiva,mukosa mulut,telapak tangan,dan jaringan dibawah kuku.Pada ibu
hamil,gejalayang paling mudah terlihat adalah cepat nya luka pada lidah ,nafsu
makan berkurang,konsentrasi berkurang atau bahkan hilang,nafas pendek,dan
keluhan mual dan muntah yang lebih hebat pada usia kehamilan muda.Dan dapat
diamati dari peningkatan kecepatan denyut jantung karena tubuh berusaha
memberi oksigen lebih banyak kejaringa ,peningkatan kecepatan pernapasan
karena tubuh berusaha menyediakan lebih banyak oksigen pada darah ,kepala
sering pusing karena kurangnya pasokan darah ke otak ,pasien merasa lelah
karena meningkatnya oksigenasi berbagai organ ,mual akibat penurunan aliran
darah pada saluran cerna dan susunan saraf pusat ,ser ta penuruna kualitas rambut
dan kulit(Soebroto,2009).

B.Klasifikasi

Menurut Manuaba (2010),anemia dalam kehamilan terbagi menjadi:

 Tidak anemia bila hb 11gr%.


 Anemia ringan bila hb 9-10gr%
 .Anemia sedang hb 7-8gr%
 .Anemia berat bila hb < 7gr%
Anemia dalam kehamilan terbagi atas anemia defesiensi besi ,anemia

megaloblastik,anemia hipoplastik,anemiahemolotik,dan anemia lainnya

(Prawirohardjo,2013).

 .Anemia defesiensi besi

Anemia ini paling banyak dijumpai pada kehamilan ,anemia defesiensi besi berarti
anemia akibat kekurangan zat besi,Kekurangan ini di sebabkan kurangnya
pasokan unsur besi dalam makanan,gangguan reabsopsi,terlampau banyak zat besi
yang keluar dari badan (misalnya perdarahan),tanda dan gejala anemia tipe ini
adalah rambut rapuh dan halus,kuku tipis,rata,dan mudah patah ,lidah tampak
pucat ,licin,dan mengkilat, bewarna merah daging ,pecah-pecah yang disertai
kemerahan di sudut mulut.

 .Anemia megaloblastik

Dalam kehamilan ,anemia jenis ini disebabkan oleh defesiensi asam folat,gejala
yang tampak adalah malnutrisi,glositis berat,diare,dan kehilangan nafsu makan.

 Anemia hipoplastik

Anemia hipoplastik pada ibu hamil terjadi akibat sumsum tulang belakang kurang
mampu membuat sel-sel darah baru.

 .Anemia hemolitik

Anemia hemolitik disebabkan oleh penghancuran sel darah merah yang


berlangsung lebih cepat dari pada pembuatannya ,ibu dengan anemia hemolitik
biasany sulit hamil jika ia hamil akan terjadi anemia berat.

 .Anemia lainnya

Seorang wanita yang menderita suatu jenis anemia,baik anemia turunan ,anemia
karena malaria,cacing tambang ,penyakit ginjal menahun,penyakit hati dan
sebagainya
C.Diagnosis

 Pada anemianesis diperoleh keluhan cepat lelah ,sering pusing,mata


ssberkunang-kunang dan keluhan sering mual dan muntah terutama pada
ibu hamil muda.
 Pada pemeriksaan fisik ,penderita terlihat lemah dan berkurang
bergairah.
 Pada inspeksi muka ,konjungtiva,bibir lidah dan kuku tampak pucat.
 Pada pemeriksaan palpasikemungkinan di peroleh spelenomegali dan
takhirkardi.
 Pada pemeriksaan auskulturasiterdengar bising jantung.

