Anda di halaman 1dari 5

Cara-cara Efektif Menulis Buku Pengayaan

 Agustus 3, 2016

Menulis buku pengayaan sangat berguna sebagai bacaan atau kepustakaan untuk
menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan para pembacanya.

Buku pengayaan biasa digunakan sebagai penunjang kegiatan pendidikan. Buku ini dapat
dijadikan sebagai pelengkap buku teks atau buku ajar dalam pelaksanaan kegiatan belajar-
mengajar.

Dalam buku pengayaan, terdapat materi-materi yang memperkaya dan meningkatkan penguasaan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Selain itu, buku pengayaan juga berisi materi keterampilan yang bisa membentuk kepribadian
peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan, dan umum.

Dalam buku tersebut, materi yang disajikan berbentuk rekaan atau kenyataan serta tidak terkait
langsung dengan kerangka dasar dan kurikulum.

Di samping itu, buku pendidikan jenis ini juga disajikan secara populer dan inovatif. Kontennya
bisa dijumpai dalam bentuk narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, puisi, dialog, atau
penyajian gambar.

Baca juga : Pengertian Buku Pengayaan dan Cara Menulisnya

Daftar Isi

 Jenis Buku Pengayaan


 Cara Efektif Menulis Buku Pengayaan
o 1. Perhatikan Aspek Materi Buku
o 2. Perhatikan Penyajian Materi Buku Pengayaan
o 3. Sajikan Materi Yang Mudah Dipahami
o 4. Bahasa dan ilustrasi harus serasi dan proporsional
o 5. Tahapan Menulis Buku Pengayaan
o 6. Perhatikan Keaslian Buku Pengayaan

Jenis Buku Pengayaan


Ada tiga jenis buku pengayaan dalam pengelompokannya, yakni buku pengayaan
pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian. Memang dalam penelaahannya buku ini cukup
sulit dibedakan.

Namun, pembaca bisa melihat lebih jauh materi dari ketiga aspek tersebut yang paling dominan.
Biasanya, buku pengayaan pengetahuan berisi materi penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni untuk menambah wawasan akademik pembacanya.

Kemudian buku pengayaan keterampilan akan berisi materi penguasaan keterampilan tertentu.
Di dalamnya akan disajikan petunjuk prosedural dan tips di bidang tertentu.

Sementara itu, buku teks kepribadian akan memuat materi yang memperkaya kepribadian dan
pengalaman batin seseorang.

Baca juga : Perbedaan Buku Teks dengan Buku Pengayaan

Cara Efektif Menulis Buku Pengayaan


Untuk menulis buku pengayaan, dapat dilakukan dengan memerhatikan beberapa aspek, yakni
materi atau isi buku, penyajian materi, kaidah penulisan, juga aspek kegrafikan.

Sebenarnya aspek-aspek ini juga biasa dijadikan sebagai landasan penulisan buku-buku
pendidikan lainnya.

Ketika memenuhi keempat aspek tersebut, buku pengayaan kemudian bisa dijadikan sebagai
bahan pendamping pembelajaran di sekolah.

1. Perhatikan Aspek Materi Buku

Dalam aspek materi, penulis perlu memerhatikan beberapa hal. Saat menulis buku pengayaan,
penulis perlu memerhatikan kesesuaian materi dengan tujuan pendidikan.

Kemudian, materi juga sebaiknya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan sehingga tetap
relevan untuk digunakan.

Selain itu, dalam menulis buku pengayaan, materi juga sebaiknya juga ditulis untuk
mengembangkan kemampuan bernalar pembacanya.

Materi yang sesuai nantinya akan menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan pendidikan.

2. Perhatikan Penyajian Materi Buku Pengayaan

Materi yang disajikan sebaiknya mampu mengembangkan potensi peserta didik untuk beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Selain itu, pembaca juga diharapkan dapat meningkatkan akhlak mulia, kreatif, cakap, mandiri,
dan menjadi seorang yang demokratis.

Dengan begitu, tujuan pendidikan dapat diraih melalui penulisan dan penggunaan buku
pengayaan di lingkungan pendidikan.
Khusus untuk materi buku pengayaan pengetahuan, penulis diharapkan mampu memberikan
materi yang berkaitan dengan pengembangan nilai-nilai moral dan budaya. Selain itu, buku juga
tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.

Dalam menulis buku pengayaan, sebaiknya penulis berupaya menanamkan pesan-pesan moral
yang berkaitan dengan nilai luhur kebangsaan dan kebudayaan Indonesia secara eksplisit.

Kemudian untuk buku pengayaan keterampilan, sebaiknya penulis menyajikan buku dengan
materi-materi yang bermanfaat bagi kehidupan. Bermanfaat berarti dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, buku pengayaan keterampilan juga hendaknya ditulis untuk
meningkatkan kecakapan hidup pembacanya. Buku ini sebaiknya berisi pemecahan suatu
masalah, cara mengoptimalkan sumberdaya alam, dan mendorong jiwa kewirausahaan atau
upaya melakukan sesuatu.

Tidak hanya itu, menulis buku pengayaan keterampilan diharapkan meningkatkan kecakapan
sosial, akademik, dan motorik pembaca, yang utamanya adalah peserta didik.

Sementara itu, untuk buku pengayaan kepribadian, materi sebaiknya disajikan agar mampu
membangun mental emosional, pribadi arif dan wibawa, serta mendorong sikap empati dan
apresiasi.

Di samping itu, buku pengayaan kepribadian juga sebaiknya disisipi materi-materi untuk
meningkatkan jiwa sportivitas, percaya diri, dapat dipercaya, serta konsisten.

