Anda di halaman 1dari 41

BERITA DAERAH PROVINSI

JAWA BARAT

Nomor...5.9 Tahun 2016


Seri D Nomor

PERATURAN GUBERNUR JAWA


BARAT
NOMO,R ;59 TAHUN 2016

TENTANG

TUGAS POKOK. FUNGSI, RINCIAN


TUGAS UNIT,
DAN TATA KER.JA DINAS PTNHUEUNGAN

Diundangkan dalam Berita Daerah Provinsi


Jawa Barat

Nomor .......5.9 ....... Tahun 2016


Seri D
Tanggal
29 tri-osember 2O16

SEKR'ETARIS DAERAH PROVINSI


JAWA BARAT.

IWA KARNIWA
GUBERNUR JAWA BARAT
PERATURAN GUBER].IUR JAWA BARAT
NOMOR 59 'raHuF zcl 6
TENTANG
TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT
DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA BARAT,

Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 Peraturan Daerah


Provinsi Jawa Barat l,lomor 6 Tahun 2016 tentang Pembetukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Ja'ara Barat dan ketentuan
Pasal 2 ayat (3) Pera:uran Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahurr
2016 tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat
Daerah Provinsi Jawa Barat, perlu menetapkan Peraturan
Gubernur Jawa Barat tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas
Unit, dan Tata Kerja Dinas Perhubungan;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Repubiik Indonesia tanggal
4 Juli 1950) jo. Undang-uncang Nomor 20 Tahun 1950 tentang
Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tapbahan Lembaran Negara
Republik Indonesia l{omor 15i sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29
Tahun 2007 tentang Penerintahan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta sebagai lbuko"a Negara Kesatuan Republik
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4744) dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000
tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara
Repubfk indonesia Tahun 2000 Nomor !82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahur 2014 tentang Aparatur Sipil
NegarJ (Lembaian Negara Republik Indonesia Tahun 2OI4
Nomor 6, Tambahan Lembaran Nqara Republik Irrdonesia
Nomor 5a9il;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OL4 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20ItI
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
perubahan Kedu]a atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OLS Nom.or 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 56791;
2

4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi


Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2oL4 Nomor 292, Tambahan Lernbaran Negara Republil<
Indonesia Nomor 5601)
5. Peraturan Pemerintah Nornor 60 Tahun 2OO8 tentang Sistern
Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor L2T, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a890);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun
2016 Nomor LL4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2OL6
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi
Ja'*'a Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
Nomor 6 Seri D, Tambahan Lernbaran Daerah Provinsi Jawa
Barat Nomor 192\;
8. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang
Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah
Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2016 Nomor 45 Seri D);
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI'


RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan:


1. Daerah Provinsi adalah Daerah Provinsi Jawa Barat.
2. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Gubernur sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang rnemimpin
petatcsanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
. daerah otonom.
3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat
DpRD adalah Dewan Perwakilan Ralcyat Daerah Provinsi Jawa
Barat.
5. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Provinsi sebagai
unsur pembancu Gubernur dan Dewan Perwakilan Ralryat
Daerah Provinsi dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
yang rrrenjadi kewenangan Daerah Provinsi'
6. Dinas adalah Dinas Perhubungan'
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan'
g. unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPID
Perhubungan'
adalah unsur pelaksana teknis pada Dinas
g. sekretariat adalah sekretariat pada Dinas Perhubungan'
10. Bidang adalah Bidang di lingkungan Dinas Perhubungan'
3
11. Subbagian adalah subbagiaa di lingkungan Dinas perhubungan.
12, seksi adaiah seksi di lingkungan Dinas perhubungan.
13. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan
!yg".' tar.rggung jawab, rvewenang, dan hak seseorang pegawai
Ne.geri sipil dalam suatu satuan organisasi ya;g d*arn
pelaksanaan tugasnya didasarkan padi keahlian dan/atau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
14. Kebijakan umum adalah sekumpulan keputusan atau produk
hukum daerah yang memuat garis haluan, asas, prinsip, dan
pedoman dasar penyelenggaraan suatu urusan, program,
kegiatan, atau pekerj aan.
15. Kebijakan Teknis adalah sekumpulan keputusan atau produk
hukum daerah yang memuat pedoman atau petunjuk teknis
atau petunjuk pelaksanaan suatu urusan, program, kegiatarr,
atau pekerjaan.
16. Kebijakan Strategis adalah sekurnpulan keputusan atau produk
hukum daerah yang mernuat pedoman penyelenggaraan suatu
urusan, program, kegiatan atau pekerjaan unggulan dan
spesifik.
17. Perumusan adalah proses men5nlsun, mengkaji, dan sampai
dengan menetapkan suatu rumusan kebijakan.
18. Pengkajian adalah proses menelaah, menganalisis, memberikan
koreksi, dan menyempurnakan suatu bahan rumusan
kebijakan
19. Penyusunan adalah proses menghimpun dan mengolah bahan-
bahan rumusan kebijakan.
20. Penyelenggaraan adalah suatu proses pelaksanaan atau
pengelolaan s€su?.-uu pekerjaan yang melibatkan fungsi-fungsi
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi antar unit/Sub unit.
2I. Pelaksanaan adalah proses, cara, dan pelaksanaan suatu
pekerjaan yang bersifac teknis operasional.
22. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
d.alam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk secara perorangan maupun
kelompok/ organisasi/ instansi atas barang, j asa,
d,anlatau pJlay^ttan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara PelaYanan Publik.
2g. Pelayanan Administrasi adalah pelayanan yang bersifat
ketatausahaan.
24. Koordinasi adalah suatu usaha kerja sama serta pengintegrasian
tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan antara berbagai badan,
instansi, unit untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.
25. Pembinaan adalah usaha untuk memberi pengarahan dan
bimbingan serta usaha, tindakan; dan kegiatan yalg dilakukan
secara
-"firi"n dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebil't
baik.
4
26. Pengendalian proses untuk rnengukur
.adalah
melakukan tindakan
kinerja,
korektif dan memastikan 6ahwa tinaakan
yang dilakukan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan.
27. Monitoring .- atau pemantauan adalah proses mengamati,
mengumpulkan informasi secara teratur, dan mencatat hisilnya
untuk bahan evaluasi.
28. Evaluasi adalah kegiatan menilai atau membandingkan antara
hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah
ditetapkan untuk melihat tingkat keberhasilannya.
29, Pelaporan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan
hal yang berhubungan dengan rasil pekerjaan yang- telah
dilalnrkan selama satu periode tertentu.
30. Fasilitasi adalah kegiatan untuk memberikan kemudahan dan
memungkinkan atau mendorong pihak lain dapat melakukan
suatu urusafl, kegiatan, atau aktivitas yang sesuai dengan
rencana atau kebijakan yang telah ditetapkan.
31. Pengembangan l(erja sama adalah proses rnenjajagi,
merencanakan, rnelaksanakan, dan meningkatkan dengan pihak
Iain.
32. Rencana Strategis yang selanjutnlra disingkat Renstra adalah
dokumen rencana stratejik yang membuat visi, misi, tujuan,
sasaran, dan strategi atau cara rnencapai tujuan dan sasaran
yang terdiri atas kebiiakan, prograrn, dan kegiatan.
33. Rencana Keda yang selanjutnya disingkat Renja adalah
dokumen perencanaan untuk periode satu (1) tahun, yang
memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik
yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah Provinsi
dan yang ditempuh dengAn mendorong partisipasi masyarakat.
34. Rencana Kinerja Tahunan yang selanjutnya disingkat RKT
adalah dokurnen rencana kinerja sebagai penjabaran dari
sasaran dan proglam yang telah ditetapkan dalam rencana
stratejik yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan
tahunan.
35. Rencana Kerja Anggaran yang selanjutnya disingkat RKA adalah
dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi prografn
dan kegiatan Perangkat Daerah ProvLnsi yang merupakan
penj,abaian dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi dan
Rencana Kerja Perangkat Daerah Provinsi yang bersangkutan
dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan
untuk melaksanakannYa.
36. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat
DpA adalah dokumen memrral alokasi anggaran yang disediakan
kepada pengguna anggaran yang bersumber dari Anggaran
pendapa[an dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat.
g7. Daftar Isian Pelalrsanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat
DIPA adalah dokumen memuat alokasi anggaran yang
disediakan kepada pengguna anggaran yang bersurnber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara'
c

38. Perjanjian Kinerja yang selanjutnya disingkat pK adalah


dokumen pernyataan kinerja/kisef,akatan [i".r3"7perjanlian
kinerja antara atasan dan blwahan untuk mewujudkan target
kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki
oleh instansi.
39. Laporan Kinerja Instansi pemerintah yang selanjutnya disingkat
LKIP adalah laporarr kinerja tahunan yang berisi
pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai
tujuan atau sasaran stratejik instansi.
40. Laporan Keterangan pertangungjawaban yang selanjutnya
disingkat LKPJ adaiah laporan berupl informasi
penyelenggaraan Pemerinta-1an Daerah provinsi selama 1 (satu)
tahun anggaran atau akhir masa jabatan yang disampaikan oleh
Gubernur kepada DPRD.
41. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
selanjutnya disingkat LPPD adalah laporan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah selama 1 (satu) tahun anggaran
berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang
disampaikan oleh Gubernur kepada Pemerintah Pusat.