D.Komplikasi

Wiknjosasto(2009)mengemukakanbahwa anemia dalam kehamilan


berdampak negatif pada ibu hamil,baik bagi kehamilannya, persalinan, nifas,
maupun masa selanjutnya.Berbagai penyulit akibat anemia di antaranya terjadi
abortus,persalinan prematur ,persalinan yang lama karena terjadi intonia
uteri,perdarahan post partum karena otonia uteri,syok infeksi intrapartum,dan
infeksi postpartum.Sementara itu anemia yang sangat berat dengan hb kurang dari
4g /100ml dapat menyebabkan dekompensasi kordis,selain itu anemia pada
kehamilan juga berhungan dengan meningkatnya angka kesakitan ibu pada saat
melahirkan (Soebroto,2009).

E.Penatalaksanaan dan Pencegahan

Ibu hamil dengan anemia dapat diberikan suplemen fe dosis rendah 30 mg pada
trimester III,sedangkan dengan anemia defesiesi besi dapat di berikan suplemen
sulfat 325mg sebanyak 1-2 kali dalam sehari.Anemia yang disebabkan oleh
difesiensi asam Folat,dapat diberikan asam folat 1mg/hari atau vitamin B12
dengan dosis 100-200mg/hari (Budiarti,2009),pecegahan dapat dilakukan dengan
mengatur pola makan yaitu dengan mengombinasikan menu makanan serta
mengonsunsi buah dan sayuran yang mengandung vit
(seperti,tomat,jeruk,jambu)mengandung zat besi (sayuran bewarna hijau tua
seperti bayam,kopi dan teh adalah jenis minuman yang dapat menghambat
penyerapan zat besi sehingga dianjurkan untuk tidak di konsumsi.
A.Pengertian Kekurangan Energi Kronik

1. Defenisi KEK

Kekurangan energi kronik ( KEK) adalah keadaan di mana remaja


putri/wanita mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein)yang berlangsung
lama atau menahun.Risiko kekurangan energi kronis (KEK) adalah dimana
keadaan dimana remaja putri/wanita mempunyai kecendrungan menderita
KEK.Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bilamana LILA <23,5cm.
(SUPARIASA,2013).

Kek merupakankeadaan ibu hamil yang kekurangan energi protein,selama


hamil ibu dapat mengalami kebutuhan yang meningkat seperti rendahnya asupan
protein hewani,tingginya konsumsi serat/kandungan vitamin dari tumbuh-
tumbuhan dan protein nabati.Ibu yang kek jika ukuran lilanya <23,5cm dan
dengan salah satu atau beberapa kriteria berat badan ibu hamil <42kg,tingga
badan ibu <145cm,IMT <17cm dan ibu dikatakan anemia (hb <11 gr%).
(WENI,2010).

2.Eteologi Kekurangan Energi Krinik

Menurut Arisman (2010)faktor-faktor yang mempengaruhui KEK terdiri


dari:

1.Faktor sosial ekonomi

a.Pendapatan kelua

Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kualitas dan kuantitas


hidangan .Semakin banyak mempunyai uang berarti semakin baik makanan yang
diperoleh ,dengan kata lain semakin tinggi penghasilan,semakin besar pula
presentase dari penghasilan tersebut untuk membeli buah,sayuran dan beberapa
jenis makananlainnya .(ARISMAN 2010).

2.Pendidikan ibu

Latar belang pendidikan seseorang merupakan salah satu unsur penting


yangdapat mempengaruhui keadaan gizi nya karena dengan tingkat pendidikan
tinggi di harapkan pengetahuan/ informasi tentang gizi yang di miliki menjadi
lebih baik.(ARISMAN,2010).

Jalur pendidikan terdiritas pendidikan formal,non formal dan informal yang


dapat saling melengkapi dan memperkaya jenjang.Pendidikan formal terdiri atas
pendidikan dasar ,pendidikan menengah dan tinggi.
3. Pola konsumsi

Kebiasaan dan pandangan wanita terdapat makanan,pada umumnya wanita


lebih memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan anak-anaknya.Ibu
hamil harus mengkonsumsi kaloripaling sedikit 3000 kalori/hari jika ibu tidak
punya kebiasaanburuk seperti merokok,pecandu dsb,maka status gizi bayi yang
kelak dilahirkannya juga baik dan sebaiknya (ARISMAN,2010).

