Oleh :
Khisti Anisa Monica Putri
NIM. 17050534020
anggota kelompok.
Menurut Tampubolon (2014: 93) bahwa model pembelajaran
kooperatif Picture and Picture merupakan model dengan menggunakan
gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan yang logis.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Murniasih (2009: 44) bahwa,
model pembelajaran kooperatif Picture and Picture termasuk bagian
dari belajar kooperatif yang mengutamakan adanya kelompok-
kelompok kecil terdiri dari empat sampai enam orang.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
Model Pembelajaran Kooperatif Type Picture and Picture merupakan
sebuah metode pembelajaran yang menggunakan media gambar
(Picture) untuk menyampaikan sebuah materi dimana siswa juga
dibagi menjadi beberapa kelompok yang terlibat secara aktif dalam
proses berpikir dalam kegiatan pembelajaran.
2.4. Hasil Belajar
Menurut Suprijono (2011 : 5), hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi,
dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne (Suprijono, 2011: 5)
hasil belajar berupa: Informasi verbal, Keterampilan intektual, Strategi
kognitif, Keterampilan motorik, dan Sikap
Sedangkan menurut Bloom (Suprijono, 2011: 6), hasil belajar
mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain
kognitif meliputi: knowledge (pengetahuan), comprehension
(pemahaman), application (penerapan), analysis (analisis), synthesis
(mengorganisasikan), dan evaluation (menilai). Domain afektif
meliputi: receiving (sikap menerima), responding (memberikan
respon), valuing (nilai), organization (organisasi), dan characterization
(karakterisasi). Domain psikomotorik meliputi Initiatory, Pre-routine,
dan Rountinized.
Menurut Sudjana (2009: 22), hasil belajar adalah kemampuan –
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom secara garis
besar membagi menjadi 3 ranah yakni:
1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yaitu: pengetahuan (knowledge),
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi, dan internalisasi atau karakteristik nilai.
3. Ranah Psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan
dasar, kemampuan perseptual, kemampuan di bidang fisik,
gerakan-gerakan skill, gerakan ekspresif dan interpretatif.
Sehingga dapat disimpulkan dari pendapat para ahli bahwa
hasil belajar merupakan sebuah pencapaian, penghargaan,
ataupun hasil dari sebuah proses pembelajaran yang dilakukan.
Dengan adanya hasil belajar, maka kita dapat mengetahui
kemampuan seseorang dalam proses pembelajaran. Hal ini lebih
sering dikaitkan dengan nilai, ranking, dan kejuaraan.
2.5. Kegiatan Guru Mengajar di Kelas
Menurut Nasution (1982 : 8) Mengajar merupakan segenap
kegiatan kompleks yang dilakukan oleh guru dalam mengorganisasi
atau mengatur lingkungan dengan sebaik-baiknya yang kemudian
menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar dan
mengajar.
Sedangkan menurut Muhammad Ali (1992 : 12), mengajar
merupakan bentuk yang disengaja dalam rangka memberi
kemungkinan bagi peserta didik untuk terjadinya proses belajar sesuai
dengan tujuan yang sudah dirumuskan. Sasaran yang terakhir dari
proses pembelajaran yakni ialah siswa belajar dengan upaya yang
disengaja & penuh dengan rasa tanggung jawab untuk mencapai
tujuan. Tujuan akan bisa tercapai dengan melalui proses pembelajaran,
belajar terjadi dengan berbagai cara seperti guru langsung mengajar di
dalam kelas atau bisa juga dengan menggunakan alat pembelajaran
lain.
Pendapat lain juga menjelaskan, bahwa mengajar adalah suatu
proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang berada di sekitar
anak didik sehingga bisa menumbuhkan & mendorong siswa
melakukan proses belajar dan mengajar, Nana Sudjana (1989 : 29).
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa mengajar merupaka salah
satu proses dari belajar mengajar yang dilakukan untuk memberikan
sebuah materi atau pengajaran sehingga dari hal tersebut dapat
memperoleh sebuah pengalaman dan ilmu
2.6. Kegiatan Belajar Siswa di Kelas
Menurut Hilgard & Bowner (1987 : 12) Belajar sebagai suatu
proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari
suatu situasi yang dihadapi dengan karakteristik-karakteristik dari
perubahan-perubahan aktifitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan
dasar kecenderungan-kecenderungan reaksi asli, kematangan atau
perubahan-perubahan sementara dari organisme.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Sudjana (2010), belajar
adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti penambahan pengetahuan, pemahaman, sikap
dan tingkah laku, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek
lain yang ada pada individu-individu yang belajar.
Selain itu, Trianto (2011) juga mengatakan bahwa belajar sebagai
perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan
karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karekteristik
seseorang sejak lahir.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah sebuah kegiatan melihat, meniru, mencoba, mengikuti,
dan melaksanakan sebuah kegiatan atau aktifitas sehingga dari hal
tersebut didapatkan sebuah perubahan tingkah laku, keterampilan
maupun pengetahuan seseorang menjadi lebih meningkat dari
sebelumnya.
2.7. Materi Mata Pelajaran Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan di Kelas
DPIB A SMK Negeri 1 Madiun
SMK Negeri 1 Madiun merupakan salah satu sekolah kejuruan
yang menggunakan kurikulum 2013 revisi. Sejak adanya revisi
kurikulum 2013 maka mata pelajaran yang diajarkanpun mengalami
perubahan. Dasar-dasar konstruksi bangunan merupakan salah satu
mata pelajaran untuk kelas X semester gasal yang baruada sejak
adanya revisi kerikulum 2013 yang dalam pembelajarannya diharapkan
dapat menjadi materi dasar untuk mengenal materi pada pelajaran
konstruksi bangunan gedung yang akan diajarkan di kelas XI. Dasar-
dasar konstruksi bangunan merupakan mata pelajaran yang diajarkan
pada kelas X Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi
Bangunan (DPIB).
