MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
ASAS
Pasal 2
BAB III
PEMBENTUKAN, JENIS DAN TIPELOGI
PERANGKAT DAERAH
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 3
Bagian Kedua
Jenis dan Tipelogi Perangkat Daerah
Pasal 4
Pasal 5
Ketentuan mengenai kedudukan, susunan organisasi, tugas dan
fungsi, serta tata kerja Perangkat Daerah ditetapkan dengan
Peraturan Gubernur.
BAB IV
PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS
Pasal 6
(1) Pada Dinas Daerah dapat dibentuk UPTD dan pada Badan
Daerah dapat dibentuk UPTB .
(2) UPTD dan UPTB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk
untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
(3) Selain Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), terdapat Unit Pelaksana Teknis
Dinas Daerah di bidang pendidikan berupa Satuan
Pendidikan Daerah Provinsi yang berbentuk Satuan
Pendidikan Formal.
(4) Selain UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat
UPTD pada Dinas Kesehatan berupa Rumah Sakit Umum
Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah sebagai unit organisasi
bersifat fungsional dan unit layanan yang bekerja secara
profesional.
(5) Rumah Sakit Daerah sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(4) bersifat otonom dalam penyelenggaraan tata kelola
rumah sakit dan tata kelola klinis serta menerapkan pola
pengelolaan keuangan badan layanan umum Daerah.
(6) Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah
sebagaimana sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(7) Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata
kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah diatur dengan
Peraturan Gubernur.
BAB V
PEMBENTUKAN CABANG DINAS
Pasal 7
(1) Pada Dinas Pendidikan, Dinas Kelautan Perikanan, Dinas
Kehutanan dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
BAB VI
STAF AHLI
Pasal 8
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 9
(1) Rumah Sakit yang ada saat ini tetap melaksanakan tugasnya
sampai ditetapkannya Peraturan Gubernur tentang
pembentukan unit pelaksana teknis Rumah Sakit Daerah
Provinsi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18
tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
(2) Penyesuaian pengisian jabatan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah sebagai jabatan fungsional, dilaksanakan paling
lambat bulan juni tahun 2018.
Pasal 11
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, UPT yang sudah
dibentuk tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan
ditetapkan Peraturan Gubernur tentang Pembentukan UPT yang
baru.
Pasal 12
Pasal 13
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Pasal 15
Ditetapkan di Mamuju
pada tanggal
GUBERNUR SULAWESI BARAT,
ttd
ttd
H. ISMAIL ZAINUDDIN
ttd
BUJAERAMY HASSAN, SH
Pangkat : Pembina
NIP. : 19750630 200212 1 1010
I. UMUM
Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dua kali, yaitu
pertama dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang, dan kedua dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, terjadi perubahan
paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan membawa
perubahan yang signifikan terhadap pembentukan Perangkat Daerah, yakni
prinsip pembentukan Perangkat daerah didasarkan pada prinsip yang tepat
fungsi dan tepat ukuran berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan kondisi
di masing-masing Daerah.
Dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 232 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan mencabut Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, merupakan
suatu pedoman yang tidak hanya memberikan penjelasan mengenai jenis dan
bentuk organisasi Perangkat Daerah, akan tetapi juga dapat memberikan
gambaran dan arah yang lebih jelas mengenai rambu-rambu berupa kriteria
yang dapat dipergunakan sebagai dasar penilaian organisasi, untuk
menentukan sendiri tingkat urgensi organisasi yang akan dibentuk.
Pembentukan Perangkat Daerah pada dasarnya adalah untuk
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan
melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi tugas pembantuan. Namun
demikian, pembentukan Perangkat Daerah juga tetap mempertimbangkan
faktor luas wilayah, jumlah penduduk, kemampuan keuangan Daerah serta
besaran beban tugas sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang diserahkan
kepada Daerah sebagai mandat yang wajib dilaksanakan oleh Daerah melalui
Perangkat Daerah.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka Perangkat Daerah Provinsi
Sulawesi Barat yaitu Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat , Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Inspektorat Daerah
Provinsi Sulawesi Barat, Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Barat, dan Badan
Daerah Provinsi Sulawesi Barat dibentuk berdasarkan tipologi Perangkat
Daerah yang telah dtentukan.
Pasal 2
Huruf b
Yang dimaksud dengan asas “intensitas Urusan Pemerintahan dan
potensi Daerah” adalah penentuan jumlah dan susunan Perangkat
Daerah didasarkan pada volume beban tugas untuk melaksanakan
suatu Urusan Pemerintahan atau volume beban tugas untuk
mendukung dan menunjang pelaksanaan Urusan Pemerintahan.
Huruf c
Yang dimaksud dengan asas “efisiensi” adalah pembentukan Perangkat
Daerah ditentukan berdasarkan perbandingan tingkat daya guna yang
paling tinggi yang dapat dipakai.
Huruf d
Yang dimaksud dengan asas “efektivitas” adalah pembentukan Perangkat
Daerah harus berorientasi pada tujuan yang tepat guna dan
berdayaguna.
Huruf e
Yang dimaksud dengan asas “pembagian habis tugas” adalah
pembentukan Perangkat Daerah yang membagi habis tugas dan fungsi
penyelenggaraan pemerintahan kepada Perangkat Daerah dan tidak
terdapat suatu tugas dan fungsi yang dibebankan pada lebih dari satu
Perangkat Daerah.
Huruf f
Yang dimaksud dengan asas “rentang kendali” adalah penentuan jumlah
Perangkat Daerah dan jumlah unit kerja pada Perangkat Daerah
didasarkan pada kemampuan pengendalian unit kerja bawahan.
Huruf g
Yang dimaksud dengan asas “tata kerja yang jelas” adalah pelaksanaan
tugas dan fungsi Perangkat Daerah dan unit kerja pada Perangkat
Daerah mempunyai hubungan kerja yang jelas, baik vertikal maupun
horizontal.
Huruf h
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas