JAWA BARAT
TENTANG
IWA KARNIWA
GUBERNUR JAWA BARAT
PERATURAN GUBER].IUR JAWA BARAT
NOMOR 59 'raHuF zcl 6
TENTANG
TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT
DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN
BAB II
TUGAS POKOK, FUNC'SI, RINCIAIi TUGAS UNIT
DA}I T:{TA KERJA
Bagian Kesatu
Dinas
Pasal 2
(i) Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusal'I
pemerintahan bidang perh'rbungan, meliputi transportasi darat,
transportasi laut dan angkutan sungai danau dan
penyeberangan, transportasi udara dan perkeretaapian yang
menjadi kewenangan Provinsi, melaksanakan tugas
dekonsentrasi sarnpai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas
pembantuan sesuai bidang tugasnya.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas meropun)'ai fungsi :
Bagian Kedua
Kepala Dinas
Pasal 3
(l) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok rnemimpin,
mengkoordinasikan, membina, rTl€ngendalikan, atun
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perhubungan,
yang menjadi kewenangan Daerah provinsi, mela-ksanakan
trigas
dekonsentrasi dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai
bidang tugasnya berdasarkan Ketentuin peraturan perunclans-
undangan
(2) Dalarn menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidano
perhubungan yang menjadi ke'*enangan Daerah provinsi;
b. penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, pengendalian, dan
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahart bidang
perhubungan yang menjadi kewenangan daerah provinsi;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(JJ Rincian tugas Kepala Dinas, yaitu:
a. menyelenggarakan perurnusan dan penetapan program kerja
Dinas;
b. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis bidang
perhubungan;
c. menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah Provinsi
bidang perhubungan, rneliputi transportasi darat, transportasi
laut dan ASDP, transportasi udara dan perkeretaapian serta
kesekretariatan;
d. menyelenggarakan koordinasi pengelolaan perhubungan;
e. menyelenggarakalr pembinaan dan pengendalian teknis
pengelolaan perhubungan;
f. menyelenggarakan monitoring pelaksanaan pengelolaan
perhubungan;
g. menyelenggarakan keda sama dengarr Instansi Pemerintah
Pusat, swasta dan lembaga terkait lainnya di dalam dan di
luar negeri bidang perhubungan;
h. menyelenggarakan pembinaan administrasi dan
pengadministrasian Dinas ;
Pasal 13
(1) seksi I(epelabuhanan mempunyai tugas pokok melaksanakarr
pengembangan kepelabutanan, meliputi koordinasi,
pembinaan
dan pengendalian teknis serta memfasilitasi aspek
kepelabuhanan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksqd pada
ayat (1), Seksi Kepelabuhanan mempunyai fungsi: i
meiaksanakan
Kebandarudaraanl
penyusunan program kerja Sel<si
b. melaksanakan penlalsunan bahan kebijakan teknis bidang
kebandarudaraan, y"n g menj adi kewenarigan Daerah provinsi]
c. melaksanakan penJ rsunan bahan kajian aksesibilitas clan
utilitas bandar udara;
d. melaksanakan penJrusunan bahan kebijakan rencana rinci
tata ruang karvasan di bandar udara dengan memperhatikan
rencana induk bandar udara;
e. melaksanakan bahan kebijakan pemberian rekomendasi
penetapan lokasi bandar udara;
f. melaksanakan bahan kebijakan pemberian rekomendasi
rencana induk bandar udara dengan kesesuaian tata ruang;
o
b' melaksanakan bahan kebijakan pemberian pertimbangan
teknis kesesuaian rencana pembangunan dan pengembangan
bandar udara;
h. meiaksanakan bahan kajian pembangunan bandara khusus
untuk kegiatan tertentu;
1. melaksanakan bahan kajian rekomendasi izin pembangunan
bandar udara dengan memperhatikan Rencana Tata Ruang
Wilayah;
J. melaksanakan bahan kajian pengembangan bandara yang ada
di unit penyelenggara bandar udara;
k. melaksanakan penjnlsunan bahan pemberian rekornendasi
penetapan lokas: bandar udara.
l. melaksanakan penyusunan bahan rekomendasi tzin
pembangunan bandar udara.
m. melaksanakan penyusunan bahan pemberian pertimbangan
teknis terkait kesesuaian rencana pembangunan dan
pengembangan banciar ud,ara Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota.
n. melaksanakan penyrsunan bahan pembangunan bandar
udara khusus.
o. melaksanakan penlusunan bahan pengusuian penggunaan
bandar udara khusus untuk penggunaan bandar udara
umum.
p. melaksanakan pen:nlsunan bahan pemberia.n rekomend'asi'
terhadap ijin mendirikan bangunan bandar udara'
q. melaksanakan pennrsunan bahan penetapan rencana rinci
tataruangkawasandisekitarbandarudaradengan
memperhatikanrencanaindukbandarudaradanrencana
induk nasional bandar udara'
penerbangah
r. melaksanakan penJrusunan bahan pernbinaan
pengendalian
sebagaimana dimaksud meliputi pengaturan,
dan pengawasan sesuai dengan kewenanganya'
29
S. melaksanakan koorclinasi, pembinaan, fasilitasi dan
pengendalian te knis kebandarud.araan;
t. melaksanakan tindak lanjut Laporan Hasil pemeriksaan
lingkup Seksi Kebandarudaraar,;
u. melaksanakan pen]rusunan bahan verifikasi, rekomendasi dan
pemantauan terhadap permohonan dan reaiisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial Urusan pemerintahan
Bidang Transportasi Udara;
rnelaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertirnbangal-r
pengambilan kebij akan;
w. rnelaksanakan penlnrsunan bahan saran pertimbangan
mengenai kebandanrdaraan sebagai bahan penetapan
kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi;
x. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok darr
fungsi Seksi Kebandarudaraan ;
y. melaksanakan el'aluasi dan pelaporan Seksi
Kebandarudaraan;
z. melaksanakan l,:oordinasi dengan UPTD terkait; dan
aa. melaksanakan tugas lain sesuai dengarr tugas pokok cian
fungsinya.
