PENDAHULUAN
bangsa dan negara sekarang ini, sumber daya manusia adalah suatu bagian yang
sangat memegang peranan penting. Hal ini karena unsur manusialah yang
dalamnya.
wadah tersebut. Karenanya sumber daya manusia adalah merupakan aset yang
efisiensinya agar lebih berdaya guna dan dapat optimal dalam mencapai hasil
1
2
yang diinginkan. Tidak ada areal yang lebih besar dalam dunia bisnis terjadi
dan situasi serta kondisi yang dapat mendorong dan memungkinkan manusia
dari tiap-tiap sumber daya manusia. Etos kerja atau semangat dan produktivitas
kesempatan dari tiap sumber daya manusia. Hal ini merupakan perpaduan dari
berbagai kemampuan yang dimiliki oleh setiap sumber daya manusia pada suatu
perusahaan.
tegas, jelas dan disiplin yang tinggi. Agar pelaksanaan pengaturan pegawai
dapat berjalan dengan baik maka harus kita mulai dari sekeliling kita sendiri,
dengan melihat kinerja secara intern. Kinerja tersebut dapat diketahui dari tugas,
menduduki suatu jabatan tertentu. Hal ini akan terwujud apabila penilaian
kinerja yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan haruslah jelas, terarah dan
maupun misi secara tepat. Penilaian kinerja dapat tercapai dengan baik jika
dapat dilakukan dengan baik dan dapat memberikan umpan balik dari hasil
a. Kurangnya standar
Tanpa standar yang jelas maka hasil penilaian tidak obyektif sehingga akan
menimbulkan perasaan yang subyektif tentang kinerja itu sendiri.
b. Standar yang tidak relevan atau subyektif
4
ikut menimbulkan suatu masalah bagi pegawai. Jika dalam penilaian kinerja
kesalahan penilaian kinerja maka diperlukan dimensi kinerja dari setiap sumber
daya menusia yaitu motivasi, kemampuan dan kesempatan. Motivasi kerja dapat
kerja secara umum bersumber dari pihak bawahan dimana kemampuan, beban
bisanya berkembang apabila adanya kemauan yang keras dari diri pegawai itu
sendiri untuk maju dengan mendorong diri sendiri untuk belajar baik secara
sebagai pegawai. Demikian juga halnya pegawai yang ada pada Dinas
dapat dilihat dari dimensi kinerja yang berupa motivasi, kemampuan dan
kesempatan.
Kayong Utara yakni meningkatan sumber daya manusia aparatur yang terampil
dan ahli dibidangnya. Untuk mencapai sasaran dan rencana stratejik tersebut
Tabel 1.1
Jumlah Pegawai Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah di Kabupaten Kayong Utara
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kayong Utara sudah cukup proporsional
karena sudah mewakili bidang kerja dan mencakup sumua aspek pembangunan
yang sedang dibutuhkan saat ini. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
harus saling kooperatif dan berkoordinasi secara horisontal dan vertikal dengan
instansi terkait lainnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
perubahan. Untuk itu maka Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Kayong Utara. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa apabila motivasi,
Aset Daerah Kabupaten Kayong Utara harus dapat mengetahui sampai sejauh
mana pengaruh dari dimensi kinerja yang dimiliki oleh para pegawainya
terhadap kinerja sehingga setiap tugas dan kewajiban dapat dilakukan dengan
baik oleh sumber daya manusia yang ada pada Dinas Pendapatan Pengelolaan
Dari uraian di atas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu
Robbins (1996:79), bahwa kinerja karyawan adalah sebagai fungsi dari interaksi
(opportunity).
Utara.
organisasi direalisir secara daya guna dan adanya kegairahan kerja dari
Pada sisi lain, manusia mempunyai perbedaan secara fisik maupun dari
segi psikis. Menurut As’ad (1993:2) secara garis besar faktor yang akan
individu dari segi fisik dan psikis, maka menajemen sumber daya manusia
harus dipenuhi. Manusia tanpa bekerja tidak dapat hidup dengan layak dan
disamping dari tujuan yang tidak langsung tersebut, orang bekerja untuk
mendapatkan imbalan yang berupa gaji atau upah dari hasil kerjanya itu.
1990 : 256).
untuk mencari suatu tujuan tertentu, yang apabila dapat dicapai akan dapat
kebutuhannya.
prestasi kerja yang dikemukakan oleh Dr. Josep M. Putti dalam bukunya
kinerja adalah merupakan suatu sistem kerja sama antara pribadi untuk
Analysis).
15
kepada pegawai untuk maju dan berprestasi dalam menyelesaikan pada suatu
Kinerja = f ( A x M )
Kinerja = f ( A x M x O )
opprtunity (kesempatan).
16
Dimensi Kinerja
Kinerja Pegawai
informasi yang akurat dan sahih tentang perilaku dan kinerja anggota
kegiatan manajemen Sumber Daya Manusia dengan tujuan yang sangat luas,
penilaian kinerja terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus yang diuraikan
a. Tujuan Umum
17
secara maksimal dalam mencapai tujuan dan misi organisasi. Dari uraian
yang tergambar masih ada potensi yang belum diwujudkan secara nyata.
menghargai.
karena itu hasil penilaian hendaknya diketahui oleh para pekerja. Dari
kekurangan agar dimasa yang akan datang prestasi kerja menjadi lebih
baik.
b. Tujuan Khusus
Dalam aktivitas Sumber Daya Manusia akan lebih tinggi nilainya bila di
organisasi.
bawahan.
keseluruhan bukan hanya dinilai hasil pisiknya tetapi meliputi berbagai hal,
dan hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatnya.
keseluruhan.
20
secara rutin.
4. Mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan dan
bawahan.
Hubungan yang ada kesesuaian antara hasil pekerjaan dan tujuan yang
lebih terhadap karyawan yang sama memperoleh hasil nilai yang relatif
sama.
Untuk itu penilaian kinerja perlu dilakukan secara berkala, menurut Gouzali
pekerjaan atau prestasi kerja diperlukan alat atau piranti yang menurut John
Soeprihanto (2000:13) ada dua piranti pokok yaitu analisis pekerjaan (Job
Adapun cara yang dapat dilakukan dalam penilaian kinerja adalah dengan
terdiri atas :
23
delapan) orang.
Kayong Utara.
disediakan.
peneliti.
Tabel 1.2
Variabel Penelitian
Keterangan :
Y = Kinerja Pegawai
β0 = Intersep
X1 = Kemampuan (ability)
X2 = Motivasi (motivasi)
ε = Error Terms
Tabel 1
Analisis Of Variance
a. Merumuskan hipotesis
H0 : 1 ,............, 7 0
H1 : 1 ,..........., 7 0
F hit =
Y /( K 1)
1
=
R 2 / K 1
e / n k
2
i 1 R 2 / n k
n = banyaknya observasi
berikut :
a. Merumuskan Hipotesis
Koefisienregresi i
t hitung (i) =
S tan dartdeviasi i
berikut :