Kemudian buku pengayaan jenis ini juga sebaiknya mengandung pesan moral untuk
menumbuhkan jiwa solidaritas, mandiri, dan meningkatkan keyakinan diri.

Berikutnya, dalam menyajikan materi isi buku, penulis perlu memahami beberapa kriteria pokok.
Kriteria ini digunakan untuk menilai kelayakan isi buku. Penulis, dalam pekerjaannya menulis
buku pengayaan, bisa menyusun buku secara sistematis dan logis.

3. Sajikan Materi Yang Mudah Dipahami

Kemudian materi yang disajikan sebaiknya bisa dipahami dengan mudah dan tepat sasaran.

Maksudnya, materi bisa dipahami oleh kelompok usia pembaca tertentu dan sesuai dengan
kalangan mereka. Penulisan materi sebaiknya juga memerhatikan aspek pengembangan
kreativitas bagi pembacanya.

Sebagai catatan penting dari penyajian materi, penulis hendaknya tidak menuliskan hal-hal yang
berbau SARA, melanggar hak cipta, dan melanggar Hak Asasi Manusia.

Pada aspek berikutnya, yakni kaidah penulisan, tentu dapat kita pahami bersama bahwa menulis
buku harus dilakukan dengan menaati tata bahasa dan teknik yang benar.
Di samping itu, aspek kaidah penulisan juga tidak boleh terlepas dari aspek kegrafikan. Menulis
buku pengayaan perlu dilakukan dengan menyesuaikan penggunaan bahasa dan ilustrasi.

Penggunaan bahasa yang mudah dipahami menjadi penting, begitu pula dengan penggunaan
ilustrasi.

4. Bahasa dan ilustrasi harus serasi dan proporsional

Kemudian keduanya juga perlu disajikan secara komunikatif sesuai dengan kognisi pembacanya.
Keduanya perlu disajikan untuk saling melengkapi sehingga diperoleh informasi dan keterangan
yang jelas bagi pembaca.

Bahasa yang digunakan sebaiknya memenuhi kriteria ejaan yang disempurnakan, kata-kata yang
tepat, kalimat efektif, dan paragraf harmonis.

Sementara itu, grafik yang digunakan sebaiknya menarik, bentuk dan ukurannya sesuai, dan
memiliki komposisi warna yang pas dan fungsional.

Gambar yang digunakan dapat berupa grafik, tabel, ilustrasi, foto, dan sebagainya.

5. Tahapan Menulis Buku Pengayaan

Untuk menulis buku pengayaan, penulis bisa melakukan beberapa tahapan. Pertama, tentu
mereka perlu memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas. Mereka harus banyak membaca
buku-buku pengayaan untuk terbiasa dengan gaya bahasa yang disukai pembaca.

Tahap ini penting, terutama untuk penulis pemula. Apabila perlu, buku-buku pengayaan bisa
dibaca berulang kali sehingga penulis benar-benar menguasai teknik penyajiannya.

Kedua, penulis bisa mengkaji asal mula gagasan atau pemikiran yang dituangkan dalam buku.
Penulis bisa meresapi isi buku yang berpedoman pada kehidupan langsung atau kontekstual.
Dengan mengkaji hal ini, nantinya penulis dapat menulis buku yang berisi materi-materi aplikatif
dan bermanfaat langsung.

Ketiga, penulis harus melihat sasaran pembacanya dengan cermat. Ia perlu menilai sejauh mana
tulisannya dapat dipahami oleh sasaran pembacanya. Ia tidak mungkin menulis buku dengan
bahasa yang hanya dimengerti oleh dirinya sendiri.

Di samping itu, penulis juga perlu melihat materi yang paling dominan dari buku yang
ditulisnya. Nantinya ia perlu menyimpulkan bahwa kategori buku pengayaan yang ditulisnya
termasuk buku pengayaan pengetahuan, kepribadian, atau keterampilan.

Keempat, sudah menjadi tugas penulis untuk memenuhi kebutuhan literari dan literasi pembaca.
Ia harus bisa memenuhi kedua kebutuhan pembaca tersebut secara bersaman.
Di samping itu, ia juga harus menampilkan buku yang mampu menarik perhatian dan kebutuhan
emosional pembaca. Tentunya, buku yang tidak menarik dan tidak dibutuhkan tidak akan dilirik
pembaca.

6. Perhatikan Keaslian Buku Pengayaan

Sebagai pelengkap proses penulisan buku pengayaan ini, penulis hendaknya memerhatikan
keaslian karyanya. Ia juga sebaiknya menulis buku yang memberikan dampak emosional.

Selain itu, buku juga hendaknya ditulis efektif, sesuai kaidah, dan tidak banyak meniru buku-
buku pengayaan yang sudah ada. Hal terpenting yang harus ada dalam buku adalah pesan
penulis.

Dalam karyanya itu, penulis perlu menunjukkan pesannya tidak hanya menuliskannya.

Pada dasarnya penulisan buku pengayaan tidak jauh berbeda dengan jenis buku pendidikan
lainnya.

Buku pengayaan bisa ditulis dengan memerhatikan beberapa aspek khusus sehingga memuat
materi yang berbeda dari materi kurikulum pendidikan.

Tidak hanya itu, dalam penulisannya, buku pengayaan juga memiliki aspek-aspek yang perlu
ditonjolkan penulis sehingga tetap menarik perhatian pembacanya. Jadi, pembaca bisa
menggunakan buku tersebut untuk melengkapi buku ajar atau buku teks pelajaran.

Referensi:

1. Suherli, “Menulis Buku Pengayaan” dalam www.scribd.com

[Wiwik Fitri Wulandari]

Anda mungkin juga menyukai