BAB II
TUGAS POKOK, FUNC'SI, RINCIAIi TUGAS UNIT
DA}I T:{TA KERJA
Bagian Kesatu
Dinas
Pasal 2
(i) Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusal'I
pemerintahan bidang perh'rbungan, meliputi transportasi darat,
transportasi laut dan angkutan sungai danau dan
penyeberangan, transportasi udara dan perkeretaapian yang
menjadi kewenangan Provinsi, melaksanakan tugas
dekonsentrasi sarnpai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas
pembantuan sesuai bidang tugasnya.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Dinas meropun)'ai fungsi :

a. penyelenggaraan peru.trIusan kebijakan teknis . bidang


perhuUuilan, yang nren;aOi kewenangan Daerah Provinsi;
b. penl,elenggaraan pengeioiaan di bidang perhubungan yang
rrrenjadi kewenangan Daerah Provinsi;
c. pen5'elenggaraan administrasi Dinas;
d. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan
e.penyelenggaraanfungsilainsesuaidengantugaspoko}<dan
fungsinya.
6

Bagian Kedua
Kepala Dinas
Pasal 3
(l) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok rnemimpin,
mengkoordinasikan, membina, rTl€ngendalikan, atun
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perhubungan,
yang menjadi kewenangan Daerah provinsi, mela-ksanakan
trigas
dekonsentrasi dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai
bidang tugasnya berdasarkan Ketentuin peraturan perunclans-
undangan
(2) Dalarn menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis bidano
perhubungan yang menjadi ke'*enangan Daerah provinsi;
b. penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, pengendalian, dan
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahart bidang
perhubungan yang menjadi kewenangan daerah provinsi;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(JJ Rincian tugas Kepala Dinas, yaitu:
a. menyelenggarakan perurnusan dan penetapan program kerja
Dinas;
b. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis bidang
perhubungan;
c. menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah Provinsi
bidang perhubungan, rneliputi transportasi darat, transportasi
laut dan ASDP, transportasi udara dan perkeretaapian serta
kesekretariatan;
d. menyelenggarakan koordinasi pengelolaan perhubungan;
e. menyelenggarakalr pembinaan dan pengendalian teknis
pengelolaan perhubungan;
f. menyelenggarakan monitoring pelaksanaan pengelolaan
perhubungan;
g. menyelenggarakan keda sama dengarr Instansi Pemerintah
Pusat, swasta dan lembaga terkait lainnya di dalam dan di
luar negeri bidang perhubungan;
h. menyelenggarakan pembinaan administrasi dan
pengadministrasian Dinas ;

i. menyelenggarakan perumusan Renstra, Renja, RKf, RI{A,


DPA, DIPA dan PK, LIflP, LKPJ, LPPD dan LHKASN lingkup
Dinas;
j. menyelenggarakan fasilitasi Pelayanan lnformasi Publik;
k. menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan sisteilr
Pengendalian Interna: pemerintahan;
1. lnenyelenggarakan tindak lanjut Laporan Hasil pemeriksaarr
lingkup Dinas;
m. menyelenggarakan perumusan hasil verifikasi, rnenyampaikan
rekomendasi dan pemantauan terhadap p"rmoho.r.i dan
realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial urusan
Pemerintahan Bidang perhubungan;
n. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambiian kebijakan;
o. menyelenggarakan perumusan dan penyampaian bahan saran
pertimbangan rnengenai urusan pemerintahan bidang
perhubungan sebagai bahan penetapan keui3akan pemerintali
Daerah Provinsi;
p. memimpin seluruh pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas;
q. rnenyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Dinas;
r. menyelenggarakan pengkoordinasian dan pernbinaan UP|D;
dan
s. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Bagian Ketiga
Sekretariat
Pasal 4
(i) Sekretariat mempun5xai tugas pokok rnenyelenggaral<an
administrasi Dinas, meliputi perencanaan dafl pelaporan,
keuangan dan aset, kepegawaian dan umum serta mernbantu
Kepala Dinas mengkoordinasikan Bidang-Bidang.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Sekretariat rnempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan koordinasi, menghimpun dan pengkajian
bahan kebijakan teknis urusan pernerintahan bidang
perhubungan, yang dilaksanakan oleh Bidang-Bidang;
b. penyelenggaraan perencanaan dan pelaporan,
pengadministrasian keuangan dan aset serta kepegawaian
dan umum;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporall Dinas; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(3) Rincian tugas Sekretariat, yaitu:
menyelenggarakan pengkaj ian program kerj a Sekretariat D inas
dan Dinas;
b. menyelenggarakan koordinasi, pengkajian, dan menghirnpun
bahan tiUi3at<an teknis di bidang perhubungan' yang
dilaksanakan oleh Bidang-Bidang;
c. menyelenggarakan perencanaan dan pelaporan;
8
d. menyelenggarakan: pe.ayanan ad.ministrasi keuangan rneliputi
penganggaran, pena'rausahaan, pengel0laan sistern akuntansi,
dan pelaporan keuangan Dinas serta pengeloraan aset;
e. menyelenggarakan pelayanan ad.ministrasi kepegawaian
meliputi pengusulan formasi, rnutasi, pengemb..rg."n karir
dan kompetensi, pembinaan disiprin, kesejahter."ri pegawai
serta pensiun pegarvai Dinas dan UplD;
f. menyelenggarakan relayanar. administrasi umum meiiputi
ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengeloraan barang/aset,
kehumasan, pengelolaan, darr pelayanan sistem inf#masi,
keprotokolan serta pengelolaan perpustakaan dan kearsipan
Dinas;
g. menyelenggarakan pengkajian bahan penataan kelembagaan,
ketatalaksanaan Dinas dan UPTD;
h. menyelenggarakan koordinasi pen)rusunan bahan rancangan
dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan
lingkup Dinas;
i. menyelenggarakan pengumpulan dan pengkajian bahan
Renstra, Renja, RK?, RKA, DPA, DIPA dan PK, LIfiP, LKPJ,
LPPD dan LHI(ASN lingkup Dinas;
j. menyelenggarakan fasilitasi Pelayanan Informasi Publik;
k. menyelenggarakan pengkajian bahan dan pelaksanaan Sistem
Pengendalian Internal Pemerintirhan;
1. menyelenggarakan k':ordinasi dan mengolah bahan tindak
lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Dinas;
m. menyelenggarakan koordinasi dan pengkajian bahan
verifikasi, bahan rekon:end.asi, dan pemantauan terhadap
permohonan dan realisasi bantuan keuangan dau
hibah/bantuan sosial di bidang perhubungan;
n. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
o. menyelenggarakan pengkajian bahan saran pertimbangan
mengenai kesekretarjatan sebagai bahan penetapan kebijakau
Pemerintah Daerah hovinsi;
p. menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Sekretadat;
q. pengolaran bahan pembinaan .^ datr
^ menyelenggarakan
p.rri.rraat-iin pelaksanaan tugas pokok dan lungsi
Kesekretariatan UPTD;
r. rnenyelenggarakan evaluasi dan pelaporan sekretariat dan
Dinas; dan
s. menyelenggarakan tugas lair. sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinYa,
(4) S ekrp tariat rnembawai:kan :

a. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;


b. Subbagian Keuangan dan AseU dan
c. Subbagian Kepegawaian dan Umum'
I
Pasai 5
(1) subbagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas pokok
melaksanakan perencanaan dan pelaporan, meliputi koordinasi
dan pen5rusunan bahan perencanaan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan Dinas.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Subbagian Perencanaan dan Pelaporan rnempunyai
fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi, rnenghimpun dan penyusunan bahan
kebijakan teknis di bidang perencanaan dan pelaporan yang
dilaksanakan oleh Dinas;
b. pelaksanaan perencanaan dan pelaporan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Subbagian Perencanaan
dan Pelaporan; dan
d. pelaksanaan fungsi lairr sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(3) Rincian tugas Subbagian Perencanaan dan Pelaporan, yaitu:
a. melaksanakan penyr.lsunan program kerja Sekretariat serta
Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;
b. melaksanakan koordinasi, fnenghimpun dan rnenyusun bahan
kebijakan teknis bidang perhubungan;
c. melaksanakan perencallaan dan pelaporan kegiatan Dinas;
d. melaksanakan peny-Llsunan bahan kebijakan teknis
perencanaan dan pelaporan Dinas;
e. melaksanakan koordinasi pen1rusunan perencanaan dan
pengendalian program Dinas serta UPTD;
f. melaksanakan koordinasi penyusunan bahan Renstra, IRenja,
RKT, RKA, DPA, DIPA, dAN PK, LKIP, LKPJ, LPPD dAN LHI(ASN
lingkup Dinas;
g. melaksanakan penyJsunan dan pelaksanaan Sistenr
Pengendalian Internal Pemerintahan;
h. melaksanakan koordinasi dan penyusunan bahan tindak
lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Dinas;
i. melaksanakan koordinasi dan peny-Lrsunan bahan verifikasi,
bahan rekomendasi, dan pemantauan terhadap perrnohcnan
dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial
Urusan Pernerintahan Bidang Perhubungan;
j. melaksanakan penyusunan bahan telaaharl staf sebagai
bahan pertimbangan pengambiian kebij akan;
k. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbd'ngan
mengenai perencanaan dan pelaporan sebagai bahart
peneapank_eui.lakanPemerintahDaerahProvinsi;
1. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Sub'bagian perencanaan dan pelaporan;
'dart
m. meiaksanakan koordinasi pemantauan, evaluasi
pelaporan kegiatan Dinas serta UPTD;
10

n. melaksanakan evaluasi dan pelaporan subbagian


Perencanaan dan pelaporan; d.an
o. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok d.an fungsinya.
Pasal 6
(1) subbagian Keuangan dan Aset rnempunyai tugas pokok
melaksanakan pelayanan administrasi keuangan dan aset,
rneliputi penganggaran dan penatausahaan, perbendaharaan,
penlusunan neraca aset, verifikasi, dan pertanggungjawaban
keuangan dan aset serta pengelolaan sistem akuntansi clan
pelaporan keuangan Dinas.
(2) Dalam melaksanakan tr-rgas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Subbagian Keuangan dan Aset mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi, rnengaimpun dan pen)^rsunan bahan
kebijakan teknis di bidang keuangan dan aset;
b. pelaksanaan pengadministrasian keuangan dan aset;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Subbagian l{euangan dan
Aset; dan
d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok clan
fungsinya.
(3) Rincian tugas Subbagian Keuangan dan Aset, yaitu:
a. melaksanakan penl-lrsunan program kerja Subbagiatr
Keuangan dan Aset;
b. melaksanakan koordinasi, menghimpun dan penyusunan
bahan kebijakan teknis keuangan dan aset;
c. melaksanakan pengelolaan sistem akuntatrsi;
d. melaksanakan perencanaan anggaran dan penyusunan
dokumen anggaran;
e. melaksanakan pelaiTanan perbendaharaan serta penyusunan
neraca aset;
f. melaksanakan verifikasi dan pertanggungjawaban keuangan
dan aset;
g. melaksanakan penyiapan bahan pernbinaan edrninistrasi
keuangan dan neraca aset Dinas serta UPTD;
h, melaksanakan penlusunan bahan iaporan keuangan dafl aset
kegiatan anggaran pendapatan dan belanja Dinas;
i. melaksanakan koordinasi dan penyusunan bair'an tindak
lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan lingkup Dinas;
j. meiaksanakan koordinasi penylrsunan bahan verifikasi,
bahan rekomendasi dan pemantauan terhadap permohonan
dan realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial
Urusan Pemerintahan Bidang Perhubungan;
k. melaksanakan penlnlsunan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebij akan ;
1. melaksanakan pen:rusunan bahan saran pertimbangan
mengenaikeuangandanasetsebagaibahanpenetapan
kebij-akan Pemerintah Daerah Provinsi;
11

m. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan


fungsi Subbagian Keuangan dan Rsbt;
n. melaksan"kll koordinasi pelaksanaan adrninistrasi keuangan
dan aset UPTD;
o. rnelaksanakan evaluasi dan pelaporan Subbagian Keuangan
dan Aset; dan
p. melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
.. Pasal 7
(1) Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengelolaan kepegawaian dan ufnum, meliputi
pengusulan formasi, mutasi, pengembangan karir clah
kompetensi, pembinaan disiplin, kesejahteraan pegawai dan
pensiun, ketatalaksanaan dan kerumahtanggaan.
(2) Dalarn melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi, tnenghimpuf,, dan penyusunan
bahan kebijakan teknis bidang kepegawaian dan administrasi
umum Dinas;
b. pelaksanaan pengelolaan kepegawaian dan umum;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Subbagian Kepegawaian
dan Urnum; dan
,d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dair
fungsinya.
(3) Rincian tugas Subbagian Kepegarvaian dan Umum, yaitu:
a. melaksanakan penJrusunan prografn kerja Subbagian
Kepegawaian dan Umum;
b. melaksanakan koordinasi, menghimpun dan penyusunan
bahan kebijakan teknis kepegawaian dan umum;
c. melaksanakan pengusulan formasi, rnutasi, pengembangan
karir dan kompetensi, pembinaan disiplin, kesejahteraan
pegawai serta pensiun pegawai Dinas dan UPI'D;
d. melaksanakan ketatausahaan, kerumahtanggaan,
kehumasan, pengelolaan dan pelayanan sistern inforrnasi,
keprotokolan ser6. pengelolaan perpustakaan dan kearsipan
Dinas;
e. melaksanakan pelayanan inforrnasi pubiik;
f. melaksanakan inventarisasi, pengadaan, penyimpaflln'
pendistribusian, pemeiiharaan, pemindahtanganan, can
penghapusan, t..iu pendayagunaan barang daerah;
g. melaksanakankoordinasidanpenyelenggaraanadministrasi
kepegawaian;
daerah UFfD;
I
ll. melaksanakan pembinaan pengelolaan barang
penataan
I melaksanakan koordinasi dan penyusunan bahan
kelembagaan dan ketatalaksanaan Dinas;
rancangan
J. melaksanakan koordinasi dan penyusunarr bahan
danpendokurnentasianperaturanperundang-randangan
t2
lingkup Dinas;
k. melaksanakan koordinasi dan penyusunan
transportasi dan kerjasama lingkup Dinas;
bahan regulasi
1. melaksanakan koordinasi, menghimpun dan penyusunan
bahan tindak lanjut Laporan Hasii pemeriksa"n - tingkup
Dinas;
m. melaksanakan penyusunan bahan tindak lanjut Laporan Hasil
Perneriksaan lingkup Subbagian dan Sekretaiiat Dinas;
n. meiaksanakan penyusunan bahan verifikasi, rekornendasi dan
meiaksanakan pemantauan terhadap permohonan clan
realisasi bantuan keuangan dan hibah/baniuan sosial Urusan
Pemerintahan Bidang Perhubungan;
o. melaksanakan celaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
p. melaksanakan penyLlsunan bahan saran pertimbangan
mgngenai kepegawaian dan umum sebagai bahan perumusan
kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi;
q. melaksanakan pengendalian peiaksanaan tugas pokok dan
fungsi Subbagian Kepegawaian dan Urrrum;
r. melaksanakan penyusunan bahan pengkoordinasian dan
pembinaan UPTD;
s. rnelaksanakan evaluasi dan pelaporan Subbagia.n
Kepegawaian dan Umum; dan
melaksanakan fungsi'lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya,
Bagian Keempat
tsidang Transportasi Darat
Pasal 8
(l) Bidang Transportasi Darat rnempunyai tugas pokok
menyelerrggarakan urusan pemerintahan bidang perhubungan
sub urusan ffansportasi darat, meliputi sarana dan prasarana,
angkutan darat, sert-a lalu lintas can keselamatan jalan.
(2\ Daiam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana. dimaksud
pada ayat (1), Bidang Transportasi Darat mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang
transportasi darat;
b. penyeienggaraan pengelolaan transportasi darat;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang Transportasi
Darat; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengah tugas pokok dan
fungsinya.
(3) Rincian tugas Bidang Transportasi Darat, yaitu:
a. menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang
Transportasi Darat;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis Bidang
Transportasi Darat;
13
c. menyelenggarakan pengkajian bahan koord.inasi,
dan pengendarian tekniJ aieiaang t.u".po.tasi
Darai,
-
pembinaah
----

d. m.enyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengenclalian


teknis di bidang sarana dan prasarana;
e. mgnyelgnggarakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian
teknis di bidang angkutan darat;
f. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian
teknis di bidang lalu lintas dan feselamatan;
g. menyelenggarakan tindak ranjut Laporan Hasil perneriksaan
linglmp Bidang Transportasi Darat;
h. menyelenggarakan pengkajian bahan verifikasi, rekomendasi
dan pemantauan rerhadap aermohonan dan realisasi bantuan
keua-rrgan dan hibah/banttran sosial urusan pemerintahan
Bidang Transportasi Darat;
i. menyeienggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan ;
j. menyelenggarakan pengkajian bahan saran pertimbangan
mengenai bidang transportasi darat sebagai bahan penetapan
kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi;
k. menyeienggarakan pengendaiian pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Bidang Transportasi Darat;
i. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Bidang
Transportasi Darat;
m. menyeienggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UP1'D;
dan
n. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(4) Bidang Transportasi Darat membawahkan :

a. Seksi Sarana dan Prasarana;


b. Seksi Angkutan Darat; dan
c. Seksi Lalu Lintas dan Keselamatan.
Pasal 9
(1) Seksi Sarana dan Prasarana rnempunyai tugas pokok
melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana, rneliputi
sertifikasi, pengawasan dan pengendalian kelaikan kendaraan,
penyiapan bahan kebijakan pengelolaan terminal penurnpang
Tipe B, perencanaan kebutuhan perlengkapan jalan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Sarara dan Prasarana mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis bidang
sarana dan prasarana;
b. pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Sarana da1
Prasarana; dan
L4
d. pelaksanaan fungsi rain sesuai dengan tugas pokok
dan
fungsinya.
(3) Rincian tugas Seksi Sarana dan prasarana, yaitu:
a. melaksanakan penyusunan program kerja seksi sarana dan
Prasarana;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis bidang
sarana dan prasarana;
c. melaksanakan bahan kebijakan pembinaan pengujian
kendaraan ber::rotor yang -diselenggarakan oleh Daerah
Kabupaten/ Kota;
d. melaksanakan koordinasi, pembinaan, fasilitasi clan
pengendalian teknis di bidang sarana dan prasarana;
e. melaksanakan pembinaan dar monitoring karoseri kendaran
bermotor;
f. melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis bidang
kelaikan kendaraan;
g. melaksanakan pen]rusunan bahan masukan kepacla
Gubernur untuk penetapan terminal penumpang Tipe A;
h. melaksanakan evaluasi terminal penumpang Tipe B;
i. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan rencana induk
terminal penumpang Tipe B;
j. melaksanakan penlusunan bahan kebijakan penetapan
lokasi terminal penumpang Tipe B;
k. melaksanakan pen)rusunan bahan kebijakan penetapan
terminal penwn ang Tipe B;
l. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pengembangan
penyelenggaraan terminal penumpang Tipe B;
rn.melaksanakan pen5nrsunan bahan kebijakan pengelolaan
terminal penumpang Tipe B;
rr. melaksanakan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
lingkup Seksi Sarana dan Prasarana;
o. melaksanakan pen1msunan bahan verifikasi, rekornendasi
dan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial Urusan Pemerintahan
Bidang Transportasi Darat;
p. melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
q. melaksanakan pen)msunan bahan saran pertimbangan
mengenai sarana dan prasrana sebagai bahan penetapan
kebij akan Pemerintah Daerah:
r. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Seksi Sarana dan Prasarana;
s. rnelaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi Sarana dan
Prasarana;
t. melaksanakan koordinasi dengan UPTD terkait; dan
u. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinYa.
15

(1) seksi Angkutan Darat ..-o::;:1 1:-". pokok melaksanakan


pengendalian izin penyelenggaraan angkutan darat,
penyelenggaraan teknis izin angkutan umum d.an menyusun
bahan pertimbangan teknis izin penyelenggaraan angkutan
umum.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Angkutan Darat mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis bidang
angkutan darat;
b. pelaksanaan pengendalian dan pengembangan angkutan
darat;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Angkutan Darat;
dan
d. pelaksanaan fi:ngsi lain ses'rai dengan tugas pokok dan
fungsinya,
(3) Rincian tugas Seksi Angkutan Darat, yaitu:
a. melaksanakan peny-usunan program kerja Seksi Angkutan
Darat;
b. melaksanakan pen5rusunan bahan kebijakan teknis bidang
angkutan darat;
c. melaksanakan koordinasi, pengendalian dan pembinaan
teknis di bidang penyelenggaraan angkutan umum orang dan
barang;
d. melaksanakan penetapan rencana induk jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan Daerah Provinsi;
e. melaksanakan penetapan rencana umum jaringan trayek
Antar Kota Dalam Provinsi;
f. melaksanakan penetapan wilayah operasi angkutan orang
dengan menggunakan taksi dalam kawasan perkotaan yang
wilayah operasinya melampaui Daerah Kabupaten/Kota dalanr
1 (satu) Daerah Provinsi;
g. melaksanakan penlqsunan bahan pertimbangan teknis izin
penyelenggaraan angkutan umum orang dan barang;
h. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penetapan tarif
angkutan umum orang untuk kelas ekonomi darr persetujuart
tarif taksi;
i. melaksanakan tindak lanjut Laporan Hasil PemeriksAan
lingkup Seksi;
j. melaksanakan pen1/usunan bahan verifikasi, rekomendasi
dan pemantauan teihadap perrnoholg_$an reaiisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial Urusan Pemerintahan
Bidang TransPortasi Darat;
k. melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebij akan;
16
t. melaksanakan bahan saran pertimbangan
,penln-lsunan
mengenai angkutan darat sebagai bahan penetaian kebija[an
Pemerintah Daerah provinsi;
m. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok
datr
fungsi Seksi Angkutan Darat;
n. melaksanakan e'aluasi dan pelaporan Seksi Angkutan
barat;
o. melaksanakan koordinasi dengan uprD terkait;
dan
p. melaksanakan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok
dan
fungsinya.
Pasal 1 I
(1) seksi Lalu Lintas dan Keselamatan mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengelolaan lalu iintas dan keselamatan jalan,
meliputi manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk jaringan
jalan, bahan persetujuan hasil analisis dampak lalu lintas,
kebijakan audit Gan inspeksi keselamatan lalu lintas dan
angkutan jalan, kampanye keselamatan lalu lintas dan angkutan
jalan, evaluasi tingkat pelayanan lalu lintas jalan pada ruas jalan
Provinsi dan bahan kebijakan pengembangan Intellegent Transport
Sgstem di Wilayah Provinsi.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pacla
ayat (1), Seksi Lalu Lintas dan Keselamatan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penyusunatl bahan kebijakan teknis bidang lalu
lintas dan keselarnatan;
b. pelaksanaan pengembangan lalu lintas dan keselarnatan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Lalu Lintas dan
Keselamatan; dan
d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(3) Rincian tugas Seksi Lalu Lintas dan Keselamatan, yaitu:
a. melaksanakan penyLlsunan program kerja Seksi Lalu Lirrtas
dan Keselamatan;
b. melaksanakan penyusulan bahan kebijakan teknis bidar"rg
lalu lintas dan keselamatan;
c. melaksanakan koordinasi, pembinaan, fasiiitasi dan
pengendalian teknis di bidang lalu lintas dan keseiamatan;
d. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan tnanajemen dan
rekayasa lalu lintas untuk jaringan jalan provinsi;
e. melaksanakan penyiapan bahan persetujuan hasil analisis
dampak lalu lintas untuk Jalan Provinsi;
f. melaksanakan penyiapan bahan kebijakan audit dan inspeksi
jalan
keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di provinsi;
g. melaksanakan kampanye kesslamatan lalu lintas dan
angkutan jalan;
h. melaksanakan penilaian tertib lalu iintas dan angkutan jalan
tingkat Provinsi;
T7
i. rnelaksanakan evaruasi tingkat pelayanan laiu
rir:tas jalan
pada Ruas Jalan provinsi;
j. meiaksanakan penyusun." g3_!?n kebijakan pengembangan
Intellegent Tlansport Sgstem di Wilayah provinsi;
k. melaksanakan tindak lanjut Laporan Hasil penreriksaan
lingkup Seksi Lalu Lintas dan KeseLmatan;
1. melaksanaka' pen]msunan bahan verifikasi, rekomendasi dan
pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial urusan pemerintahan
Bidang Transportasi Darat;
m. melaksanalcan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengarnb ilan kebij akan ;
n. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan
mengenai lalu lintas dan keselamatan sebagai baiian
penetapan kebijakan pemerintah Daerah;
o. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok darr
fungsi Seksi Lalu Lintas dan l(eselamatan;
p. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi Lalu Lintas clan
Keselamatan;
q. melaksanakan koordinasi dengan UPTD terkait; dan
r. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya
Bagian Kelima
Bidang Transportasi Laut dan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan
Pasal 12
t1) Bidang Transportasi Laut dan Angkutan Sungai Danar-r dan
Penyeberangan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang perhubungan sub Lrrusan
trasportasi laut dan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan,
meliputi kepelabuhanan, lalu lintas angkutan laut dan Angkutan
Sungai Danau dan Penyeberangan serta perkapalan dan
kenavigasian.
(2) Daiam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat {1), Bidang Transportasi Laut dan Angkutan sun.gai
Danau dan Penyeberangan rnempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang
transportasi .laui dan Angkrtan Sungai Darrau dan
Penyeberangan;
b. penyelenggaraan transportasi laut dan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang Transportasi
Laut dan Angkutan sungai Danau dan Penyeberangan; dan
d. penyel,enggaraan fungsi iain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(3) Rincian tugas Bidang Transportasi Laut dan Angkutan
Sungai
Danau dan Penlleberangan, Yaitu:
18
a' menyelenggarakan pengkajian program
kerja Bidang
Transportasi Laut cran Angkutan sungai
Danau clan
Penyeberangan;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis
bidang
transportasi raut dan Angkutan sungai Danau cran
Penyeberangan;
c. menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi, pembinaan
dan pengendaiian teknis di bidang transportasi laut dan
Angkutarr Sungai Darau dan penyeberangan;
d. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian
teknis di bidang kepelabuhanan;
e. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian
teknis di bidang lalu lintas angkutan laut dan Angkutah
Sungai Danau dan penyeberangan;
f. tnenyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian
teknis di bidang perkapalan dan kenavigasian;
g. menyelenggarakan tindak lanjut Laporan Hasil pemeriksaan
lingkup Bidang Transportasi Laut dan Angkutan sungai
Danau dan Penyeberangan;
h. menyelenggarakan pengkajian bahan verifikasi, rekomendasi
dan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial Urusan Pernerintahan
Bidang Transportasi Laut dan Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan;
i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pen gambilan kebij akarr ;
j. menyelenggarakan pengkajian bahan saran pertimbangalr
mengenai bidang transportasi laut dan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan sebagai bahan perumusan
kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi;
k. menyelenggarakan pengendalian peiaksanaan tugas pokok
dan fungsi Bidang Transportasi Laut dan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan;
l. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Bidang
Transportasi Laut dan Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan;
m. menyelenggarakan perrgkoordinasian dan pembinaan uPlD;
n. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya
(4) Bidang Transportasi Laut dan Angkutan sungai Danau dan
Penyeberanga:: membawahkan, Yaitu:
a, Sekdi Kepelabuhanar;
I9
b. Seksi Lalu Angkutan Laut dan Angkutqn Sungai
^Lintas
Danau dan penyeberanfan; dan
c. Seksi perkapalan dan Kenavigasian.
r

Pasal 13
(1) seksi I(epelabuhanan mempunyai tugas pokok melaksanakarr
pengembangan kepelabutanan, meliputi koordinasi,
pembinaan
dan pengendalian teknis serta memfasilitasi aspek
kepelabuhanan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksqd pada
ayat (1), Seksi Kepelabuhanan mempunyai fungsi: i

a. pelaksanaan penyus;nan bahah kebijakan tekrris


kepelabuhanan; \idang
I

b. pelaksanaan pengembangan kepelabuhanan;


c. pelaksanaan e'raluasi dan pelaporan seksi Kepelabuhanhn;
dan
d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dap
fungsinya.
(3) Rincian tugas Seksi Kepelabuhanan, yaitu:
a, melaksanakan pen]"usunan program keda Seksi
Kepelabuhanan;
b. rnelaksanakan penJt:sunan bahan kebijakan teknis bidang
kepelabuhanan;
c. melaksanakan koo;dinasi, pembinaan, fasilitasi dan
pengendalian teknis ci bidang kepelabuhanan;
d. melaksanakan penlusunan bahan kebijakan kepelabuhanan;
e. melaksanakan pen)'Jsunan bahan kebijakan teknis dan
melaksanakan pengelolaan pelabuhan pengufnpan re gional ;

f. rtrelaksanakan pen:rusunan bahan dan fasilitasi tekrris


kepeiabuhanan;
g. melaksanakan pen]ru.sunan bahan kebijakan penetapan lokasi
pelabuhan dan terminal khusus;
h. melaksanakan penjrusunan bahan kebijakan penetapan
rencana induk pelabuhan dan terminal khusus;
i. melaksanakan penyitsunan bahan kebijakan penetapan
Daerah Lingkungan I{e;ja (DLKr)/Daerafi Lingkungafl
Pengawasan (DLKp) pelabuhan dan terrninal khusus;
j. melaksanakan penyusunan bahan saran persyaratan teknis
perijinan pembangunan pelabuhan, terminal khusus dan
terminal untuk kepentingan sendiri;
k. melaksanakan penyusunan bahan saran persyaratan teknis
perijinan pengopeias:an pelabuhan, terminal khusus dan
terminal untuk kepentingan sendiri;
1. melaksanakan penyusunan bahan Saran persyaratan teknis
perijinan kegiatan reklamasi di dalam DLKr/DLI(p pelabuhatr
pengumpan;
20
m' melaksanakan penyusunan bahan
saran persyaratan teknis
perijinan penambahan fasilitas pelabuhan
pada terminar
khusus;
n' melaksanakan penyusunan bahan saran persyaratan
perijinan pembangunan prasarana yang teknis
merintasi alur sungai
dan danau;
o' melaksanakan pen]rusunan bahan kebijakan rencana
pembangunan pelabuhan pengumpan
umum
regional, sungai, danau
dan penyebrangan;
p. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penyusunan
pedoman pelaksanaan pengawasan pembangunan
pelabuhan
pengumpan regional;
q. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penyusuhah
pedoman pelaksanaan pengawasan pembangunan
terminal
khusus dan terrninar untuk kepentingan sendiri;
r. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan l<oordinasi
pengawasan dan pengamanan pelabuharr dengan instansi
terkait;
s. melaksanakan tindak lanjut . Laporan Hasil pemeriksaan
lingkup Seksi Kepelabuhanan;
t. rnelaksanakan penyusunan bahan verifikasi, rekomendasi dan
pemantauan terhadap perrnohorran dan realisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial urusan pemerintahan
Bidang Transportasi Laut dan Angkutan sungai Darrau dan
Penyeberangan;
u. melaksanakan ielaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebij akan ;
v. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan
rnengenai kepelabuhanan sebagai bahan penetapan
kebijakan Pemerintah Daerah;
w. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Seksi Kepelabuhanan;
x. melaksanakan evaluasi dan pelaporan seksi Kepelabuhanan;
y. melaksanakan koordinasi dengan UPTD terkait; dan
z. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Pasal 14
(1) Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Angkutan Sungai Danau
dan Penyeberangan mempunyai tugas pokok rnelal<sanakan
pengelolaan lalu lintas angkutan laut dan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan, meliputi koordinasi, pembinaan, dan
pengendalian teknis serta rnemfasilitasi aspek Lalu Lintas
Angkutan Laut dan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan.
2T
{2J Dalam melaksanakan fugas pokok sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1)' seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dari angkutan
sungai
Danau dan penyeberangan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan pen]rusunan bahan kebijakan teknis bidang
iah-r
lintas angkutan iaut dan Angkutan sungai nun".r" Ja.
Penyeberangan;
b. pelaksanaan pengembangar^ lalu lintas angkutan laut darr
Angkutal Sungai Danau dan penyeberangan;
c. pelaksanaah evaluasi dan pelaporan seksi Lah,r Lintas
fngkuta' Laut dan Angkutan sungai Danau dan
Penyeberangan; dan
d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok d.an
fungsinya
(3) Rincian tugas seksi l,alu Lintas Angkutan Laut clan Angkutan
Sungai Danau dan Penyeberangan, yaitu:
a. melaksanakan penlmsunan program kerja Seksi Lalu Lintas
Angkutan Laut dan Angkutan Sungai Danau clan
Penyeberangan;
b. melaksanakan penlusunan bahan kebijakan teknis di bidang
lalu lintas angkutan iaut dan Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan;
c. melaksanakan penyLrsunan bahan kebijakan teknis dan
pengeloiaan Lalu Lintas Angkutan Laut dan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan;
d. meiaksanakan penlmsunan cahan fasilitasi teknis Lalu Lintas
Angkutan Laut aan Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan;
e. melaksanakan penytJsunan bahan saran persyaratan teknis
perijinan usaha angkutan laut nasional dan pelayaran ralqyat;
melaksanakan penyusunan bahar) saran persyaratan teknis
perijinan pembukaan Kantor Cabang Perusahaan Angkutan
Laut/Pelayar Nasional yang berdomisili dan beroprasi pada
lintas pelabuhan;
g. melaksanakan penyusunan bahan saran persyaratan teknis
usaha jasa pengurusan transportasi, usaha ekspedisi muatan
kapal laut, usaha bongkar muat usaha depo peti kefnas,
usaha penyewaan peralatan pelabuharr dan talty;
h. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penetapafl
rencana umum jaringan lintasan angkutan sungai dan danau
antar Daerah KabuPaten/ Kofa;
i. melaksanakan peny-u.sunan bahan kebijakan pernetaan aluf
sungai lintas Daerah Kabupaten/ Kota;
22
j. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan
rencana umum lintas penyebrangan antaf penetapafi
Kabupaten/Kota yang ter:etak pada jlringan jaran Daerah
Provinsi; Daerah
k. rnelaksanakan penyusunan bahan kebijakan
penetapan rintas
penyebrangan antar Daerah t<abupatln/roia
yang terretak
pada jaringan jalan Daerah provinsi;
l. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penetapan tarif
Angkutan sungai Danau dan penyeberangan ketas ekonomi;
m. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penetapan
jaringan Angkutan Sungai Danau dan penyeberangan;
n. rnelaksanakan penyusunac bahan saran persyaratan teknis
perijinan angkutan kapa: penumpang dan barang yang
berlayar di perairan daratan;
o. melaksanakan penyusunan bahan saran persyaratan teknis
perijinan angkutan penumpang dan barang kapal yang
berlayar di perairan daratan;
p. melaksanakan penlrrsunan bahan kebijakan teknis
penegakan peraturan perundang-undangan bidang pelayaran;
q. melaksanakan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaarr
iingkup Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Angkutan
Sungai Danau dan Penyeberangan;
melaksanakan penyusunan bahan verifikasi, rekomendasi clan
pemantauan terhadap permohonan dan reaiisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial Urusan Pernerintahan
Bidang Transportasi Laut dan Angkutan Sungai Danau darr
Penyeberangan;
melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
t. melaksanakan pen)nrsunan bahan saran pertirnbangan
mengenai lalu lintas angkutan laut dan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan sebagai bahan penetapan
kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi;
u. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Seksi Lalu Lintas Angkulan Laut dan Angkutan Sungai
Danau dan Penyeberangan:
s. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi Lalu Lintas
Angkutan Laut dan Angkutan Sungai Darrau Clarr
Penyeberangan;
t. melaksanakan koordinasi dengan UPTD terkait; dan
v. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
pasal 15 '"
(i) Seksi Perkapalan dan Kenavigasian mempunyai
tugas pokok
melaksanakan pengembangan perkapalarr- dan
kenavigasian,
meliputi koordinasi, pembiiaan, dan pengendalian teknis
serra
memfasilitasi aspek pe rkapalan d.a:r kenavijasian.
(21 Dalam melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)' seksi Perkapalan dan l(enavigasian mempunyai fu4gsi:
a. peiaksanaan penyusunarl bahan kebijakan teknis bidang
perkapalan dan kenavigasian; r

