Anda di halaman 1dari 2

Kata fotogrametri berasal dari Yunani dengan kata photos yang berarti cahaya, gramma yang berarti

digambarkan atau dituliskan, dan metron yang berarti pengukuran. Dari pengertian tersebut,
fotogrametri memiliki 2 aspek penting yaitu ukuran objek (kuantitatif) dan jenis objek (kualitatif). Dari
kedua aspek itu diturunkan cabang forogrametri yaitu fotogrametri metric dan fotogrametri
interpretatif.

Ilmu fotogrametri telah dikenal sejak lama bahkan sudah mulai diperkenalkan pada tahun 350 sebelum
Masehi, orang yang memperkenalkannya adalah Aristoteles, menurutnya fotogrametri merupakan
proses untuk memproyeksikan gambar secara optik. Setelah itu pada tahun 1525, Albrecht Duerer
melanjutkan pekerjaan geometri secara matematis menggunakan hukum perspektif. Ia ingin membuat
instrumen yang dapat digunakan untuk membuat gambar perspektif. Kemudian pada tahun 1759, Johan
Heinrich Lambert menyatakan bahwa asas perspektif dapat dimanfaatkan untuk membuat peta. Oleh
karena itu ia mengembangkan prinsip matematika ke dalam gambar perspektif, tujuannya adalah untuk
menemukan titik dalam ruang dari mana gambar dibuat. Dan akhirnya Joseph Nicephone Niépce (1765-
1833) adalah orang pertama yang berhasil memproduksi foto, tetapi foto tersebut membutuhkan waktu
8 jam untuk mengambil gambarnya, foto pertama ini diambil dari pemandangan jalan pada jendela.

Louis Jacques Mandé Daguerre melanjutkan penelitian Nicephone Niepce setelah kematian
Joseph Nicephone Niepce. Pada saat inilah Proses fotografi mulai berkembang, yaitu pada saat Louis
Daguerre menemukan proses fotografi yang disebut Daguerreotype pada tahun 1837. Dengan ini Louis
Daguerre bisa menghasilkan foto praktis yang hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk mengambil
gambarnya. Ia dikenal sebagai bapak fotografi.

Kemudian seorang ahli geodesi asal Prancis yang bernama Prancis Dominique François Jean Arago mulai
menggunakan fotogrametri untuk pemetaan topografi. Kemudian Kolonel Aime Laussedat (Korps Ahli
Teknik Angkatan Darat Perancis) membuat peta topografi dengan fotogrametri. Dari pengalaman
tersebut pada tahun 1859 Laussedat berhasil menggunakan fotogrametri untuk pemetaan dan ia dikenal
sebagai bapak fotogrametri. Sejak saat itu fotogrametri semakin berkembang pesat, dibuktikan dengan
ditemukannya tiga warna pada fotografi pada tahun 1861 dan disempurnakan pada tahun 1891. Pada
tahun 1886 Kapten Deville (pimpinan surveyor Kanada) menggunakan fotogrametri untuk membuat
peta topografi di Amerika Utara (Kanada).

Kemudian pada tahun 1902-1903 Wright Brothers menciptakan pesawat udara.

Tahun 1909, Dr. Carl Pulfrich asal Jerman melakukan percobaan foto stereo yang hasilnya menjadi
landasan teknik pemetaan.

Pada tahun 1913 pertama kalinya pesawat digunakan untuk melakukan pemetaan.

Pada saat perang dunia I fotogrametri digunakan secara luas dan intensif. Kemudian pada perang dunia
II, fotogrametri digunakan untuk pemetaan medan lawan dan daerah yang terkena serangan karena
topografinya pasti berubah.
Kata fotogrametri berasal dari Yunani dengan kata photos yang berarti cahaya, gramma yang berarti
digambarkan atau dituliskan, dan metron yang berarti pengukuran. Dari pengertian tersebut,
fotogrametri memiliki 2 aspek penting yaitu ukuran objek (kuantitatif) dan jenis objek (kualitatif). Dari
kedua aspek itu diturunkan cabang forogrametri yaitu fotogrametri metric dan fotogrametri
interpretatif.

Askjfbkjsabjaksdfj oajd njkan jna a jkna ajsnd lna lalksn lknals naln lan lanslkj ba n alns la njlbaljk asb;jg
bia biudbafah iai h hsoin o oi sodn sn psndklns nm.cn z sdkn owne kwndlnflsndlf onwlf dsn sljnv wno
owndlfnlsn wod fsdnlvn jnxcvnlwdnj odnslnln vojwndjfn j nxcnvlwsdg cnvl oksdnfl nzvsndlvnzv jsdnv sn
kslndvlsnd sadmv[k lancvl a zncv nawd adsnvn a hojadsvn jna ahdsjvnajscnvn hsvjn ouhJDF JFSG V F
DSB SDB H SGN SD F DFAH DVBADF DFVBDAN SAFGFDH RWJYUK HJU6J HJU6J ZFDBFGSNFBN GHNRGN
GF N TH NH N H NDFN DF N DFBN FD NDHFN DFBNDN GHNGDHN BNDGH NDGBNDF NBFDNBFD

Anda mungkin juga menyukai