Pasal 18
(1) Seksi Angkutan Udara mempun]'ai tugas pokok melaksanakan
pengernbangan angkutan udara, meliputi penyusunan bahan
pelayanan jasa kebandarudaraan pada bandar udara yang belum
diusahakan secara kornersial, penetapan besaran tarif jasa
kebandarudaraan pada bandar udara, pemberian izin, arahan,
petunjuk pernantauan, penilaian, pengendalian, pengawasan darr
tindakan korektif terhadap pelaksanaan kegiatan terhadap
EMPU/JPT yang melakukan kegiatan pengiriman fnelalui
transportasi udara dan melaporkan kepada Pemerintah serta
pendid:kan dan pelatihan sumber daya manusia secara formal
dan/atau non formal, yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi'
(21 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dirnaksud pada
ayat (1), Seksi Angkutan Udara mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penynsunan bahan kebijakan teknis di bidang
ingkutan udara, yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi;
b. pelaksanaan pengembangan angkutan udara' yang 'rnenjadi
kertenangan Provinsi;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporatr Seksi Angkutafl UdAra;
dan
d. pelaksanaan fungsi lain seseai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(3) Rincian tugas Seksi Angkutan Udara, yaitu:
6., melaksanakan penJnlsunan program kerja seksi Angkutau
Udara;
30
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis bidang
angkutan udara, yang menjadi kewenangan Daerah provinsi;
c. melaksanakan pen]-usunan bahan kebijakan angkutan udara;
d. rnelaksanakan p€n)rusunan bahan fasilitasi teknis idang
penyelenggaraan bandar udara;
e. melaksanakan fasiiitasi pelayanan dan pengoperasian bandar
udara;
f. melaksanakan pengalr'asan dan pengendalian teknis bidang
kegiatan angkutan udara di bandar udlra;
g. rnelaksanakan kegiatan penyeienggaraan bandar udara;
h. melaksanakan penetapan besaran tarif jasa keband.arudaraan
pada bandar udara yang belum diusahakan;
i. melaksanakan bahan kajian rekomendasi badan usaha
angkutan udara niaga cdak berjadwal dalarn negeri dalan
keadaan tertentu;
j. melaksanakan bahan kajian kegiatan angkutan udara bukan
niaga dalam keadaan tertentu;
k. melaksanakan penyelenggaraan angkutan udara d.engarr
menjarnin tersedianya angkutan udara;
1. meiaksanakan bahan kajian untuk izin angkutan udara
bukan niaga;
m. melaksanakan arahan dan petunjuk terhadap kegiatan
EMPU/JPT yang me-akuka:r kegiatan pengiriman rneialui
transportasi udara;
n. melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap izin
Empu/JPT ya.ng melakukan kegiatan pengiriman nrelalui
transportasi udaral
o. Melaksanakan bahan kajian penerbitan lzin usaha jasa
pengurusan Transportasi untuk jasa pengurusan transportasi
penanaman modal dalam negeri;
p. melaksanakan pen:nrsunan bahan pelayanan jasa
kebandarudaraan pada bandar udara yang belum diusahakarr
secara komersial yang dibentuk oleh dan bertanggungjawab
pada Pemerintah Daerrah Provinsi.
q. melaksanakan pee'qt,ttt*tt bahan penetapan besaran tarif
jasa kebandarudaraan pada bandar udara yang dibentuk oleh
dan bertangglrng jawab pada Pemerintah Daerah Provinsi.
r. melaksanakan penyusunan bahan pemberian izin EMPU/JPT
yang melakukan kegiatan pengiriman meialui transportasi
udara.
s. melaksanakan penyLsunan bahan pemberian arahan dau
petunjuk terhada,a kegiatan EMPU/JPT yang melakukan
kegiatan pengiriman melalui transporta,si udara.
o1
+
melaksanakan pen)rusunan bahan pengorganisasian dan
fasilitasi pen)^rsunan perencanaan pengelolaah kawasan di
sekitar bandar udara dengan Kepala Otoritas Bandara darr
Penyelenggara Bandar Udara dalam rangka penanganan satwa
liar dan kegiatan lain yang dapat mengganggu keselamaan
penerbangan.
u. melaksanakan penlnrsunafi bahan pengorganisasian dan
fasilitasi penetapan penggunaan lahan dan pengawasan
pembangunan fasilitas di kawasan sekitar bandar udara.
v. melaksanakan penyusunan bahan pencarian dan pertolongan
terhadap setiap pesawat udara yang mengalami kecelakaan di
Wilayah Republik Indonesia.
'pembinaatr, fasilitasi darr
w. melaksanakan koordinasi,
pengend alian teknis ke selamatan penerbangan ;
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 29 liorernber 2016
1
:'Q.U'B-_E$NUR JAWA BARAT,
Diundangkan di Bandung
pada tanggal 29 Sonernber 2016
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
SH., MH
9 .198703 1 001