Untuk kali ini, penelitian hanya difokuskan pada “Penerapan Prosedur
dan Pelaksanaan pada Konstruksi Baja”, yaitu sesuai dengan KI-III
yaitu : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah, dan KI-IV
yaitu : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung. Dengan KD 3.7 Menerapkan prosedur
pekerjaan konstruksi baja dan 4.7 Melaksanakan pekerjaan Konstruksi
baja.
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Pre-Eksperimental type One Shot
Case Study. Penelitian ini menggunakan subjek dari kelas X DPIB. Lokasi
penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Madiun pada semester gasal
tahun ajaran 2020/2021.
Hasil akhir dari penilitan yang diharapkan dari penelitian ini berupa
data yang benar mengenai hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
menggunakan metode khusus pada peserta didik yang menjadi subjek
penelitian, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penggunaan dan
proses KBM.
B. Waktu, Tempat, dan Subjek Penelitian
1. Waktu Penelitian.
Penelitian direncanakan berlangsung pada semester gasal 2020/2021.
2. Lokasi Penelitian.
Tempat penelitian akan dilangsungkan di SMK Negeri 1 Madiun
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas X DPIB SMK
Negeri 1 Madiun.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Penelitian ini mengambil populasi yang akan dilakukan penelitian adalah
pada seluruh siswa siswi kelas X program keahlian Desain Pemodelan dan
Informasi Bangunan SMK Negeri 1 Madiun.
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas X program
keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan SMK Negeri 1
Madiun.
D. Variabel Penelitian
Varisbel adalah suatu atribut, sifat atau niali dari orang,obyek atau jegiatan
yang mempunyai variasitertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari
dan kemudian dutarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:61)
a. Variabel bebas
Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(Sugiyono, 2013:61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Type Picture and Picture.
b. Variabel terikat
Variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:61).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar siswa kelas X
SMK Negeri 1 Madiun setelah mendapatkan model Pembelajaran
Kooperatif Type Picture and Picture.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini digunakanuntuk beberapa jenis instrumen penelitian. Berikut
ini diuraikan secara rinci beberapa instrumen yang digunakan diantaranya,
sebagai berikut:
1. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang digunakan yaitu Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sebagai acuan dalam melakukan proses penelitian.
2. Tes Tulis
Tes yang dilakukan dalam penelitian ini, digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa yaitu kemampuan kognitif siswa, tes diberikan pada
setiap akhir siklus untuk mengukur kemampuan siswa telah mengikuti
pembelajaran Dasar-dasar Konstruksi Bangunan dengan menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Type Picture and Picture.
3. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Lembar observasi merupakan instrumen yang digunakan untuk
mengamati aktivitas peserta didik selama berlangsungnya proses
pembelajaran. Sasaran pengamatan pada observasi ini adalah aktivitas
pendidik dan peserta didik pada kegiatan pembelajaran denagn penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Type Picture and Picture.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam menangani masalah tersebut, penelitian diperlukan data yang
relevan dengan permasalahannya, sedangkan untuk mendapatkan data tersebut
perlu digunakan teknikpengumpulan data sehingga dapat diperoleh data yang
benar-benar valid dan dapat dipercaya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Metode pengamatan observasi siswa dan guru
Observasi dari adanya keterlaksanaan model pembelajaran
Kooperatif Type Picture and Picture yang dilaksanakan oleh guru dan
diamati
2. Metode tes tulis
Tes ini digunakan untuk mengetahui apakah materi dalam sub
pokok bahasannya sapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik setelah
dilakukan pembelajaran kooperatif Type Picture and Picture. Tes terakhir
diberikan pada waktu pembelajaran berlangsung. Skor dari tes akhir
digunakan untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa terhadap
materi yang telah diajarkan.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
Adanya Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah data
sampel berdistribusi normal atau tidak. Asumsi bahwa data berdistribusi
normal membantu menyelesaikan persoalan dengan mudah dan lancar,
yaitu untuk mengetahui apakah data hasil penelitian dianalisis dengan
memakai statistika parametrik atau nonparametrik. Jika populasinya
berditribusi normal ini berarti dapat diselesaikan dengan parametrik.
Sebelum uji lebih lanjut digunakan, kesimpulan diambil berdasarkan teori
dimana asumsi normalitas dipakai. Asumsi normalitas dipakai karena
melihat data siswa dengan nilai tertinggi dan terendah lebih sedikit
dibandingkan dengan nilai sedang, sehingga membentuk kurva normalitas.
Pasangan hipotesis yang akan diuji sesuai dengan rumusan hipotesis.
Ho = Data berdistribusi normal
Ha = Data tidak berdistribusi normal
Taraf signifikansi dalam penelitian ini adalah 5%. Pengujian
normalitas menggunakan software SPSS v.19.
2. Uji T
Uji t digunakan untuk melihat apakah hipotesis dapat diterima atau
ditolak. Uji t ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t
tabel atau dengan melihat signifikansi pada masing-masing t hitung. Uji t
dilakukan dengan menggunakan software SPSS v.19. Uji hipotesis ini
dilakukan dengan menggunakan uji t satu fihak kanan, Adapun siswa
dikatakan tuntas belajar apabila siswa mampu menjawab soal
dengan kriteria ketuntasan minimal 75.