b. pelaksanaan pengembangan perkapalan dan kenavigasian;


c. pelaksanaan evaiuasi dan peraporan seksi perkapala., 'g.r,
Kenavigasian; dan i
d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok darr
fungsinya.
(3) Rincian tugas Seksi Perkapalan dan Kenavigasian, yaitu:
a. rnelaksanakan penyusunan program kerja seksi Perkapaian
dan Kenavigasian;
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis bidang
perkapalan dan kenavigasian;
c. melaksanakan pen)rusunan bahan kebijakan teknis darr
pengelolaan perkapalan dan kenavigasian;
d. melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi teknis perkapalan
dan kenavigasian;
e. melaksanakarr penyusunan bahan kebijakan penyusunan
pedoman pelaksanaan pengawasan kegiatan pengerukan dan
reklamasi;
f. rnelaksanakan penJrusunan bahan saran persyaratan teknis
perijinan kegiatan pengerukan alur dan kolam di dalam
DLKr/DLKp pelabuhan pengumpan regional;
g. melaksanakan penyusunan bahan saran persyaratafr teknis
perijinan kegiatan pengerukan yang dilakukan oleh badan
usaha terminal khusus;
h. melaksanakan penyusunan bahan saran persyaratan teknis
perijinan kegiatan reklamasi yang dilakukan oleh badan usaha
terminal khusus;
i. melaksanakan penlmsunan bahan saran persyaratan tektris
perijinan kegiatan saluage di dalam DLKr/DLKp peiabuiran
pengumpan regional;
j. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pelaksanaan
pengukurankapalyangberlayardiperairandaratan;
k. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penerbitan pas
perairan daratan;
24
1. melaksanakan pen1^rsunan bahan kebijakan teknis
pencatatan kapal dalam buku register pas kapal yang
berlayar
di perairan daratan;
m. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan tekr.ris
konstruksi, permesinafl, perlengkapan kapal yang berlayar di
perairan daratan;
n. melaksanakan pen]rusunan bahan kebijakan penerbitan
dokumen pengawakan kapal;
o. melaksanakan pen]rusunan bahan kebijakan penerbitan
sertifikat keselamatan kapal dan peralatan keselamatan kapal;
p. meiaksanakan penyusunan bahan kebijakan pelaksanaan
kegiatan pengadaan kapal Angkutan Sungai Danau dan
Penyeberangan;
q. melaksanakan penlntsunan bahan kebijakan teknis
keselamatan peiayaran dan perkapalan iainya;
r. melaksanakan penyusunan bahan saran persyaratan teknis
perijinan pembangunan dan usaha pengadaan kapal yang
berlayar di perairan daratan;
s. rnelaksanakan penylrsunan bahan kebijakan prosedur
pengawasan dan penjagaan serta penyelamatan di Dt t<r dan
DLKp;
t. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan prosedur tetap
dan melaksanakan pertolongan musibah kecelakaan kapal di
DLKr dan DLKp;
u. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan koordinasi
peiaksanaan kegiatan penyelidikan kecelakaan kapal, bantuan
pencarian dan pertolongan (SAR), penanggulangan
pencemaran laut dan perairan daratan serta pengamanafl
wilayah kerja pelabuhan;
v. meiaksanakan penyusunan bahan kebijakan prosedur
penyidikan tindak pidana di pelabuhan dan penegd.kalr
peraturan perundan g-undangan pelayaran dan kepelabuhan ;
w. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan penyusunan
pedoman pelaksanaan kegiatan pengawasan keselamatan dai"r
perlengkapan kapal;
x. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan rencana ulhum
pengadaan dan pemasangan serta pemeliharaan rambu-
rambu laut, sungai, danau dan penyebrangan;
y. melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengendaliarr
teknis perkapalan dan kenavigasian;
z. melaksanakan fasilitasi aspek perkapalan dan kenavigasian;
aa. melaksanakan tindak lanjut Laporan Hasil Perneriksaan
lingkup Seksi;
25
bb' meiaksanakan penyusunan bahan verifikasi,
rekomendasi dan
pemantauan terhadap permc.honan cian realisasi
bant'an
keuangan dan hibah/bantuan sosiar urusan pemerintahan
Bidang Tra'sportasi Laut dan Angkutan Sungai Danau
dan
Penyeberangan;
cc. melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
dd. melaksanakan pen)rusunan bahan saran pertimbangan
rnengenai perkapalan dan kenavigasian sebagai bahan
penetapan kebijakan pemerintah Daerah provinsi;
ee. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok clan
fungsi Seksi Perkapalan dan Kenavigasian;
ff. rnelaksanakan evaluasi dan pelaporan seksi perkapalan dan
Kenavigasian;
gg. melaksanakan koordinasi dengan UPTD terkait; dan
hh. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Bagian Keenam
Bidang Transportasi Udara
Pasal 16
(1) Bidang Transportasi Udara mempunyai tugas pokok
tnenyelenggarakan urusan pemerintahan urusan bidang
perhubungan sub urusan transportasi udara, meiiputi
pengkajiaan bahan kebijakan, fasilitasi, koordinasi, pembinaan,
dan keselamatan di bidang kebandarudaraan.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bidang Transportasi Udara mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang
transportasi udara;
b. penyelenggaraan fasilitasi, koordinasi, pembinaan dan
keselamatan transportasi udara;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan tsidang Transportasi
Udara; dan
d. perryelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(3) Rincian tugas Bidang Tranportasi Udara, yaitu:
a. menyelenggarakan pengkajian program keqja Bidang
Transportasi Udara;
b. menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang
transportasi udara;
c. menyelenggarakan pengkajian bahan bidang
kebandarudaraan, angkutan udara, dan keselamatan
penerbangan;
26
d. menyelenggarakan pengkajian bahan kebandaarudaraan,
meliputi pemberian rek-omlndasi penetapan lokasi bandar
udara, rekornendasi . izin pembang.r.r.n band.ar udara,
pertimbangan teknis terkait kesesuaian rencana
pernbangunan dan pengembangan bandar udara dengan
rencana tata nrang wilayah Daerah provinsi, dan Daeiah
Kabupaten/Kota, pembangunan banda*i.r^ khusus.
pengusuian penggunaan bandar udara khusus untuk
penggunaan bandar udara umum, pemberian rekornendasi
terhadap ijin mendirikan bangunan bandar udara, penetapan
rencana rinci tata ruang kawasan di sekitar bandar ud-ara
dengan memperhadkan rencana induk bandar udara, cian
rencana induk nasional bandar udara serta pernbinaan
penerbangan sesuai dengan kewenanganya;
e. men;,relenggarakan pengkajiarr bahan angkutan udara,
meliputi pelayanan jasa kebandarudaraan pada bandar udara
yang belum diusahakan secara komersial yang dibentuk oleh
dan bertanggungja*-ab kepada Pemerintah Daerah, penetapan
besaran tarif;asa kebandarudaraan pada bandar udara yang
dibentuk oleh dan bertanggung jawab pada Pemerintah
Daerah, pemberian izin EMPU/JPT yang melakukan kegiatan
pengiriman, arahan dan petunjuk terhadap kegiatan
EMPUi JPT yang melakukan kegiatan pengiriman,
pemantauan, penilaian, dan tindakan korektif terhadap
peiaksanaan kegiaian EMPU/JPT yang melakukan kegiatan
pengiriman melalui transportasi udara dan rnelaporlcan
kepada Pemerintah, pengendalian dan pengawasan terhadap
izin EMPU/JPT yang melal<ukan kegiatan pengiriman melalui
transportasi udara serta pendidikan dan peiatihan sumber
daya manusia secara formal dan/atau non formal;
f. menirelenggarakan pengkajian bahan keselamatan
penerbangan, meliputi pengendalian Daerah Lingkungan
Kepentingan Bandar Udara da-lam rangka rnenjamin
kese'lamatan operasi dan keamanan penerbangan serta
pengembangan bandar udara, pemantauan terhadap
pelaksanaan Kav;asan Keselamatan Operasi Penerbangan,
Batas Kawasan Kebisingan dan Daerah Lingkungan l{erja,
untuk bandar udara yang berada di 2 (dua) atau lebih Daerah
Kota dan Daerah Kabupaten bersarna-sama Otoritas Bandar
Udara, pengorgan:sasian dan fasilitasi penyusunall
perencanaan pengeloiaain kawasan di sekitar bandar udarA
d.ttg"n Kepali Otoritas Bandara dan Penyelenggara Bandar
Udara dalam rangka penanganan satrva liar dan kegiatan lain
yang dapat rnengganggu keselamatan penerbangan,
penetapan penggunaan lahan dan pengawasan pembangllnan
iasilitai di kawaian sekitar bandar udara serta pencarian darr
pertolongan terhadap setiap pesawat udara yang mengaiami
kecelakaan di Wilayah Republik Indonesia;
o
b' meni;elenggarakan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
iingkup Bidang;
27
h. menyelenggarakan pengkajian bahan verifikasi, rekomendasi
dan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial Urusan pernerintahan
Bidang Transporrasi Udara;
i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebij akan ;
j. menyelenggarakan pengkajian bahan saran pertimbangan
rnengenai bidang transportasi udara sebagai baharr
perumusan kebij akan Pemerintah Daerah provinsi;
k. menyelenggarakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi tsidang Transportasi Udara;
l. rnenyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Biclang
Transportasi Udara;
m. menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UPID;
dan
n. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(4) Bidang Tranportasi Udara rnembav,'ahkan:
a. Seksi Kebandarudaraan;
b. Seksi Angkutan Udara; dan
c. Seksi Keselamatan Penerbangan.
Pasal 17
(1) Seksi Kebandarudaraan mempunvai tugas pokok melaksanakan
pengembangan kebandarudaraaii, meliputi penyusunan bahan
pemberiart rekomendasi penetapan lokasi bandar udara,
rekomendasi izin pembangunan bandar udara, pertimbangan
teknis terkait kesesuaian rencana pembangunan dan
pengembangan bandar udara dengan rencana tata ruang wilayah
Provinsi, dan Daerah Kabupaten/Kota, pembangunan bandar
udara khusus, pengUsulan penggj.rnaan bandar udara khusus
untuk penggunaan bandar udara umum, pemberian rekomendasi
terhadap rjin mendirikan bangunan bandar udara, penetapan
rencana rinci tata nrang kawasan di sekitar bandar udara serta
pembinaan penerbangan, yang menjadi kewenangan Daerah
Provinsi;
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dintaksud pacla
ayat (1), Seksi Kebandarudaraan memPunyai fungsi:
teknis bidang
a. pelaksanaan penyusunan bahatr kebijakanbaerah
kebandarudaraan, yeilB menjadi kewenangan Provinsi;