4.Pekerjaan

Bekerjaan bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan


keluarga.Jenis pekerjaan ibu berhubungan dengan penghasila yang didapat oleh
ibu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ,dimana jika pendapatan ibu rendah
mempengaruhi nilai gizi ibu ,semakin berat pekerjaan yang dilakukan semakn
banyak energi yang di perlukan tubuh.

Resiko-resiko yang berhubungan dengan pekerjaan selama kehamilan


termasuk:

a.Berdiri lebih dari 3 jam sehari

b.Bekerja pada mesin pabrik trjadi banyak getaran atau membutuhkan upaya

yang besar untuk mengoperasikan nya.

c.Tugas-tugas fisik yang melelehkan seprti

d.Jam kerja yang panjang.

5.Faktor biologis

Faktor biologis ini di antaranya terdiri dari:

a.Usia ibu hamil

Melahirkan anak pada usia ibu terlalu muda atau iu terlalu tua mengakibatkan
kualitas anak/janin yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu.Karena
pada ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun)dapat taerjadi kompetisi
makanan antara janin dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan
dan adanya perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan.Sehingga usia
yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun,sehingga di
harapkan status gizi ibu hamil akan lebih baik.
b. Jarak kehamilan

Ibu dikatakan terlalu sering melahirkanbila jaraknya kurang dari 2


tahun.Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak
antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan memiliki probabilitas
hidup lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat di banding anak dengan jarak
pendek dengan kehamilan sebelum kurang dari 2 tahun /kehamilan yang terlalu
sering dapat menyebabkan gizi kurang karena dapat menguras cadangan zat gizi
tubuh serta organ produksi belum kembali sempurna seprti sebelum masa
kehamilan.

c.Paritas

Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat
hidup(viable).Paritas diklasifikasi sebagai berikut:

(1).Primipara adalah seorang wanita yang telah pernah melahirkan satu kali
dengan janin Yang telah mencapai batas viabilitas,tanpa mengingaat janinnya
hidup atau mati pada Waktu lahir.

(2).Multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami dua atau lebih
kehamilan yang Berakhirpada saat janin telah mencapai batas viabilitas.

(3).Grande multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami lima atau
lebih Kehamilan yang berakhir pada saat janin telah mencapai batas vibilitas.

3.Tanda dan gejala KEK

Tanda gejala dari seseorang ibu yang menderita

1.Lingkar lengan kiri atas kurang dari 23,5cm(kecuali orang kidal,yang di


gunakan untuk Pengukuran adalah lengan kanan atas.

2.Kurang cekatan dalam bekerja.

3.Sering terlihat letih ,lemas,lesu,dan lunglai.

4.Jika hamil cendrung melahirkan bayi secara prematur atau jika melahirkan
secara normal berat badan lahirnya rendah atau kurang dari 2500gram
(ARISMAN,2010)
4.Komplikasi KEK

Dampak yang di timbulkan kurang energi kronik (KEK) pada ibu hamil
antara lain:

Anemia ,perdarahan ,berat badan ibu tidak bertambah secara normal ,terkena
penyakit infeksi sehingga akan meningkatkan kematian ibu.Kekurangan gizi pada
ibu hamil dapat mempengaruhui pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan
gangguan,abortus,bayi lahir mati,kematian neonatal ,cacat bawaan ,asfiksia
intrapartum,lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).(WENI,2010).

Sedangkan pengaruh kurang gizi terhadap proses persalinan dapat


mengakibatkan persalinan sebelum waktunya ( prematur),perdarahan setelah
persalinan,persalinan dengan tindakan operasi Caesar cendrung meningkat,bahkan
kematian saat persalinan (WENI,2010).