b. pelaksanaan pengembangan kebandarudaraan, yang menjadi


k"*'enangan Daerah Provinsi;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan seksi Kebandarudaraan;
dan
d.pelaksanaanfungsilainsesuaidengantugaspokokdan
fungsinYa.
(3) Rincian tugas Seksi. Kebandarudaraan, yaitu:
28

meiaksanakan
Kebandarudaraanl
penyusunan program kerja Sel<si
b. melaksanakan penlalsunan bahan kebijakan teknis bidang
kebandarudaraan, y"n g menj adi kewenarigan Daerah provinsi]
c. melaksanakan penJ rsunan bahan kajian aksesibilitas clan
utilitas bandar udara;
d. melaksanakan penJrusunan bahan kebijakan rencana rinci
tata ruang karvasan di bandar udara dengan memperhatikan
rencana induk bandar udara;
e. melaksanakan bahan kebijakan pemberian rekomendasi
penetapan lokasi bandar udara;
f. melaksanakan bahan kebijakan pemberian rekomendasi
rencana induk bandar udara dengan kesesuaian tata ruang;
o
b' melaksanakan bahan kebijakan pemberian pertimbangan
teknis kesesuaian rencana pembangunan dan pengembangan
bandar udara;
h. meiaksanakan bahan kajian pembangunan bandara khusus
untuk kegiatan tertentu;
1. melaksanakan bahan kajian rekomendasi izin pembangunan
bandar udara dengan memperhatikan Rencana Tata Ruang
Wilayah;
J. melaksanakan bahan kajian pengembangan bandara yang ada
di unit penyelenggara bandar udara;
k. melaksanakan penjnlsunan bahan pemberian rekornendasi
penetapan lokas: bandar udara.
l. melaksanakan penyusunan bahan rekomendasi tzin
pembangunan bandar udara.
m. melaksanakan penyusunan bahan pemberian pertimbangan
teknis terkait kesesuaian rencana pembangunan dan
pengembangan banciar ud,ara Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota.
n. melaksanakan penyrsunan bahan pembangunan bandar
udara khusus.
o. melaksanakan penlusunan bahan pengusuian penggunaan
bandar udara khusus untuk penggunaan bandar udara
umum.
p. melaksanakan pen:nlsunan bahan pemberia.n rekomend'asi'
terhadap ijin mendirikan bangunan bandar udara'
q. melaksanakan pennrsunan bahan penetapan rencana rinci
tataruangkawasandisekitarbandarudaradengan
memperhatikanrencanaindukbandarudaradanrencana
induk nasional bandar udara'
penerbangah
r. melaksanakan penJrusunan bahan pernbinaan
pengendalian
sebagaimana dimaksud meliputi pengaturan,
dan pengawasan sesuai dengan kewenanganya'
29
S. melaksanakan koorclinasi, pembinaan, fasilitasi dan
pengendalian te knis kebandarud.araan;
t. melaksanakan tindak lanjut Laporan Hasil pemeriksaan
lingkup Seksi Kebandarudaraar,;
u. melaksanakan pen]rusunan bahan verifikasi, rekomendasi dan
pemantauan terhadap permohonan dan reaiisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial Urusan pemerintahan
Bidang Transportasi Udara;
rnelaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertirnbangal-r
pengambilan kebij akan;
w. rnelaksanakan penlnrsunan bahan saran pertimbangan
mengenai kebandanrdaraan sebagai bahan penetapan
kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi;
x. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok darr
fungsi Seksi Kebandarudaraan ;
y. melaksanakan el'aluasi dan pelaporan Seksi
Kebandarudaraan;
z. melaksanakan l,:oordinasi dengan UPTD terkait; dan
aa. melaksanakan tugas lain sesuai dengarr tugas pokok cian
fungsinya.
Pasal 18
(1) Seksi Angkutan Udara mempun]'ai tugas pokok melaksanakan
pengernbangan angkutan udara, meliputi penyusunan bahan
pelayanan jasa kebandarudaraan pada bandar udara yang belum
diusahakan secara kornersial, penetapan besaran tarif jasa
kebandarudaraan pada bandar udara, pemberian izin, arahan,
petunjuk pernantauan, penilaian, pengendalian, pengawasan darr
tindakan korektif terhadap pelaksanaan kegiatan terhadap
EMPU/JPT yang melakukan kegiatan pengiriman fnelalui
transportasi udara dan melaporkan kepada Pemerintah serta
pendid:kan dan pelatihan sumber daya manusia secara formal
dan/atau non formal, yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi'
(21 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dirnaksud pada
ayat (1), Seksi Angkutan Udara mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penynsunan bahan kebijakan teknis di bidang
ingkutan udara, yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi;
b. pelaksanaan pengembangan angkutan udara' yang 'rnenjadi
kertenangan Provinsi;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporatr Seksi Angkutafl UdAra;
dan
d. pelaksanaan fungsi lain seseai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(3) Rincian tugas Seksi Angkutan Udara, yaitu:
6., melaksanakan penJnlsunan program kerja seksi Angkutau
Udara;
30
b. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis bidang
angkutan udara, yang menjadi kewenangan Daerah provinsi;
c. melaksanakan pen]-usunan bahan kebijakan angkutan udara;
d. rnelaksanakan p€n)rusunan bahan fasilitasi teknis idang
penyelenggaraan bandar udara;
e. melaksanakan fasiiitasi pelayanan dan pengoperasian bandar
udara;
f. melaksanakan pengalr'asan dan pengendalian teknis bidang
kegiatan angkutan udara di bandar udlra;
g. rnelaksanakan kegiatan penyeienggaraan bandar udara;
h. melaksanakan penetapan besaran tarif jasa keband.arudaraan
pada bandar udara yang belum diusahakan;
i. melaksanakan bahan kajian rekomendasi badan usaha
angkutan udara niaga cdak berjadwal dalarn negeri dalan
keadaan tertentu;
j. melaksanakan bahan kajian kegiatan angkutan udara bukan
niaga dalam keadaan tertentu;
k. melaksanakan penyelenggaraan angkutan udara d.engarr
menjarnin tersedianya angkutan udara;
1. meiaksanakan bahan kajian untuk izin angkutan udara
bukan niaga;
m. melaksanakan arahan dan petunjuk terhadap kegiatan
EMPU/JPT yang me-akuka:r kegiatan pengiriman rneialui
transportasi udara;
n. melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap izin
Empu/JPT ya.ng melakukan kegiatan pengiriman nrelalui
transportasi udaral
o. Melaksanakan bahan kajian penerbitan lzin usaha jasa
pengurusan Transportasi untuk jasa pengurusan transportasi
penanaman modal dalam negeri;
p. melaksanakan pen:nrsunan bahan pelayanan jasa
kebandarudaraan pada bandar udara yang belum diusahakarr
secara komersial yang dibentuk oleh dan bertanggungjawab
pada Pemerintah Daerrah Provinsi.
q. melaksanakan pee'qt,ttt*tt bahan penetapan besaran tarif
jasa kebandarudaraan pada bandar udara yang dibentuk oleh
dan bertangglrng jawab pada Pemerintah Daerah Provinsi.
r. melaksanakan penyusunan bahan pemberian izin EMPU/JPT
yang melakukan kegiatan pengiriman meialui transportasi
udara.
s. melaksanakan penyLsunan bahan pemberian arahan dau
petunjuk terhada,a kegiatan EMPU/JPT yang melakukan
kegiatan pengiriman melalui transporta,si udara.
o1

t. melaksanakan penlnrsunan bahan pemantauah, penilaian,


dan tindakan korektif terhadap pelaksanaan kegiatan
EMPU/JPT yang merakukan kegiatan pengiriman melalui
transportasi udara dan melaporkan kepada pernerintah pusat.
u. melaksanakan penlusunan bahan pengendalian clan
pengawasan terhadap izin EMpu/JpT yang rnelakukan
kegiatan pengiriman melalui rransportasi udara.
v. melaksanakan penyr.lsunan bahan pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia secara formal dan/atau non formal.
w. melaksanakan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan
pengendalian teknis angkutan udara;
x. tnelaksanakan tindak lanjut Laporan Hasil pemeriksaan
lingkup Seksi Anglnrtan Udara;
y. melaksanakan penyusunan bahan verifikasi, rekomendasi,
dan pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan
keuangan dan hibah/bantuan sosial Urusan Pernerintahan
Bidang Transportasi Udara;
z. melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
aa. melaksanakan penyusunan bahan saran pertirnbangan
mengenai angkutan udara sebagai bahan penetapan
kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi;
bb, melaksanakan pengendaiian pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Seksi Angkutan Udara;
cc. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi Angkutan Udara;
dd. melaksanakan koordinasi dengan UPTD terkait; dan
ee. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Pasal 19
(1) Seksi Keselamatan Penerbangan mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengembangan keselamatan penerbangan,
meliputi pen1nrsunan bahan pengendalian Daerah Lingkungau
Kepentingan Bandar Udara, pemantauan terhadap peiaksanaan
Kawasan Keselamatan Operasi PenerbangAn, Batas l(awasan
Kebisingan dan Daerah Lingkungan Kerja, untuk bandar udara
yang berada di 2 (dua) atau lebih Daerah Kota, dan Daerah
Kabupaten bersama-sama Otoritas Bandar Udara,
pengorganisasian dan fasiliasi penyusunan perencanaan
pengelolaan kawasan di sekitar bandar udarA dengan l(epala
Otoritas Band,ara dan Penyelenggara Bandar Udara, penetapan
penggunaan lahan dan pengawasan pembangunan fasilitas di
kawasan sekitar bandar udara serta pencarian dan pertoiongan
terhadap setiap pesawat ud,ara yang rnengalami kecelakaarl di
Wilayah Republik Indonesia, YaoB menjadi kewenangan Daeralr
Provinsi;
32

(21 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana


dimaksud pada
ayat (1), seksi Kesetramatan penerbangan rnempunyai
fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis bidang
penerbangan, yang rnenjadi kewenangan
5::_:l:T.*"
yrovlnsl:
b. pelaksanaan pengembangan keselamatan penerbangan, yang
menjadi kewenangan Daerah provinsi;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan seksi Keselatnatair
Penerbangan; dan
d. pelaksanaan fungsi rain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(3) Rincian tugas seksi Keselamatan penerbangan, yaitu:
a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Keselamatan
Penerbangan;
b. melaksanakan pen]rusunan bahan kebijakan teknis bidang
keselamatan penerbangan, yang menjadi kewenangan
Provinsi;
c. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan keseramatan
penerbangan;
d. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan l(awasan
I(eselamatan Operasi Penerbangan;
e. melaksanakan pemantuan terhadap pelaksanaan i(awasan
Keseiamatan Operasi Penerbangan;
f. melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
pengelolaan data keselamatan penerbangan;
g. melaksanakan penJrusunan bahan fasilitasi teknis
keselamatan penerbangan pada bandar udara yang dikelola
Pemerintah Daerah Provinsi;
h. melaksanakan sosialisasi penggunaan Drone/Pesawat tanpa
awak terhadap keselamatan penerbangan di bandar udara;
i. melaksanakan sosialisasi penggunaan balon udara dan layang
layang;
j. melaksanankan sosialisasi penggunaan sinat laser yang dapat
membahayakan keselarnatan penerbangan;
k. meiaksanakan sosialisasi pembangunan tumbuh, pom bensin,
bangunan tinggi lainya di sekitar bandar udara;
1. melaksanakan pemantuan dan penggendalian penggunaan
Drone atau Pesawat tanPa awak;
m. melaksanakan pemantuan dan pengendalian penggunaan
laser dan balon udara pada bandar udara;
n. melaksanakan penyelenggaraan angkutan udara dengan
menjamintersedianyakeselamatanpenerbangan;
33
o. melaksanakan pemantuan terhadap pelaksanaan Kawasan
Keselamatan operasi penerbangan, Batas Kawasan
Kebisingan dan Daerah Lingkungan Iterja untuk bandar udara
yang berada di dua arau lebih Daerah Kota dan Daerah
I(abupaten;
p. melaksanakan pengendalian Daerah Lingkungan Kepentingan
bandar udara dalam rangka menjamin keselamatan operasi
dan kearnanan penerbangah serta pengembangan bandar
udara;
q. melaksanakan pengendalian kegiatan di kawasan sekitar
bandar udara yang dapat membahayakan keselamatan
penerbangan;
l. meiaksanakan penyusunan bahan pengendalian Daerah
Lingkungan Kepentingan Bandar Udara dalarn rangka
menjamin keselamatan operasi penerbangan dan keamanan
penerbangan serta pengembangan bandar udara. bersafrta-
sama Otoritas Bandar Udara.
s. melaksanakan pen)rusunan bahan pemantauan terhadap
pelaksanaan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan,
Batas Kawasan Kebisingan, dan Daerah Lingkungan l(erja,
untuk bandar udara yang berada di 2 atau lebih Kota dan
Kabupaten bersarna- satTta toritas Bandar Udara.
O

+
melaksanakan pen)rusunan bahan pengorganisasian dan
fasilitasi pen)^rsunan perencanaan pengelolaah kawasan di
sekitar bandar udara dengan Kepala Otoritas Bandara darr
Penyelenggara Bandar Udara dalam rangka penanganan satwa
liar dan kegiatan lain yang dapat mengganggu keselamaan
penerbangan.
u. melaksanakan penlnrsunafi bahan pengorganisasian dan
fasilitasi penetapan penggunaan lahan dan pengawasan
pembangunan fasilitas di kawasan sekitar bandar udara.
v. melaksanakan penyusunan bahan pencarian dan pertolongan
terhadap setiap pesawat udara yang mengalami kecelakaan di
Wilayah Republik Indonesia.
'pembinaatr, fasilitasi darr
w. melaksanakan koordinasi,
pengend alian teknis ke selamatan penerbangan ;

x. melaksanakan tindak lanjut Laporan Hasii Pemeriksaan


lingkup Seksi Keselamatan Penerbangan;
dan
y. melaksanakan penJrusunan bahan verifikasi, rekomendasi
pemantauan terhadap permohonan dan realisasi bantuan
k.rrrrgrn dan hibah/bantuan sosial urusan Pernerintahan
Bidang TransPortasi Udara;
melaksanakan teraahan staf sebagai bahan
pertimbangan
z.
pengambilan kebijakan;
34
aa. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan
mengenai keselamatan penerbangan sebagai bahan penetapan
kebijakan pemerintah Daerah provinsi;
bb. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok
dan
fungsi Seksi Keselamatan penerbangan;
cc. melaksanakan evaluasi dan pelaporafi seksi Keselamatan
Penerbangan;
dd. melaksanakan koordinasi dengan UPTD terkait; dan
ee. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Bagian Ketujuh
Bidang Perkeretaapian
Pasal 20
(1) Bidang Perkeretaapian rnempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perhubungan
sub urusan perkeretaapian, meliputi lalu lintas, dan angkLltan
perkeretaapian, sarana prasarana perkeretaapian, sertA
keselamatan perkeretaapian.
(2) Dalam tnenyelenggarakan tugas pokok sebagaimana d.imaksud
pada ayat (1), Bidang Perkeretaapian mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan tekrris bidang
perkeretaapian;
b. penyelenggaraan pengembangan perkeretaapian;
c. penyelenggaraan evaluasi, dan pelaporan Bidang Lalu Lintas
dan Angkutan Perekeretaapian Perkeretaapian; dan
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(3) Rincian tugas Bidang Perkeretaapian, yaitu:
a. menyelenggarakan pengkajian prograrn kerja Bidang
Perkeretaapian;
b. menyelenggarakan pengkqjian bahan kebijakan teknis bidang
. perkeretaapian;
c. menyelenggaakan pengkajian bahan seksi lalu lintAs dan
angkutan perkeretaapian ;
d. menyelenggarakan pengkajian bahan seksi sarana prasarana
perkeretaapian;
e. menyeienggarakan pengkajian bahan seksi keselamatan
perkeretaapian;
f. menyelenggarakan Pengkajian bahan koordinasi
penyelenggaraan PerkeretaaPian ;
g. menyelenggarakan tindak lanjut Laporan Hasil Perneriksaan
lingkup Bidang PerkeretaaPian ;
JC-