5.Penatalaksanaan.

Penanganan KEK dapat dilakukan melalui beberapa langkah seperti :

1.Menjelaskan pada ibu penyebab KEK ,kek di sebabkan oleh tidak


mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup atau makanan yang baik untuk
kurang waktu yang lama mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah yang
cukup.

2.Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat


besi,ibu bersedia mengkonsumsi sayuran hijau seperti sawi,bayam,kangkung
untuk memenuhi kebutuhan zat besi.

3.Mengingatkan ibu untuk minum obat secara teratur dengan tidak


mengkonsumsi bersama dengan teh dan susu. Ibu minum kalsium dan pro
vitamin 2x sehari dengan air putih (WENI.2010).

Beberapa penatalaksaan yang dapat di berikan pada klien dengan


hyperemesis,antara lain:

a..Diet pada klien dengan hyperemesis gravidarum.

 Merubah cara makan sehari-haridengan makanan dalam jumlah kecil


tapi sering waktu bangun pagi;jangan segera bangun dari tempat tidur
,tetapi anjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh
hangat ;makan sebaiknya yang cukup mengandung karbohidrat ,dan
menghindari makanan yang berminyak dan bau lemak.
 Bila penderita tidak muntah lagi setelah 24 jam pertama ,bisa di coba
dengan pemberian minum dan makan biskuit sedikit demi
sedikit,kemudian di lanjutkan dengan pemberian makans secara
bertahap dan dari makanan yang sesuai dengan dietnya sampai
penderita diperolehkan makanan bebas.
 Bahan makanan yang sebaiknya diberikan ;
-roti panggang,biskuit
-buah-buahan segar ,sari buah
-minuman,teh,orange juice,limau
 Bahan makanan yang sebaiknya tidak diberikan
-goreng-gorengan dan makanan yang berlemak
-makanan yang terlalu banyak bumbu dan berbau meransang
 Defekasi yang teratur sebaiknya diperhatikan menghindarkan
kekurangan karbihidratmerupakan faktor yang penting,dianjurkan
makan dan mengandung banyak gula.

2. Tempatkan dilingkungan yang tenang

 Penderita dibebaskan dari lingkungan yang mungkin merupakan


sumber kecemasan baginya,seperti penderita ditempatkan dalam
kamar yang tenang ,cerah dan berventilasi baik (peredaran udara
yang baik).
 Jika dengan cara tersebut di atas keluhan dan gejala tidak berkurang
maka diperlukan pengobatan;
-phenobarbital
-vit B dan B6
-antiemetik,misal perimperan.

3. Terapi psikologik.

 Dengan segala usaha,yakinkan penderita bahwa penyakitnya dapat


disembuhkan.
 Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai
suatu proses yang fisiologik.
 Sebaiknya diusahakan menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor
psikologik atau sosio-ekonomi yang dapat menjadi latar belakang
seperti;
-Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan.
-Kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah atau konflik.
 Bila perlu bantuan dari seorang psikiater.
4. Cairan parenteral;

 Segera setelah diagnose dipastikan pada penderita,berikan cairan yang


cukup elektrolit,karbohidrat dan protein dengan dekstrose 5%dalam
cairan garam fisiologik (NaCI 0,9%) 2-3 liter dalam 24 jam dan obat-
obatan atau vitamin sesuai dengan program dokter,seperti;

- Dapat di tambah kalsium,dan vitamin (vit B kompleks,vitamin c).

- Bila kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara


intravena.

 Buat daftar control/balance cairan yang masuk dan yang keluar.


 Uterin perlu diperiksa terhadap aceton,khlorida dan bilirubin.
 Periksa suhu dan nadi setiap 4 jam.
 Bila dalam 24 jam,klien /ibu tidak muntah dan keadaan umum
membaik,maka dapat memberikan minuman dan lambat laun makanan
yang tidak cair.

Anda mungkin juga menyukai