h. rnenyelenggarakan pengkajian bahan verifikasi,


menyampaikan rekomendasi darr pemantauan terhadap
permohonan dan realisasi bantuan keuangan clan
hibah/bantuan sosial Urusan Pernerintahafr Bidang
Perkeretaapian;
i. menyeienggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
j menyelenggarakan pengkajian bahan saran pertimbangan
mengenai bidang perkeretaapian sebagai bahan penetapan
kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi;
k. memimpin seluruh pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Bidang Perkeretaapian;
1. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan Bidang
Perkeretaapian;
m. menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan UPTD;
dan
n. menyeienggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
(4) Bidang Perkeretaapian membawahkan:
a. Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian;
b. Seksi Sarana Prasarana Perkeretaapian;
c. Seksi Keselamatan Perkeretaapian.
Pasal 2i
/1\
\r, Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Perekeretaapian mempunyai
tugas pokok melaksanakan pengembangan lalu lintas, dan
angkutanperkeretaapian,meliprllikoordinasi,pembinaandan
pengendalian teknis fasilitasi aspek lalu lintas, dan angkutan
perkeretaapian.
(2i Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dinraksud pada
ayat (1), Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian
mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan penlalsunan bahan kebijakan teknis bidang lalu
lintas dan angkutan perkeretaapian;
b. pelaksanaan pengembangan lalu lintas dan angkutan
perkeretaapian;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan seksi Lalu Lintas dan
Angkutan PerekeretaaPian; dan
d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas
pokok dan
fungsinya.
(3) Rincian tugas Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian'
yaitu:
a. meiaksanakan pen]nrsunan program kerja Seksi Lalu Lintas
dan Angkutan PerkeretaaPian;
b. melaksanakan penylrsunan bahan kebijakan tekfiis bidang
lalu lintas dan angkutan PerkeretaaPian ;
36
c. melaksanakan penyLrsunan rencana induk, rencana
pembangunan, rencana kelayakan dan rencana investasi
perkeretaapian;
d. melaksanakan penyusunan dan pengkoorclinasian
pelaksanaan penetapan, pernantauan dan evaluasi perizinan
di bidang lalu lintas dan angkutan kereta api;
e. melaksanakan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan
pengendalian lalu lintas dan angkutan perkeretaapian;
f. melaksanakan tindak lanjut Laporan Hasil perneriksaan
lingkup seksi Lalu Linras dan Angkutan perekeretaapian;
g. melaksanakan penyusunan cahan verifikasi, menyampaikan
rekomendasi dan pemantauan terhadap permohonan dan
realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial Urusan
Pemerintahan Bidang perkeretaapian;
h. melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
i. melaksanakan pen]nrsunan bahan sararr pertimbangan
mengenai laiu lintas dan angkutan perkeretaapiarr sebagai
bahan penetapan kebijakan Pemerintah Daerah provinsi;
i. melaksanakan pengendaliarr pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Perekeretaapian;
k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi Lalu Lintas dan
Angkutan Perekeretaapian;
1. melaksanakan koordinasi dengan UPTD terkait; dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Pasal 22
(3) Seksi Sarana Prasarana Perkeretaapian mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengembangan sarana prasarana perkeretaapian,
meliputi koordinasi, pembinaan, dan pengendaiian fasilitasi
aspek sarana dan prasarana perkeretaapian.
(2) Dalarn melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Sarana Prasarana Perkeretaapian mempunyai
fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis bidang
sarana Prasarana PerkeretaaPian;
b. pelaksanaan pengembangan sarana prasarana perkeretaapian;
c. peiaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Sarana Prasarana
Perkeretaapian; dan
d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok darr
fungsinya.
(3) Rincian tugas Seksi sarana Prasarana Perkeretaapian, yaitu:
a. melaksanakan penyusunan program keda selcsi sarana
Prasarana PerkeretaaPian;
37
b. melaksanakan pen]rusunan bahan kebijakan teknis bidano
sarana prasarana perkeretaapianl
c. rnelaksanakan pen]rusunan kebutuhan pengembangan clan
pene-tapan jalur dan bangunan kereta api, stasiun kEreta api
dan fasilitas operasi kereta api;
d. melaksanakan penyusunan kebutuhan pengernbangan sarana
perkeretaapian;
e, melaksanakan penyusunan dan pengkoordinasian
pelaksanaan penetapan, pemantauan dan evaluasi perizirrarr
di bidang sarana dan prasarana perkeretaapian;
f. meiaksanakan koordinasi, pernbinaan, fasilitasi clan
pengendalian sarana prasarana perkeretaapian;
g. melaksanakan tindak lanjut Laporan Hasil pemeriksaan
lingkup Seksi Sa:ana Pnasarana Perkeretaapian;
h. melaksanakan p€nlusunan bahan verifikasi, rnenyampaikan
rekomendasi dan pemantauan terhadap permohonan dan
realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial urusan
Pemerintahan Bidang Perkeretaapian;
i. melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan. melaksanakan penyusunan bahan
saran p,ertimbangan mengenai sarana prasarana
perkeretaapian sebagai bahan penetaparr kebijakan
Pemerintah Daerali Provinsi;
j. rnelaksanakan pengerdalian pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Bidang Sarana Prasarana Perkeretaapian;
k. melaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi Sarana
Prasarana Perkeretaapiar ;
1. melaksanakan koordinasi dengan UPTD terkait; dan
m. melaksanakan fungsi train sesuai dengan tugas dan fungsinya.
?asal 23
(2) Seksi Keselamatan Perkeretaapian mempunyai tugas pokok
melaksanakan peagembangan keselamatatr perkeretaapian,
meliputi koordinasi, pembinaan, dan pengendalian fasilitasi
aspek keselamatan perkeretaapian.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Keselamatan Perkeretaapian mernpunyai fungsi:
a, pelaksanaan penyusunan bahan l<ebijakan teknis bidang
keselamatan perkeretaapian ;
b. pelaksanaan pengemballgan keselamatan perkeretaapian;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi l(eseiamatan
Perkeretaapian; dan
d. pelaksanaan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok darr
fungsinya.
(3) Rincian tugas seksi Keselamatan Perkeretaapiafl, yaitu:
a. melaksanakan pen5rusunan program kerja Seksi Keselamatan
Perkeretaapian;
38
b. melaksanakan penJnrsunan bahan kebijakan
keselamatan peikeretaapian teknis bidang
;
c' melaksanakan penyusunan kebijakan program keseramatan
perkeretaapian;
d' melaksanakln penyusunan kebutuhan pengembangan
fasilitas keselamaian perkeretaapian;
e. melaksanakan evaluasi perpotongan/perlintasan sebidang;
f. melaksanakan koordinasi, pembinaan, fasilitasi
dan
pengendalian teknis keselamatan perkeretaapian;
g. rnelaksanakan dndak lanjut Laporan Hasil pemeriksaan
lingkup Seksi Keselamatan perkeretaapian;
h. melaksanakan penln-rsunan bahan verifikasi, menyampaikan
rekomendasi dan pemantauan terhadap pe.moho""i, =Ju"
realisasi bantuan keuangan dan hibah/bantuan sosial Urusan
Pemerintahan Bidang perkeretaapian;
i. melaksanakan teraahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
j. melaksanakan penyusunan bahan saran pertimbangan
mengenai keselamatan pe:keretaapian sebagai bahan
penetapan kebijakan pemerintah Daerah provinsi;
k. melaksanakan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Bidang Keselamatan perkeretaapian;
1. rnelaksanakan evaluasi dan pelaporan Seksi l{eselamatan
Perkeretaapian;
m. melaksanakan koordinasi dengan UPTD terkait; dan
n. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian l{edelapan
Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pasal 24
(1) untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
Dinas, dibentuk UPTD.
(2) Pembentukan dan Susunan serta ?ugas Pokok, Fungsi, Rincian
Tugas Unit, dan Tata Kerja UPTD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), diatur dengan Peraturan Gubernur.
Bagian Kesernbilan
I(elompok Jabatan Fungsional
Pasal 25
(1) Kelompok Jabatan Fungsior:al mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Pemerintah Daerah Provinsi sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan.
(2\ Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga
fungsional yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-unde.ngan.
(3) Kelornpok Jabatan Fungsional dipimpirr oleh tenage. fungsional
yang dih.injuk.
14) Jenis clan jenjang Tenaga Jabatan Fungsional ditetapkan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangatr.
39
(5i Jumlah renaga Jabatan Fungsionar ditetapkan
asarkan
beban kerja.
(6) Rincian
-
tugas Kelompok Jabatan F.ungsional itetapkarr
berdasarkan ketentuan peraturan perunclanglundar:
(7) Pembinaan administratif Kelompok Jabatan F ngsional,
diselenggarakan oleh sekretaris Dinas *"liputi peni ian
- dan
penetapan angka kredit, usulan kenaikan pangkai ga i berkala,
serta pendidikan dan pelatihan.
(B) Hasil pelaksanaan tugas Tenaga Jabatan Fungsional di rnpaikan
kepada Kepala Dinas, Kepala eidang terkait dln sekret is Dinas,
tnelalui Subbagian perencanaan dan pelaporan.
Bagian l(esepuluh
Tata Kerja
Pasal 26
(1l Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Ke la Dinas,
S_ekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala UFTD dan
Kelompok Jabatan Fungsional, rvajib menerapka prlnslp
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, daiam linekur kerja
masmg-mastng antar satuan organisasi di lingkunl Dinas,
serta instansi lain di luar Dinas, sesuai dengan tugas p kok.
(21 Itepala Dinas wajib ffrengawasi bawahannya, dengat'r ketentuan
dalam hal terjadi penyimpaf,g4fl, harus mengambi langkah-
langkah yang diperlukan sesuai ketentuan peraturan rundang-
undangan.
(3) I(epaia Dinas bertanggungjawab rnemimp n dan
mengkoordinasikan barvahan masing-masing dan berikan
bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas baw hannya.
(4) Kepaia Dinas wajib mengikuti dan mematuhi pe njuk dan
bertanggungjawab pada atasan serta menyarnpai n laporan
berkala secara tepat u'aktu.
(5) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Dinas, Seke s Dinas,
Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan Kepala ksi dari
bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai an untu]<
penyusunan laporan lebih lanjut.
(6) Dalam penyampaian laporan masing-masing a atasan,
tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi
lain yang secara fungsional mempunyai hubungah kerj
(7) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas dan unit o nisasi di
bawahnya wajib rhengadakan rapat berkala rn rangka
pemberian bimbingan kepada bawahan.
(S) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas dan unit o isasi di
bawahnya, menyelenggarakan koordinasi dengan it kerja
terkait, sesuai dengan kebutuhan.
(9) Dalam meiaksanakan kegiatan di Daerah l(abu ten/Kota,
Kepala Dinas dan unit c'rganisasi di bawahnya wajib r ngadakan
koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerin n dan
Pembangunan Wilayah Provinsi Jawa Barat.
(10) Dalam hal Kepala Dinas berhalangan dalam mela tugas
pokok d,an fungsinya, maka diwakilkan kepada Se ris Dinas.
40

(11) Dalarn hal sekretaris Dinas.-sebagaimana


berharangan, maka aiwaii'r.a":k;;d; dimaksud pader ayat i1)
dengan tugas pokok Oan fr.rngsinya. ?.pata Bidang sesuai
i
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Dengan berlakunya peraturan Gubernur ini,
maka pei-aturan
Gubernur Jawa Birat Nomor 27 Tahun 2o1s tentangGeuJ"pokok,
Fungsi, Rincian Tugas unit, dan Tata n.;^ Dinas p..h"bn;;;;
Provinsi Jawa BaratlBerita Daerah Provinsi j"*"
Barat Tahur;l 201s
Nomor 107 seri E), dicabut dan dinyatak"n tia"t
berlaku.
pasal 29
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggar
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, meherintahkan
pengundangan Peraturan Gubernur inr dalam penempatannya
Berita Daerah provinsi Jawa Barat. '-
-------r*eq^^^'Jq
cialam
,

Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 29 liorernber 2016
1
:'Q.U'B-_E$NUR JAWA BARAT,

Diundangkan di Bandung
pada tanggal 29 Sonernber 2016
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI

BERITA DAERAH PROVINSI 59

SH., MH

9 .198703 1 001

Anda mungkin juga menyukai